Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

STRATEGI PENGEMBANGAN OBJEK WISATA ALAM CURUG NGELAY DESA BAGAWAT KECAMATAN SELAJAMBE KABUPATEN KUNINGAN Sahidin Sahidin; Nina Herlina; Nurdin Nurdin
Wanaraksa Vol 12, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/wanaraksa.v12i2.4570

Abstract

Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman budaya dan sumber daya alam. Salah satu kekayaan yang dimiliki Indonesia adalah ditemukannya berbagai macam tempat wisata alam dengan pesona dan ciri khas tersendiri. Kabupaten Kuningan memiliki tempat-tempat yang berpotensi menjadi destinasi wisata alam yang sangat menarik untuk dikunjungi. Salah satu tempat wisata alam yang ada di Kabupaten Kuningan adalah Curug Ngelay yang berada di Desa Bagawat, Kecamatan Selajambe. Kondisi Curug Ngelay saat ini masih membutuhkan pengelolaan yang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi yang dimiliki oleh Objek Wisata Alam Curug Ngelay dan strategi dalam mengembangkan Objek Wisata Alam Curug Ngelay dengan potensi yang ada. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2017 sampai dengan Januari 2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui potensi adalah metode eksplorasi sedangkan untuk pengembangan strategi pengembangan menggunakan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan potensi yang dimiliki oleh Objek Wisata Alam Curug Ngelay yaitu keberadaan keindahan alam, Curug Ngelay, serta Flora dan Fauna. Posisi pembangunan berada pada kuadran I. Strategi pembangunan yang diterapkan adalah dengan meningkatkan kualitas dan infrastruktur, meningkatkan kerjasama dengan masyarakat, kerjasama antara pengelola dengan masyarakat dan pengunjung. Kata Kunci: Strategi; Faktor Internal dan Eksternal; Analisis SWOT; Kawasan Wisata
Potensi Pakan Surili (Presbytis Comata) Di Kebun Campuran Kabupaten Kuningan Iwan Hermawan; Toto Supartono; Nurdin Nurdin
Wanaraksa Vol 11, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/wanaraksa.v11i2.4415

Abstract

Abstrak: Surili (Presbytis comata) merupakan satwa endemik Jawa Barat yang dilindungi Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1999 tentang pengawetan jenis tumbuhan dan satwa. Surili memiliki status konservasi endagered spesies berdasarkan red list IUCN 2009 dan termasuk dalam CITES Appedik II. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi keanekaragaman potensi pakan surili di kebun campuran, dan bagian tumbuhan yang dimakan. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari dua tahap, pertama survei mendatangi desa-desa yang memiliki areal kebun campuran terindindikasi terdapat populasi surili, kemudian menggali informasi kepada masyarakat sekitar mengenai keberadaan surili di hutan-hutan yang masuk ke dalam wilayah administrasi desa tersebut. Selanjutnya analisis vegetasi untuk mengetahui struktur dan komposisi jenis vegetasi menggunakan metode petak berganda dengan jalur memanjang. Bentuk petak ganda yang digunakan adalah bujur sangkar dengan ukuran petak 20x20 m, untuk tingkat pertumbuhan pohon, dan 10x10 m untuk tingkat pertumbuhan tiang dengan jarak antar plot 20 m. Hasil analisis vegetasi pada 4 lokasi pengamatan ditemukan 52 jenis vegetasi dan 30 jenis vegetasi pakan surili. Dari 30 jenis vegetasi pakan terdiri dari 27 jenis pohon, dan 25 jenis tiang. Berdasarkan keterangan warga sekitar bahwa di kebun campuran, untuk bagian yang dimakan surili (Presbytis comata) adalah pucuk daun muda, dan lebih banyak mengkonsumsi buah-buahan. Kata kunci : Kebun campuran; keanekaragaman pakan; potensi pakan; bagian yang dimakan; Surili (Presbytis comata).
POTENSI PAKAN DAN HABITAT ELANG JAWA (Nisaetus bartelsi Stresemann, 1924) DI BUKIT MAYANA KECAMATAN KADUGEDE KABUPATEN KUNINGAN Alfin Muhamad Alfiyasin; Toto Supartono; Nurdin Nurdin
Wanaraksa Vol 12, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/wanaraksa.v12i1.4533

Abstract

Elang jawa (Nisaetus bartelsi Stresemann, 1924) merupakan satwa liar endemik Jawa. Saat ini dilindungi perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang pengawetan jenis tumbuhan dan satwa. Elang jawa memiliki status konservasi terancam punah (endengered) oleh IUCN Red list dan termasuk dalam CITES Apendik II. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pakan yang dimangsa oleh elang jawa yang meliputi keanekaragaman jenis dan kepadatannya serta sumberdaya habitat bagi kehidupan elang jawa. Penelitian dilaksanakan di Kawasan Bukit Mayana Kecamatan Kadugede Kabupaten Kuningan, selama 3 bulan yaitu bulan Juli-Agustus 2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk jenis burung yaitu point count atau IPA, untuk jenis mamalia yaitu transek garis (line transect) dan untuk jenis reptil yaitu Visual Encounter survey (VES). Berdasarkan hasil analisis potensi mangsa elang jawa di Kawasan Bukit Mayana Kecamatan Kadugede Kabupaten Kuningan teridentifikasi 9 jenis burung, 5 jenis mamalia dan 3 jenis reptil. Dilakukan analisis vegetasi untuk mengetahui habitat elang jawa dengan menggunakan metode garis berpetak di jalur inventarisai mangsa elang jawa. Hasil analisis vegetasi di Kawasan Bukit Mayana ditemukan 43 jenis, vegetasi tingkat tiang 22 jenis dan untuk tingkat pohon 39 jenis.
IDENTIFIKASI DAN KEANEKARAGAMAN JENIS SERANGGA DI HUTAN KOTA BUNGKIRIT KABUPATEN KUNINGAN JAWA BARAT Faizal Muhamad Fasa; Ilham Adhya; Nurdin Nurdin
Wanaraksa Vol 12, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/wanaraksa.v12i2.4568

Abstract

Serangga atau insekta merupakan kelompok dari hewan beruas arthopoda yang berkaki enam. Sehingga ditemukan hampir disemua ekosistem, semakin banyak tempat dengan berbagai penggolongan jenis serangga berdasarkan aktivitasnya dikenal serangga yang aktif di siang hari dan serangga yang aktif di malam hari. Keberadaan jenis serangga di hutan bungkirit sangat penting karena hutan kota bungkirit memiliki fungsi sebagai area lingkungan yang menjaga ekosistem dan keanekaragaman hayati di Kota Kuningan serta memiliki fungsi sebagai sumber daya alam yang sangat tinggi berupa Flora Dan Fauna. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi jenis serangga di areal hutan kota bungkirit Kabupaten Kuningan dan untuk mengetahui tingkat keanekaragaman jenis serangga yang terdapat di areal Hutan Kota Bungkirit Kabupaten Kuningan. Penetian ini dilakukan dengan menggunakan metode Sweep Net dan Light Trap. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 14 jenis serangga, nilai indeks keanekaragamannya (H’) adalah 2,31, indeks kemerataan pada lokasi sawah 0,90 mendapat nilai tertinggi sedangkan pada lokasi hutan campuran terdapat 0,88. Hasil perhitungan indeks sorenson mengetahui kesamaan jenis serangga pada lokasi penelitian sawah dan hutan campuran ditunjukkan dengan adanya kesamaan setiap lokasi penelitian sebesar 31% (sedang). Kata Kunci: Serangga, Hutan Kota, Sweep Net, Light Trap
STRATEGI PENGEMBANGAN OBYEK WISATA ALAM BUMI PERKEMAHAN LELES TAMAN NASIONAL GUNUNG CIREMAI Amellya Clanandika; Yayan Hendrayana; Nurdin Nurdin
Wanaraksa Vol 12, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/wanaraksa.v12i1.4539

Abstract

Wisata Alam Bumi Perkemahan Leles TNGC dikelola secara swadaya dalam kelompok Mitra Pariwisata Gunung Ciremai (MPGC). Pada tahun 2017 mengalami penurunan jumlah pengunjung sehingga perlu mengetahui potensi yang dimiliki dan menyusun strategi pengembangan untuk meningkatkan minat pengunjung. Peneilitian dilaksanakan di kawasan Obyek Wisata Alam Bumi Perkemahan Leles Taman Nasional Gunung Ciremai. Metode yang digunakan untuk mengetahui potensi adalah metode eksploratif sedangkan untuk menyusun strategi pengembangan menggunakan analisis SWOT, dimana analisis SWOT mengidentifikasi faktor internal dan eksternal, memetakan posisi pengembangan dan membuat strategi pengembangan dengan matriks SWOT. Potensi yang dimiliki Bumi Perkemahan Leles yaitu keindahan alam, Curug Leles, Taman Air Terjun, Camping Ground, Tenjo Gunung serta Flora dan Fauna. Strategi pengembangan yang diterapkan yaitu dengan cara mengembangkan semua potensi-potensi yang dimiliki bekerjasama dengan masyarakat sekitar dengan merancang design yang unik serta menumbuhkan dan meningkatkan sadar konservasi melalui pendidikan dan penyuluhan kepada masyarakat, pengelola dan pengunjung serta tetap mempertahankan daya tarik kawasan wisata yang khas dengan melestarikannya, contohnya pohon Leles (Ficus glandulifera). Kawasan wisata alam Bumi Perkemahan Leles bisa dijadikan sebagai wisata pendidikan untuk pelajar yang berkunjung dengan menambah pengetahuan pelajar mengenai jenis satwa dan tumbuhan. Memelihara fasilitas yang ada agar bisa digunakan untuk jangka panjang serta untuk kenyamanan pengunjung. Kata Kunci : Analisis SWOT; Strategi pengembangan; Bumi Perkemahan Leles TNGC.
Keanekaragaman Jenis dan Karakteristik Habitat Burung di Ekosistem Mangrove Indramayu Nurdin Nurdin; Dede Kosasih; Toto Supartono; Nurul M Ghojali; Haydar Rahardian
LOGIKA : Jurnal Penelitian Universitas Kuningan Vol 12, No 02 (2021)
Publisher : Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/logika.v12i2.5082

Abstract

Karangsong mangrove forest area is the result of rehabilitation then used as the location of ecotourism by Pantai Lestari groups. The purpose of this research is to know and analyze the diversity of bird species, and to know the habitat conditions of birds related to environmental factors. The research was conducted in the mangrove ecotourism area of Karangsong in two types of habitat, namely mangrove and beach habitat types. This reserch used the Indeks Point of Abundance (IPA) method and the MacKinnon list method of 10 species in collecting the data. The data were collected with the strip transect method for vegetation and the area species curve method with a sample plot of 10x10 meters.The result of this, of resear her found there were 20 species of bird from 7 family, which 16 species were found in mangrove habitat types and 4 species in coastal habitat types. The number diversity index (H') of waterbirds obtained is categorized as moderate with a value of 1.95. In vegetation analysis, the researcher found 9 type of vegetasi in mangrove and coastal habitat. Retrieval of data on environmental factors including weather with sunny condition, then the temperature and humidity ranges from 31-34.1 and 18% -74%, similarity (pH) 1.7-7.4, salinity obtained  26%  -30%,  disturbance  which were  found,  Those are  the activities  of ecotourism visitors, transportation (motorboats passing around the research location), fish anglers, and the activities of pond farmers.
Asosiasi Vegetasi Terhadap Komunitas Burung di Kampus I Universitas Kuningan Nurdin Nurdin; Ai Nurlaila; Dede Kosasih; Nina Herlina
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 12, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v12i2.2672

Abstract

Interaksi ekologis antara vegetasi dan burung di Kampus I Universitas Kuningan merupakan sifat naluriah alami yang membentuk suatu asosiasi saling menguntungkan. Pembangunan dikhawatirkan berdampak terhadap penurunan tingkat keanekaragaman jenis burung sebagai bioindikator kualitas lingklungan. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui kekayaan, keanekaragaman, dominansi jenis pohon dan burung, serta menganalisis asosiasi pohon terhadap komunitas burung di Kampus I UNIKU.  Hasil analisis data terdapat 42 jenis  dan 378 pohon, tingkat kekayaan(DMg=6,9) dan keanekaragaman jenis (H’=2,9)termasuk sedang didominasi oleh Polyalthia longifolia 86 batang.  Burung tercatat 19 jenis dan 1485 ekor, tingkat kekayaan (DMg=2,47) dan keanekaragaman jenis (H’=1,67) katagori rendah didominasi oleh Passer montanus 652 ekor. Asosiasi vegetasi pohon dan burung berdasarkan Key Performance Indeks (KPI) pada penilaian terhadap fungsi ekologis pohon menunjukan bahwa persentase jumlah tertinggi dengan katagori sangat baik (SB) adalah fungsi modifikasi sebagai  pohon penaung 22 jenis. Sedangkan pada fungsi sebagai kontrol kelembaban udara dan menghadirkan burung dengan katagori baik (BA) terdapat 13 jenis. Katagori buruk (BU) terdapat 2 jenis yaitu pada fungsi sebagai kontrol kelembaban udara dan menghadirkan burung. Kesimpulan penelitian ini bahwa asosiasi vegetasi pohon dan burung berdasarkan KPI  pada  penilaian  terhadap fungsi ekologis pohon untuk memodifikasi suhu sebagai penanung, pengontrol kelembaban udara, dan  fungsi menghadirkan burung katagori baik. Semakin tinggi nilai keanekeragaman jenis tumbuhan dan burung di Kampus I UNIKU, maka semakin tinggi pula kekayaan jenisnya. 
PEMANFAATAN SAMPAH ORGANIK SEBAGAI BIOHANDSANITIZER DAN BIODESINFEKTAN BERBASIS ECO-COMMUNITY UNTUK MENCEGAH PENYEBARAN VIRUS CORONA Nurdin Nurdin; Iing Nasihin; Nina Herlina; Toto Supartono; Dede Kosasih; Ai Nurlaila
Jurnal Berdaya Mandiri Vol. 3 No. 2 (2021): Jurnal Berdaya Mandiri (JBM: EDISI KERJASAMA STIE EKUITAS BANDUNG)
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (977.551 KB) | DOI: 10.31316/jbm.v3i2.1780

Abstract

Covid-19 telah menyebar secara luas keseluruh dunia melaluli perantara manusia ke manusia. Upaya memutus mata rantai penyebaran virus tersebut salah satunya dengan menjalankan perilaku hidup sehat dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Upaya tersebut dimulai dari tingkatan rumah tangga melalui suatu komunitas peduli lingkungan Bale Riung yang kemudian dikenal dengan  “Bale Riung Eco Community (BREC). Kegiatan diawali dengan fermentasi sampah organik buah dan sayuran untuk menghasilkan eco enzyme. Setelah itu eco enzyme dibuat biohandsanitizer dan biodesinfektan. Pengurangan sampah organik mulai terlihat sebagai dampak positif  pengolahan sampah organik tersebut. Masyarakat sudah mulai menggunakan biodesinfektan untuk mengepel lantai, mencuci bak mandi dan membersihkan kaca. Tidak ditemukan indikasi adanya iritasi kulit setelah penggunaan biohandsanitizer.  Lingkungan rumah menjadi lebih bersih dan segar serta terbebas dari gangguan serangga yang membahayakan kesehatan. Kandungan asam asetat (H3COOH) dalam eco enzyme dapat membunuh kuman, virus dan bakteri. Sedangkan kandungan enzyme lipase, tripsin, amilase  mampu membunuh /mencegah bakteri patogen. Kata Kunci: Covid-19, sampah, eco enzyme, biohandsanitizer, biodesimfektan.
PENINGKATAN KAPASITAS KELOMPOK SADAR WISATA DESA CAGEUR KECAMATAN DARMA KABUPATEN KUNINGAN MENUJU DESA MANDIRI Nurdin Nurdin; Ai Nurlaila; Dede Kosasih; Iing Nasihin; Nina Herlina
Jurnal Dharma Bhakti Ekuitas Vol 7 No 1 (2022): Jurnal Dharma Bhakti Ekuitas
Publisher : STIE Ekuitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52250/p3m.v7i1.571

Abstract

The Cegeur Village Government tasked the Tourism Awareness Group (POKDARWIS) Rangers of Cageur Village, Darma District, and Kuningan Regency with managing the "Eyang Dalem Cageur" Cultural Heritage Site. Management in a 12.62 ha high conservation value area takes the form of religious tourist packages. This religious tourism site in Kuningan Regency is a graveyard for promoting Islam, and there is still a genetic tie with Wali Songo. Furthermore, it still has the indigenous flora of Mount Ciremai and is home to a variety of species, which are markers of regional sustainability. This region also serves as a catchment area for the neighboring communities and the Cisanggarung River's headwaters. If waste left by tourists is not properly managed, it can become a severe problem. Waste may be recycled or converted into valuable items. Eco-enzymes, which offer several advantages, produce family waste. The goal of arranging community service is to strengthen POKDARWIS Jagawana's capabilities via waste management. The projected advantage is the growth of productive, circular local economic institutions toward the establishment of an independent Cageur village. The lecture method is employed, with waste management seminar techniques followed by discussions packaged as workshops. Keywords: Pokdarwis, Waste, Eco-enzyme, Circular Economy. ABSTRAK Kelompok sadar wisata (POKDARWIS) Jagawana Desa Cageur Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan mendapatkan amanah dari Pemerintahan Desa Cegeur untuk mengelola Situs Cagar Budaya “Eyang Dalem Cageur”. Pengelolaan tersebut berbentuk paket wisata religi dalam kawasan bernilai konservasi tinggi seluas 12,62 Ha. Destinasi wisata religi tersebut merupakan pemakaman penyebar agama Islam di Kabupaten Kuningan dan masih terdapat keterkaitan silsilah dengan Wali Songo. Selain itu keanekaragaman hayatinya masih menyimpan flora endemik Gunung Ciremai dan dihuni oleh berbagai satwa yang menjadi indikator kelestarian kawasan. Kawasan tersebut juga merupakan catchment area bagi desa-desa di sekitarnya dan hulu Sungai Cisanggarung. Terdapatnya sampah yang ditinggalkan oleh pengunjung menjadi permasalahan serius jika tidak dikelola dengan baik. Sampah tersebut dapat dipergunakan kembali atau diolah menjadi produk yang bernilai guna. Sampah keluarga dibuat eco-enzyme yang mempunya manfaat multi. Tujuan penyelenggaraan pengabdian kepada masyarakat adalah untuk meningkatkan kapasitas POKDARWIS Jagawana melalui pengelolaan sampah. Manfaat yang diharapkan adalah terbangunnya kelembagaan ekonomi lokal sirkural yang produktif menuju Desa Cageur yang mandiri. Metode yang dipergunakan melalui metode ceramah dengan teknik seminar pengelolaan sampah dilanjutkan dengan diskusi dikemas dalam bentuk workshop. Urgensi kegiatan ini adalah peningkatan kapasitas pengelola cagar budaya sehingga menjadi penyumbang pagi pendapatan asli Desa Cageur menuju desa mandiri. Kata kunci: Pokdarwis, Sampah, Eco-enzyme, Ekonomi Sirkular.
Pelatihan Pengelolaan Sampah Domestik melalui Pengukuran Timbulan Sampah di Desa Sakerta Timur, Darma, Kuningan Nurdin Nurdin; Bambang Yudhayana; Ika Karyaningsih; Age Mulyanto; Eep Saeful Fatah; Haydar Rahardian
Empowerment : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 6, No 01 (2023): Empowerment
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/empowerment.v6i01.7318

Abstract

The potential for the generation of organic and inorganic waste is increasing in line with the increase in population and lifestyle. Domestic waste generation data were obtained based on a family survey by sampling. For 8 (eight days). The data were analyzed according to the Indonesian National Standard (SNI) 19-3964-1994. The results obtained show that the amount of inorganic waste is greater than organic waste. This potential can be utilized as a business activity unit for BUMDESA by establishing 3R TPS. The community paradigm changes after assessing the economic potential of organic and inorganic waste generation.