Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

KEMATIAN AKIBAT BENCANA DAN PENGARUHNYA PADA KONDISI PSIKOLOGIS SURVIVOR : TINJAUAN TENTANG ARTI PENTING DEATH EDUCATION Astuti, Yulianti Dwi
HUMANITAS (Jurnal Psikologi Indonesia) Vol 2, No 1 (2005): Vol 2 No 1 Januari 2005
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (38.641 KB)

Abstract

AbstrakBerbagai macam bencana menimbulkan stres psikologis, tetapi stres akan meningkatapabila banyak orang terbunuh. Reaksi terhadap bencana untuk masing-masing individuberbeda-beda, tetapi reaksi terhadap kerusakan dapat berupa shock, rasa takut, sedih, danmarah, yang dapat mengarah terhadap pemungkiran peristiwa kerusakan yang telah terjadi.Kematian adalah bagian dari kehidupan, yang tiap-tiap individu baik anak maupun orangdewasa harus terbiasa dan memahaminya. Walaupun demikian, sebagaimana pendidikanseks, pengenalan terhadap topik kematian di sekolah dan perguruan tinggi kadang-kadangmengalami perlawanan karena kemungkinan efek kerusakan yang muncul,  baik dari segibacaan, diskusi dan kegiatan lain yang berhubungan dengan topik iniKata kunci: pendidikan tentang kematian, kerusakan, perguruan tinggi, sekolah
KEMATIAN AKIBAT BENCANA DAN PENGARUHNYA PADA KONDISI PSIKOLOGIS SURVIVOR : TINJAUAN TENTANG ARTI PENTING DEATH EDUCATION Astuti, Yulianti Dwi
HUMANITAS (Jurnal Psikologi Indonesia) Vol 2, No 1: Januari 2005
Publisher : HUMANITAS (Jurnal Psikologi Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.971 KB)

Abstract

AbstrakBerbagai macam bencana menimbulkan stres psikologis, tetapi stres akan meningkatapabila banyak orang terbunuh. Reaksi terhadap bencana untuk masing-masing individuberbeda-beda, tetapi reaksi terhadap kerusakan dapat berupa shock, rasa takut, sedih, danmarah, yang dapat mengarah terhadap pemungkiran peristiwa kerusakan yang telah terjadi.Kematian adalah bagian dari kehidupan, yang tiap-tiap individu baik anak maupun orangdewasa harus terbiasa dan memahaminya. Walaupun demikian, sebagaimana pendidikanseks, pengenalan terhadap topik kematian di sekolah dan perguruan tinggi kadang-kadangmengalami perlawanan karena kemungkinan efek kerusakan yang muncul,  baik dari segibacaan, diskusi dan kegiatan lain yang berhubungan dengan topik iniKata kunci: pendidikan tentang kematian, kerusakan, perguruan tinggi, sekolah
Konseling Eklektik Dengan Kerangka Kerja Skilled Helper Model Astuti, Yulianti Dwi
Psikologika: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi Vol 21, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/psikologika.vol21.iss2.art2

Abstract

dalam pemberian intervensi psikologi dibandingkan penggunaan pendekatan konseling murni. Artikel ini mencoba untuk memberikan gambaran tentang pelaksanaan konseling eklektik yang mengkombinasikan pendekatan Person Centered dan Rational Emotive Behavior dengan kerangka kerja Skilled Helper Model dari Egan. Person Centered dipilih karena klien merasa tidak diterima oleh lingkungan sehingga tidak dapat beraktualisasi diri dengan baik. Adapun Rational Emotive Behavior diperlukan karena sumber masalah klien adalah pada kecenderungannya untuk berfikir tidak rasional dan melemahkan diri. Oleh karena itu, setelah klien merasa diterima sepenuhnya oleh konselor, klien kemudian diajari untuk mengubah fikiran dan keyakinannya dengan merekonstruksi persepsi dan fikirannya agar menjadi lebih logis dengan menggunakan teknik dan tata cara yang sesuai. Untuk memastikan proses konseling berjalan dengan teratur dan memberikan hasil, konselor menjadikan model Skilled Helper dari Egan sebagai kerangka kerja dalam melakukan sesi konseling ini.
BAURAN PROMOSI TERHADAP PEMBELIAN KEMBALI PRODUK ELEKTRONIK PT. DIVA Astuti, Yulianti Dwi; Zahara, Zakiyah; Parubak, Banyamin
Jurnal Ilmu Manajemen Universitas Tadulako (JIMUT) Vol 7, No 1 (2021): Jurnal Ilmu Manajemen Universitas Tadulako
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/jimut.v7i1.221

Abstract

Penelitian ini akan menganalisis bauran promosi terhadap pembelian kembali produk elektronik pada PT. Diva di kota palu, dan akan menjelaskan seberapa besar pengaruh variabel  bauran promosi yang terdiri dari periklanan, penjualan pribadi, dan promosi penjualan terhadap pembelian kembali produk elektronik PT. Diva di Kota Palu.  Populasi penilitian ini adalah konsumen PT. Diva di Kota Palu yang membeli produk elektronik yang jumlahnya tidak terbatas. Teknik penarikan sampel dari penilitian ini menggunakan purposive sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 60 responden. Penilitian data menggunkan kuesioner yang telah di uji validitas dan reabilitasnya. Metode analisis menggunkan Multiple Regression analisis. Hasil penelitian menunjukan bahwa bauran promosi yang terdiri dari periklanan, penjualan pribadi, dan promosi penjualan  berpengaruh signifikan terhadap pembelian kembali produk elektronik PT. Diva Kota Palu.   
Hubungan Kesejahteraan Psikologis dengan Kesepian pada Mahasiswa yang Merantau di Yogyakarta Pramitha, Raissa; Dwi Astuti, Yulianti
Jurnal Sosial dan Teknologi Vol. 1 No. 10 (2021): Jurnal Sosial dan Teknologi (SOSTECH)
Publisher : Green Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/jurnalsostech.v1i10.211

Abstract

Latar belakang: Mahasiswa adalah peserta didik yang menjalani pendidikan di sebuah universitas atau perguruan tinggi. Tujuan penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kesejahteraan psikologis dan kesepian. Metode penelitian: Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis korelasi, yaitu untuk mengetahui hubungan kesejahteraan psikologis dengan kesepian pada mahasiswa yang merantau di Yogyakarta. Analisis data dilakukan menggunakan program SPSS version 22 for Windows. Hasil penelitian: Terdapat  hubungan negatif antara kesejahteraan psikologis dengan kesepian pada mahasiswa yang merantau di Yogyakarta. (r = -0.655 dan p < 0.05) sehingga hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima. Kesimpulan: Hipotesis yang diajukan oleh peneliti tentang adanya hubungan yang negatif antara kesejahteraan psikologis dan kesepian pada mahasiswa yang merantau diterima. Hal ini menunjukkan bahwa orang-orang memiliki kesejahteraan psikologis yang baik akan terhindar dari perasaan kesepian dibandingkan dengan orang-orang yang memiliki kesejahteraan psikologis yang rendah.
Terapi Menulis Ekspresif untuk Meningkatkan Kesejahteraan Subjektif Remaja dengan Lupus Fakhrisina Amalia Rovieq; Fuad Nashori; Yulianti Dwi Astuti
Journal An-Nafs: Kajian Penelitian Psikologi Vol. 6 No. 1 (2021): Journal An-Nafs: Kajian Penelitian Psikologi
Publisher : Islamic Psychology Department, Dakwah Faculty of Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/psi.v6i1.1351

Abstract

Lupus is an autoimmune disease that affects the physical condition and the individual's psychological. Lupus makes teenagers tend to have low subjective well-being. One of the intervention methods to improve personal well-being is through expressive writing. This research aims to observe the effectiveness of expressive writing to improve teenagers' subjective well-being with lupus. This research used one group pretest post-test design involving four people as the subjects (N=4). The data were collected using the measurement tools of Scale of Positive and Negative Experience (SPANE), Satisfaction with Life Scale (SWLS), interview, observation, and the results of the writing of the subjects during the therapy session. The results of the experimental research were in the form of quantitative analysis with the data analysis technique of the K-related sample test, showing no significant change to the scores of the subjective well-being among the subjects after given the therapy of expressive writing. However, the qualitative results showed that definitive writing therapy could be a catharsis media for teenagers with lupus. Therefore, we can conclude that expressive writing is less effective in improving subjective well-being but can be used as a catharsis media for teenagers with lupus.
PERNIKAHAN DI KALANGAN MAHASISWA S-1 Galuhpritta Anisaningtyas; Yulianti Dwi Astuti
Proyeksi: Jurnal Psikologi Vol 6, No 2 (2011): Jurnal Psikologi Proyeksi Vol 6 No 2 Oktober 2011
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jp.6.2.21-33

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seluk beluk pernikahan di kalangan mahasiswa strata 1 (S1) dengan fokus pada motivasi menikah, faktor-faktor yang menyebabkan terbentuk atau teraktualisasinya motivasi tersebut dan bagaimana kehidupan mereka setelah pernikahan. Responden dalam penelitian ini berjumlah tiga orang dengan karakteristik mahasiswi S1, berstatus sebagai mahasiswa aktif, berusia 18-22 tahun, telah menikah dan tinggal bersama suami serta tidak bercerai sampai saat penelitian ini dilakukan.Metode pengambilan data yang digunakan adalah wawancara dengan menggunakan interview guide sebagai panduan dalam percakapan. Metode analisis data dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif, dengan langkah-langkah berupa wawancara, transkrip verbatim, pembuatan tema-tema yang kemudian akan dilanjutkan dengan memasukkan ke dalam sub kategori dan kategori untuk memperoleh model pernikahan di kalangan mahasiswa S1. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa secara umum responden menikah di saat masih kuliah karena memiliki motivasi yang kuat untuk menikah yang didukung oleh faktor-faktor seperti dukungan dan restu dari orangtua serta keyakinan pada diri sendiri untuk menjalani pernikahan sambil kuliah. Secara umum, kehidupan pernikahan mahasiswa yang menikah di saat masih kuliah dalam keadaan baik meskipun mereka mengalami kesulitan dalam mengatur waktu antara kuliah dan rumah tangga dan kadangkala kehidupan pernikahan diwarnai dengan konflik-konflik kecil. MARRIAGE AMONG UNDERGRADUATE STUDENTS This study aimed to understand the trend to get married among undergraduate students with a focus on their motivation to get married, the factors that lead to the making or the actualization of that motivation, and how their life after marriage. Respondents in this study were 3 female undergraduate students aged 18-22 years old, married and lived with her husband, and did not divorce at the time of this study held. The data collected by interview using the interview guide as guide the conversation. The study employed qualitative analysis with measurement in the interview forms, verbatim transcripts, making the themes which will then be followed by entering into a sub category and category to obtain a model of marriage among undergraduate students. Based on the results, it is concluded that in general the respondents were married while they were still in college because they had a strong motivation for being married and also supported by factors such as the support and blessing of the parents as well as confidence in their self to live a marriage while in college. In general, their marriage life in good condition, although they have difficulty in managing the time between college-family and their marriage life that sometimes tinged with minor conflicts.
Pengaruh Craving dalam Pencapaian Kondisi Clean and Sober Pecandu Narkotika Leo Seno Pranoto; Yulianti Dwi Astuti
Psikologika: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi Vol. 11 No. 22 (2006)
Publisher : Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/psikologika.vol12.iss22.art3

Abstract

Craving in many cases can bring a recovery drug addict return to an active drug addict again. This research aimed to comprehend the craving process that influence the drug addict to achieve the condition called clean and sober.  Data were gathered from 4 subjects who have been experiencing problem with drug addiction which reside in Yogyakarta and 1 informan who has been working as their counsellor for these past 5 years. Interview and observation were used to collect data.According to the data obtained, this research was able to identify some findings: Category of craving was consisted of eight themes: definition of craving, the forming of craving condition, condition to active drug addict, condition to passive drug addict, trigger-subject interaction, trigger-object interaction, sublimation-positive factor, sublimation-negative factor. There were conditions which always emerge in answers of all subjects especially in category relapse, clean and sober, and the craving. This condition was (personal) self controlKey words: Craving, clean and sober, drug addict
Pendidikan Anak Usia Dini di Indonesia: Permasalahan Kurikulum Taman Kanak Kanak Yulianti Dwi Astuti
Psikologika: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi Vol. 9 No. 18 (2004)
Publisher : Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/psikologika.vol9.iss18.art3

Abstract

The early childhood years are important because in this period all developmental aspects (physical, emotional, and intellectual) grow at their fullest pace. Unfortunately, parents, society and government (through their school system) in Indonesia show a lack of awareness on the importance of giving early stimulation (formal and also non formal) to children at this age. As a result, treatment to children, in their learning and growing process,  tend to be developmentally inappropriate. The current paper tries to examine the problem of giving developmentally appropriate learning environment in kindergarten. The length of the school is only one dimension of the kindergarten experience. Other important issues include the nature of the kindergarten curriculum and the quality of teaching. Changing the length of the hours spent in kindergarten is not as important as making sure that all kindergarteners are provided with developmentally and individually appropriate learning environment. Developmentally appropriate kindergarten classroom  must have one thing in common: the focus will be on the development of the child as a whole.Keywords: early childhood, kindergarten curriculum
Religiusitas dan Penerimaan Diri pada Penderita Diabetes Melitus Hesti Badaria; Yulianti Dwi Astuti
Psikologika: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi Vol. 9 No. 17 (2004)
Publisher : Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/psikologika.vol9.iss17.art2

Abstract

The current research is aimed at finding a correlation between religiosity and self acceptance among diabetic patients. Data were collected from 30 patients diagnosed with diabetes mellitus using questionnaire and analysed with Pearson product moment correlation. The result indicates that there is a significant correlation between religiosity and self acceptance (r = .603, p < .05). It can be said that 36% of the variance in self acceptance among diabetic patients are explained by their religiosity. Practical and future research implications are discussed.Key words: religiosity, self acceptance, diabetes mellitus