Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Improvement of nutritive value of acacia mangium bark by alkali treatment Wina, Elizabeth; Toharmat, Toto; Astuti, Widia
Indonesian Journal of Animal and Veterinary Sciences Vol 6, No 3 (2001)
Publisher : Indonesian Animal Sciences Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.111 KB) | DOI: 10.14334/jitv.v6i3.237

Abstract

Bark, especially from Acacia mangium is a by-product from wood processing industries that commonly found in Indonesiaand in big amount will cause environmental problems. One of the alternatives to utilize bark is for animal feed. The aims of this experiment are to improve the nutritive value of bark by alkali treatments (urea and sodium hydroxide) and to determine the level of substitution of elephant grass by bark. The experiment consisted of 3 in vitro studies and 1 in sacco study. In vitro studies consisted of 1) the use of urea or NaOH by wetting and incubation-method, 2) the use of different concentration of Na OH (0-4%) by soaking method, 3) determination of substitution level of elephant grass by treated bark. In sacco study was conducted at 0, 6, 12, 24, 48 and 72 hours of incubation to compare the degradation of treated bark to elephant grass. The results show that urea treatment did not improve DM or OM digestibilities of bark. Soaking bark in 4% NaOH solution was more effective than wetting and incubation-method in improving in vitro digestibility. (49.26% vs19.56% for soaking and dry-method, respectively). In sacco studyl shows that treated bark had a very high solubility at 0 hour incubation but the degradation at 72 hours incubation was not significantly different from that of 0 hour incubation. The gas produced at in vitro study of treated bark was very low indicated that there was no degradation of bark at all. The level of substitution of elephant grass by treated bark up to 30% gave a non-significant digestibility value to that of 100% elephant grass. In conclusion, bark after tannin-extraction was a better feedstuff for animal feed. The soaking method in 4% NaOH solution improved the digestibility of bark significantly and the level of substitution of elephant grass by treated bark was 30%.   Key words: Bark, acacia mangium, urea, sodium hydroxide, digestibility
BIMBINGAN TEKNIS PERENCANAAN PARTISIPATIF PEMBANGUNAN DESA DI KECAMATAN XIII KOTO KAMPAR, KABUPATEN KAMPAR Aguswan, Aguswan; Saputra, Trio; Astuti, Widia; Eka, Eka; Syofian, Syofian
WARTA LPM WARTA LPM, Vol. 23, No. 1, Maret 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/warta.v23i1.9680

Abstract

Kecamatan XIII Koto Kampar merupakan wilayah pinggiran yang bertetangga dengan kabupaten Lima Puluh Koto provinsi Sumatera Barat. Lokasi daerah ini terletak paling ujung di sebelah barat Kabupaten Kampar, sehingga beberapa permasalahan teknis di lapangan. Permasalahan itu antara lain: (1) pengaturan tapal batas Desa; (2) belum tersedia profil desa di Kecamatan XIII Koto Kampar; (3) kemampuan aparatur desa dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat desa yang masih belum maksimal, sehingga pemenuhan kebutuhan pelayanan dan peningkatan kesejahteraan masarakat desa kurang tercapai; dan  (4) penyusunan perencanaan desa dan penetapan prioritas pembangunan desa yang tidak tepat sasaran, disebabkan kurangnya data dan informasi yang disediakan oleh desa. Berdasarkan uraian di atas, untuk memperkuat penyelenggaraan pemerintahan, pembangunaan dan pelayanan kepada masyarakat, maka perlu dilakukan kegiatan pemberdayaan pimpinan desa beserta perangkatnya yakni dengan menyelenggarakan bimbingan teknis perencanaan partisipatif pembangunan desa di Kecamatan XIII Koto Kampar kabupaten Kampar. Metode participatory Rural Apraisal (PRA) yang diperkuat dengan Focus Group Discussion (FGD) digunakan untuk memperkuat kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pemamfaatan dan evaluasi pembangunan Desa. Dari kegiatan yang telah dilaksanakan, diperoleh hasil berupa terwujudnya penguatan organisasi dan manajemen desa, peningkatan kemampuan aparatur dalam penyusunan perencanaan desa, terlaksananya kepemimpinan partisipatif Kepala Desa dan peningkatan pelayanan prima di tingkat Desa.
KUALITAS PELAYANAN PUBLIK PADA KANTOR CAMAT TENAYAN RAYA KOTA PEKANBARU astuti, widia; irawati, irawati; ruslihardy, ruslihardy
Jurnal Niara Vol. 9 No. 1 (2016)
Publisher : FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS LANCANG KUNING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.733 KB) | DOI: 10.31849/nia.v9i1.2015

Abstract

The success of regional development by the government run by these areas, where the implementation is greatly influenced by the ability of the apparatus in performing their duties. The role of the government apparatus is mostly used as a means of renewal and empowerment of the community. Therefore, the basic functions and control performed by the government apparatus is the formulation and implementation of policies that function as a motivator and facilitator for the achievement of fair and equitable development goals in all fields. Conservation of one of the spearheads of public services must provide optimal service and quality sehinggah the role of kecamatan as a salag of one community service can be efficient and effective.
POSTPARTUM HEMORRHAGIC INCIDENCE BASED ON PARITIES IN PUBLIC HEALTH CENTER OF BOGOR CITY Agustuti, Tri Diani; Wibawati, Fitria Hari; Sulistyaningsih, Utami; Tania, Sara; Girsang, Elpinaria; Astuti, Widia
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 9 No 1 (2022): JANUARI 2022
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/jkry.v9i1.650

Abstract

Acording to the data of World Health Organization (WHO), the number of maternal deaths in the world in 2017 was 216 per 100,000 live births or maternal deaths was about 303,000 death by the highest total occurred at developing country, that was 302,000 deaths. The number of maternal deaths in the developing country was 20 times higher than the maternal deaths at the developed country, that was 239 from 100.000 live births whereas in the developed country 12 per 100.000 live births in 2017. This research used survey method of descriptive quantitative analysis by retrospective approach. The sample of the research is gotten by total technic sampling. The data used in this research was univariate and bivariate analysis with Chi-Square statistical test. Based on the parity, it was found 18 (41.9%) respondents occurred grand multipara. Based on postpartum hemorrhagic, it was found 31 (72.1%) respondents occurred secondary hemorrhagic. From 43 respondents, it was found 16 (37.2%) respondents of grand multipara parity occurred postpartum hemorrhagic. Based on bivariate analysis result by Chi-Square analysis test was found the value of P-value 0,018 < 0,05 (alpha) so Ha is accepted. There is a correlation of parity with postpartum hemorrhagic at Bogor City, Indonesia. Keyword: Parity; Postpartum Hemorrhagic; Mother; Parities
Pendampingan Kelompok Sosial Rukun Warga Berbasis Siaga Kelurahan Tobekgodang Kecamatan Binawidya Kota Pekanbaru Aguswan; Widia Astuti; Trio Saputra
Jurnal Pengabdian UntukMu NegeRI Vol 5 No 2 (2021): Pengabdian Untuk Mu negeRI
Publisher : LPPM UMRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37859/jpumri.v5i2.3075

Abstract

Assistance for the RW Siaga group in the utilization of the RW (15) yard of Tobekgodang Sub-district, Binawidya District, Pekanbaru City. Mentoring is carried out in the standby-based community group of Rukun Warga that has been determined by the Tobekgodang village head regarding the Appointment of the Standby Residents' Association Board. The purpose of the assistance is to assist the RW Siaga (RW.15) management or group in the use of mosque yard land for planting live pharmacies, living stalls, fisheries that preserve the environment, increasing public health awareness. The method in carrying out activities is to invite and gather administrators and group members, socialization of land use, field work practices. The desired achievement is the strengthening of vigilant community groups to be able to use clean and beautiful environmental yards so that the realization of a community that cares about environmental health based on community harmony standby in RW (15) Tobekodang Subdistrict, Binawidya District, Pekanbaru City.
Bimbingan Teknis Perencanaan Partisipatif Pembangunan Desa di Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar Aguswan Aguswan; Trio Saputra; Widia Astuti; Eka Eka; Syofian Syofian
WARTA LPM WARTA LPM, Vol. 23, No. 1, Maret 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/warta.v23i1.9680

Abstract

Kecamatan XIII Koto Kampar merupakan wilayah pinggiran yang bertetangga dengan kabupaten Lima Puluh Koto provinsi Sumatera Barat. Lokasi daerah ini terletak paling ujung di sebelah barat Kabupaten Kampar, sehingga beberapa permasalahan teknis di lapangan. Permasalahan itu antara lain: (1) pengaturan tapal batas Desa; (2) belum tersedia profil desa di Kecamatan XIII Koto Kampar; (3) kemampuan aparatur desa dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat desa yang masih belum maksimal, sehingga pemenuhan kebutuhan pelayanan dan peningkatan kesejahteraan masarakat desa kurang tercapai; dan  (4) penyusunan perencanaan desa dan penetapan prioritas pembangunan desa yang tidak tepat sasaran, disebabkan kurangnya data dan informasi yang disediakan oleh desa. Berdasarkan uraian di atas, untuk memperkuat penyelenggaraan pemerintahan, pembangunaan dan pelayanan kepada masyarakat, maka perlu dilakukan kegiatan pemberdayaan pimpinan desa beserta perangkatnya yakni dengan menyelenggarakan bimbingan teknis perencanaan partisipatif pembangunan desa di Kecamatan XIII Koto Kampar kabupaten Kampar. Metode participatory Rural Apraisal (PRA) yang diperkuat dengan Focus Group Discussion (FGD) digunakan untuk memperkuat kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pemamfaatan dan evaluasi pembangunan Desa. Dari kegiatan yang telah dilaksanakan, diperoleh hasil berupa terwujudnya penguatan organisasi dan manajemen desa, peningkatan kemampuan aparatur dalam penyusunan perencanaan desa, terlaksananya kepemimpinan partisipatif Kepala Desa dan peningkatan pelayanan prima di tingkat Desa.
Penguatan Kelembagaan Desa dalam Musyawarah Rencana Pembangunan Desa (Musrenbangdes) di Kabupaten Kampar Provinsi Riau Eka Eka; Widia Astuti; Aguswan Aguswan
JOELS: Journal of Election and Leadership Vol. 2 No. 2 (2021): JOELS : Journal of Election and Leadership
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/joels.v2i1.7562

Abstract

Penelitian yang dilaksanakan di kabupaten Kampar, Provinsi Riau, dimana fokus penelitian mengkaji tentang penguatan kelembagaan desa dalam mempersiapkan pelaksanaan musrenbang desa yang berdaya guna dan berhasil guna. Hasil dari kegiatan musrenbang adalah penetapan prioritas pembangunan desa yang harus sesuai dengan Rencana Pembangunan Desa (RPJMDes 6 tahun dan RKP 1 tahun), sebagai kerangka strategi pembangunan desa yang di inginkan. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan mendeskriptifkan dan menafsirkan proses perencanaan desa yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa dan unsur–unsur yang terlibat dalam kegiatan pembangunan Desa. Musrenbang Desa adalah forum tahunan yang dilaksanakan mulai dari Desa, kecamatan dan berakhir di kabupaten/kota. Untuk itu desa harus siap dalam menyusun rencana pembangunan desa yang baik. Perencanaan desa tersusun dan tersistematis membutuhkan organisasi dan kelembagaan yang kuat yaitu mampu menjalankan tugas pokok dan fungsinya. Tugas dan fungsinya merumuskan perencanaan desa, melaksanakan pembangunan desa, mengawasi pembangunan dan mengevaluasi hasil pembangunan desa. Penguatan kelembagaan desa dalam penyusunan perencanaan desa harus memilki data dan informasi yang lengkap dan akurat yang dapat mempermudah petugas perencana dalam menyusun dan menyiapkan rencana pembangunan desa secara efektif. Data dan informasi yang dimaksud dalam mendukung penyusunan perencanaan pembangunan desa meliputi: (1). Penyelenggaraan pemerintahan desa, (2). Organisasi dan tatalaksana pemerintahan desa, (3). Keuangan desa, (4). Profil desa dan (5). Informasi lain terkait dengan penyelenggaraan pemerintahan desa dan pemberdayaan masyarakat. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa organisasi dan kelembagaan desa yaitu Pemerintah Desa, Permusyawaratan Desa kurang memiliki pengetahuan dan pemahaman dalam menjalankan tugas, pokok serta fungsi organisasi secara baik dan benar. Dan hal ini yang menyebabkan tujuan dan sasaran pembangunan tidak diperkuat dengan pemahaman aparatur dalam berorganisasi.
DEVELOPMENT OF THE CLIMATE VILLAGE PROGRAM IN TOBEK GODANG SUB-DISTRICT, PEKANBARU CITY AT 2020-2021 Nurpeni Nurpeni; Aguswan Aguswan; Widia Astuti; trio saputra
Sosiohumaniora Vol 24, No 2 (2022): Sosiohumaniora: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora, JULY 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/sosiohumaniora.v24i2.34403

Abstract

Development of the climate village program, Tobek Godang Village, Pekanbaru City. This study aims to describe the development of the climate village program as a national program that has been established by the Indonesian Ministry of Environment and Forestry, No. 84 of 2016 concerning Proklim. In its implementation, Tobekgodang Village has implemented a climate village program in its working area. Still, in the performance of its development, there are various obstacles, including government support (related agencies), the Provincial Environment Service (DLKH), and the Pekanbaru City Environment and Cleanliness Service, especially support for the provision of resources which is still low in development of the climate village program (proklim) at the Tobekgodang sub-district level. The research approach uses a qualitative approach by describing development aspects in behavior change, shared vision, and inter-organizational cooperation. The research results that have been achieved are that pro-climate development has been implemented in the Tobek Godang sub-district area. Still, the community’s knowledge, understanding, and participation in the climate village program have not been realized according to the goals and objectives of the desired climate village program. Research recommendations are as follows (1) the need to socialize the Poklim national program to the village community. (2) Budget resources need to be allocated to develop Proklim in the community. (3) Training for individuals and groups of social institutions needs to be provided with environmental change and resilience.
Penyusunan Perencanaan Pembangunan Kampung Jambai Makmur Kecamatan Kandis Kabupaten Siak Eka; Widia Astuti; Aguswan; Abdul Mirad; Vinanti Dwi Purnama
Bahasa Indonesia Vol 3 No 1 (2022): JAPS April 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.018 KB) | DOI: 10.46730/japs.v3i1.71

Abstract

Penyusunan Perencanaan Pembangunan ini sangat penting untuk di laksanakan oleh Kepala Desa dan Perangkatnya. Tujuan dari perencanaan desa yang tersusun agar pembangunan kampung dapat berjalan dengan baik. Penyusunan Perencanaan Pembangunan Kampung tidak bisa dilaksanakan dengan baik tanpa adanya data dan informasi lengkap dan akurat baik dalam Profil Desa, Organisasi Dan Tatalaksana Pemerintahan Desa, Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Keuangan desa Dan Informasi Terkait Tentang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Dan Pemberdayaan Masyarakat. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian data kualitatif dan analisis deskriptif. Adapun teori yang digunakan penulis yaitu Teori Nurcholis (Aguswan 2018:13) meliputi Profil Desa, Organisasi Dan Tatalaksana Pemerintahan Desa, Penyelenggaraan Pemerintahan Desa,Keuangan Dan Informasi Terkait tentang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Dan Pemberdayaan Masyarakat. Hasil penelitian ini adalah penyusunan perencanaan pembangunan ini masih belum optimal, hal ini terlihat dalam data dan informasi pada kampung jambai makmur masih belum optimal seperti masih kurangnya partisipasi masyarakat dalam mengikuti kegiatan Musrenbang, dan masih kurang lengkapnya profil desa
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI BANK SAMPAH Trio Saputra; Nurpeni Nurpeni; Widia Astuti; Harsini Harsini; Sri Roserdevi Nasution; Eka Eka; Sulaiman Zuhdi
Jurnal Kebijakan Publik Vol 13, No 3 (2022)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jkp.v13i3.8073

Abstract

Penelitian ini tentang bagaimana Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah di Bank Sampah Kota Pekanbaru. Fenomena yang ditemukan dalam penelitian ini yaitu masih rendahnya partisipasi masyarakat dan pengetahuan dalam mengelola sampah, dan kurangnya sosialisasi yang diberikan dari pemerintah maupun bank Sampah itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penghambat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah di Bank Sampah dan bagaimana sosialisasi kepada masyarakat Kota Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan Metode Penelitian Kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Pengumpulan data dengan menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi secara langsung. Hasil dari penelitian ini belum terciptanya kota bersih tanpa sampah pada partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah di Bank Sampah Kota Pekanbaru dikarenakan sosialisasi yang melum merata dilakukan dan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap sampah