Claim Missing Document
Check
Articles

PENGEMBANGAN NILAI KARAKTER DAN KECAKAPAN HIDUP BAGI SANTRI NDALEM DI PONDOK PESANTREN ROUDLOTUL JANNAH KABUPATEN KUDUS Lutfiana, Hilma; Luthfi, Asma; Arsal, Thriwaty
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 6 No 1 (2017): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan nilai karakter dan kecakapan hidup bagi santri ndalem di pondok pesantren Roudlotul Jannah yang berpengaruh pada karakter dan keahlian khusus santri ndalem. pengembangan nilai karakter yang diperoleh santri ndalem yaitu terdiri dari nilai religius, berupa nilai ibadah, ikhlas, disiplin, sabar, tanggung jawab, tawadhu’. Sementara kecakapan hidup yang dikembangkan bagi santri ndalem adalah pengasuhan anak, kewirausahaan dan keahlian urusan domestik. Proses pengembangan  nilai  karakter dan kecakapan hidup dilakukan dengan  cara memberikan keteladanan bagi santri ndalem, tugas dan tanggung jawab pada urusan domestik, dan melalui pembelajaran dan  pembiasaan menghafal Al-Qur’an. Proses pengembangan nilai karakter yang dikembangkan melalui tugas sehari-hari itu, akan membuat kehidupan  para santri menjadi terpola lalu kemudian berkembang menjadi suatu kebiasaan. Kebiasaan yang telah dilakukan oleh santri ndalem kelak akan bermanfaat setelah mereka bermasyarakat, seperti dasar untuk menjadi ibu rumah tangga, pengetahuan untuk membangun relasi dengan pihak luar,dan dapat mengamalkan ilmu Al-Qur’an yang telah dipelajari selama di pesantren.
PEMBENTUKAN KELUARGA BARU PADA KOMUNITAS LANSIA (Studi Kasus di Unit Pelayanan Sosial Lanjut Usia “Pucang Gading” Semarang) Retnawati, Retnwati; Arsal, Thriwaty; Kismini, Elly
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 6 No 1 (2017): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini menganalisis tentang keluarga baru pada komunitas lansia di Unit Pelayanan Sosial “Pucang Gading” Semarang. Tujuan artikel ini untuk mengungkap pembentukan keluarga baru komunitas lansia, faktor pendorong dan penghambat pembentukan kelurga baru serta untuk mengetahui bentuk solusi dari hambatan pembentukan kelurga baru. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi serta konsep keluarga terpilih sebagai landasan analisisnya. Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa (1) Pembentukan keluarga baru pada komunitas lansia, diawali dengan penerimaan lansia telantar, pendekatan dengan program pelayanan, proses adaptasi, hingga terbentuk keluarga baru, didasarkan pada konsep keluarga terpilih.(2) Faktor pendorong pembentukan keluarga baru pada komunitas lansia yaitu tidak adanya keinginan kembali kepada keluarga sebelumnya, hidup bebas  dan mandiri serta untuk mencari teman hidup. Sementara itu faktor penghambatannya  karena adanya sikap individualisme bagi lansia baru dan adanya sikap senioritas sebagai penghuni lama. (3) Bentuk solusi untuk mengatasi hambatan tersebut adalah dengan bemberikan bimbingan individu, dipisah dalam bangsal yang berbeda dan menghindari konflik.
A Relasi Kerja Mandor Dan Buruh Perempuan Pada Pabrik Rokok PT. Unggul Jaya Di Kabupaten Blora Oktarina, Lisa Dwi; Arsal, Thriwaty; Luthfi, Asma
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 6 No 2 (2017): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hubungan kerja antara mandor dan buruh perempuan di pabrk rokok PT. Unggul Jaya tidak hanya terjadi di lingkungan kerja tetapi juga di ranah sosial. Penelitian ini akan memberikan gambaran mengenai hubungan kerja pada mandor dan buruh. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah pertukaran sosial dari Homans. Metode yang digunakan adalah kualitatif. Lokasi penelitian di Desa Lemahbang, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora. Hasil penelitian ini menunjukkan perlindungan yang diberikan mandor berupa reward kepada buruh atau anak buah mereka agar lebih bersemanagat dalam bekerja. Sedangkan buruh juga memberikan loyalitas memalui bantuan tenaga serta kepedulian. The working relationship between the foreman and the labor of women in the PT. Unggul Jaya cigarettes factory not only occuring in the environment but also in the social domain. This study will provide an overview of the employment relationship on the foremen and laborers. The theory used in this study is Social exchange theory of Homans. The method used is qualitative. The research location in the village Lemahbang, District Jepon, Blora. The results of this study indicate protection afforded by a foreman in the form of reward to workers or their subordinates to be more more spirit in their work. While labours also give loyalty through the aid effort and concern.    
Bakul: Contribution of Rural Women to Family Economy through Informal Sector Activities Arsal, Thriwaty; Basri, Muhammad; Tono, Sumartono
KOMUNITAS: International Journal of Indonesian Society and Culture Vol 9, No 1 (2017): Komunitas, March 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/komunitas.v9i1.8906

Abstract

Economic contribution of bakul women (small tradeswomen) was manifested in informal sector activities such as merchants, laborers, homeworkers, and family workers. Rural society activities indicated cooperation between men and women. One job conducted by women in informal sector was bakul. The work is a progress for women regarding work division; however, it is also a challenge, especially for children education in the family. Research location was in Gunungpati Subdistrict, Semarang City. The research was conducted using qualitative approach. Research result shows that bakul women worked in informal sector to fulfill economic need of the family because the income from their husband was insufficient to fulfill daily needs thus they tried to look for additional income.  Various types of empowerment for bakul women had been conducted either from the internal of bakul itself or from external. Through the empowerment, they were able to fulfill their daily needs such as to buy clothes, to send their children to school, to buy rice and side dishes, and even to give donation for the provision of basic needs.
WOMAN’S POSITION IN UNDOCUMENTED MARRIAGES Arsal, Thriwaty
KOMUNITAS: International Journal of Indonesian Society and Culture Vol 6, No 1 (2014): Lokalitas, Relasi Kuasa dan Transformasi Sosial
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/komunitas.v6i1.2947

Abstract

The term of undocumented marriage is only known in Muslim community in Indonesia. Undocumented marriage is a legal type of marriage based on Islam as long as it is meets the marriage’s legal requirements; however, it is diverge from the state rules because it is not registered in the authorized institution for marriage. A woman who married with this type of marriage, based on law and administration, has no clear identity before the state. It will make her difficult to have her right as a wife. Undocumented marriage will give weak position for children by law. In addition, women’s position in this type of marriage is the disadvantage object. Although undocumented marriage has negative impact especially on women and children; in Warurejo, however, this marriage is widely dispersed among the community. Research is conducted in Warurejo village, East Java using qualitative, quantitative and semantic approaches. Research result shows that the women’s position in this undocumented marriage is having discrimination, subordination, no bargaining power in the family, and susceptible for cervix cancer. They do not have any option for the future because it is determined by family, norm and value system prevailed in the community. Istilah nikah siri hanya dikenal pada masyarakat muslim Indonesia. Nikah siri adalah bentuk pernikahan yang sah secara agama Islam sepanjang memenuhi syarat sahnya pernikahan tapi dianggap menyimpang dari peraturan negara karena tidak terdaftar pada lembaga yang berwenang mengurusi masalah perkawinan. Perempuan yang nikah siri, secara catatan hukum atau administrasi tidak memiliki identitas yang jelas di hadapan negara. Sulit untuk mendapatkan hak-haknya sebagai seorang istri. Pernikahan siri berdampak pula pada kelemahan posisi anak secara hukum. Selain itu, posisi perempuan dalam nikah siri juga lebih banyak menjadi objek yang dirugikan. Walaupun nikah siri mempunyai dampak negatif khususnya terhadap perempuan dan anak tapi di Warurejo nikah siri begitu berkembang dan meluas pada masyarakat. Lokasi penelitian dilakukan di desa Warurejo Jawa Timur dengan menggunakan pendekatan kualitatif, kuantitatif dan semantik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa posisi perempuan dalam menikah siri mengalami diskriminasi, subordinasi, tidak memiliki posisi tawar dalam keluarga, rentan terhadap kanker serviks. Perempuan tidak memiliki pilihan untuk menentukan masa depannya karena masa depannya ditentukan oleh keluarga dan norma dan sistem nilai yang berlaku pada masyarakat tersebut
The Involvement of Women in the Production of Emping Melinjo (Melinjo Chips) to Improve the Economy of Rural Farmer Household Arsal, Thriwaty
KOMUNITAS: International Journal of Indonesian Society and Culture Vol 7, No 2 (2015): Komunitas, September 2015
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/komunitas.v7i2.4720

Abstract

Women’s involvement in the production of melinjo chips were related to the low educational level and less skill. They only had skill in producing melinjo chips that they inherited from their parents. Women who worked to produce melinjo chips were only to help their husband to improve their household economy. In addition, collector companies only recognized man as workers; therefore, only man who got the salary. Qualitative research was used as the research method with 10 informants consisted of men and women. Research result indicated that the involvement of women in the production of melinjo chips was marginalized where salary was not calculated despite their involvement in the whole production process. Moreover, there was no recognition for women’s work and they had no health insurance and social protection from the collector companies. 
Jaringan dan Sistem Sosial dalam Distribusi Komoditas Pertanian Lahan Kering Husain, Fadly; Gunawan, Gunawan; Arsal, Thriwaty; Luthfi, Asma; Rini, Hartati Sulistyo
JSW (Jurnal Sosiologi Walisongo) Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jsw.2018.2.2.2893

Abstract

Farming systems in the highlands have special typologies, as the development of dryland farming systems in the form of “tegalan” or gardens. This farming system also exists in several regions in Central Java. The aim of the study is to understand the distribution network system of local commodities (coffee, cocoa, and sugar palm at the local level). This study used qualitative research methods. The subjects in this study were the community (farmers) in Medono Village, Boja District, Kendal Regency. The results showed that the coffee and palm sugar distribution network system is carried out by collectors who come from local people and vendors or entrepreneurs from outside the village.
Impact of Sandium Mining on Social Economic and Ecology of River Region Lukulo Kebumen Central Java Arsal, Thriwaty
KOMUNITAS: International Journal of Indonesian Society and Culture Vol 10, No 2 (2018): Komunitas, September 2018
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/komunitas.v10i2.15155

Abstract

This study aims to explain the impact of sand mining on socio-economic and ecological communities of the Lukulo River region. This research was conducted in Gemeksekti Village, Kebumen Regency, Central Java. Data collection is done through observation and interview and then analyzed qualitatively to explain research data and facts. The findings: (1) the impact of sand mining on the socio-economic of the river basin shows several aspects such as the loss of river social function which has been a public space as a means to communicate and social activities. Communications initially interwoven in the river, are now lost, and no activity is done other than sand mining, even communications with villagers across the river are cut off. Youth and children are deprived of playgrounds that have an impact on the socio-economic activities of the community, (2) the impact of sand mining on the ecological damage of rivers such as river widening and river water depths, river bank cliffs, polluted waters of diesel and oil, the loss of the river's pereng and several residents' rice fields.
NIKAH SIRI DI WARUREJO DALAM PERSPEKTIF SEJARAH Arsal, Thriwaty; Wahyuni, Ekawati S.; Pandjaitan, Nurmala K.; Hubeis, Aida Vitayala S.
Paramita: Historical Studies Journal Vol 25, No 2 (2015): PARAMITA
Publisher : History Department, Semarang State University and Historian Society of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/paramita.v25i2.5132

Abstract

Siri Marriage (unofficial marriage) is not a new phenomenon in Indonesia with its all negative impacts. However, in Warurejo village, siri marriage is accepted widely by society particularl actors and siri marriage network.  Siri marriage is a legal activity based on Islam if corresponding with legal requirements of marriag. Location of the research is conducted in  Warurejo village, East Java through qualitative, quantitative and semantics approaches. The result of research shows that siri marriage in Warurejo has been long standing and hereditary since Madura ethnic migrates to Warurejo. Siri marriage initially occurs among migrants, gradually changing and leading to commercialization. Warurejo people cannot predict the exact time when the commercialization of siri marriage applied in Warurejo village, but surely after commercialization occurs, there is a workplace for brokers and clerics. Economy needs sometimes cause the actors ignoring the negative impacts as a result of siri marriage, such as domestic violence, child custody, inheritance, etc. If there is a divorce, it is only delivered by brokers or short messages through mobile phone. Nikah siri bukanlah fenomena baru di Indonesia dengan segala dampak negatifnya. Namun, di Desa Warurejo nikah siri diterima secara luas oleh masyarakat, terutama aktor dan   jaringan nikah siri. Nikah siri merupakan tindakan yang sah menurut agama Islam sepanjang sesuai syarat sahnya pernikahan. Lokasi penelitian di lakukan di desa Warurejo Jawa Timur.dengan menggunakan pendekatan kualitatif, kuantitatif dan semantik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nikah siri di Warurejo sudah berlangsung lama dan turun temurun. Sejak etnis Madura melakukan migrasi ke Warurejo. Nikah siri yang awalnya terjadi hanya sesama migran, lambat laun mengalami perubahan dan mengarah ke komersilisasi. Masyarakat Warurejo tidak bisa memperkirakan sejak kapan komersilisasi nikah siri mulai berlaku di Desa Warurejo, namun yang pasti sejak adanya komersilisasi maka sejak itu pula mulai memunculkan  lahan pekerjaan baru bagi para broker dan kyai/modin. Kebutuhan terhadap ekonomi  menyebabkan pelaku terkadang mengabaikan fungsi negatif yang diakibatkan oleh nikah siri, misalnya adanya kekerasan  dalam rumah tangga,  hak asuh anak, waris, dan lain-lain. Jika terjadi perceraian, maka perceraian itu hanya disampaikan melalui broker atau pesan pendek melalui telepon seluler. 
Perilaku Membeli Produk Pemutih Wajah di Kalangan Perempuan Pekerja Millet Tempat Pelelangan Ikan Jongor Kelurahan Tegalsari Kota Tegal Nindia, Sefira Rizki Ayu; Arsal, Thriwaty; Mustofa, Moh. Solehatul
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 8 No 2 (2019): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kehadiran produk pemutih mempengaruhi gaya hidup seseorang, khususnya bagi kaum perempuan. Keinginan untuk memiliki penampilan yang menarik dan cantik karena kecantikan bagi perempuan merupakan simbol keberadaan dalam lingkungan. Berbagai usaha dilakukan untuk mempertahankan citra diri.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana makna produk pemutih bagi perempuan pekerja millet, dan untuk mengetahui faktor apa saja yang mendorong perempuan pekerja millet dalam menggunakan produk pemutih wajah.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian ini menemukan bahwa: Konsep cantik perempuan pekerja millet yaitu berasal dari lingkungan sosial perempuan pekerja millet, iklan, pembuktian eksistensi diri, dan konsep diri (self) tentang perempuan yang cantik. Faktor-faktor yang mendorongperempuan pekerja millet dalam menggunakan produk pemutih wajah adalah(1) adanya pengaruh teman sepergaulan (2) adanya keinginan untuk memiliki kulit wajah cantik, (3) pengaruh suami. Saran dari penelitian ini adalah perempuan pekerja millet sebaiknya mempertimbangkan jaminan kualitas krim pemutih dari penjual produk pemutih, dan perempuan pekerja millet sebaiknya memperhatikan antara kebutuhan kebutuhan sehari-hari dan keinginan membeli produk pemutih.