Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

EXPLORING TEACHERS’ BELIEFS AND PRACTICES OF PEDAGOGICAL COMPETENCIES IN TEACHING ENGLISH TO YOUNG LEARNERS Astuti, Desi; Fauziati, Endang; Marmanto, Sri
English Language and Literature International Conference (ELLiC) Proceedings Vol 3 (2019): 3rd ELLiC Proceedings: Reimagining New Cyber-based Research in English Education, Lit
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.625 KB)

Abstract

Having pedagogical competencies is one of the requirements to become a professional teacher in Indonesia. That is to say, teachers must master this competence and English teachers of young learners are not exempt. Thus, this study was conducted in order to explore the English teachers’ beliefs on pedagogical competencies in teaching English to young learners and how their beliefs were reflected in the teaching-learning process. Interviews and observations have been conducted to collect qualitative data from the participants in Surakarta. Included in this study were 2 English teachers at a private school in Surakarta. The results of the study indicated that the English teachers faced several challenges in implementing their beliefs on pedagogical competencies. The study we have done suggests that pedagogical competencies of the English teachers can be developed through a professional development program which should be organized by every school in Indonesia.
KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PROSES PERGESERAN GAYA HIDUP ANAK Astuti, Desi; Suryadi, Karim; Nurbayani K, Siti
SOSIETAS Vol 8, No 1 (2018): JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.891 KB) | DOI: 10.17509/sosietas.v8i1.12502

Abstract

Kontribusi orang tua dalam proses pergeseran gaya hidup anak adalah dengan menjadi fasilitator media bermain anak. Selain itu cara orang tua menerapkan pola asuh yang kurang sesuai juga menjadi salah satu penyebab bergesernya gaya hidup anak. Terdapat tiga gaya pola asuh dalam mendidik dan membina anak, yaitu pola asuh gaya otoriter, gaya premisive dan gaya autoritatif. Orang tua tipepremisive merupakan orang tua yang lebih banyak memberikan pengaruh terhadap bergesernya gaya hidup anak dibandingkan dengan orang tua tipe otoriter yang lebih sedikit memberikan pengaruh kepada pergeseran gaya hidup anak, dan juga orang tua yang menerapkan pola asuh autoritatif yang sangat kurang memberikan pengaruh terhadap pergeseran gaya hidup anak. Adapun gaya pola asuh yang cocok diterapkan pada anak di Desa Cimungkal adalah pola asuh gaya autoritatif yang memberikan kesempatan kepada anak untuk berkembang mengikuti zaman namun tetap menuntut anak untuk mengikuti aturan yang ada agar anak tidak terlalu menyimpang dari masa perkembangannya. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, studi dokumentasi dan studi literatur.
KONTRIBUSI ORANG TUA DALAM PROSES PERGESERAN GAYA HIDUP ANAK Astuti, Desi; Suryadi, Karim; Nurbayani K, Siti
SOSIETAS Vol 8, No 1 (2018): JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.891 KB) | DOI: 10.17509/sosietas.v8i1.12503

Abstract

Kontribusi orang tua dalam proses pergeseran gaya hidup anak adalah dengan menjadi fasilitator media bermain anak. Selain itu cara orang tua menerapkan pola asuh yang kurang sesuai juga menjadi salah satu penyebab bergesernya gaya hidup anak. Terdapat tiga gaya pola asuh dalam mendidik dan membina anak, yaitu pola asuh gaya otoriter, gaya premisive dan gaya autoritatif. Orang tua tipepremisive merupakan orang tua yang lebih banyak memberikan pengaruh terhadap bergesernya gaya hidup anak dibandingkan dengan orang tua tipe otoriter yang lebih sedikit memberikan pengaruh kepada pergeseran gaya hidup anak, dan juga orang tua yang menerapkan pola asuh autoritatif yang sangat kurang memberikan pengaruh terhadap pergeseran gaya hidup anak. Adapun gaya pola asuh yang cocok diterapkan pada anak di Desa Cimungkal adalah pola asuh gaya autoritatif yang memberikan kesempatan kepada anak untuk berkembang mengikuti zaman namun tetap menuntut anak untuk mengikuti aturan yang ada agar anak tidak terlalu menyimpang dari masa perkembangannya. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, studi dokumentasi dan studi literatur.
EXPLORING TEACHERS’ BELIEFS AND PRACTICES OF PEDAGOGICAL COMPETENCIES IN TEACHING ENGLISH TO YOUNG LEARNERS Desi Astuti; Endang Fauziati; Sri Marmanto
English Language and Literature International Conference (ELLiC) Proceedings Vol 3 (2019): 3rd ELLiC Proceedings: Reimagining New Cyber-based Research in English Education, Lite
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.625 KB)

Abstract

Having pedagogical competencies is one of the requirements to become a professional teacher in Indonesia. That is to say, teachers must master this competence and English teachers of young learners are not exempt. Thus, this study was conducted in order to explore the English teachers’ beliefs on pedagogical competencies in teaching English to young learners and how their beliefs were reflected in the teaching-learning process. Interviews and observations have been conducted to collect qualitative data from the participants in Surakarta. Included in this study were 2 English teachers at a private school in Surakarta. The results of the study indicated that the English teachers faced several challenges in implementing their beliefs on pedagogical competencies. The study we have done suggests that pedagogical competencies of the English teachers can be developed through a professional development program which should be organized by every school in Indonesia.