Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

STRATEGI PENGEMBANGAN POTENSI BUKIT SATU POHON SEBAGAI OBJEK WISATA ALAM I Nyoman Slamet
Jurnal Pariwisata PaRAMA : Panorama, Recreation, Accomodation, Merchandise, Accessbility Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Pariwisata PaRAMA : Panorama, Recreation, Accommodation, Merchandisse, Ace
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (605.63 KB) | DOI: 10.36417/jpp.v1i1.260

Abstract

Kajian ilmiah ini bertujuan untuk menggali potensi dari objek wisata Bukit Satu Pohon di Desa Sibedi, Kabupaten Sigi. Penelitian ini mengacu pada tiga syarat pengembangan wisata yaitu: a) Something to see (sesuatu yang dapat dinikmati wisatawan); b) Something to do (kegiatan yang dapat dilakukan wisatawan); dan c) Something to buy (segala sesuatu yang dapat dibeli oleh wisatawan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Bukit Satu Pohon memiliki potensi yang dapat dikembangkan menjadi objek wisata alam unggulan; 2) Perlunya perbaikan dan penambahan fasilitas untuk menjaga kenyamanan pengunjung; 3) Untuk meningkatkan kunjungan dan menarik wisatawan perlu dibangun jalur tracking, spot-spot foto instagramable, maupun café alam.
ANALISIS BENTUK DAN GAYA SOUVENIR PADA PRODUK PARIWISATA DI KOTA PALU Sukarni Sukarni; Edy Semara Putra; I Nyoman Slamet
Jurnal Pariwisata PaRAMA : Panorama, Recreation, Accomodation, Merchandise, Accessbility Vol 2 No 1 (2021): Jurnal Pariwisata PaRAMA : Panorama, Recreation, Accomodation, Merchandise, Acces
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.828 KB) | DOI: 10.36417/jpp.v2i1.451

Abstract

Penelitian dilakukan di Kota Palu, Sulawesi Tengah dengan tiga titik lokasi yaitu Toko Sumber Urip Eboni, Toko Krisna Karya dan Toko Sal-Han. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk dan gaya souvenir pada produk pariwisata di Kota Palu yang dianalisis menggunakan teori bentuk dan teori gaya seni dengan menggunakkan metode kualitatif dengan maksud untuk menguraikan secara deskriptif hasil temuan data-data di lapangan. instrumen penelitian berupa indept interview. Teknik pengumpulan data berupa observasi, dokumentasi dan wawancara. Sumber informasi dalam penelitian ini yaitu pemilik toko souvenir, Pengrajin serta kepala UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) Kota Palu. Adapun hasil yang didapatkan yaitu bentuk souvenir yang dijual di toko-toko souvenir di Kota Palu sebagian dibuat dengan bentuk menyerupai atau meniru bentuk alam dan sebagian dibuat dengan meniru benda sekeliling serta benda yang berciri khas daerah Sulawesi Tengah. Gaya yang terkandung dalam souvenir-souvenir yang ada di Kota Palu lebih banyak menerapkan formal order dimana souvenir dibuat dengan pola ukuran yang metodis dan beberapa diciptakan sesuai dengan objek aslinya, memiliki bentuk yang lahir dari imajinasi pengrajinnya (gaya fantasi) dan lebih natural (Objective Accuracy). Produk souvenir yang dibuat pada umumnya memiliki tekstur yang halus dan beberapa terdapat bagian yang kasar akibat dari bentuk dan motif dari souvenir tersebut.
STRATEGI PENGEMBANGAN POTENSI BUKIT SATU POHON SEBAGAI OBJEK WISATA ALAM I Nyoman Slamet
Jurnal Pariwisata PaRAMA : Panorama, Recreation, Accomodation, Merchandise, Accessbility Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Pariwisata PaRAMA : Panorama, Recreation, Accommodation, Merchandisse, Ace
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36417/jpp.v1i1.260

Abstract

Kajian ilmiah ini bertujuan untuk menggali potensi dari objek wisata Bukit Satu Pohon di Desa Sibedi, Kabupaten Sigi. Penelitian ini mengacu pada tiga syarat pengembangan wisata yaitu: a) Something to see (sesuatu yang dapat dinikmati wisatawan); b) Something to do (kegiatan yang dapat dilakukan wisatawan); dan c) Something to buy (segala sesuatu yang dapat dibeli oleh wisatawan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Bukit Satu Pohon memiliki potensi yang dapat dikembangkan menjadi objek wisata alam unggulan; 2) Perlunya perbaikan dan penambahan fasilitas untuk menjaga kenyamanan pengunjung; 3) Untuk meningkatkan kunjungan dan menarik wisatawan perlu dibangun jalur tracking, spot-spot foto instagramable, maupun café alam.
ANALISIS BENTUK DAN GAYA SOUVENIR PADA PRODUK PARIWISATA DI KOTA PALU Sukarni Sukarni; Edy Semara Putra; I Nyoman Slamet
Jurnal Pariwisata PaRAMA : Panorama, Recreation, Accomodation, Merchandise, Accessbility Vol 2 No 1 (2021): Jurnal Pariwisata PaRAMA : Panorama, Recreation, Accomodation, Merchandise, Acces
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36417/jpp.v2i1.451

Abstract

Penelitian dilakukan di Kota Palu, Sulawesi Tengah dengan tiga titik lokasi yaitu Toko Sumber Urip Eboni, Toko Krisna Karya dan Toko Sal-Han. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk dan gaya souvenir pada produk pariwisata di Kota Palu yang dianalisis menggunakan teori bentuk dan teori gaya seni dengan menggunakkan metode kualitatif dengan maksud untuk menguraikan secara deskriptif hasil temuan data-data di lapangan. instrumen penelitian berupa indept interview. Teknik pengumpulan data berupa observasi, dokumentasi dan wawancara. Sumber informasi dalam penelitian ini yaitu pemilik toko souvenir, Pengrajin serta kepala UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) Kota Palu. Adapun hasil yang didapatkan yaitu bentuk souvenir yang dijual di toko-toko souvenir di Kota Palu sebagian dibuat dengan bentuk menyerupai atau meniru bentuk alam dan sebagian dibuat dengan meniru benda sekeliling serta benda yang berciri khas daerah Sulawesi Tengah. Gaya yang terkandung dalam souvenir-souvenir yang ada di Kota Palu lebih banyak menerapkan formal order dimana souvenir dibuat dengan pola ukuran yang metodis dan beberapa diciptakan sesuai dengan objek aslinya, memiliki bentuk yang lahir dari imajinasi pengrajinnya (gaya fantasi) dan lebih natural (Objective Accuracy). Produk souvenir yang dibuat pada umumnya memiliki tekstur yang halus dan beberapa terdapat bagian yang kasar akibat dari bentuk dan motif dari souvenir tersebut.
IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH SULAWESI TENGAH TERHADAP PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA WISATA GONG PERDAMAIAN NOSARARA NOSABATUTU Ni putu Ayu Sri Yanti; Komang Triawati; I Nyoman Slamet
Jurnal Pariwisata PaRAMA : Panorama, Recreation, Accomodation, Merchandise, Accessbility Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Pariwisata PaRAMA : Panorama, Recreation, Accomodation, Merchandise, Acces
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36417/jpp.v4i1.474

Abstract

Penelitian dilakukan di Kota Palu, Sulawesi Tengah pada objek wisata Gong Perdamaian Nosarara Nosabatutu. Penelitian bertujuan untuk mengetahui implementasi dan dampak Implementasi Peraturan Daerah Sulawesi No. 05 Pasal 05 bagian c prasarana pada objek wisata Gong Perdamaian Nosarara Nosabatutu, yang dianalisis menggunakan teori implementasi kebijakan dan teori kausalitas individualis dengan menggunakan metode kualitatif menguraikan secara deskriptif hasil temuan data di lapangan. Instrumen penelitian terdiri dari pedoman wawancara, pedoman observasi, perekam, pulpen, buku, dan kamera. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber informasi yaitu pengelola objek wisata Gong Perdamaian Nosarara Nosabatutu, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sulawesi Tengah, serta Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sulawesi Tengah. Hasil implementasi Peraturan Daerah Sulawesi Tengah No.05 Pasal 05 Bagian c pada objek wisata Gong Perdamaian meliputi, Prasasti Gong perdamaian Nusantara dan Tugu Nosarara Nosabatutu, Prasarana akses jalan dan tempat parkir, sarana akomodasi, fasilitas wisata, aktifitas rekrasi, pembelanjaan, komunikasi, pelayanan kesehatan, keamanan, kebersihan serta sarana peribadahan. Dampak implementasi Peraturan Daerah (PERDA) Sulawesi Tengah tahun 2019 No.05 Pasal 05 Bagian c pada objek wisata Gong Perdamaian Nosarara Nosabatutu diharapkan dijadikan sebagai payung hukum untuk mengajukan permohonan bantuan kepada pemerintah oleh masing masing pengelola objek wisata.
STRATEGI DAN INOVASI PENGEMBANGAN INDUSTRI KREATIF KERAJINAN KAYU HITAM KOTA PALU DI ERA INDUSTRI 4.0 Edy Semara Putra; I Nyoman Slamet
Jurnal Pariwisata PaRAMA : Panorama, Recreation, Accomodation, Merchandise, Accessbility Vol 3 No 2 (2022): Jurnal Pariwisata PaRAMA : Panorama, Recreation, Accomodation, Merchandise, Acces
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36417/jpp.v3i2.534

Abstract

Penelitian ini bertujuan 1) untuk mengetahui strategi pengembangan industri kreatif kerajinan khas Kota Palu dalam menghadapi era industri 4.0, 2) Untuk mengetahui inovasi pengembangan industri kreatif kerajinan khas Kota Palu dalam menghadapi era industri 4.0. Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian terapan (applied reserch). Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan 1) strategi pengembangan industri kreatif Jaya Erbony, Rumi Ebony Handicraft, dan Rafli Ebony di Kota Palu yang dalam meningkatkan nasabah adalah dengan cara menentukan segmentasi, targeting, positioning dan juga menerapkan 4P yaitu, produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion), 2) Inovasi pengembangan industri Kreatif Jaya Erbony, Rumi Ebony Handicraft, dan Rafli Ebony di Kota Palu meliputi inovasi produk, inovasi proses dan inovasi pasar, 3) analisis SWOT berdasarkan kekuatan (strength) terdiri dari banyaknya produk yang ditawarkan, sumber daya yang memadai (Skill), lokasi usaha yang strategis. Kelemahan (weakness) meliputi masih minimnya fasilitas yang diberikan tokoh meningkatkan minat berkunjung, kurangnya promosi yang dilakukan, kurangnya model pemilik. Peluang (opportunities) meliputi mulai dikenalnya usaha baik secara lokal dan nasional, dan ancaman (threat) meliputi persaingan usaha semakin ketat dengan produk dan usaha yang sama, dan masih minimnya peran pemerintah.