Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

PUZZLE SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN INOVATIF MATA PELAJARAN IPS BAGI GURU-GURU SD/MI DI KEBUMEN Arsi, Antari Ayuning
Jurnal Abdimas Vol 14, No 1 (2010)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses belajar mengajar IPS di sekolah umumnya dianggap tidak menarik, akibatnya banyak anak-anak sekolah yang kurang tertarik untuk mendalami mata pelajaran IPS. Selain itu memang ada anggapan bahwa mata pelajaran IPS tidak begitu penting sehingga siswa dalam proses belajar mengajar tidak begitu serius dalam mengikutinya. Beberapa indikator yang menunjukan bahwa mata pelajaran IPS tidak menarik atau penting adalah nilai-nilai pelajaran IPS tidak begitu tinggi, serta program Ilmu Sosial di SMA dianggap sebagai program nomor dua setelah Ilmu Alam. Oleh karena itu untuk mempercepat pemahaman serta menghindarkan pemahaman yang keliru diperlukan pendekatan-pendekatan dan media-media pembelajaran yang tepat, sesuai dengan tingkat kematangan kejiwaan peserta didik. Pendekatan yang dianjurkan dalam KTSP adalah pendekatan kontekstual termasuk dalam media pembelajarannya. Media pembelajaran tidak hanya mencakup media elektronik melainkan bisa berupa media sederhana yang bisa disiapkan oleh guru. Salah satu media pembelajaran yang bisa digunakan adalah media puzzle. Dalam pelatihan penggunaan media puzzle dalam pembelajaran IPS di SDN Tambakrejo Kebumen, hadir 35 pseserta dari 40 peserta yang mendaftar. Peserta meyakini bahwa media puzzle bersifat sederhana, mudah dibuat dan digunakan serta dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar IPS.   Kata kunci: media, puzle, belajar mengajar.
IMPLIKASI PENDIDIKAN TINGGI TERHADAP PELAKSANAAN PERAN DOMESTIK (Studi Kasus Perempuan Berpendidikan Tinggi menjadi Ibu Rumah Tangga di Perumahan Mangunsari Asri Kecamatan Gunungpati Kota Semarang) Krisnawati, Ida; Iswari, Rini; Arsi, Antari Ayuning
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 5 No 1 (2016): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang ibu rumah tangga berpendidikan tinggi, implikasi pendidikan tinggi terhadap pelaksanaan peran domestik,dan redefinisi terhadap peran domestik perempuan di Perumahan Mangunsari AsriKecamatan Gunungpati Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakanyaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwaada lima alasan ibu rumah tangga berpendidikan tinggi tidak bekerja yaitu: tidaksanggup menjalankan peran ganda, penilaian terhadap penghasilan perempuan,penghasilan suami sudah mencukupi, tidak diperbolehkan suami untuk bekerja,dan fokus pada anak. Pendidikan tinggi ternyata meningkatkan kualitas pekerjaandomestik, ibu rumah tangga dengan pendidikannnya tersebut berusaha memaksimalkan perannya untuk memberikan yang terbaik bagi keluarganya. Masyarakatdan perempuan masih mengonstruksikan bahwa pekerjaan domestik rumah tanggamerupakan pekerjaan yang rendah, sedangkan pasangan (suami) memberikan redefinisi bahkan penghargaan kepada istri yang menjadi ibu rumah tangga
PERGESERAN NILAI ORANG TUA DI KALANGAN MASYARAKAT JAWA (Studi Pada Lansia yang Tinggal di Panti Wredha Dharma Bhakti Surakarta) Irawan, Miko; Prasetyo, Kuncoro Bayu; Arsi, Antari Ayuning
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 5 No 2 (2016): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Panti Jompo merupakan salah satu tempat hunian untuk lanjut usia dalam menikmati masa tuanya dengan mendapatkan pelayanan jasmani dan rohani. Konsep panti jompo yang sebenarnya tidak sesuai dengan nilai budaya jawa kini telah diserap akibat adanya pengaruh  modernisasi sehingga masyarakat telah melupakan nilai-nilai budaya. Konsep Jawa yang mengharuskan anggota keluarga hormat dan patuh pada orang tua sudah tidak dilestarikan lagi, hal ini menimbulkan ada pergeseran nilai orang tua di kalangan masyarakat. pergeseran nilai terhadap orang tua menyebabkan adanya perubahan perilaku negatif pada keluarga dalam memaknai orang tuanya. Penelitian ini berusaha mengungkap bagaimana latar belakang lanjut usia di Panti Wredha Dharma Bhakti Surakarta, dengan melibatkan pemaknaan nilai orang tua dari lanjut usia dan keluarga, serta bentuk pergeseran nilai orang tua terhadap lanjut usia dalam budaya Jawa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dan berlokasi di Panti Wredha Dharma Bhakti Surakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa latar belakang lanjut usia Panti Wredha Dharma Bhakti Surakarta beragam kondisi dan keadaan, adanya pemaknaan nilai orang yang saling berkait dari perspektif lanjut usia dan keluarga, sehingga menimbulkan bentuk pergeseran nilai orang tua yang bersifat negatif dan tidak sesuai dengan budaya Jawa.
STRATEGI ADAPTASI EKOLOGI MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI PENCEMARAN LIMBAH PRODUKSI BATIK (Studi Etnoekologi di Daerah Aliran Sungai Setu, Kelurahan Jenggot, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan) Sonta, Maritsa Anwari; Gunawan, Gunawan; Arsi, Antari Ayuning
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 6 No 2 (2017): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Industri kerajinan batik merupakan sumber penghidupan bagi sebagian besar masyarakat Kota Pekalongan. Meskipun demikian, industri kerajinan batik juga telah menyebabkan terjadinya pencemaran sungai. Walaupun sungai-sungai di Kota Pekalongan telah tercemar, namun masih dimanfaatkan oleh masyarakat, salah satunya di DAS Setu di Kelurahan Jenggot. DAS Setu dimanfaatkan oleh masyarakat untuk beragam kepentingan. Kepentingan tersebut terdiri dari tiga kategori, yaitu untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, untuk golek angin, serta untuk membuang limbah. Bentuk pemanfaatan yang dilakukan masyarakat tersebut didasari atas persepsi mereka terhadap DAS Setu. Persepsi masyarakat tersebut meliputi DAS Setu sebagai tempat yang tidak bertuan, peceren, sungai yang sudah tidak normal, dan sumber pencemaran lingkungan sekitar. Persepsi masyarakat tersebut memengaruhi strategi yang mereka lakukan dalam menghadapi pencemaran DAS Setu. Strategi yang mereka lakukan terdiri dari strategi kolektif dan individual. Kata Kunci : Pencemaran DAS Setu, Persepsi, Strategi Adaptasi Ekologi ________________________________________________________________ Abstract Batik industry is the living source for most of Pekalongan people. However, the industry also causes the river pollution. Although the rivers in Pekalongan was polluted, the society still use them. One of them is Setu watershed, Jenggot Village. Setu watershed is used by the society for various importances. Those importances are divided into three categories, the first one is to fulfill economics needs, the second one is to have fun which is called golek angin, and the third one is to throw the waste. Those exploiting are based on the society’s perception towards Setu watershed it self. Their perception are such a Setu watershed as territory without owner, dump whose condition is very dirty which is called peceren, the river that was not normal, and problems sources of environment. Those perceptions influence their strategies to face the pollution in Setu watershed. The strategies they do are communal and personal strategy.
PERILAKU SOSIAL REMAJA DALAM MEMANFAATKAN RUANG PUBLIK PERKOTAAN (STUDI KASUS PEMANFAATAN TAMAN KOTA PLERET BANJIR KANAL BARAT SEMARANG) Nugroho, Hafidz Bhaktiyar Jati; Arsi, Antari Ayuning; Akhiroh, Ninuk Solikhah
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 6 No 1 (2017): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas tentang perilaku sosial remaja dalam memanfaatkan Taman Kota Banjir Kanal Barat sebagai ruang publik di Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori tindakan rasionalitas dari Max Weber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat alasan serta bentuk-bentuk perilaku sosial remaja dalam memanfaatkan Taman Pleret Banjir Kanal Barat Semarang. Alasan Taman Pleret Banjir Kanal Barat Semarang banyak dimanfaatkan oleh remaja yaitu biaya masuk Taman Pleret yang gratis, tempat yang nyaman dan pemandangan indah, kurangnya penerangan, dan tidak pernah ada pantauan dari pihak keamanan. Bentuk perilaku sosial remaja yang ada di Taman Pleret Banjir Kanal Barat Semarang ada lima, yaitu: menyalurkan hobi, berkumpul dan berdiskusi, mengamen, berpacaran, serta mengonsumsi minuman keras dan pil koplo.
A Perilaku Kesehatan Ibu Hamil Dalam Pemilihan Makanan Di Kecamatan Pucakwangi Kabupaten Pati Husain, Fadly; Arsi, Antari Ayuning
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 6 No 2 (2017): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perilaku kesehatan adalah segala bentuk sosialisasi seseorang dengan lingkungannya, yang akan memengaruhi pengetahuan dan tindakan seseorang tentang kesehatan, salah satunya dilakukan oleh ibu hamil, khususnya dalam pemilihan makanan. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Kualitatif. Lokasi penelitian berada di Kecamatan Pucakwangi, Kabupaten Pati. Penelitian ini menggunakan Konsep Pengetahuan dari Blum, Konsep Food and Culture dari Foster dan Anderson dan Konsep Perilaku Kesehatan WHO. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan ibu hamil mengenai makanan dipengaruhi oleh berbagai informasi yang diterima dari luar, yaitu orang tua, bidan dan internet. Perbedaan informasi yang diterima, membuat ibu hamil merasa bingung mengenai makanan sehat yang seharusnya dimakan. Pengetahuan ibu hamil di Pucakwangi tidak sesuai dengan perilaku yang dilakukannya. Ibu hamil di Pucakwangi melakukan pemilihan makanan, karena rasa ingin menghormati orang tua dan menghindari berbagai konflik yang akan timbul ketika ibu hamil tidak melakukan pemilihan makanan sesuai kepercayaan masyarakat setempat. Kepercayaan budaya mengenai makanan sudah mulai luntur, tetapi ibu hamil tetap melakukan pemilihan makanan sesuai dengan yang diinginkan oleh orang tua. Health behaviour is any socialization form of individual with the environment, which will affect individual health knowledge and action by pregnant women, especially in food selection. This research method used Qualitative Research. The research location is in Pucakwangi District, Pati Regency. This study used the Knowledge Concepts of Blum, Food and Culture Concepts of Foster and Anderson and WHO Health Behaviour Concepts. The results of this study indicated that pregnant women’ knowledge about food is influenced by various information received from outside, like parents, midwives and internet. The difference information received from various perspectives made pregnant women confused, about healthy food that should be eaten. Pregnant women’ knowledge in Pucakwangi are not suitable with behaviour they did. Pregnant women in Pucakwangi do food selection, because they respect their parents and avoid the various conflicts will arise when pregnant women do not make food selection according to local beliefs. Although the cultural beliefs about food have been fade, but pregnant women still make food selection according to parents’ desires.  
Adegan Kekerasan Dalam Tayangan Hiburan Di Televisi (Studi Kasus Tayangan Yuk Keep Smile Di Trans TV) Valentina, Lena Mileer; Arsi, Antari Ayuning
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 6 No 2 (2017): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengangkat tentang adegan kekerasan dalam tayangan hiburan di televisi, tayangan yang diteliti adalah Yuk Keep Smile (YKS). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisi wacana. Teknik pengumpulan data terdiri dari studi pustaka, melihat dan menyimak, memilah dan mengelompokkan, serta dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa YKS adalah tayangan yang hanya menitik beratkan pada unsur hiburan tanpa diimbangi dengan unsur edukasi di dalamnya. Di dalam tayangan YKS juga banyak mengandung unsur kekerasan, diantaranya dalam bentuk kekerasan fisik, kekerasan psikis dan kekerasan simbolik. Dalam setiap adegan yang dianggap lucu oleh penonton sebenarnya banyak mengandung adegan kekerasan. Di dalam satu adegan, bisa mengandung banyak bentuk kekerasan sekaligus atau dapat disebut kekerasan kompleks, maksudnya dalam satu adegan terdapat bentuk  kekerasan fisik, psikis, dan simbolik. Respon audience terhadap tayangan YKS melalui berbagai media, baik media sosial, media massa maupun aksi langsung yakni ada masyarakat yang memberi respon menentang, karena dianggap tidak mendidik dan adapula yang mendukung karena dianggap memiliki konsep yang kreatif dan menghibur.   This research studying about violence in entertainment shows on television, impressions studied were Yuk Keep Smile ( YKS ). This study used a qualitative method of discourse analysis approach. Data collection techniques consist of literature, look and listen, sorting and grouping, and documentation. The results showed that YKS are impressions that only focuses on the elements of entertainment without balanced with educational elements in it. In the impressions YKS also contains elements of violence, including in the form of physical violence, psychological violence and symbolic violence. In every scene that is considered funny by the audience actually contains many scenes of violence. In one scene, can contain many forms of violence at once or can be called complex violence, that in one scene there are forms of physical, psychological, and symbolic. YKS audience response to the show through various media, social media, media and direct action that there are people who respond oppose, because they are not educated and those that support because they have a concept of creative and entertaining.    
Makna Pernikahan Pada Istri Tki Di Desa Cihonje Kecamatan Gumelar Kabupaten Banyumas Maulina, Annisa Medika; Arsi, Antari Ayuning; Kismini, Elly
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 7 No 1 (2018): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Cihonje merupakan salah satu desa pemasok TKI terbesar di wilayah Banyumas. Banyaknya para warga yang menjadi buruh migran menyebabkan para TKI harus menjalani hubungan pernikahan jarak jauh. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Kualitatif. Lokasi penelitian berada di Desa Cihonje Kecamatan Gumelar Kabupaten Banyumas. Penelitian ini menggunakan konsep Fenomenologi Alfred Schutz. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa  pernikahan dianggap sebagai sesuatu yang penting terlebih dalam hubungan pernikahan jarak jauh yang dijalani oleh istri TKI. Pentingnya makna pernikahan muncul karena adanya konsekuensi atas keputusan memilih menikah dengan pasangan. Konsekuensi tersebut memunculkan tanggung jawab atas pilihan yang diambil dan tujuan yang ingin dicapai dalam pernikahan di masa yang akan datang. Cihonje village is one of the largest village with suppliers TKI in the area of Banyumas. The large number of citizens who became migrant workers led to the TKI must undergo a long distance marriage relationship. This research uses Qualitative Research methods. This Research located in the of Cihonje Village Gumelar Sub-District of Banyumas Regency. This research uses the concept of Phenomenology of Alfred Schutz. The results of this research show that marriage is regarded as something important first in the long-distance marriage relationship according to TKI wifes. The importance of marriage appears because there is a consequence of choosing to marry with partner. A consequence is got the responsibility for option taken and purpose to be achieved in marriage in the future.  
Redefinisi Konsep Maskulinitas Laki-Laki Pengguna Perawatan Kulit Di Klinik Kecantikan Armina Desa Robayan Jepara Maulida, Nur Awaliya; Arsi, Antari Ayuning; Alimi, Mohammad Yasir
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 7 No 1 (2018): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi adanya fenomena menarik bahwa perawatan yang identik dengan perempuan, saat ini juga dilakukan laki-laki sehingga muncul redefinisi konsep maskulinitas pada laki-laki. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui redefinisi konsep maskulinitas pada laki-laki yang menggunakan perawatan kulit di klinik kecantikan Armina Desa Robayan Jepara. Penelitian ini menggunakan Metode Penelitian Kualitatif. Lokasi penelitian berada di klinik kecantikan Armina, tepatnya di Jalan Raya Welahan Gotri RT.24 RW.03 Desa Robayan Jepara. Penelitian ini dianalisis menggunakan Konsep Maskulinitas yang dikaitkan dengan konsep Chafez mengenai area maskulinitas dalam masyarakat. Hasil penelitian yaitu terdapat tiga aspek yang mengalami redefinisi konsep maskulinitas. Ada aspek yang tetap, redefinisi, dan penguatan. Terkait aspek yang tetap terjadi pada aspek fisik. Kemudian aspek yang mengalami redefinisi terjadi pada aspek penampilan, aspek sikap, aspek perilaku, dan aspek karakter, serta aspek yang mengalami penguatan terjadi pada aspek fungsional. Pada aspek fungsional yang diinginkan tidak sekedar bekerja saja, melainkan pekerjaan yang mapan supaya semua kebutuhan hidup terpenuhi. This research is based on a unique phenomenon which a care done by women, currently done by male so that appears redefinition of masculinity concept for male. The purpose of the research is to know the definition of concept masculinity in the male who use the skin care in the clinic beauty Armina in the villages Robayan Jepara. This study using the qualitative research. The location of the study were in the clinic beauty Armina, precisely at Jl. Raya Welahan Gotri RT.24 RW.03 in the villages Robayan Jepara. This study analyzed using the concept of the masculinity associated with the concept of Chafez about the area of masculinity in the community. The result of the research is there are three aspects that have redefined the concept of masculinity. The aspects is a fixed aspects, redefinition aspects, and reinforcement aspects. Related aspects that remain on the physical aspects. Then, aspects that experience redefinition occurs in aspects of appearance, attitude aspects, behavioral aspects, and aspects of character. Also, the reinforcing aspects occurs on the functional aspects. On the desired functional aspects, a person not only works, but does a steady job so that all life needs are met.
Persepsi Perempuan Buruh Pabrik Terhadap Pengasuhan Anak Pada Keluarga Buruh Pabrik Di Desa Ngajaran Ardiyanto, Bagas; Arsi, Antari Ayuning
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 7 No 2 (2019): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Ngajaran merupakan salah satu desa yang penduduknya mempunyai mata pencaharian sebagai buruh pabrik. Banyaknya perempuan yang telah berkeluarga bekerja sebagai buruh pabrik menyebabkan keluarga melibatkan peran nenek dalam pengasuhan anak meraka. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Kualitatif. Lokasi penelitian berada di Desa Ngajaran Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Penelitian ini menggunakan konsep Fenomenologi dari Alfred Schutz. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) perempuan buruh pabrik mempunyai alasan memilih bekerja jika dibandingkan dengan mengurus rumah tangga dan mengasuh anak, yaitu upah yang diterima sebagai buruh pabrik lebih baik daripada sektor lain, menambah pendapatan keluarga, dan memanfaatkan pendidikan yang telah diraih. (2) Perempuan buruh pabrik mempersepsikan Peran Pengasuhan bisa diserahkan kepada nenek. Pengasuhan diserahkan kepada nenek dilakukan perempuan buruh pabrik di Desa Ngajaran karena harus bekerja setiap harinya. Keadaan yang harus bekerja setiap hari membuat perempuan buruh pabrik lebih mengupayakan pememenuhan kebutuhan fisik anak dan keluarga menjadi suatu prioritas. Tujuan perempuan buruh pabrik ikut bekerja yaitu mewujudkan keluarga yang sejahtera di masa depan. Ngajaran Village is one of the villages whose residents have a living as factory workers. The number of women who have had a family working as factory workers has caused the family to involve the role of grandmother in the care of their children. This study used qualitative research methods. The research location is in the village of Ngajaran, Tuntang District, Semarang Regency. This study uses the concept of Phenomenology from Alfred Schutz. The results of this study indicate that (1) women factory workers have a reason to choose work compared to taking care of the household and caring for children, namely the wages received as factory workers are better than other sectors, increasing family income, and utilizing the education achieved. (2) Women factory workers perceive the role of care can be handed over to grandmother. Caregiving was handed over to grandmother by women factory workers in Ngajaran Village because they had to work every day. Conditions that must work every day make women factory workers more striving to fulfill the physical needs of children and families to become a priority. The purpose of women factory workers is to work, which is to realize a prosperous family in the future.