Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Pemanfaatan Sampah Dapur sebagai Pupuk Organik Cair dan Padat pada Tanaman Buah dalam Pot Toto Supartono; Ilham Adhya; Iing Nasihin; Alifah Sari; Galang Aulia Prasetya
Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS) Vol 5, No 2 (2022): Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jipemas.v5i2.14114

Abstract

Produksi sampah dapur masih menjadi permasalahan di banyak tempat. Banyak pihak yang masih menganggap bahwa sampah dapur merupakan barang yang tidak berguna. Oleh karena itu, perlu ada upaya untuk merubah pemahaman tersebut guna membantu dalam mengatasi permasalahan tersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai pemanfaatan sampah dapur menjadi pupuk organik, baik padat maupun cair, dengan lokasi kegiatan di Desa Tundagan, Kecamatan Hantara, Kabupaten Kuningan. Kegiatan dilakukan dengan penyuluhan yang disertai peragaan, dengan masyarakat sasaran adalah kelompok PKK dan KWT desa. Masyarakat sasaran sebelum ada kegiatan ini tidak mengetahui kedua teknik pemanfaatan sampah dapur sebagaimana yang disampaikan. Masyarakat tertarik terhadap materi teknik pemanfaatan sampah dapur dan dapat memahaminya. Kegiatan ini telah memberikan dampak pada peningkatan pengetahuan masyarakat dalam pemanfaatan sampah dapur. Penanganan sampah dengan metode lain juga perlu dilakukan pada program berikutnya, termasuk penanganan sampah non organik agar permasalahan lingkungan akibat sampah dapat dikurangi.
KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN OBAT DI KAWASAN WISATA ALAM PASIR BATANG TAMAN NASIONAL GUNUNG CIREMAI Trisno Trisno; Ilham Adhya; Yayan Hendrayana
Wanaraksa Vol 13, No 02 (2019)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/wanaraksa.v13i02.4685

Abstract

Ekowisata Pasir Batang di Taman Nasional Ciremai memiliki keanekaragaman tumbuhan yang belum diketahui jenis dan manfaatnya, sehingga mendorong penelitian tumbuhan obat. Metodenya adalah analisis vegetasi dengan memplot 75 sampel penelitian pada areal seluas 30 hektar. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa terdapat 25 jenis tanaman obat yang terdiri dari 18 famili yang diklasifikasikan ke dalam habitus pohon, herba, dan perdu. Jenis-jenis tersebut mempunyai manfaat untuk penyembuhan dan pencegahan penyakit. Hasil ini diharapkan menjadi dasar yang berharga untuk pemanfaatan dan pelestarian tumbuhan obat..Kata Kunci: Keanekaragaman, Manfaat, Tanaman obat, Analisis vegetasi
DIVERSITY AND CARBON STOCKS OF GENUS FICUS IN GUNUNG TILU KUNINGAN DISTRICT, WEST JAVA PROVINCE, INDONESIA Hendrayana, Yayan; Adhya, Ilham; Ismail, Agus Yadi
Journal of Forestry And Environment Vol 1, No 01 (2018): Journal Of Forestry And Environment
Publisher : Faculty of Forestry, Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/jfe.v1i01.1046

Abstract

Moraceae is one of the dominant families in the forest area of  Gunung Tilu, Kuningan Regency which is one of the lowland forests. Lowland tropical forest has the highest damage risk compared to other forest types. This study aims to determine the diversity and carbon reserves of the Ficus genus in the forest of Gunung Tilu, Kuningan District, West Java. This study was conducted in July - September 2017 by making a sample plot with an area of 9.6 ha. Measurement of tree biomass was carried out by method without logging. All trees with DBH 20 cm in diameter measured and recorded the type name. A total of 1,058 individuals consisting of 42 families and 149 species with DBH 20 cm, it has been found in the sample plot of Gunung Tilu forest namely Ficus sundaica Blume, Ficus virens Aiton var. glabella, Ficus drupacea Thund, Ficus kurzii King, and Ficus benjamina L are the dominant Ficus species based on the Important Value Index (IVI). While the diversity of Ficus spp is moderate. The amount of tree biomass and carbon stock in the study site are 606,75 ton ha-1 and 303,38 ton C ha-1.Keywords: Ficus Genus, diversity, carbon reserve,  Gunung Tilu
SOIL SEED BANK GERMINATION IN PINE FORESTS AND SHRUBS, IN GUNUNG CIREMAI NATIONAL PARK Supartono, Toto; Adhya, Ilham; Yudayana, Bambang
Journal of Forestry And Environment Vol 1, No 02 (2018): Journal of Forestry and Environment
Publisher : Faculty of Forestry, Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/jfe.v1i02.1714

Abstract

Problems that often occur in ecosystem restoration through planting are stem and root damage, plant death, and high costs. One possible solution is to trigger the germination of soil seed banks. The purpose of this study was to analyze the germination of soil seed banks in shrubs and pine stands, Gunung Ciremai National Park. The method used was soil sampling and sample plots. The results of the study provided evidence that pioneer tree germination did not occur, both in bushes and in pine stands. Germinated woody species was calliandra with densities 8.53 individuals/m2 (bush) and 5.74 individuals/m2 (pine stands) for sample plots and 3.15 individuals/tray (bush) and 4.03 individuals/tray (pine) for the soil sampling. The density of the calliandra between the two types of cover was not different (p = 0.123 for the sample plot method; and p = 0.452 for the soil sample method).  The absence of pioneer species germination indicated that the restoration of ecosystems must be planted.
PELATIHAN OPERATOR CHAINSAW DAN TEKNIK PENEBANGAN DI PERUM PERHUTANI KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN (KPH) TASIKMALAYA Hendrayana, Yayan; Adhya, Ilham; Supartono, Toto; Karyaningsih, Ika; Nurlaela, Ai
Empowerment : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3, No 02 (2020): Empowerment
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/empowerment.v3i02.3470

Abstract

Logging activities at Perum Perhutani are one of the determinants of the quality of wood produced. Mistakes in felling and errors in dividing the stems will greatly affect the quality of the wood produced. Therefore it requires operator knowledge and skills in carrying out these activities. This activity was carried out at the Tasikmalaya KPH Urug TPK which is part of the Tasikmalaya Forest Management Unit (BKPH). The activity was carried out on September 1, 2020. The activity began with an in-room presentation of chainsaw, usage theory, and logging techniques which was continued with practice in the field. The community service activity undertaken is to offer solutions in the form of training activities for chainsaw operators and logging techniques. The hope is that by knowing the types and parts of chainsaws as well as the proper felling techniques for operatots in the field, forest harvesting activities will run properly and correctly with optimum results.Kegiatan penebangan di Perum Perhutani menjadi salah satu penentu kualitas kayu yang diproduksi. Kesalahan dalam penebangan serta kesalahan dalam pembagian batang akan sangat berpengaruh terhadap kualitas kayu yang dihasilkan. Oleh karena itu dibutuhkan pengetahuan dan keterampilan operator dalam melakukan kegiatan tersebut. Kegiatan ini dilakukan di TPK Urug  KPH Tasikmalaya yang termasuk pada Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Tasikmalaya. Kegiatan dilaksanakan pada Tanggal 1 September 2020. Kegiatan diawali dengan pemaparan di dalam ruangan mengenai chainsaw, teori penggunaan, serta teknik penebangan yang dilanjutkan melakukan praktek di lapangan. Kegiatan pengabdian kepada  masyarakat yang dilakukan adalah menawarkan solusi berupa kegiatan pelatihan bagi operator chainsaw dan teknik penebangan. Harapannya adalah dengan mengetahui jenis dan bagaian-bagian chainsaw serta teknik penebangan yang tepat bagi para operatot di lapangan maka kegiatan pemanenan hutan akan berjalan dengan baik dan benar dengan hasil yang optimum.
PENGELOLAAN DAN NILAI EKONOMI HUTAN RAKYAT DESA PINARA KECAMATAN CINIRU KABUPATEN KUNINGAN Ilham Adhya; Nurdin Nurdin; Mohamda Arisona
Wanaraksa Vol 10, No 02 (2016)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/wanaraksa.v10i02.1057

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengelolaan dan nilai ekonomi Hutan Rakyat Desa Pinara Kecamatan Ciniru Kabupaten Kuningan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan data dan informasi  bagi masyarakat sekitar kawasan hutan mengenai pengelolaan dan nilai ekonomi Hutan Rakyat Desa Pinara Kecamatan Ciniru Kabupaten Kuningan.Untuk mengetahui besarnya nilai ekonomi hutan rakyat di Desa Pinara dalam penelitian ini disusun instrumen penelitian dalam bentuk operasional variabel yang menjaadi acuan penyusunan quisioner penelitian. Penyebaran quisioner dilakukan terhadap petani penggarap kawasan Hutan Rakyat, yaitu sebanyak 55 (lima puluh lima) orang (Profil Kelompok Petani Pengelola Hutan Rakyat Desa Pinara, 2015)Berdasarkan hasil penelitian, Hutan Rakyat Desa Pinara menurut komponen penyusun di Hutan Rakyat Desa Pinara Kecamatan Ciniru termasuk dalam Agrisilvikultur (Agrisilvikultural systems). Berdasarkan orientasi ekonomi termasuk dalam Agroforestri semi komersial (Semi Comersial Agroforestry). Berdasarkan sistem produksi termasuk dalam agroforestri berbasis pertanian (Farm based agroforestry). Jenis komoditas kayu yang ditanam diantaranya Akasia (Accacia mangium), Albazia (Albizia sp) dan Jabon (Neolamarckia cadamba). Sedangkan jenis komoditas tumpang sari diantaranya Alpukat (Persea americana), Kelapa (Cocos nucifera) dan Mangga (Mangivera indica). Komoditas kayu rata-rata usia tanam hingga siap panen adalah selama 5 tahun. Sedangkan untuk komoditas tanaman tumpang sari kelompok perkebunan masa panen dalam satu tahun hanya 1 (satu) kali, kelompok sayuran 3 (tiga) kali dan kelompok pangan 2 (dua) kali.Jumlah total pendapatan dari komoditas kayu adalah sebesar Rp 85.150.000 sedangkan pendapatan dari komoditas tumpang sari adalah sebesar Rp 73.791.203. Total keseluruhan pendapatan adalah Rp 158.941.203 dengan jumlah biaya total sebesar Rp 29.335.000 maka pendapatan bersih adalah sebesar Rp 129.606.203,. Nilai tersebut cukup tinggi dengan kisaran rata-rata pada lahan hutan rakyat (15 Ha) adalah sebesar Rp8.640.414 /Ha dalam satu tahun penggarapan lahan.Kata Kunci : Ekonomi, Hutan Rakyat, Kayu, Tumpangsari
KEANEKARAGAMAN JENISTUMBUHAN DI HUTAN KOTA CARACAS KABUPATEN KUNINGAN Ayu Sri Rahayu; Ilham Adhya; Nina Herlina
Wanaraksa Vol 10, No 01 (2016)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/wanaraksa.v10i01.1052

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui keanekaragaman jenis tumbuhan  dan tipe hutan Kota Caracas di Kabupaten Kuningan.Data pengambilan struktur tumbuhan menggunakan analisis vegetasi dengan metode sampling berpetak. Penentuan banyaknya sampel berdasarkan metode samel terpilih (Purposive sampling) sebanyak 18 plot. Data vegetasi yang terkumpul kemudian dianalisis untuk mengetahui kerapatan jenis, kerapatan relatif, dominansi jenis, dominansi relatif, frekuensi jenis dan frekuensi relatif serta Indeks Nilai Penting.Hasil penelitian menunjukkan bahwa di hutan kota Caracas  memiliki nilai Indeks diversitas Shannon (H’) 1H’3 artinya bahwa nilai keanekaragaman jenis dari seluruh tingkat vegetasi sedang. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada seluruh tingkat vegetasi memiliki karakteristik ekosistem vegetasi yang  tidak begitu kompleks.Kesetabilan kondisi struktur dan komposisi vegetasi dari beberapa Spesies menyediakan pasokan pakan yang cukup serta daya dukung lingkungan abiotik di masa yang akan datang bagi sejumlah satwa tersebut. Sedangkan dilihat dari jenis vegetasi unggulan diantaranya jenis Randu (Ceiba pentandra), Lengkeng (Euphoria longana), Salam (Syzygium polyanthum) dan Tisuk (Hibiscus macrophyllus).Hutan Kota Caracas termasuk dalam hutan kota tipe rekreasi  yang berfungsi sebagai pemenuhan kebutuhan rekreasi dan keindahan masyarakat.Kata Kunci : Keanekaragaman, Kemerataan, Hutan Kota, Struktur  dan Komposisi.
IDENTIFIKASI KAPASITAS PRODUKSI DAN PASOKAN BAHAN BAKU INDUSTRI PRIMER KAYU RAKYAT DI KABUPATEN KUNINGAN PROVINSI JAWA BARAT Ilham Adhya; Deni Deni; Ranitasari Pransiska
Wanaraksa Vol 10, No 02 (2016)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/wanaraksa.v10i02.1058

Abstract

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui sebaran, kapasitas terpasang dan kapasitas produksi serta untuk mengetahui bahan baku, kebutuhan bahan baku, pasokan bahan baku industri primer kayu yang ada di Kabupaten Kuningan. Adapun manfaat yang hendak diambil adalah di harapkan dapat berguna sebagai informasi bagi pemerintah dan intansi terkait mengenai sebaran industri primer kayu di Kabupaten Kuningan.Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa industri primer kayu yang di Kabupaten Kuningan tersebar di 20 Kecamatan yang diantaranya adalah kecamatan Ciawigebang, Cibingbin, Cigugur, Cilimus, Cimahi, Ciniru, Darma, Garawangi, Hantara, Jalaksana, Japara, Kadugede, Karangkencana, Karamatmulya, Kuningan, Lebakwangi, Luragung, Mandirancan, Nusaherang dan Selajambe.Total kapasitas produksi industri primer di Kabupaten Kuningan adalah sebesar 12.120 m3/Bulan menggunakan faktor produksi dengan total jumlah mesin  sebanyak 80 Unit dan penyerapan tenaga kerja sebanyak 374 orang. Skema pengumpulan bahan baku yang dilakukan industri primer kayu di Kabupaten Kuningan pada umumnya bahan baku berasal dari hutan rakyat yang berasal dari dalam kabupaten dan hanya sebagian kecil yang berasal dari luar kabupaten. Sedangkan skema distribusi pemasaran yang diterapkan oleh industri primer kayu yang ada di Kabupaten Kuningan sebagian besar adalah pendistribusian langsung ke masyarakat.Kata Kunci : Produksi, Industri, Primer, Kayu, Hutan Rakyat
KONTRIBUSI PENGELOLAAN AGROFORESTRY TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA (Studi Kasus di Desa Longkewang Kecamatan Ciniru Kabupaten Kuningan) Ilham Adhya; Deni Deni; Deni Rusdeni
Wanaraksa Vol 11, No 01 (2017)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/wanaraksa.v11i01.1065

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui komposisi jenis tanaman agroforestry dan berapa besar kontribusi agroforestry di Desa Longkewang Kecamatan Ciniru Kabupaten Kuningan. Metode pengumpulan data terdiri dari 3 (tiga) bagian diantaranya: (1) Teknik Wawancara, dengan mengumpulkan data melalui tanya jawab secara langsung terhadap responden, pejabat setempat dan pemimpin formal maupun informal desa. (2) Teknik Observasi, dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti, (3) survey lapangan dan pengukuran objek yang diteliti. Pengumpulan data-data sekunder dari instansi terkait.Berdasarkan hasil penelitian, komposisi jenis tanaman agroforestry yang di tanam di Desa Longkewang Kecamatan Ciniru Kabupaten Kuningan diantaranya tanaman pertanian : talas (Colocasia esculenta), singkong (Manihot esculenta), ketimun (Cucumis sativus),kacang tanah (Arachis hypogaea), ubi jalar (Ipomoea batatas), jagung (Zea mays),kapulaga (Amomum compactum),jahe (Zingiber officinale), kunyit (Curcuma longa),cabe (Capsicum annum), lengkuas (Alpinia galanga), kacang bogor (Vigna subterranea),dan lada (Piper nigrum); tanaman perkebunan : cengkeh (Syzygium aromaticicum), pisang (Musa paradisiaca),kopi (Coffea), melinjo (Gnetum gnemon), durian (Durio zibethinus), petai (Parkia speciosa)danpala (Myristica fragrans); tanaman kehutanan : sengon (Paraserianthes falcataria), jati (Tectona grandis), mahoni (Swietenia mahagoni), tisuk (Hibiscus macropyllus),suren (Toona sureni) dan jabon (Anthocephalus chinensis).Besarnya kontribusi agroforestry dan non agroforestry terhadap pendapatan masyarakat yaitu : untuk pendapatan agroforestry 39,65% atau rata-rata sebesar (44.358.956) per tahun dan non agroforestry 60,34% atau rata-rata sebesar (67.499.480) per tahun. Hal ini menunjukan bahwa sistem agroforestry memiliki peranan yang sangat penting bagi pendapatan masyarakat.Kata Kunci: kontribusi agroforestry, interaksi eklogis, pendapatan rumah tangga,
Perberdayaan Kelompok Masyarakat Melalui Ekplorasi Benih Pohon Hutan di Desa Karangsari Kabupaten Kuningan Jawa Barat Ismail, Agus Yadi; Adhya, Ilham
Empowerment : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 01 (2021): Empowerment
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/empowerment.v4i01.4015

Abstract

Kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan berupa pertanaman pohon semakin diminati. Namun ketersediaan sumber bibit yang berasal dari mutu benih yang baik masih terbatas .Tujuan dari pemberdayaan kepada masayarakat  adalah berupa pelatihan ,penyuluhan dan praktek pengunduhan benih tanaman hutan  yang dapat digunakan untuk pembuatan persemaian. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan,diskusi  dan praktek penggunduhan benih. Hasil dari kegiatan ini adalah  transfer pengetahuan berkaitan dengan ekplorasi benih meliputi Pemilihan lokasi kebun benih, tata cara ekplorasi sampai pada pembersihan dan sortasi benih, ekplorasi benih  dilakukan pada 25 pohon Caliandra spp dengan berat benih yang di hasilkan  sebanyak    1  kg benih basah.  Kegiatan Tehnik eksplorasi benih tanaman hutan bagi masyarakat desa sekitar hutan sangat diperlukan dengan harapan dapat memenuhi pasokan untuk penyediaan persemaian yang menghasilkan bibit yang bermutu baik untuk kegiatan rehabilitasi lahan dan hutan sehingga kedepan perlu adanya kegiatan lebih lanjut terkait dengan pengunduhan benih.