Ni Nyoman Astrini Utami
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KESANTUNAN BAHASA PEREMPUAN PADA NOVEL TEMPURUNG KARYA OKA RUSMINI Astrini Utami, Ni Nyoman; Simpen, I Wayan; Gde Sosiowati, I Gusti Ayu
JOURNAL OF LANGUAGE AND TRANSLATION STUDIES Vol 2 No 1 (2016) Maret 2016
Publisher : S2 Ilmu Linguistik Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.705 KB)

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan dari prinsip kesantunan oleh tokoh perempuan pada novel Tempurung karya Oka Rusmini dan mencari faktor-faktor yang mendorong tokoh perempuan untuk melanggar serta menaati prinsip kesantunan. Tempurung merupakan novel yang didominasi dengan tokoh perempuan dan dengan latar belakang kebudayaan Bali. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simak dengan teknik catat.Data yang sudah dikumpulkan dianalisis menggunakan metode padan. Penyajian hasil analisis menggunakan metode informal. Hasil menunjukkan bahwa terdapat pelanggaran dan penaatan pada maksim permufakatan, maksim kesimpatisan, maksim penerimaan, maksim kesederhanaan, maksim kebijaksanaan, dan maksim kedermawanan. Faktor-faktor yang mendorong pelanggaran prinsip kesantunan yaitu, keinginan untuk meminimalisir pilihan dari penutur untuk petutur, menuturkan tuturan secara langsung, jarak sosial, dan memberikan kerugian pada orang lain. Sementara faktor-faktor yang mendorong untuk menaati prinsip kesantunan yaitu, menambahkan keuntungan, keinginan untuk memberikan penghargaan, meminimalisasi penghargaan untuk diri sendiri, dan menghargai keputusan orang lain atau petutur. ABSTRACTThis study isaimed at determining the application of the politeness principle by female characters in the novel Tempurung by Oka Rusmini and finding the factors that encourage female characters to violate and apply the principal politeness. Tempurung is a novel dominated by female characters with the background of the culture of Bali.This study used qualitative approach. Observation method and note taking technique were used in collecting data, while the identity method was conducted to analyze the data. The result of data is presented by using informal method. The results showed that there were violations and compliance of tact maxim, generosity maxim, approbation maxim, modesty maxim, agreement maxim, and sympathy maxim. Factors that encourage the violation of the politeness principle are the desire to minimize the other’s or addresses’s option, the direct speech, social distance, and inflicting damage on the others. While factors that female characters obey the politeness principle are to maximize benefit to others, maximize appreciation to others, minimize appreciation to self, and respect the descisions of others.
ILLOCUTIONARY PERFORMATIVE UTTERANCE IN O’NEIL’S BEYOND THE HORIZON Ni Nyoman Astrini Utami
Humanis Volume 9. No. 1. Oktober 2014
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (63.314 KB)

Abstract

Judul studi ini adalah "Illocutionary Performative Utterance in O’neil’s Beyon the Horizon". Hal ini didasarkan pada pemahaman bahwa unit komunikasi linguistik adalah produksi simbol atau kata atau kalimat dalam kinerja bahasa , karena ketika pembicara berbicara sebuah bahasa , ia sedang melakukan tindak tutur yang mencakup semua tindakan dilakukan sesuai dengan aturan-aturan tertentu dalam komunikasi linguistik . Ada tiga poin yang dibahas dalam penelitian kualitatif ini meliputi jenis tindakan ilokusi yang ditemukan , klasifikasi ujaran performatif dan jenis ujaran tidak berterima dalam performatif ilokusi. Data penelitian ini dikumpulkan dari dialog-dialog drama yang berjudul Beyond the Horizon yang ditulis oleh dramawan Amerika Eugene O'Neill pada tahun 1920 . Hasil analisis pertama menunjukkan bahwa ada empat dari lima jenis tindakan ilokusi yang ditemukan, yaitu representatives, directives, commisives dan expressive, sedangkan declarative tidak ditemukan dalam sumber data . Analisis kedua tentang ujaran performatif menunjukkan bahwa ada dua jenis tuturan performatif ditemukan, yaitu eksplisit dan implicit performatif. Analisis terakhir menunjukkan bahwa ada dua dari tiga jenis ujaran performatif yang tidak berterima, yaitu misexecutions dan abuse, sementara misinvocations tidak ditemukan dalam sumber data.
ILLOCUTIONARY PERFORMATIVE UTTERANCE IN O’NEIL’S BEYOND THE HORIZON Ni Nyoman Astrini Utami
Humanis Volume 5. No. 1. Oktober 2013
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (63.314 KB)

Abstract

Judul studi ini adalah "Illocutionary Performative Utterance in O’neil’s Beyon the Horizon". Hal ini didasarkan pada pemahaman bahwa unit komunikasi linguistik adalah produksi simbol atau kata atau kalimat dalam kinerja bahasa , karena ketika pembicara berbicara sebuah bahasa , ia sedang melakukan tindak tutur yang mencakup semua tindakan dilakukan sesuai dengan aturan-aturan tertentu dalam komunikasi linguistik . Ada tiga poin yang dibahas dalam penelitian kualitatif ini meliputi jenis tindakan ilokusi yang ditemukan , klasifikasi ujaran performatif dan jenis ujaran tidak berterima dalam performatif ilokusi. Data penelitian ini dikumpulkan dari dialog-dialog drama yang berjudul Beyond the Horizon yang ditulis oleh dramawan Amerika Eugene O'Neill pada tahun 1920 . Hasil analisis pertama menunjukkan bahwa ada empat dari lima jenis tindakan ilokusi yang ditemukan, yaitu representatives, directives, commisives dan expressive, sedangkan declarative tidak ditemukan dalam sumber data. Analisis kedua tentang ujaran performatif menunjukkan bahwa ada dua jenis tuturan performatif ditemukan, yaitu eksplisit dan implicit performatif. Analisis terakhir menunjukkan bahwa ada dua dari tiga jenis ujaran performatif yang tidak berterima, yaitu misexecutions dan abuse, sementara misinvocations tidak ditemukan dalam sumber data.