Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

RESPONS DAN ADAPTASI IKAN TERI (Stolephorus sp.) TERHADAP LAMPU LIGHT EMITTING DIODE (LED) (Response and Adaptation of Anchovy (Stolephorus sp.) to Light Emitting Diode (LED) Lamp) Adi Susanto; Aristi Dian Purnama Fitri; Yuhelsa Putra; Heri Susanto; Tuti Alawiyah
Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management Vol. 8 No. 1 (2017): Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut
Publisher : Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.422 KB) | DOI: 10.29244/jmf.8.1.39-49

Abstract

ABSTRACTInnovation of LED lamp are encouraged the research and development to obtain effective and eco-friendly fishing lamp. However, information about response, behaviour and retina adaptation of main target species to LED light are still limited. Meanwhile, this information is a key to determining intensity of effective LED light for fishing operation. The aims of this study are to determine response and retina adaptation of anchovy (Stolephorus sp.) to different LED colour. This research was performed to the anchovies with total length 4.80-6.10 cm, which were acclimated in the fish tank. Fish response was observed visually and recorded by video camera. Retina adaptation was analysed by using histology method through pigment and cone index at light zone respectively. The results showed the fish response to white LED 3.4 times was faster than blue LED. However times duration of anchovy at the lighting area was 1.8 times longer in the area of blue lighting. The anchovies were more responsive to white LED (p value= 0.0033) with the average number of fish was 45 individuals. White LED with illumination between 42-96 lux was the optimal illumination for fishing operation which can reach the highest cone index about 64-73%.Keywords: cone index, effectiveness, fishing, illuminationABSTRAKPenemuan lampu LED mendorong berkembangnya penelitian untuk menghasilkan fishing lamp yang lebih efektif dan ramah lingkungan. Namun informasi tentang respons, tingkah laku dan adaptasi retina mata ikan target tangkapan terhadap cahaya lampu LED masih terbatas. Pada dasarnya, informasi tersebut menjadi kunci dalam penentuan intensitas cahaya lampu LED yang efektif untuk penangkapan ikan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan respons dan adaptasi retina mata ikan teri (Stolephorus sp.) terhadap lampu LED dengan warna berbeda. Penelitian menggunakan ikan teri dengan panjang total antara 4,80-6,10 cm yang telah melalui proses aklimatisasi dalam bak penampungan. Pengamatan terhadap respons ikan teri dilakukan secara visual dan direkam dengan video kamera. Adaptasi retina mata ikan teri diamati berdasarkan hasil histologi dengan melihat nilai indeks pigmen dan indeks kon pada masing-masing zona pencahayaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan teri 3,4 kali lebih cepat merespons lampu LED putih dibandingkan terhadap lampu LED biru. Namun ikan teri bertahan 1,8 kali lebih lama di area pencahayaan warna biru. Ikan teri lebih memberikan respons yang lebih baik pada LED putih (p value= 0,0033) dengan rata-rata jumlah ikan yang berkumpul di area pencahayaan sebanyak 45 ekor. Lampu LED warna putih dengan iluminasi cahaya antara 42-96 lux merupakan lampu paling ideal untuk penangkapan teri karena menghasilkan adaptasi sel kon paling tinggi dengan indeks kon antara 64-73%.Kata kunci:  indeks kon, efektivitas, penangkapan, iluminasi
PELATIHAN KOMPUTER DASAR UNTUK MENDUKUNG PROSES KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) BAGI GURU-GURU RA/TPQ/DTA AL-ISHLAAH KOTA TASIKMALAYA. yani sri mulyani; Taufik Wibisono; Tuti Alawiyah; Ai Ilah Warnilah
Jurnal Abdimas BSI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (605.207 KB) | DOI: 10.31294/jabdimas.v2i2.5768

Abstract

AbstrakKita telah memasuki era globalisasi. Era yang tingkat kemajuannya semakin meningkat dengan persaingan yang semakin ketat. Semakin hari semakin banyak ciptaan-ciptaan ilmuwan yang memasuki kehidupan manusia. Secara tidak langsung, hal tersebut mewajibkan manusia untuk mengenali dan menguasai teknologi tersebut. Ketika seseorang tidak mampu menguasai teknologi yang telah merambah dengan pesat, dapat dipastikan orang tersebut akan kesulitan dalam beradaptasi dengan lingkungan luar.Saat ini, kebutuhan pelatihan komputer sangat tinggi. Karena seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, hampir setiap aktifitas pekerjaan menggunakan komputer sebagai alat bantu utamanya. Selain itu, perkembangan internet juga menjadi salah satu hal yang membuat kebutuhan untuk menguasai komputer dan internet semakin tinggi. Pelatihan komputer ini dapat menjadi sebuah solusi untuk meningkatkan kinerja karyawan sehingga dapat memberikan pengaruh yang baik dalam kemajuan perusahaan.Yayasan RA/TPQ/DTA Al-Ishlaah merupakan salah satu yayasan yang bergerak dibidang pendidikan. Pengurus yayasan serta tenaga pengajarnya dituntut untuk menguasai teknologi komputer untuk kebutuhan pengolahan datanya. Apalagi data anak didik perlu didokumentasikan dengan baik. Namun keterbatasan penguasaan komputer menjadikan data didokumentasikan dalam bentuk kertas. Sehingga data menumpuk, terkadang hilang dan sulit dilakukan pencarian saat dibutuhkan. Salah satu media yang dapat dipilih dalam proses kegiatan belajar mengajar adalah dengan menggunakan video dalam  power point  akan lebih menarik dan lebih representative untuk menyampaikan sebuah informasi jika disampaikan melalui media video (image motion) dibandingkan image. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan tahap observasi dan wawancara, serta terjun langsung ke tempat yang dituju.Dengan adanya pelatihan komputer di lingkungan guru-guru  atau pun staf pengajar RA/TPQ/DTA Al-Ishlaah  akan mempermudah mereka dalam mengajar dan akan menjadikan inovasi yang baru ketika anak-anak didiknya mendapatkan pelajaran yang menarik ketika disuguhkan video-video yang menarik dan kreatif dalam proses pembelajarannya.Dan hal ini tentunya akan berdampak positif bagi guru dan anak didiknya di masa yang akan datang. Kata Kunci : Pelatihan komputer, tekhnologi,perkembangan jaman . AbstractWe have entered the era of globalization. This era which the level of progress is increasing with hard competition. More and more days there are many scientists create something and enter into human life. Indirectly, it requires humans to recognize and master the technology.When a person is unable to master the technology that has grow  rapidly, one can be sure that the person will have a difficul to adapt with  to outside environment. Nowaday, the need for computer training is very high. Because along with the times and technology, almost every work activity uses computers as its main tool. In addition, the development of the internet is also one of the things that makes the need to master computers and the internet even higher. Computer training could  be a solution to improve employee performance so that it could provide a good influence on the company's progress. RA / TPQ Foundation / Al-Ishlaah DTA is one of the foundations engaged in education. The management of the foundation and its teaching staff were  required to master computer technology for data processing needs. Moreover, student data needed  to be well documented. But the limited mastery of computers made data documented in paper form. So that the data accumulated, sometimes it was lost and  difficult to search when needed.  One of the media that could be selected in the process of teaching and learning activities was that using videos in power points will be more interesting and more representative to convey information if delivered through video media (image motion) compared to the image. The method used in this study was a qualitative descriptive research method. Data collection was done by observation and interview stages, as well as going directly to the destination.With the presence of computer training in the teachers or even the RA / TPQ / DTA Al-Ishlaah teaching staff, they will make it easier for them to teach and will make new innovations when their students get interesting lessons when presented with interesting and creative videos in the learning process. And it  will have a positive impact on teachers and their students in the future.  the Keywords: Computer training, technology, era development.
Modifikasi Kriptografi Hill Cipher Kunci Matriks Persegi Panjang Menggunakan Fungsi Xor Dan Fungsi Xnor Tuti Alawiyah; Agung Baitul Hikmah
IJCIT (Indonesian Journal on Computer and Information Technology) Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (673.931 KB) | DOI: 10.31294/ijcit.v1i1.423

Abstract

Abstract - Cryptography is needed to store or transmit information/data. There are two important things in cryptography, which are, encryption (change an information into a form that will not be understood), and description (change the encryption back into the original message). The original message called as plaintext while the encryption form called ciphertext. Hill cipher is one of the cryptography algorithms that keeps developing. One of the development is the use of rectangle matrix as the key matrix. The use of rectangle matrix makes the ciphertext be longer than the plaintext. Those makes the message be more disguised. In this paper, the writer modifies the hill cipher algorithm by using the rectangle matrix in binary operationby adds the X-OR and XNOR logic. By adding the X-OR and XNOR logic, crypto-analyst finds difficulties in the linier equation to find the plaintext and the key matrix. Binary operation makes the ciphertext be longer than the ciphertext in the rectangle key matrix only. Length of ciphertext is lc =((((2 * lp)/m * n) * 2)/m)*n. and ((2 * lp) mod m) =0. If ((2 * lp) mod m) ≠ 0 character of lp must be adds till ((2 * lp) mod m) =0.Keywords: Cryptography, Hill Cipher, X-OR, XNORAbstrak - Kriptografi sangat diperlukan untuk menyimpan atau mengirimkan informasi/data. Kriptografi terdiri dari 2 hal penting, yaitu enkripsi (merubah informasi menjadi bentuk yang tidak dimengerti) dan deskripsi (mengembalikan informasi dari bentuk yang tidak dimengerti menjadi informasi aslinya). Informasi atau pesan asli disebut plaintext, sedangkan hasil penyandiannya disebut ciphertext. Hill cipher merupakan salah satu algoritma kriptografi yang terus berkembang. Salah satu perkembangannya adalah penggunaan matriks persegi panjang sebagai matriks kuncinya. Penggunaan matriks persegi panjang menjadikan ciphertext lebih panjang dari plaintext, sehingga pesan menjadi lebih tersamarkan. Pada tulisan ini, penulis memodifikasi algoritma hill cipher dengan matriks persegi panjang menggunakan operasi biner dengan menambahkan fungsi logika X-OR dan XNOR. Dengan penambahan fungsi logika X-OR dan XNOR, kripnatalis sulit menemukan persamaan linier untuk menemukan plaintext dan matriks kuncinya. Operasi biner memungkinkan ciphertext yang dihasilkan lebih panjang daripada ciphertext yang hanya menggunakan matriks kunci persegi panjang saja. Jumlah karakter ciphertext yang dihasilkan adalah: lc =((((2 * lp)/m * n) * 2)/m)*n. dengan lp harus memenuhi syarat ((2 * lp) mod m) =0. Jika tidak sama dengan nol (0), maka lp harus ditambah sehingga memenuhi syarat ((2 * lp) mod m) =0.Kata Kunci: Fungsi X-OR, Fungsi XNOR, Hill Cipher, Kriptografi
PENGARUH PERMAINAN KECIL TERHADAP MOTOR EDUCABILITY REKHA RATRI JULIANTI; TUTI ALAWIYAH
JURNAL ILMIAH PENJAS (Penelitian, Pendidikan dan Pengajaran) Vol. 2 No. 2 (2016): JURNAL ILMIAH PENJAS
Publisher : UNIVERSITAS TUNAS PEMBANGUNAN SURAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.934 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh permainan kecil terhadap motor educability. Teknik pengumpulan data menggunakan motor educability tes atau IOWA Brace test. Penelitian ini menggunakan penelitian pendekatan kuantitatif metode eksperimen yang terdiri dari tiga tahap yaitu: pre-test, treatment dan post test. Pre-test dilakukan untuk mengetahui motor educability awal siswa sebelum mendapat perlakuan dengan permainan kecil. Treatment dilakukan dengan memberikan pembelajaran dengan menggunakan permainan kecil dan kemudian post test untuk mengetahui motor educalibity setelah diberikan perlakuan. Hasil penelitian diperoleh dengan menggunakan t-tes dan menunjukkan, permainan kecil berpengaruh terhadap motor educability peserta ekstrakulikuler Pramuka.
KENDALA GURU DALAM MENERAPKAN PENILAIAN AUTENTIK DI SD KABUPATEN PIDIEKENDALA GURU DALAM MENERAPKAN PENILAIAN AUTENTIK DI SD KABUPATEN PIDIE tuti Alawiyah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 1, No 1 (2016): AGUSTUS 2016
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (71.333 KB)

Abstract

                                                        ABSTRAK       Dalam konteks persoalan penilaian autentik, yang dapat dilakukan oleh guru adalah menerapkan penilaian autentik. Penelitian ini berupaya mengungkapkan kendala guru dalam menerapkan penilaian autentik di SD Kabupaten Pidie. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) penerapan penilaian autentik di SD kabupaten Pidie, (2) kendala guru dalam menerapkan penilaian autentik di SD kabupaten Pidie, dan (3) upaya apa untuk mengatasi kendala guru dalam menerapkan penilaian autentik di SD kabupaten Pidie.            Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik observasi (pengamatan) yang diteapakan adalah teknik berpartisipasi (non-participant observation). Dalam melakukan observasi (pengamatan), peneliti bertindak sebagai pengamat penuh tanpa terlibat dalam menerapkan penilaian autentik. Selain itu didukung dengan teknik wawancara, teknik wawancara adalah dengan mewawancarai 15 orang guru kelas. Agar data hasil wawancara dapat terpercaya, peneliti menggunakan alat bantu perekam berupa alat tulis dan media elektronik seperti HP. Peneliti juga mengambil dokumen dari guu berupa RPP, rekap penilaian siswa serta rekapitulasi hasil rapor. Selanjutnya seluruh datadiolah dengan tahapan anlisis data kualitatif yaitu reduksi data, model data (data display), penarikan/verifikasi kesimpulan dan triangulasi, yakni teknik pemeriksaan keabsahan satuan data dengan memanfaatkan parameter satuan data yang lain. Wawancara dilaksanakan pada tanggal 7 Maret 2016.            Berdasarkan hasil analisis data, temuan peneliti ini dapat dikemukakan sebagai berikut. Pertama, kendala yang dialami oleh guru-guru di SD Kabupaten Pidie adalah banyaknya aspek yang harus dinilai dalam penilaian Kurikulum 2013. Kedua, penilaian dilakukan bersamaan dengan proses pembelajaran, sehingga membuat proses belajar mengajar menjadi kurang efektif. Ketiga, guru merasa terbebani karena harus menjumlahkan setiap nilai yang diperoleh siswa secara keseluruhan lalu mendeskripsikan nilai yang didapat tersebut per mata pelajaran.            Simpulan penelitian ini adalah Penilaian Auntentik dilakukan secara terus menerus selama kegiatan pembelajaran berlangsung dan meliputi seluruh aspek domain penilain. Penilaian ini cenderung berfokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual bagi peserta didik yang memungkinkan mereka secara nyata menunjukkan kompetensi atau keterampilan yang dimilikinya. Untuk mengatasi kendala tersebut diharapkan ruang lingkup pada penilaian dapat diperkecil. Dan guru-guru berharap Pemerintah memberikan pelatihan yang lebih dalam lagi kepada guru-guru yang belum memahami Kurikulum 2013.       Kata Kunci: Kendala, Penilaian Autentik                                                        ABSTRAK       Dalam konteks persoalan penilaian autentik, yang dapat dilakukan oleh guru adalah menerapkan penilaian autentik. Penelitian ini berupaya mengungkapkan kendala guru dalam menerapkan penilaian autentik di SD Kabupaten Pidie. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) penerapan penilaian autentik di SD kabupaten Pidie, (2) kendala guru dalam menerapkan penilaian autentik di SD kabupaten Pidie, dan (3) upaya apa untuk mengatasi kendala guru dalam menerapkan penilaian autentik di SD kabupaten Pidie.            Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik observasi (pengamatan) yang diteapakan adalah teknik berpartisipasi (non-participant observation). Dalam melakukan observasi (pengamatan), peneliti bertindak sebagai pengamat penuh tanpa terlibat dalam menerapkan penilaian autentik. Selain itu didukung dengan teknik wawancara, teknik wawancara adalah dengan mewawancarai 15 orang guru kelas. Agar data hasil wawancara dapat terpercaya, peneliti menggunakan alat bantu perekam berupa alat tulis dan media elektronik seperti HP. Peneliti juga mengambil dokumen dari guu berupa RPP, rekap penilaian siswa serta rekapitulasi hasil rapor. Selanjutnya seluruh datadiolah dengan tahapan anlisis data kualitatif yaitu reduksi data, model data (data display), penarikan/verifikasi kesimpulan dan triangulasi, yakni teknik pemeriksaan keabsahan satuan data dengan memanfaatkan parameter satuan data yang lain. Wawancara dilaksanakan pada tanggal 7 Maret 2016.            Berdasarkan hasil analisis data, temuan peneliti ini dapat dikemukakan sebagai berikut. Pertama, kendala yang dialami oleh guru-guru di SD Kabupaten Pidie adalah banyaknya aspek yang harus dinilai dalam penilaian Kurikulum 2013. Kedua, penilaian dilakukan bersamaan dengan proses pembelajaran, sehingga membuat proses belajar mengajar menjadi kurang efektif. Ketiga, guru merasa terbebani karena harus menjumlahkan setiap nilai yang diperoleh siswa secara keseluruhan lalu mendeskripsikan nilai yang didapat tersebut per mata pelajaran.            Simpulan penelitian ini adalah Penilaian Auntentik dilakukan secara terus menerus selama kegiatan pembelajaran berlangsung dan meliputi seluruh aspek domain penilain. Penilaian ini cenderung berfokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual bagi peserta didik yang memungkinkan mereka secara nyata menunjukkan kompetensi atau keterampilan yang dimilikinya. Untuk mengatasi kendala tersebut diharapkan ruang lingkup pada penilaian dapat diperkecil. Dan guru-guru berharap Pemerintah memberikan pelatihan yang lebih dalam lagi kepada guru-guru yang belum memahami Kurikulum 2013.       Kata Kunci: Kendala, Penilaian Autentik
FAKTOR PENENTU PEMBAYARAN ZAKAT, INFAQ, SHODAQOH (ZIS) MELALUI FINTECH Tuti Alawiyah; Nurhadi Kamaluddin
Monex: Journal of Accounting Research Vol 11, No 01 (2022)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/monex.v11i01.2893

Abstract

The industrial revolution 4.0 changes the form of activities that were previously carried out directly, which can be done indirectly throught digitally. ZIS payments made directly by muzakki can currently be made through fintech. ZIS payments through fintech are currently in great demand by muzakki. The purpose of the research is to know the factors that determine the payment of zakat through fintech. This research uses SmartPLS 3 in the statistical tests.The results of this research found that the use of fintech is only influenced by the quality of fintech but is not influenced by the quality of information. Fintech user satisfaction is influenced by the quality of fintech and the quality of information. The success of fintech is influenced by the satisfaction of using fintech and the use of fintech.
PENGARUH METODE BERCERITA DONGENG SIKANCIL TERHADAP PENGUASAAN KOSAKATA PADA ANAK KELOMPOK B DI RA AZ-ZAHRO KECAMATAN MRANGGEN KABUBATEN DEMAK TAHUN 2018/2019 Tuti Alawiyah; M. Kristanto; Dian Ayu Zahraini
PAUDIA : Jurnal Penelitian dalam Bidang Pendidikan Anak Usia Dini Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/paudia.v7i2.3265

Abstract

Latar belakang yang mendorong penelitian ini adalah banyak dijumpai pada anak usia 5-6 tahun masih sulit untuk menggungkapkan perasaan, pendapat dengan kata, masih menirukan perkataan guru ketika bercerita belum bisa mengutarakan sendiri apa yang ingin di ceritakan,anak belum mengerti makna dari kata yang ia dengar, masih bingung dalam penggunaan kata ganti, kata kerja maupun kata sifat di RA AZ Zahro.            Jenis penelitian ini adalah penelitian Eksperimen dalam bentuk Quasi  Experimental Design dengan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. Populasi penelitian adalahseluruh anak kelompok B. Sampel yang diambil adalah kelompok  B1 dengan berjumlah 15 anak dan  B2 berjumlah 15 anak. Dengan menggunakan teknik Non Probability Sampling bebentuk sampling jenuh. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara,  observasi, dan dokumentasi.            Perlakuan yang di berikan kepada kelas eksperiment yaitu bercerita dongeng si kancil dengan menggunakan wayang dan perlakun yang di berikan di kelompok kontrol yaitu dengan metode bercakap-cakap. Hasil perhitungan rata-rata data akhir  pada kelas eksperimen sebesar 23,87 pada kelas kontrol sebesar 21,67 sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol.            Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji t di ketahui thitung lebih dari ttabel (6,382>2,145).Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak. Dengan kata lain terdapat pengaruh yang signifikan metode bercerita dongeng si kancil terhadap tingkat penguasaan kosakata kelompok B di RA AZ Zahro Mranggen Demak.Berdasarkan hasil penelitian ini saran yang dapat di sampaikan adalah metode bercerita dongeng si kancil dapat digunakan sebagai salah satu metode untuk meningkatkan penguasaan kosakata anak.Kata kunci : Anak usia 5-6 tahun, kosakata, bercerita   ABSTRACT             The background that drives this research is that it is often found in children aged 5-6 years it is still difficult to express feelings, opinions with words, still mimicking the words of the teacher when telling stories can not express themselves what they want to tell, children do not understand the meaning of the words hear, still confused in using pronouns, verbs and adjectives in RA AZ Zahro.            This type of research is Experimental research in the form of Quasi Experimental Design with the research design of Nonequivalent Control Group Design. The study population was all children in group B. The sample taken was group B1 with a total of 15 children and B2 with 15 children. By using a Non Probability technique Sampling a form of saturated sampling. The data in this study were obtained through interviews, observation, and documentation.             The treatment given to the experimental class isstories telling of the deer of the deer by using puppets and animals which are given in the control group, namely the method of conversation. The results of the average calculation of the final data in the experimental class amounted to 23.87 in the control class of 21.67 so it can be concluded that the average experimental class is higher than the control class.            The results of the study show that the t test is known as tcount more than t table (6.382> 2.145). From these results it can be concluded that H0 is rejected. In other words there is a significant effect of the method of telling the deer tale to the level of mastery of the vocabulary of group B in RA AZ Zahro Mranggen Demak.Based on the results of this study, the suggestion that can be conveyed is that the method of telling the deer fairy tale can be used as a method to improve the mastery of children's vocabulary.Keyword :Children aged 5-6 years,vocabulary,stories  telling 
PENGARUH PERMAINAN KECIL TERHADAP MOTOR EDUCABILITY REKHA RATRI JULIANTI; TUTI ALAWIYAH
JURNAL ILMIAH PENJAS (Penelitian, Pendidikan dan Pengajaran) Vol. 2 No. 2 (2016): JURNAL ILMIAH PENJAS
Publisher : UNIVERSITAS TUNAS PEMBANGUNAN SURAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh permainan kecil terhadap motor educability. Teknik pengumpulan data menggunakan motor educability tes atau IOWA Brace test. Penelitian ini menggunakan penelitian pendekatan kuantitatif metode eksperimen yang terdiri dari tiga tahap yaitu: pre-test, treatment dan post test. Pre-test dilakukan untuk mengetahui motor educability awal siswa sebelum mendapat perlakuan dengan permainan kecil. Treatment dilakukan dengan memberikan pembelajaran dengan menggunakan permainan kecil dan kemudian post test untuk mengetahui motor educalibity setelah diberikan perlakuan. Hasil penelitian diperoleh dengan menggunakan t-tes dan menunjukkan, permainan kecil berpengaruh terhadap motor educability peserta ekstrakulikuler Pramuka.
PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TEAM-GAME-TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA MENGENAI KEBUTUHAN AFILIASI Tuti Alawiyah; Atiek Sismiati; Awaluddin Tjalla
INSIGHT: Jurnal Bimbingan Konseling Vol 2 No 1 (2013): Insight: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.894 KB) | DOI: 10.21009/INSIGHT.021.20

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat penggunaan metode pembelajaran kooperatif teknik team-game-tournament (TGT) dalam meningkatkan pemahaman siswa mengenai kebutuhan afiliasi. Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Partisipan dalam penelitian sebanyak 38 siswa, dilakukan dalam dua siklus dengan tiga kali pertemuan dalam satu siklus. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi keaktifan siswa yang terdiri dari tiga indikator yakni memperhatikan, intensitas bertanya dan mengemukakan pendapat, juga digunakan tes pemahaman mengenai kebutuhan afiliasi dan catatan anekdot. Berdasarkan hasil tes pemahaman diperoleh data pada siklus I rata- rata nilai siswa yaitu 10,03 dan pada siklus II meningkat menjadi 13,15. Jumlah siswa yang mendapat kategori tinggi dalam tes pemahaman mengenai kebutuhan afiliasi pada siklus I mencapai 55,26% dan pada siklus II meningkat menjadi 78,94% siswa yang mempunyai skor tinggi. Hal ini berarti penggunaan metode pembelajaran kooperatif teknik team-game-tournament dapat meningkatkan pemahaman siswa mengenai kebutuhan afiliasi.
“MENUJU TARAKAN ZERO WASTE “ PENGELOLAAN SAMPAH PLASTIK DENGAN METODE ECOBRICK di KELURAHAN SELUMIT PANTAI TARAKAN TENGAH Tuti Alawiyah; Gandri Haryono; Boy Putra
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v2i1.505

Abstract

Pengelolaan sampah perkotaan masih menjadi permasalahan yang sulit dipecahkan oleh pemerintah. Penanganan sampah yang sudah dilakukan oleh pemerintah saat ini adalah dengan melakukan pengumpulan sampah disetiap rumah kemudian dilanjutkan dengan proses pengangkutan ke landfill atau disebut Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Pengangkutan sampah hanya berkisar dari 60-70% yang dapat diangkut ke TPA sisanya tercecer begitu saja di lingkungan sekitar perumahan penduduk. Selumit Pantai adalah salah satu Kelurahan tepatnya di Tarakan Tengah, Kota Tarakan Provinsi Kalimantan Utara yang termasuk kawasan padat penduduk mencapai 16.347 jiwa dengan luas wilayah hanya 0,48 km2 hal ini berdampak pada volume sampah yang dihasilkan dari aktivitas penduduk. Pada pengabdian ini akan dilakukan pengelolaan sampah plastik dengan pendekatan metode Ecobrick yang tidak memerlukan teknologi tinggi dan biaya. Prinsip dari metode Ecobrick adalah botol plastik diisi dengan bahan padatan berupa sampah plastik atau sampah anorganik hingga benar-benar keras dan padat yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan meja, kursi, tembok atau barang kesenian lainnya. Tujuan dari ecobrick adalah untuk mengurangi sampah plastik yang dapat dijadikan sebagai bahan yang berguna. Sasaran kegiatan ini adalah ibu-ibu rumah tangga di Kelurahan Selumit Pantai. Tahapan kegiatan meliputi sosialisasi sampah plastik, Pelatihan Pengelolaan Sampah Metode Ecobrick, Pendampingan pembuaatan Ecobrik, Evaluasi. Hasil pengabdian masyarakat menunjukkan ketercapaian kegiatan dalam pengelolaan sampah dengan metode Ecobrick mencapai 90%. Hal ini digambarkan dari antusiasme ibu-ibu rumah tangga yang ingin memanfaatkan sampah yang ada dilingkungan sehingga memiliki nilai guna. Ketercapaian ini juga dilihat dari pemahaman narasumber dalam memberikan materi dan pendampingan pada peserta mencapai 85%.