Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DAN BUDAYA DENGAN PEMILIHAN TEMPAT PERSALINAN Aryani, Yeni; Islaeni, Islaeni
The Southeast Asian Journal of Midwifery Vol 4 No 1 (2018): The Southeast Asian Journal of Midwifery
Publisher : Asosiasi Pendidikan Kebidanan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertolongan Persalinan di fasilitas kesehatan merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk menurunkan Angka Kematian Ibu. Persalinan yang dilakukan di fasilitas kesehatan dapat memberikan pelayanan yang cepat dan tepat bila terjadi komplikasi terhadap ibu dan bayi. Untuk itu diperlukan paparan informasi yang baik agar ibu dapat melakukan persalinan difasilitas kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan suami dan budaya dengan pemilihan tempat persalinan diwilayah kerja Puskesmas Berseri Kabupaten Pelalawan. Jenis penelitian yang dilakukan adalah kuantitatif dengan pendekatan retrospective study. Populasinya yaitu ibu yang bersalin pada tahun 2017 di Wilayah Kerja Puskesmas Berseri. Jumlah sampel 87 responden menggunakan teknik cluster sampling. Data didapatkan melalui penyebaran kuesioner. Analisa yang digunakan univariat dan bivariat dengan uji statistik chi-square. Hasil ada hubungan dukungan suami dengan pemilihan tempat persalinan oleh ibu bersalin dengan nilai p = 0,000, ada hubungan budaya dengan pemilihan tempat persalinan oleh ibu bersalin dengan nilai p = 0,028. Saran ditujukan untuk tenaga kesehatan agar dapat mensosialisasikan dan meningkatkan program perencaan persalinan dan penanganan komplikasi (P4K) untuk mengoptimalkan peran dukungan suami dan budaya dalam persiapan persalinan termasuk pemilihan tempat persalinan difasilitas kesehatan.
Pengaruh Masase pada Punggung Terhadap Intensitas Nyeri Kala I Fase Laten Persalinan Normal Melalui Peningkatan Kadar Endorfin Yeni Aryani; Masrul Masrul; Lisma Evareny
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v4i1.193

Abstract

AbstrakNyeri saat persalinan merupakan proses yang fisiologis. Sebanyak 12% - 67% wanita merasa khawatir dengan nyeri yang akan dialami saat persalinan. Salah satu upaya untuk mengurangi nyeri persalinan adalah dengan masase. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh masase pada punggung terhadap intensitas nyeri kala I fase laten persalinan normal melaui peningkatan kadar endorfin. Ini merupakan suatu penelitian experimental dengan post test only control group design yang dibagi atas kelompok perlakuan yang melakukan masase pada punggung dan kelompok kontrol yang tidak masase. Intensitas nyeri dinilai dengan kuisioner dan kadar endorfin diukur dengan human beta endorfin Elisa Kit. Data dianalisis menggunakan uji t-test independent dan korelasi Spearmen. Hasil penelitian ini ditemukan ibu bersalin yang dimasase memiliki intensitas nyeri lebih rendah 29.62 point dari pada yang tidak dimasase nilai p=0.001, ada pengaruh masase terhadap intensitas nyeri kala I persalinan normal. Ibu bersalin yang dimasase memiliki endorfin lebih tinggi dari pada yang tidak dimasase sebesar 142.82 pcg/mlnilai p=0.001 ada pengaruh masase terhadap kadar endorfin ibu bersalin normal. Ada korelasi kadar endorfin dengan penurunan intensitas nyeri dengan nilai r= 0,795 dan nilai p=0.001. Kesimpulan penelitian ini adalah masase pada punggung berpengaruh terhadap intensitas nyeri dan kadar endorfin ibu bersalin kala I fase laten persalinan normal serta kadar endorfin berkorelasi dengan intensitas nyeri kala I fase laten persalinan normal.Kata kunci: masase pada punggung, intensitas nyeri, kadar endorfin.AbstractPain in delivery is a physiological process. About 12% - 67% of women feel the pain during delivery. One of the ways to reduce pain during delivery process is to massage mother’s back. The objective of this research was to determine the effect of massage on the back to the pain intensity in normal delivery based on the level of endorphin. This study was an experimental study with post test only control group design by massaging mother’s back in normal delivery process of primiparous phase I for 30 minutes. Data collection was done for three months. The subject were choosen randomly block with 52 respondents. Data processing was done based on the Independent t-test and Spearmen Correlation. The results of this study shows that mothers who have massage on the back before delivery process, feel lower pain intensity in 29.62 points than those who do not have massage. The result of statistical test was p =0.001, so, the massage reduces the pain intensity. Mothers who have massage, get their endorphin increased as much as 142.82 PCG/ml compared to mothers who did not have massage. There was a correlation between the increase of endorphin level with the reduction of pain intensity. The result of statistical test shows that there is a strong correlation between the endorphin level with pain intensity with a value,r=0.795andp=0.001. It can be conluded that massage on the back can reduce pain intensity in normal delivery and increase the leve lof endorphin. Furthemore, there is a strong correlation between the increase of endorphin level with pain intensity in normal delivery. It is recommended that massage on the back can be done regularly in every normal delivery. Keywords: massage on the back, pain intensity, level of endorphin
PENGARUH PEMIJATAN RINGAN PADA PUNGGUNG TERHADAP JUMLAH PENGELUARAN DARAH KALA IV PERSALINAN NORMAL DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI ERNITA PEKANBARU YENI ARYANI; LAILIYANA LAILIYANA; MELLY WARDANIS
JURNAL PROTEKSI KESEHATAN Vol 4 No 2 (2015): JURNAL PROTEKSI KESEHATAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (51.818 KB) | DOI: 10.36929/jpk.v4i2.36

Abstract

Perdarahan merupakan penyebab kematian ibu bersalin yang memberikan kontribusi paling besar terhadap seluruh penyebab kematian ibu melahirkan di Indonesia. Perdarahan pasca persalinan merupakan penyebab utama kematian ibu di Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemijatan ringan pada punggung terhadap pengeluaran darah pada kala IV persalinan normal di BPM Ernita Pekanbaru tahun 2015. Jenis Penelitian experimental dengan pendekatan PostTest Only Control Group Design, dengan populasi ibu bersalin normal kala IV yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel terdiri dari 32 responden pada kelompok intervensi 32 responden pada kelompok kontrol.Cara pengambilan sampeladalah Jumlah darah ibu yang keluar saat kala IV persalinan pada pembalut ibu kemudian di timbang.Penelitian dilakukan selama 2 bulan pada bulan Oktober - November 2015. Pengolahan data menggunakan program SPSS. Hasil penelitian dengan menggukan t-test independent dengan tingkat signifikansi p= 0,028 (p<0,05). hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh pemijatan ringan pada punggung terhadap jumlah pengeluaran darah pada kala IV persalinan normal. Disarankan pemijtan ringan pada punggung menjadi prosedur tetap dalam setiap asuhan persalinan normal
HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN DAN PENILAIAN TEKNIK PENGGUNAAN BOLA PERSALINAN TERHADAP INTENSITAS NYERI KALA I PERSALINAN NORMAL DI KLINIK TAMAN SARI KOTA PEKANBARU YENI ARYANI; FATIYANI ALYENSI; ISYE FADMIYANOR
JURNAL PROTEKSI KESEHATAN Vol 5 No 2 (2016): JURNAL PROTEKSI KESEHATAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (40.253 KB) | DOI: 10.36929/jpk.v5i2.52

Abstract

Nyeri pada persalinan merupakan proses yang fisiologis, menghilangkan rasa nyeri ialah hal yang penting. Bukan jumlah nyeri yang dialami wanita yang perlu dipertimbangkan, akan tetapi harapan tetang cara mengatasi nyeri tersebut dapat terpenuhi (Bobak,Lowdermilk dan Jansen, 2004). King et al (2015), birth ball yaitu duduk lurus di atas bola ambil digoyangkan ke kanan dan kiri sebagai salah satu metode nonfarmakologi yang digunakan untuk mengurangi nyeri selama proses persalinan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan bidan dan teknik penggunaan bola persalinan terhadap intensitas nyeri Kala I persalinan normal di Klinik Taman Sari Pekanbaru. Desain penelitian ini quasi eksperimen dengan one group pretest-posttest design dengan populasi bidan yang bekerja di Klinik Taman sari sebanyak 30 orang.Cara pengambilan sampel dengan mengukur pengetahuan bidan sebelum diberikan pelatihan dengan setelah diberikan pelatihan kemudian di observasi kemapuan bidan dalam menilai intensitas nyeri yang di alami oleh ibu bersalin. Penelitian dilakukan bulan September - Desember 2016. Pengolahan data menggunakan uji wilcoxon. Hasil penelitian Terdapat perbedaaan pengetahuan bidan dalam penggunaan bola persalinan kala I persalinan normal sebelum dan sesudah pelatihan dengan p value 0,001, terdapat hubungan hubungan penilaian teknik penggunaan bola persalinan dengan intensitas nyeri kala I persalinan dengan p value 0,013 dan nilai OR 8.75 yang dimana bidan yang memiliki pengetahuan tinggi tentang bola persalinan berpeluang 8.75 kali pasiennya mengalami nyeri ringan. Disarankan Mengembangkan teknik penggunaan bola persalinan sebagai salah satu teknik pengurangan rasa nyeri dalam melakukan asuhan praktik kebidanan melalui pelatihan dan seminar.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 18-24 BULAN DI KELURAHAN LIMBUNGAN BARU WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWAT INAP KARYA WANITA KOTA PEKANBARU Mita Puspitasari; Yeni Aryani
JURNAL PROTEKSI KESEHATAN Vol 6 No 1 (2017): JURNAL PROTEKSI KESEHATAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (46.559 KB) | DOI: 10.36929/jpk.v6i1.70

Abstract

Pengetahuan ibu tentang stimulasi perkembangan motorik kasar anak usia 18-24 bulan dapat meningkatkan perkembangan secara optimal pada anak. Di Indonesia sekitar 16% anak usia dibawah 5 tahun mengalami gangguan perkembangan saraf dan otak mulai ringan sampai berat, setiap 2 dari 1000 anak mengalami gangguan perkembangan motorik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan ibu tentang stimulasi perkembangan motorik kasar anak usia 18-24 bulan di Kelurahan Limbungan Baru Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Karya Wanita Kota Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-Agustus 2017. Populasi pada penelitian ini ialah seluruh ibu yang memiliki anak usia 18-24 bulan, dengan jumlah sampel sebanyak 45 ibu. Penelitian ini merupakan pre eksperimen dengan desain pre test dan post test. Teknik sampling yaitu cluster sampling, menggunakan uji Wilcoxon, pada tingkat kemaknaan 95%. Hasil penelitian yaitu sebelum diberikan pendidikan kesehatan nilai rata-rata 17,16, setelah diberikan pendidikan kesehatan nilai rata-rata 23,13, dan ada Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Pengetahuan Ibu tentang Stimulasi Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 18-24 Bulan dengan nilai p =0,000 (α <0,05). Disarankan perlunya pendidikan kesehatan untuk ibu tentang stimulasi perkembangan motorik kasar anak usia 18-24 bulan agar dapat diterapkan dirumah.
PERBEDAAN EFEKTIFITAS MOBILISASI DINI DAN SENAM NIFAS TERHADAP INVOLUSI UTERUS DI KLINIK AFIYAH KOTA PEKANBARU Chyntia Regina Manurung; Yan Sartika; Yeni Aryani
JURNAL PROTEKSI KESEHATAN Vol 7 No 1 (2018): JPK: Jurnal Proteksi Kesehatan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (117.74 KB) | DOI: 10.36929/jpk.v7i1.124

Abstract

Pada ibu nifas involusi uterus merupakan proses yang sangat penting karena itu memerlukan perawatan yang khusus. Kecepatan involusi uterus di pengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya mobilisasi dini dan senam nifas. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan efektifitas mobilisasi dini dan senam nifas terhadap involusi uterus di Klinik Afiyah tahun 2017. Metode penelitian ini adalah penelitian pre-eksperimen dengan desain penelitian menggunakan posttest only control group design.Analisis penelitian ini adalah menggunakan program komputerisasi yaitu SPPS Versi 20 dengan uji hipotesisnya adalah Uji Man- Whiteney.Penelitian dilakukan pada September 2016 - April 2017 dengan jumlah responden 10 orang dengan mobilisasi dini dan 10 orang dengan senam nifas di Klinik Afiyah Kota Pekanbaru. Hasil penelitian ini adalah efektifitas mobilisasi dini terhadap involusi uterus sebesar 70% dan efektifitas senam nifas terhadap involusi uterus sebesar 90% dengan nilai p= 0, 026 (< 0,05) maka terdapat efektifitas mobilisasi dini dan senam nifas terhadap involusi uterus di Klinik Afiyah tahun 2017. Saran utama adalah penelitian ini di harapkan menjadi bahan masukan bagi fasilitas kesehatan dalam meningkatakan pelayanan terutama mengenai senam nifas dan mobilisasi dini.
PERBEDAAN EFEKTIFITAS MOBILISASI DINI DAN SENAM NIFAS TERHADAP INVOLUSI UTERUS DI KLINIK AFIYAH KOTA PEKANBARU Chyntia Regina Manurung; Yan Sartika; Yeni Aryani
JURNAL PROTEKSI KESEHATAN Vol 7 No 2 (2018): JPK: Jurnal Proteksi Kesehatan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36929/jpk.v7i2.137

Abstract

Pada ibu nifas involusi uterus merupakan proses yang sangat penting karena itu memerlukan perawatan yang khusus. Kecepatan involusi uterus di pengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya mobilisasi dini dan senam nifas. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan efektifitas mobilisasi dini dan senam nifas terhadap involusi uterus di Klinik Afiyah tahun 2017. Metode penelitian ini adalah penelitian pre-eksperimen dengan desain penelitian menggunakan posttest only control group design.Analisis penelitian ini adalah menggunakan program komputerisasi yaitu SPPS Versi 20 dengan uji hipotesisnya adalah Uji Man- Whiteney.Penelitian dilakukan pada September 2016 - April 2017 dengan jumlah responden 10 orang dengan mobilisasi dini dan 10 orang dengan senam nifas di Klinik Afiyah Kota Pekanbaru. Hasil penelitian ini adalah efektifitas mobilisasi dini terhadap involusi uterus sebesar 70% dan efektifitas senam nifas terhadap involusi uterus sebesar 90%dengan nilai p= 0, 026 (< 0,05) maka terdapat efektifitas mobilisasi dini dan senam nifas terhadap involusi uterus di Klinik Afiyah tahun 2017. Saran utama adalah penelitian ini di harapkan menjadi bahan masukan bagi fasilitas kesehatan dalam meningkatakan pelayanan terutama mengenai senam nifas dan mobilisasi dini.
PEMBENTUKAN KELOMPOK KESEHATAN REPRODUKSI PADA SISWA MTs MUHAMMADIYAH 02 PEKANBARU WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIDOMULYO KOTA PEKANBARU Zuchrah Hasan; Yeni Aryani
EBIMA : Jurnal Edukasi Bidan Di Masyarakat Vol 1 No 1 (2020): EBIMA: Jurnal Edukasi Bidan di Masyarakat
Publisher : Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.131 KB)

Abstract

ABSTRAK Remaja merupakan bagian dari sumber daya manusia serta masa depan bangsa. Sebagaigenerasi penerus bangsa, remaja akan berperan penting dalam melanjutkan pembangunan bangsaIndonesia serta mempunyai andil besar dalam menetukan nasib bangsa. Remaja diharapkanmemiliki moral dan rasa tanggung jawab yang tinggi. Kelompok kesehatan reproduksi padaremaja merupakan upaya dibidang kesehatan yang bertujuan kepada kelompok-kelompokindividu yang terorganisasi untuk meningkatkan kemampuan dan derajat kesehatan khususnyakesehatan reproduksi pada remaja melalui promotif. Sekolah MTs Muhammadiyah meupakansekolah tingkat pertama yang sudah mempunyai Kelompok kesehatan Remaja (KKR) tetapibelum mempunyai terbentuk Kelompok kesehatan Reproduksi remaja (KRR) dan akan dibentukdalam 5 kelompok terdiri dari 50 orang. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalahterbentuknya kelompok kesehatan reproduksi pada remaja di sekolah MTs Muhammaddiyah 02wilayah kerja Puskesmas Sidomulyo Kota Pekanbaru, meningkatkan pengetahuan kesehatanreproduksi pada remaja dan mampu memberikan informasi kesehatan reproduksi remaja padaremaja lainnya. Adapun manfaat bagi siswa adalah dapat mengetahui dampak dari pergaulanbebas, penyakit menular sexsual dan pernikahan dini. Sasaran dalam kegiatan ini adalahkelompok remaja di sekolah MTs Muhammdiyah wilayah kerja Puskesmas Sidomulyo kotaPekanbaru. Kegiatan pengabdian masyarakat dimulai tanggal 4 Juni 2018 sampai dengan 31 Juli2018. Hasil pengabdian masyarakat pada kegiatan ini terbentuknya kelompok kesehatanreproduksi pada remaja yang terdiridari 5 kelompok dengan masing –masing anggota 10 orang.Penilaian dilakukan 2 kali kegiatan pertama pre tes nilainya 76 % meningkat setelah dilakukanpenyuluhan pada penilaian post test menjadi 92 %.
PEMBINAAN DANPELAKSANAAN KELOMPOK PENDUKUNG ASI (KP ASI) “BINTANG BERPASANG SIRIH ADAT” MELALUI KADER POSYANDU DALAM PENCEGAHAN STUNTING DI RW 2 KELURAHAN SIALANG SAKTI WILAYAH KERJAPUSKESMAS REJOSARI KECAMATAN TENAYAN RAYA PEKANBARU Fatiyani Alyensi; Ani Laila; Yeni Aryani
EBIMA : Jurnal Edukasi Bidan Di Masyarakat Vol 2 No 1 (2021): EBIMA: Jurnal Edukasi Bidan di Masyarakat
Publisher : Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (502.2 KB)

Abstract

World Health Organization (WHO) tahun 2009 dan America Academy of Pediatric (AAP) tahun 2012 merekomendasikan pemberian nutrisi yang optimal bagi bayi baru lahir yakni dengan strategi global pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan. Pemberian ASI eksklusif masih belum sesuai target dapat berdampak pada gangguan psikomotor, kognitif, dan sosial serta secara klinis terjadi gangguan pertumbuhan. Data Dinas Kesehatan Provinsi Riau tahun 2015 menyebutkan cakupan ASI eksklusif Provinsi Riau sebesar 68,8 % dan data Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru tahun 2015 sebesar 71,3%.Berdasarkan data di Puskesmas Rejosari di Kelurahan Sialang Sakti tahun 2018 bahwa capaian ASI Ekslusif hanya sebesar 43,8%, merupakan capaian yang paling rendah diwilayah kota Pekanbaru. Beberapa kader diwilayah kerja ini sudah pernah mendapat sedikit paparan mengenai ASI Ekslusif namun cakupan pemberian ASI Ekslusif masih rendah.Dan perlu dilakukan Pembentukan dan Pembinaan KP-ASI sebagai pengabdian masyarakat untuk wilayah kerja Puskesmas Rejosari Kelurahan Sialang Sakti Kecamatan Tenayan Raya tahun 2019. Tujuan pengabdian masyarakt ini adalah terbentuknya dan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan Kelompok pendukung ASI (KP-ASI). Sasaran adalah ibu hami, menyusui dan kader yang berjumlah 11 orang.Kegiatan dilaksanakan dari bulan Mei – Juli 2019.Hasilnya terdapat peningkatan pengetahuan ibu KP ASI pada materi Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dari rata-rata 70 menjadi 90, peningkatan pengetahuan ibu KP ASI pada materi menyusui dari rata-rata 70 menjadi 90, Disarankanadanya pendampingan dari pihak Puskesmas Rejosari dalam setiap kegiatan kelompok pendukung ASI dan dilanjutkan kegiatan pengabdian masyarakat dengan monitoring dan evaluasi KP ASI. Kata Kunci : Kelompok, Pendukung ASI, ASI Eksklusif, Sialang Sakti
PELATIHAN PIJAT OKSITOSIN BAGI KADER UNTUK MEMPERBANYAK PRODUKSI ASI Yeni Aryani; Fatiyani Alyensi; Fathunikmah Fathunikmah
EBIMA : Jurnal Edukasi Bidan Di Masyarakat Vol 2 No 2 (2021): EBIMA: Jurnal Edukasi Bidan di Masyarakat
Publisher : Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (566.809 KB)

Abstract

Alternatif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi ASI pada ibu post partum dengan cara melakukan pijat oksitosin (Aryani, 2015). kegiatan penerapan pijat oksitosin bertujuan untuk pemberdayaan kader dalam memperbanyak produksi ASI di Kelurahan Bambu Kuning Kota Pekanbaru.Pelaksana kegiatan dengan mengadakan pelatihan kepada ibu ibukader di kelurahan Bambu Kuning di 2 Posyandu pada bulan Februari sampai dengan Juli 2021. Hasil yang diperoleh meningkatnya pengetahuan kader tentang pijat oksitosin pada saat post-test dengan nilai rata yaitu kelompok A = 53,9 menjadi 86,09 kelompok B = 50,43 menjadi 86,52 dan keterampilan pijat ositosin pada observai I yaitu kelompok A 88,58 dan kelompok B 88,03 dan observasi kedua 100% sudah mampu melakukannya. Disarankan perlu melakukan kerjasama dengan Bidan Penanggung jawab wilayah untuk mengingatkan kembali ibu kader untuk selalu memberikan edukasi kepada ibu menyusui tentang pentingnya pemberian ASI dan teknik pijat oksitosin. Kata Kunci :Pelatihan, Pijat Oksitosin,Produksi ASI