Nugraheni Arumsari
Unknown Affiliation

Published : 14 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PARTISIPASI POLITIK PEMILIH PEMULA PADA PEMILIHAN WALIKOTA SEMARANG DI KOTA SEMARANG Lestari, Eta Yuni; Arumsari, Nugraheni
Integralistik Vol 29, No 1 (2018): Januari 2018
Publisher : Civic Education Program, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/integralistik.v29i1.14602

Abstract

Partisipasi politik memiliki peran penting dalam proses pemilihan umum baik pemilu legislatif, pemilu presiden, maupun pemilu kepala daerah. Tahun 2015 Kota Semarang menyelenggarakan Pemilukada untuk memilih walikota. Jenis pemilih yang perlu diperhatikan tingkat partisipasi politik pemilihnya adalah bagi para pemilih pemula. Kurangnya kesadaran berpolitik atau rendahnya pendidikan politik bagi para pemilih pemula dikhawatirkan akan menurunkan tingkat partisipasi politik pada pemilukada di Kota Semarang. Mengingat pentingnya partisipasi politik pemula dalam pemilukada maupun pada pemilihan presiden pada tahun 2019, maka perlu dilakukan kajian penelitian tentang Partisipasi Politik Pemilih Pemula pada Pemilihan Walikota Semarang di Kota Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji proses sosialisasi pendidikan politik bagi pemilih pemula menjelang Pemilihan Walikota Semarang di Kota Semarang, mengetahui peran partai politik, KPU, maupun perguruan tinggi dalam memberikan pendidikan politik bagi pemilih pemula, mengetahui kesiapan para pemilih pemula dalam menggunakan hak pilih pada pemilihan walikota Semarang di Kota Semarang. Penelitian dirancang dengan metode deskriptif kualitatif untuk mengumpulkan data dan fakta penelitian tentang partisipasi politik pemilih pemula pada pemilihan walikota Semarang pada tahun 2015 di Kota Semarang. Sasaran penelitian ini adalah para pemilih pemula yang telah menggunakan hak pilih yang pertama kali pada pemilihan Walikota Semarang, adapun sampel penelitian adalah mahasiswa Universitas Negeri Semarang yang merupakan pemilih pemula di kota Semarang. Hasil penelitian menunjukan pemilih pemula belum memiliki kesiapan yang maksimal dalam menentukan pilihan dan tidak ada persiapan yang khusus, faktor-faktor yang mempengaruhi pemilih dalam menentukan pilihan dipengaruhi oleh visi dan misi ketika terpilih, latar belakang calon (tingkat pendidikan, agama), faktor sosial atau kedekatan calon dengan masyarakat , kinerja calon baik pada saat menjadi walikota sebelumnya (bagi calon incumbent), dan kinerja pada pekerjaannya, Track record calon, faktor karakter (jujur, amanah, merakyat, dan tidak pernah terkena kasus hukum).
Komunikasi Politik Kepala Desa dalam Mendorong Inovasi Pembangunan Desa: Studi Kasus Tiga Desa di Lereng Gunung Ungaran, Jawa Tengah Arumsari, Nugraheni; Septina, Wenny Eka; Luthfi, Muhammad; Rizki, Nur Kholis Ali
Jurnal Politik Indonesia: Indonesian Political Science Review Vol 2, No 1 (2017): UU Desa: Mewujudkan Kemandirian Aras Lokal atau Jebakan Ketergantungan Dana Pusa
Publisher : Political Science Program, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (610.318 KB) | DOI: 10.15294/jpi.v2i1.8488

Abstract

Communication is a strategy to deliver information to the public and medium to develop a good will in citizen both human and infrastructure development. Good communication must be acquired by many stakeholders of the citizen in all hierarchy of the government; one of them is the village headman. The village headman as a stakeholder of the village is required to be able to interact properly in term of communication and village development. Innovation and ideas about latest development cannot run properly without good communication between village headman, community leaders and villagers. This study investigated the communication style done by the village headman. It was conducted in village Kalisidi, Gonoharjo and Diwak. As the result, there are some communication style done in these villages among stake holders and the citizen. They are: (1) A direct approach to the society (informal communication to village communities); (2) Approach among Village Community Institutions (communication group of community and communication networks); (3) Public Communication by using Social Media, and (4) Public Information Board as a medium to inform village annual budget as a form of transparency and socialization of village resort and rural education movement.
Book Review: King, Dwight Y. Half-Hearthed Reform: Electoral Insitution and Struggle for Democracy in Indonesia. New York: Praeger, 2003. 256 PP. Arumsari, Nugraheni; Rahayu, Annisa Maharani
Jurnal Politik Indonesia: Indonesian Political Science Review Vol 1, No 2 (2016): Pilkada Serentak di Indonesia
Publisher : Political Science Program, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (853.083 KB) | DOI: 10.15294/jpi.v1i2.6588

Abstract

Pemilihan kepala daerah di Indonesiamerupakan tuntutan demokrasi yang memangtidak mungkin dielakkan lagi dalam erareformasi. Proses politik yang mengurasbanyak sumber daya ini muncul atas desakan dan harapan bahwa warga negara harusmemiliki peran yang lebih aktif dalampemilihan pemimpin-pemimpin lokal yangberkualitas dan sekaligus dekat dengan warga.Namun demikian, terdapat pertanyaanmendasar, apakah pemilihan kepala daerahlangsung, sebagaimana pemilihan umum ditingkat nasional sudah berjalan sebagaimanamestinya? Apakah pemilihan-pemilihan yangdilakukan untuk mendapatkan politisi-politisiterbaik itu sudah terlaksana dengan baik? Danbagaimana peran lembaga pemilihan dalam merespon tuntutan demokratisasi ini?
Strategi Komunikasi Dalam Upaya Penyelesaian Konflik Nelayan Pantai Utara Di Kabupaten Batang Arumsari, Nugraheni; Paradita, Wenny Dwika; Wijayanti, Tutik
Integralistik Vol 31, No 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Civic Education Program, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/integralistik.v31i1.21442

Abstract

Abstrak: Konflik adalah gejala kemasyarakatan yang akan senantiasa melekat dalam kehidupan setiap masyarakat. Oleh karena itu konflik tidak mungkin dilenyapkan (Nasikun, 2003). Sebagai gejala kemasyarakatan yang melekat di dalam kehidupan setiap masyarakat, konflik hanya akan lenyap bersama lenyapnya masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, konflik yang terjadi hanya dapat dikendalikan agar tidak beralih dalam bentuk kekerasan. Seperti konflik nelayan dengan pemerintah yang menentang adanya Peraturan Menteri nomor 2/2015 tentang pelarangan penggunaan cantrang atau pukat bala. Seperti yang terjadi di Kabupaten Batang terdapat aksi protes yang dilakukan oleh nelayan didepan kantor bupati Batang dengan melakukan long march di jalan pantura dekat alun-alun kota Batang yang berakhir dengan sebuah bentrokan dengan aparat kepolisian setempat yang dikarenakan ketidaksetujuan nelayan terhadap peraturan menteri yang dianggap merugikan kaum nelayan. Proses pengumpulan data dilakukan dengan metode metode wawancara mendalam (in-depth interview), observasi dan studi dokumen dengan fokus terkait upaya manajemen konflik sebagai salah satu strategi komunikasi penyelesaian konflik yang efektif.Strategi komunikasi dalam penyelesaian konflik nelayan di pantai utara Kabupaten Batang, dengan mengacu pada beberapa indikator yaitu (1) kepemimpinan yang berupa strategi pemimpin dalam pengelolaan konflik dengan menggunakan bentuk forum terbuka melalui komunikasi secara langsung atau face to face, (2) strategi komunikasi yang digunakan dengan pendekatan komunikasi kelompok dan komunikasi persuasif melalui pelatihan dan penyuluhan sehingga komunikasi interpersonal antara kedua belah pihak dapat berjalan dengan efektif, dan (3) partisipasi masyarakat dalam penyelesaian konflik melalui penyediaan sarana dan prasarana. Kata Kunci: Strategi Komunikasi, Konflik, Nelayan
PERAN MEDIA SOSIAL DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI PEMILIH PEMULA DI KALANGAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG Arumsari, Nugraheni; Septina, Wenny Eka; Saputro, Iwan Hardi
Harmony : Jurnal Pembelajaran IPS dan PKN Vol 5 No 1 (2020): Volume 5 Nomor 1 Mei 2020
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/harmony.v5i1.40271

Abstract

Indonesia is a democratic country that upholds freedom of human rights and also in expressing opinions in public. In this democratic country General Election or Election is still considered as the most concrete form of community participation in the administration of government. One of them is a form of political participation through social media that is widely used by teenagers who can be regarded as novice voters. This study aims to explain the role of social media in increasing voter turnout in the 2019 presidential election. The research method is descriptive analysis, which is to describe, analyze and interpret data. Data collection techniques by: observation, interviews, questionnaires and FGD (Focus Group Discutions). The results showed that the use of social media among novice voters to access information about the election, namely Instagram ranks first, namely 77.6%, then there are WhatApps, Youtube and Twitter, while the factors that influence voter participation through social media are influenced by modernization , the influence of intellectuals and modern mass communication and government involvement in social, economic and cultural affairs. Indonesia merupakan negara demokrasi yang menjunjung tinggi kebebasan hak asasi manusia dan juga dalam mengemukakan pendapat di muka umum. Dalam negara demokrasi inilah Pemilihan Umum atau Pemilu masih dianggap sebagai bentuk partisipasi masyarakat yang bentuknya paling konkret dalam penyelenggaraan pemerintahan. Salah satunya yaitu bentuk partisipasi politik melalui media sosial yang banyak digunakan oleh kalangan remaja yang dapat dikatakan sebagai pemilih pemula. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan peran media sosial dalam meningkatkan partisipasi pemilih pemula pada pemilihan presiden tahun 2019. Metode penelitian ini bersifat deskriptif analisis, ialah untuk menggambarkan, menganalisis dan menginterpretasikan data. Tehnik pengambilan data dengan cara: observasi, wawancara, kuesioner dan FGD (Focus Group Discutions). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media sosial di kalangan pemilih pemula untuk mengakses informasi mengenai pemilu, yaitu Instagram menempati urutan pertama yaitu 77,6% selanjutnya terdapat WhatApps, Youtube dan Twitter, sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi pemilih pemula melalui media sosial dipengaruhi oleh modernisasi, pengaruh kaum intelektual dan komunikasi massa modern dan keterlibatan pemerintah dalam urusan sosial, ekonomi dan kebudayaan.
Implementasi Program Desa Online melalui Sistem Informasi Desa Online Kendal Terintegrasi (Si Dokar) di Tiga Desa Kabupaten Kendal Lestari, Nurul Alam; Arumsari, Nugraheni
Unnes Political Science Journal Vol 5 No 1 (2021): January
Publisher : Program Studi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program desa online melalui Sistem Informasi Desa Online Kendal Terintegrasi (SI DOKAR) merupakan sebuah kebijakan publik sebagai upaya memberikan kemudahan bagi Pemerintah Desa dan akses informasi kepada masyarakat. Pemerintah Desa sebagai pelaksana diharapkan dapat mengimplementasikan program tersebut secara efektif dan optimal. Untuk melihat realitas implementasi, peneliti mengambil study di tiga desa Kabupaten Kendal yaitu: 1) Desa Kumpulrejo, Desa Cepiring, 3) Desa Karanganyar. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui implementasi program desa online melalui Sistem Informasi Desa Online Kendal Terintegrasi (SI DOKAR) di tiga Desa Kabupaten Kendal, serta faktor penghambatnya.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan: wawancara, observasi, dan dokumentasi. Terdapat dua sumber data yaitu primer dan sekunder. Uji keabsahan menggunakan teknik triangulasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah model interaktif melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Implementasi program desa online melalui Sistem Informasi Desa Online Kendal Terintegrasi (SI DOKAR) di tiga Desa Kabupaten Kendal dilaksanakan melalui tiga tahap implementasi yaitu: a) persiapan, b) implementasi, c) monitoring. Faktor penghambat meliputi: a) permasalahan jaringan internet, b) kurangnya sumber daya manusia, c) pembagian kerja yang belum merata. The online village program through the Integrated Kendal Online Village Information System (SI DOKAR) is a public policy in an effort to provide convenience for the Village Government and access to information to the community. The village government as the implementer is expected to implement the program effectively and optimally. To see the reality of the implementation, researchers took a study in three kendal villages, namely: 1) Kumpulrejo Village, Cepiring Village, 3) Karanganyar Village. The purpose of this research is to find out the implementation of online village programs through the Integrated Kendal Online Village Information System (SI DOKAR) in three Kendal Regency Villages, as well as the inhibition factors. This research uses qualitative research method. Data collection techniques used: interviews, observations, and documentation. There are two data sources, primary and secondary. Test validity using triangulation techniques. Data analysis techniques used are interactive models through data collection, data reduction, data presentation, and inference. Research results: 1) implementation of online village programs through the Integrated Kendal Online Village Information System (SI DOKAR) in three Kendal Regency Villages is carried out through three stages of implementation, namely: a) preparation, b) implementation, c) monitoring, 2) inhibitory factors including: a) internet network problems, b) lack of human resources, c) uneven division of work.
Implementasi Program Desa Online melalui Sistem Informasi Desa Online Kendal Terintegrasi (Si Dokar) di Tiga Desa Kabupaten Kendal Lestari, Nurul Alam; Arumsari, Nugraheni
Unnes Political Science Journal Vol 5 No 1 (2021): January
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/upsj.v5i1.44551

Abstract

Program desa online melalui Sistem Informasi Desa Online Kendal Terintegrasi (SI DOKAR) merupakan sebuah kebijakan publik sebagai upaya memberikan kemudahan bagi Pemerintah Desa dan akses informasi kepada masyarakat. Pemerintah Desa sebagai pelaksana diharapkan dapat mengimplementasikan program tersebut secara efektif dan optimal. Untuk melihat realitas implementasi, peneliti mengambil study di tiga desa Kabupaten Kendal yaitu: 1) Desa Kumpulrejo, Desa Cepiring, 3) Desa Karanganyar. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui implementasi program desa online melalui Sistem Informasi Desa Online Kendal Terintegrasi (SI DOKAR) di tiga Desa Kabupaten Kendal, serta faktor penghambatnya.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan: wawancara, observasi, dan dokumentasi. Terdapat dua sumber data yaitu primer dan sekunder. Uji keabsahan menggunakan teknik triangulasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah model interaktif melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Implementasi program desa online melalui Sistem Informasi Desa Online Kendal Terintegrasi (SI DOKAR) di tiga Desa Kabupaten Kendal dilaksanakan melalui tiga tahap implementasi yaitu: a) persiapan, b) implementasi, c) monitoring. Faktor penghambat meliputi: a) permasalahan jaringan internet, b) kurangnya sumber daya manusia, c) pembagian kerja yang belum merata. The online village program through the Integrated Kendal Online Village Information System (SI DOKAR) is a public policy in an effort to provide convenience for the Village Government and access to information to the community. The village government as the implementer is expected to implement the program effectively and optimally. To see the reality of the implementation, researchers took a study in three kendal villages, namely: 1) Kumpulrejo Village, Cepiring Village, 3) Karanganyar Village. The purpose of this research is to find out the implementation of online village programs through the Integrated Kendal Online Village Information System (SI DOKAR) in three Kendal Regency Villages, as well as the inhibition factors. This research uses qualitative research method. Data collection techniques used: interviews, observations, and documentation. There are two data sources, primary and secondary. Test validity using triangulation techniques. Data analysis techniques used are interactive models through data collection, data reduction, data presentation, and inference. Research results: 1) implementation of online village programs through the Integrated Kendal Online Village Information System (SI DOKAR) in three Kendal Regency Villages is carried out through three stages of implementation, namely: a) preparation, b) implementation, c) monitoring, 2) inhibitory factors including: a) internet network problems, b) lack of human resources, c) uneven division of work.
Komunikasi Politik Kepala Desa dalam Mendorong Inovasi Pembangunan Desa: Studi Kasus Tiga Desa di Lereng Gunung Ungaran, Jawa Tengah Arumsari, Nugraheni; Septina, Wenny Eka; Luthfi, Muhammad; Rizki, Nur Kholis Ali
Jurnal Politik Indonesia: Indonesian Political Science Review Vol 2, No 1 (2017): UU Desa: Mewujudkan Kemandirian Aras Lokal atau Jebakan Ketergantungan Dana Pusa
Publisher : Political Science Program, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jpi.v2i1.8488

Abstract

Communication is a strategy to deliver information to the public and medium to develop a good will in citizen both human and infrastructure development. Good communication must be acquired by many stakeholders of the citizen in all hierarchy of the government; one of them is the village headman. The village headman as a stakeholder of the village is required to be able to interact properly in term of communication and village development. Innovation and ideas about latest development cannot run properly without good communication between village headman, community leaders and villagers. This study investigated the communication style done by the village headman. It was conducted in village Kalisidi, Gonoharjo and Diwak. As the result, there are some communication style done in these villages among stake holders and the citizen. They are: (1) A direct approach to the society (informal communication to village communities); (2) Approach among Village Community Institutions (communication group of community and communication networks); (3) Public Communication by using Social Media, and (4) Public Information Board as a medium to inform village annual budget as a form of transparency and socialization of village resort and rural education movement.
Book Review: King, Dwight Y. Half-Hearthed Reform: Electoral Insitution and Struggle for Democracy in Indonesia. New York: Praeger, 2003. 256 PP. Arumsari, Nugraheni; Rahayu, Annisa Maharani
Jurnal Politik Indonesia: Indonesian Political Science Review Vol 1, No 2 (2016): Pilkada Serentak di Indonesia
Publisher : Political Science Program, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jpi.v1i2.6588

Abstract

Pemilihan kepala daerah di Indonesia merupakan tuntutan demokrasi yang memang tidak mungkin dielakkan lagi dalam era reformasi. Proses politik yang menguras banyak sumber daya ini muncul atas desakan dan harapan bahwa warga negara harus memiliki peran yang lebih aktif dalam pemilihan pemimpin-pemimpin lokal yang berkualitas dan sekaligus dekat dengan warga. Namun demikian, terdapat pertanyaan mendasar, apakah pemilihan kepala daerah langsung, sebagaimana pemilihan umum di tingkat nasional sudah berjalan sebagaimana mestinya? Apakah pemilihan-pemilihan yang dilakukan untuk mendapatkan politisi-politisi terbaik itu sudah terlaksana dengan baik? Dan bagaimana peran lembaga pemilihan dalam merespon tuntutan demokratisasi ini?
Implementasi Kebijakan Pelayanan Publik Berbasis Electronical Government melalui Aplikasi Blakasuta di Tiga Kantor Kecamatan Kabupaten Brebes Ilman, Ahmad Azis Nur; Arumsari, Nugraheni
Unnes Political Science Journal Vol 5 No 2 (2021): July
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/upsj.v5i2.50318

Abstract

Dindukcapil Kabupaten Brebes membuat Aplikasi Blakasuta sejak tahun 2018 Hingga sekarang ini seluruh Kantor Kecamatan di Kabupaten Brebes sudah menjalankan aplikasi tersebut, namun dalam penelitian ini objek yang menjadi kajiannya ialah Kantor Kecamatan Brebes, Kantor Kecamatan Jatibarang dan Kantor Kecamatan Songgom. Pada masa pandemi covid-19 instansi pemerintah harus lebih memanfaatkan teknologi informasi sehingga pelayanan berkonsep e-government harus lebih optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi pelayanan publik berbasis electronical government yaitu aplikasi Blakasuta di Kabupaten Brebes, dan faktor yang menjadi penghambat dalam pelaksanakan aplikasi tersebut. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara wawancara secara langsung, observasi di lapangan dan dokumentasi. Terdapat dua sumber yakni sumber data primer dan sumber data sekunder. Uji keabsahan yakni melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Dari hasil penelitian yang telah dijabarkan, sesuai dengan konsep George Edward III mengenai variabel keberhasilan implementasi aplikasi Blakasuta yang meliputi (1) Komunikasi, Komunikasi yang terjadi berupa komunikasi internal dan komunikasi eksternal: (2) Sumber daya Sumber daya dalam implementasi kebijakan yaitu sumber daya manusia, sumber daya infrastruktur dan sumber daya finansial (3) Disposisi pelaksanaan implementasi kebijakan aplikasi Blakasuta dapat dinilai komitmen dari Dindukcapil Kabupaten dan (4) Struktur Birokrasi, dalam pelaksanaan aplikasi Blakasuta diatur dalam Peraturan Kepala Dinas. Saran peneliti ditengah pandemi covid-19 penggunaan pelayanan online harus dilakukan, oleh karena itu Dindukcapil Kabupaten Brebes hendaknya memaksimalkan sosialisasi aplikasi Blakasuta dan membuat wifi corner serta menyediakan hardware di lingkungan Kantor Kecamatan untuk masyarakat agar mempermudah penggunaan aplikasi Blakasuta.