Claim Missing Document
Check
Articles

UNDERSTANDING THE DYNAMICS IN DEVELOPMENT PHILOSOPHY FOUNDATION GEOGRAPHY Astawa, Ida Bagus Made
Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.182 KB) | DOI: 10.23887/jiis.v2i1.8545

Abstract

The development of the geography of the early to enter the melinium century has shifted significantly. In terms of approach, the geography has shifted from empirical science-analitycal to historical hermeneutic and critical. However, the shift from one approach to another an approach is not exclusive but rather the development of "area of concern", so that geography no longer rely solely on quantitative methods and modeling, but also on qualitative methods. In terms of the flow of thoughts, post modernism also influenced included eksata field studies on geography, although it is recognized that the paradigm of positivism still dominating. Keywords:        shifted, empirical-analitycal, historical hermeneutic, critical, positivism paradigm, exclusive
MEMAHAMI KEWAJIBAN GURU DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Astawa, Ida Bagus Made
Media Komunikasi Geografi Vol 16, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.718 KB) | DOI: 10.23887/mkg.v16i1.10168

Abstract

Otonomi pendidikan melalui UU Sisdiknas telah memberikan kewenangan pada guru sebagai pengembang kurikulum. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan salah satu wujud dari pengembangan kurikulum yang wajib disusun oleh guru dan digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan pembelajaran. Namun, realitanya masih banyak guru yang belum melaksanakan kewajiban tersebut. Paling tidak terdapat tiga faktor yang dipandang sebagai penyebab guru belum melaksa-nakan kewajiban tersebut. Pertama, karena sudah terlalu lama menjadi ”tukang mengajar” (kurikulum 1950 – 1994), sehingga belum tumbuhnya kesadaran bahwa menyusun RPP adalah kewajiban guru; kedua, karena belum dipahaminya makna sebuah RPP dalam pembelajaran; dan ketiga dengan sistem rekrutmen guru dan sifat terbukanya profesi guru, bisa jadi sebagian guru belum memiliki kompetensi untuk menyusun RPP.
EDUCATION REFORM IN THE ERA OF REGIONAL AUTONOMY ENTERING THE GLOBAL ERA Astawa, Ida Bagus Made
Media Komunikasi Geografi Vol 16, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.569 KB) | DOI: 10.23887/mkg.v16i2.8426

Abstract

Revolusi peradaban dunia dewasa ini telah memasuki era global. Indonesia sebagai negara dunia ketiga (the silent majority), untuk mampu bersaing di era global ini dituntut kesungguhan dan ketulusan menata dunia pendidikannya dalam meningkatkan kualitas sumberdaya manusianya, karena pendidikan pada hakekatnya merupakan kunci keberhasilan pembangunan suatu bangsa dan negara. Pemberlakuan UU No. 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), dan UU No. 14 Tahun 2005, tentang Guru dan Dosen, yang kemudian ditindak lanjuti dengan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP), telah membuka harapan untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas dengan otonomi pendidikannya. Realitanya permasalahan pendidikan di Indonesia dari Pelita pertama hingga saat ini masih relatif sama. Berkenaan dengan itu di era otonomi pendidikan dibutuhkan reformasi dengan melalui tujuh hal, yaitu (1) memprioritaskan pendidikan sebagai kebutuhan, (2) memaknai pendidikan secara utuh, (3) perimbangan penyelenggaraan pendidikan antara pusat-daerah, (4) pelibatan masyarakat dalam pendidikan, (5) memberikan posisi sentral kepada pendidik dan tenaga kependidikan, (6) menuju kepada paradigma pemberdayaan pendidikan, dan (7) menciptakan pembelajaran yang bermakna dan menantang.Kata kunci: globalisasi, the silent majority, otonomi pendidikan, reformasi pendidikan
MEMAHAMI KEWAJIBAN GURU DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Astawa, Ida Bagus Made
Media Komunikasi Geografi Vol 14, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/mkg.v14i2.2193

Abstract

Otonomi pendidikan dan pemberlakuan Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan (KTSP) telah memberikan kewenangan pada guru sebagai pengembangkurikulum. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan salah satu wujuddari pengembangan kurikulum yang wajib disusun oleh guru dan digunakan sebagaipedoman dalam melaksanakan pembelajaran. Namun, realitanya masih banyak guruyang belum melaksanakan kewajiban tersebut. Paling tidak terdapat tiga faktor yangdipandang sebagai penyebab guru belum melaksanakan kewajiban tersebut.Pertama, karena sudah terlalu lama menjadi ”tukang mengajar” (kurikulum 1950 –1994) sehingga belum tumbuhnya kesadaran bahwa menyusun RPP adalahkewajiban guru; kedua, karena belum dipahaminya makna sebuah RPP dalampembelajaran; dan ketiga dengan sistem rekrutmen guru dan sifat terbukanya profesiguru, bisa jadi sebagian guru belum memiliki kompetensi untuk menyusun RPP.Kata kunci: tukang mengajar; standar kompetensi, rencana pelaksanaanpembelajaran.
PENGEMBANGAN KURIKULUM GEOGRAFI BERKEARIFAN LOKAL KEBUTUHAN BALI SEBAGAI EKOLOGI PULAU KECIL Astawa, Ida Bagus Made
Media Komunikasi Geografi Vol 14, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/mkg.v14i1.1741

Abstract

Pemberlakuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) memberi kewenangan pada satuan pendidikan dan guru sebagai pengembang kurikulum, dengan berpedoman pada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), sehingga lokalitas daerah dapat terakomodasi dalam pengembangannya. Perkembangan pariwisata dan kemajuan perekonomian Bali, telah menjadikan sifat kosmosentris masyarakat dengan kearifan lokalnya yang selama ini telah menjaga ekologi Bali semakin ditinggalkan, sehingga memunculkan permasa-lahan sosial dan kerusakan lingkungan. Sebagai ekologi pulau kecil, Bali sangat membutuhkan masyarakat kosmosentris yang memiliki kesadaran akan arti dan makna hidup di pulau kecil, kesadaran akan arti dan makna identitas sebagai manusia Bali, dan kesadaran sebagai kapital humanitas yang mendorong berbagai bentuk revitalisasi kearifan lokal di tengah-tengah arus globalisasi. Salah satu usaha dalam menumbuhkan kesadaran tersebut adalah melalui pendidikan yang terimplementasikan dari kurikulum yang dikembangkan. Memperhatikan tujuan pembelajaran Geografi yang menjadi tuntutan KTSP, maka pengembangan kurikulumnya dipandang sangat relevan untuk mengakomodasi kearifan lokal Bali dalam menumbuhkan kesadaran-kesadaran yang dimaksud, sehingga siswa dapat bersikap dan berperilaku secara kosmosentris.Kata kunci: kearifan lokal, kosmosentris, kurikulum geografi
PEMAKNAAN SISWA KELAS X SMA LAB UNDIKSHA SINGARAJA TERHADAP PEMBELAJARAN GEOGRAFI DENGAN PBL DALAM MENUMBUHKAN POLA PIKIR KRITIS Dhamayanti, Ni Luh Desy Dwi Anike; Suryadi, Made; Astawa, Ida Bagus Made
Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpg.v1i2.20355

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk menganalisis pemaknaan siswa kelas X SMA Lab Undiksha Singaraja terhadap mata pelajaran geografi, pembelajaran geografi dengan penerapan model pembelajaran problem based learning (PBL), dan pola pikir kritis yang ingin ditumbuhkan dalam pembelajaran geografi. Penelitian ini menggunakan pendekatan interaksionisme simbolik yang didasari atas premis bahwa manusia akan memberikan makna terhadap seluruh aktivitas kehidupannya. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa kelas X SMA Lab Undiksha Singaraja memiliki pemaknaan yang masih tergolong negatif terhadap pembelajaran geografi. Hal ini berdasarkan pada (1) kurangnya arti penting mata pelajaran geografi, kurangnya manfaat mata pelajaran geografi bagi kehidupan dan studi lanjut siswa. (2) Rendahnya respon siswa dan minimnya manfaat dari penerapan model pembelajaran problem based learning (PBL) dalam pembelajaran bagi siswa. (3) Belum terbentuknya pola pikir kritis siswa sesuai dengan yang diharapkan oleh guru dalam pembelajaran geografi.
TINJAUAN GEOGRAFI PENDUDUK TENTANG SEBARAN SAPSIAL DAN KARAKTERISTIK MIGRAN ASAL PULAU JAWA DI KOTA SINGARAJA Anggraeni, Nida; Astawa, Ida Bagus Made; Sarmita, I Made
Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpg.v5i1.20655

Abstract

Penelitian ini ini dilaksanakan di Kota Singaraja dengan tujuan: (1). Menganalisis sebaran spasial migran asal pulau Jawa pada masing-masing kelurahan di kota Singaraja, (2). Menganalisis karakteristik migran asal Jawa pada masing-masing kelurahan di kota Singaraja, (3). Menganalisis faktor pendorong dan faktor penarik migran asal Jawa bermigrasi ke kota Singaraja. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian deskriptif. Sampel ditentukan melalui dua tahap yaitu sampel wilayah sebanyak 3 kelurahan (Banyuasri, kaliuntu, Kampung Bugis) adi 19 kelurahan secara ”purposif”, sedangkan setelah sampel wilayah ditentukan maka subyek sampling ditentukan secara ”porposrional random sampling”, yaitu sebesar 15% (55 orang) dari keseluruhan populasi sebanyak 364 yang tersebar pada 3 kelurahan. Pengumpulan data primer menggunakan pencatatan dokumen, yang selanjutnya dianalisis secara deskriptif kulaitatif dengan menggunakan pendekatan keruangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1). Sebaran migran asal Jawa di kota Singaraja terkonsentrasi di kelurahan Banyuasri dari 3 kelurahan utamanya (Banyuasri, Kaliuntu, dan Kampung Bugis). Hal tersebut sangat terkait dengan nilai kefaedahan daerah dilihat dari aksesibilitas, peluang kerja, kemanan, dan kenyamanan. (2). Ketiga kelurahan sebagai tempat migran tersebar di kota Singarja memiliki karakteristik migran yang relatif sama yaitu penduduk usia produktif dan jenis kelamin migran yang didominasi oleh jenis kelamin laki-laki (56,36%), berpendapatan rendah (60%), dan bekerja sebagai pedagang (43,63%). (3). Faktor-faktor yang mempengrauhi migran asa Jawa bermigrasi ke kota Singaraja disebabkan oleh sempitnya peluang kerja di daerah asal (faktor pendorong), dan tersedianya lapangan kerja di daerah tujuan (faktor pendorong).
DIFERENSIASI PERSPEKTIF ANTARA DESA DINAS DAN DESA PAKRAMAN TERHADAP PENDUDUK PENDATANG (STUDI KASUS DI DESA PAKRAMAN TALEPUD, KECAMATAN TEGALLALANG, KABUPATEN GIANYAR) Suparmi, Ni Wayan Ayu; Astawa, Ida Bagus Made; sutarjo, sutarjo
Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha Vol 4, No 3 (2016): Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpg.v4i3.20553

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Desa Pakraman Talepud dengan tujuan (1) mendeskripsikan karakteristik penduduk pendatang yang tinggal di wilayah Desa Pakraman Talepud, dan (2) mendeskripsikan perbedaan perspektif Desa Dinas Sebatu dan Desa Pakraman Talepud terhadap penduduk pendatang. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian deskriptif, dengan studi populasi yang berjumlah 71 orang terdiri dari aparatur desa dinas, prajuru desa pakraman dan penduduk pendatang. Data dikumpulkan melalui metode wawancara dan pencatatan dokumen yang hasilnya dianalisis secara deskriptif kualitatif melalui pendekatan keruangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik penduduk pendatang di Desa Pakraman Talepud berasal dari 3 kabupaten di Bali, berusia produktif, lebih dominan laki-laki, sebagian besar berpendidikan dasar, dan secara ekonomi memiliki variasi. Diferensiasi perspektif antara desa dinas dan desa pakraman terhadap penduduk pendatang menunjukan adanya variasi dalam satu wilayah yang dipengaruhi oleh cara pandang system pemerintahan yang berlaku di masyarakat di Desa Pakraman Talepud. Perspektif desa dinas yaitu menerima pendatang dengan kelengkapan identitas diri dan biaya administrasi serta memperoleh hak dan kewajiban yang sama dengan penduduk asli. Sedangkan, perspektif desa pakraman yaitu menerima pendatang dengan kelengkapan identitas diri, biaya/iuran, dan adanya warga setempat yang menjamin keberadaanya, dengan keterbatasan hak dan kewajiban.
MIGRAN DI KOTA NEGARA DAN FAKTOR –FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (KAJIAN GEOGRAFI PENDUDUK) Aprillia, K. Yunitha; Astawa, Ida Bagus Made; Wesnawa, I Gede Astra
Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha Vol 1, No 3 (2013): Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpg.v1i3.20694

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Kota Negara Kecamatan Negara Kabupaten Jembrana dengan tujuan untuk: (1) mengidentifikasi karakteristik para migran di Kota Negara, (2) mendeskripsikan penyebaran para migran di Kota Negara, (3) mengidentifikasi faktor apa saja yang mempengaruhi para migran untuk menjadikan Kota Negara sebagai daerah tujuan bermigrasi, dan (4) menganalisis kendala-kendala yang dihadapi sebagai migran di Kota Negara. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan sampel yang diambil secara “Proportional Random Sampling” yaitu sebesar 25% (53 orang) dari keseluruhan populasi sebanyak 215 yang tersebar di 4 Kelurahan. Pengumpulan data menggunakan metoda observasi, wawancara terstruktur dan pencatatan dokumen, yang selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode deskriptitif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) karakteristik migran di Kota Negara dapat dilihat dari 3 hal, yaitu karakteristik demografi meliputi umur dan jenis kelamin, karakteristik sosial meliputi pendidikan dan status kawin, dan karakteristik ekonomi yaitu pekerjaan dan pendapatan, (2) penyebaran migran di Kota Negara umumnya menyebar pada daerah-daerah yang dinilai memiliki kefaedahan yang tinggi terutama terkait dengan aksesibilitas dan peluang kerja, di samping keamanan dan kenyamanan, (3) faktor yang mempengaruhi migran dalam bermigrasi yaitu faktor penarik dan faktor pendorong yang meliputi : pekerjaan, pendapatan, perkawinan, (4) kendala yang dihadapi para migran diKota Negara yaitu kendala sosial yang meliputi pembuatan KTP dan Tempat Tinggal dan kendala ekonomi yaitu dalam bidang mencari pekerjaan.
MIGRAN PADA URBAN FRINGE AREA KOTA SINGARAJA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRUKTUR EKONOMI WILAYAH Dewi, Putu Siska Krisna; suditha, i nyoman; Astawa, Ida Bagus Made
Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpg.v3i1.20469

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di urban fringe area Kota Singaraja yaitu di Desa Baktiseraga, Kelurahan Penarukan dan Kelurahan Sukasada dengan tujuan untuk: (1) mendeskripsikan karakteristik para migran pada urban fringe area Kota Singaraja, (2) mengidentifikasi faktor apa saja yang mempengaruhi para migran untuk menjadikan urban fringe area Kota Singaraja sebagai daerah tujuan bermigrasi, dan (3) menganalisis implikasi migran terhadap struktur ekonomi urban fringe area Kota Singaraja. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan sampel yang diambil secara “Proportional Random Sampling” yaitu sebesar 15% (42 orang) dari keseluruhan populasi sebanyak 277 yang tersebar di 3 Desa/Kelurahan. Pengumpulan data menggunakan metoda observasi, wawancara dan pencatatan dokumen, yang selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) migran di urban fringe area Kota Singraja didominasi oleh penduduk usia produktif dari usia 18 tahun sampai 49 tahun yang berstatus kawin, berpendidikan hingga SMP dan rata-rata bermata pencaharian sebagai pedagang (2) faktor yang mempengaruhi migran dalam bermigrasi ke urban fringe area Kota Singaraja baik faktor pendorong maupun penarik karena pekerjaan, (3) serta implikasi migran terhadap struktur ekonomi urban fringe area Kota Singaraja yaitu keberadaan migran membawa implikasi terhadap sumber-sumber PDRB urban fringe area Kota Singaraja sehingga menyebabkan struktur ekonomi wilayah berubah dari agraris menjadi non agraris.
Co-Authors ., In&#039 A Sediyo Adi Nugraha Abdi Radinal Saragih Anak Agung Gede Agung Darmawan Anak Agung Gede Sugianthara Anggraeni, Nida Anna Sharah Artini, Nyoman Sri Aryati, Ni Ketut Dian Budiastini, Ni Putu Desi Darmiati, Ni Made Ayu Diah Dewa Made Atmaja Dewi, Kadek Ary Kumala Dewi, Ni Komang Ayu Triadi Dewi, Putu Siska Krisna Dhea Vier Nanda Dewi Dr. Tuty Maryati,M.Pd . Dwipawati, Ni Made Gunarsih Faizatun Nisa' Gita, I Gusti Lanang Mahendra Haribaik, Made Adelia Suryani I Gede Algunadi I Gede Algunadi I Gede Arya Sumarabawa I Gede Arya Sumarabawa I Gede Astra Wesnawa I Gusti Lanang Mahendra Gita I Kadek Arta I Kadek Arta I Ketut Putra Jaya I Ketut Putra Jaya i ketut suratha I Ketut Suratha I Made Sarmita I Made Tegeh I Made Windu Antara I Nyoman Suditha I Putu Ananda Citra I Putu Sriartha I Wayan Suarsana I Wayan Treman Ida Ayu Laksmi Yuliasari In'Am Azizur Romadhon . Julia Vironika Julia Vironika K. Yunitha Aprillia K. Yunitha Aprillia Kadek Ary Kumala Dewi Komang Adi Komang Adi Luh Putu Putrini Mahadewi Made Adelia Suryani Haribaik Made Suryadi Made Suryadi Made Visnu Dasa Made Visnu Dasa Mahadewi, Luh Putu Putrini Mahayani, Ni Nyoman Tri Maria Evanrista Roslovenia Ndoi Muslim, Suyitno Ni Ketut Dian Aryati Ni Komang Ayu Triadi Dewi Ni Komang Noviani Ni Komang Sinta Ratnasari Ni Luh Desy Dwi Anike Dhamayanti Ni Luh Desy Dwi Anike Dhamayanti Ni Luh Sri Novi Sumitadewi Ni Luh Yunika Valina Ni Made Ayu Diah Darmiati Ni Made Gunarsih Dwipawati Ni Nyoman Tri Mahayani Ni Putu Desi Budiastini Ni Putu Sri Astuti Ni Putu Sri Astuti Ni Wayan Ayu Suparmi Nida Anggraeni Nisa', Faizatun Noviani, Ni Komang Nurhalimah Nurhalimah Nurhalimah Nurhalimah Nyoman Julita Sari Nyoman Sri Artini Putu Indra Christiawan Putu Siska Krisna Dewi Qo'idul Umam Ratnasari, Ni Komang Sinta Restu Ade Yanti Ros Indah Mareta Simanjuntak Sakinah Sakinah Sakinah Sakinah Saragih, Abdi Radinal Sharah, Anna Simanjuntak, Ros Indah Mareta Suarsana, I Wayan Suditha, I Nyoman Suparmi, Ni Wayan Ayu sutarjo sutarjo Sutarjo Sutarjo Suyitno Muslim Umam, Qo'idul Uswatun Hasanah Valina, Ni Luh Yunika Wahyu Sumardeni Yuliasari, Ida Ayu Laksmi