Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Penggunaan Metode Value Clarification Technique (VCT) untuk Meningkatkan Kedisiplinan Anak dengan Hambatan Emosi dan Perilaku di SLB E Handayani Sekarnegari, Fadhisya Radzkymurti; Warnandi, Nandi
JASSI ANAKKU Vol 17, No 1 (2017): JASSI Anakku: Volume 17, Issue 1, 2017
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.309 KB) | DOI: 10.17509/jassi.v17i1.7660

Abstract

Anak dengan hambatan emosi dan perilaku kelas VII di SLB E Handayani memiliki kedisiplinan yang rendah sehingga berdampak pada perilaku di sekolah seperti menganiayaa, tidak memakai seragam, tidak mengerjakan tugas, keluar kelas tanpa izin guru dan lain sebagainya. Rumusan masalah penelitian; “Apakah penerapan Value Clarification Technique dapat meningkatkan kedisiplinan anak dengan hambatan emosi dan perilaku kelas VII di SLB E Handayani?”. Tujuan Penelitian; 1) Memperoleh data tentang kedisiplinan anak dengan hambatan emosi dan perilaku kelas VII di SLB E Handayani sebelum diberikan Value Clarification Technique. 2) Memperoleh data tentang kedisiplinan anak dengan hambatan emosi dan perilaku kelas VII di SLB E Handayani sesudah diberikan Value Clarification Technique. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan Pre-Experimental Design. Adapun desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan one group pretest-posttest design. Pada desain ini terdapat pretest (sebelum diberi perlakuan), pemberian perlakuan berupa stimulus dan posttest Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Value Clarification Technique dapat meningkatkan kedisiplinan anak dengan hambatan emosi dan perilaku kelas VII di SLB E Handayani. Rekomendasi; 1) Bagi guru; dapat menggunakan Value Clarification Technique dalam pembelajaran terutama untuk meningkatkan kedisiplinan anak. 2) Bagi Orang tua; Sebaiknya membimbing anak dalam hal kedisiplinan dengan suasana kehangatan, tanpa adanya hukuman fisik yang terkesan menyiksa anak. 3) Bagi Peneliti Selanjutnya; Agar melakukan penelitian tentang Value Clarification Technique terhadap kedisiplinan anak dengan hambatan emosi dan perilaku dengan menggunakan metode penelitian yang berbeda.
Efektivitas Model Value Clarification Technique (VCT) Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Anak Tunalaras Di kelas 3 SDLB Bhina Putera Surakarta Hatomi, Andini Novianti; Warnandi, Nandi; Sunaryo, Sunaryo
JASSI ANAKKU Vol 16, No 1 (2016): JASSI Anakku: Volume 16, Issue 1, 2016
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1015.29 KB) | DOI: 10.17509/jassi.v16i1.5736

Abstract

Motivasi belajar pada anak Tunalaras cenderung rendah dibandingkan dengan anak pada umumnya hal ini dikarenakan kemauan, keinginan dan tujuan terhadap belajar tidak muncul ditunjukan dengan kurang mampunya anak Tunalaras mengikuti pembelajaran. Penanaman nilai pada anak tunalaras perlu digali kembali khususnya penanaman nilai dalam tingkah laku terhadap tujuan, rasa keinginan yang tinggi dan kemauan akan belajar, sehingga berpengaruh terhadap motivasi belajarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan model Value Clarification Technique (VCT) dalam meningkatkan motivasi belajar anak Tunalaras dan mengetahui motivasi belajar setelah dilakukannya model pembelajaran Value Clarification Technique (VCT). Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain one group pre-test post-test dan analisis data yang digunakan yaitu Uji Pearson Product Moment. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas III SDLB-E Bhina Putera Surakarta berjumlah 3 orang. Hasil penelitian telah dianalisis menjelaskan bahwa model Value Clarification Technique (VCT) efektif meningkatkan motivasi belajar anak tunalaras meskipun masih dalam kategori sangat rendah, tetapi hasil tes menunjukan adanya peningkatan pada masing-masing subjek penelitian setelah dilakukkannya treatment. Adapun rekomendasi pada penelitian ini diharapkan penanaman nilai pada motivasi belajar diterapkan pada kegiatan pembelajaran dan kegiatan sehari-hari pada anak.Kata Kunci : Value Clarification Technique (VCT), Motivasi Belajar, Tunalaras
Pengaruh Pembelajaran Musik Angklung terhadap Perkembangan Sosial dan Emosi Anak Tunagrahita Ringan Martasuta, Umar Djani; Warnandi, Nandi; Nurhaeni, Heni
JASSI ANAKKU Vol 9, No 2 (2009): JASSI Anakku: Volume 9, Issue 2, 2009
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6431.225 KB) | DOI: 10.17509/jassi.v9i2.3864

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji apakah pembelajaran musik angklung dapat berpengaruh positif bagi perkembangan sosial dan emosi anak tunagrahita ringan. Penelitian dilaksanakan melalui metode eksperimen dengan pendekatan SingleSubject Research (SSR) desain A-B-A, diterapkan pada dua kasus, sedangkan pengumpulan data dilakukan melalui tes. Hasilnya menunjukkan bahwa pada subyek 1 (AR) diperoleh data baseline 1 (A) mean level = 53,85%, pada fase intervensi (B) mean level = 75,47%, dan pada baseline-2 (A') mean level = 85,57%. Pada subjek 2 (SR) diperoleh data baseline I (A) mean level = 50%, fase intervensi (B) mean level = 84,13%, dan baseline-2 (A') mean level = 82,68%. Hasil analisis dalam kondisi maupun antar kondisi pada' masing-masing subyek penelitian menunjukkan bahwa musik angklung terbukti dapat meningkatkan perkembangan sosial dan emosi anak tunagrahita, sehingga dapat dijadikan alternatif bagi guru dalam mengembangkan kemampuan sosial dan emosi anak tungarhita ringan.Kata kunci: Anak tunagrahita, musik angklung, sosial, emosi.
MODEL KONSIDERASI UNTUK MELATIH KETERAMPILAN SOSIAL ANAK DENGAN HAMBATAN EMOSI DAN PERILAKU Yulida, Dea; Warnandi, Nandi; Kurniadi, Dedy
JASSI ANAKKU Vol 17, No 2 (2017): JASSI Anakku: Volume 17, Issue 2, 2017
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.817 KB) | DOI: 10.17509/jassi.v17i2.9689

Abstract

Anak dengan hambatan emosi dan perilaku merupakan anak yang memiliki hambatan dalam melakukan hubungan dengan orang lain. Di lapangan ditemukan bahwa anak dengan hambatan emosi dan prilaku memiliki keterampilan sosial yang rendah. Hal ini ditunjukkan dengan prilaku yang tidak sesuai dengan aturan, norma, bahkan hukum yang berlaku. Penelitian ini bertujuan untuk mnegetahui pengaruh model konsiderasi terhadap keterampilan anak dengan hambatan emosi dan prilaku. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Desain yang digunakan ialah One Group Pre-Test Post-Test. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 6 orang siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen observasi sistemaitis mengenai keterampilan sosial. Analisis data mengggunakan teknik statistik non parametrik dengan uji Wilcoxon. Kesimpulan penelitian ini yaitu model pembelajaran konsiderasi berpengaruh dalam meningkatkan keterampilan sosial anak dengan hambtan emosi dan prilaku. Model konsiderasi diharapkan dapat dipergunakan oleh guru dalam pembelajaran keterampilan sosial anak dengan hambatan emosi dan prilaku.
Penggunaan Permainan Raba Rasa (Tactile Play) dalam Meningkatkan Kesiapan Menulis pada Anak Tunarungu di TKLB Aprilia, Imas Diana; Warnandi, Nandi; Tarsidi, Iding; Nawawi, Ahmad; Heryati, Euis
JASSI ANAKKU Vol 11, No 2 (2011): JASSI Anakku: Volume 11, Issue 2, 2011
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6076.03 KB) | DOI: 10.17509/jassi.v11i2.3982

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran pengaruh penggunaan permainan raba rasa {Tactile Play) dalam meningkatkan kesiapan menulis pada anak tunarungu. Penelitian dilakukan di SLB B Sumbersari Bandung dengan subjek penelitian anak tunarungu padajenjang TKLB berjumlah enam orang. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan desain Pre Test-Post Test One Group. Pengumpulan data menggunakan tes tertulis. Data yang diperoleh dianalisis melalui statistik non parametrik dengan uji Wilcoxon. Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pemainan raba rasa dapat meningkatkan kesiapan menulis pada anak tunarungu di TKLB-B. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya persentase kemampuan kesiapan menulis setelahditerapkannya permainan raba rasa.Kata Kunci: permainan raba rasa, kesiapan menulis, anak tunarungu
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATAN KEMAMPUAN BEKERJA SAMA ANAK DENGAN HAMBATAN EMOSI DAN PERILAKU DI SLB E BHINA PUTERA SURAKARTA Amatullah, Fadilah Halfa; Warnandi, Nandi; Sunaryo, S.
JASSI ANAKKU Vol 20, No 2 (2020): JASSI Anakku: Volume 20, Issue 2, 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.977 KB) | DOI: 10.17509/jassi.v20i2.34061

Abstract

Anak dengan hambatan emosi dan perilaku kurang mampu untuk kerja sama karena menganggap teman lainnya adalah musuh dan dia harus menguasai semuanya. Dampaknya, anak dengan hambatan emosi dan perilaku kurang aktif mengikuti kegiatan pembelajaran. Peneliti mengunakan strategi pembelajaran Think Pair Share untuk meningkatkan kemampuan bekerja sama anak dengan hambatan emosi dan perilaku di SLB E Bhina Putera Surakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan design one group pre-test post-test. Penelitian ini dilakukan pada enam orang anak dengan hambatan emosi dan perilaku kelas VI SDLB. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan perolehan skor post-test dibandingkan dengan perolehan skor pre-test. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka peneliti merekomendasikan strategi pembelajaran Think Pair Share sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan kemampuan bekerja sama anak dengan hambatan emosi dan perilaku.
PENGGUNAAN TEKNIK PERMAINAN MISSING LETTERS TERHADAP PENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS SISWA TUNARUNGU Pertiwi, Sandra; Warnandi, Nandi
JASSI ANAKKU Vol 20, No 1 (2020): JASSI Anakku: Volume 20, Issue 1, 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (626.479 KB) | DOI: 10.17509/jassi.v20i1.29584

Abstract

Ketunarunguan memberikan dampak pada perkembangan bahasanya. Salah satu faktor yang dapat mendukung keterampilan berbahasa siswa tunarungu ialah penguasaan kosakata. Pada umumnya siswa mengalami kesulitan dalam memperoleh kosakata terlebih dalam kosakata bahasa Inggris. Oleh sebab itu perlu adanya teknik khusus yang diberikan bagi anak tunarungu yang lebih efektif untuk meningkatkan kosakata bahasa Inggris yang dimilikinya. Penelitian ini difokuskan pada apakah penggunaan teknik permainan missing letters efektif terhadap peningkatan penguasaan kosakata. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas teknik penggunaan permainan missing letters terhadap peningkatkan kosakata bahasa Inggris siswa tunarungu. Metode penelitian ini adalah eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-experiment tanpa kelompok pembanding atau disebut pretest and posttest group design, dengan teknik pengumpulan data menggunakan tes. Hasil penelitian ini menunjukkan teknik permainan missing letters efektif terhadap peningkatan penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa tunarungu kelas VII SMPLB Handayani Sukabumi, khususnya kosakata dalam tema body parts dan school environment.
Perbandingan Membaca Sendiri dan Dibacakan dalam Memahami Isi Bacaan pada Anak Tunarungu Di SMALB Susetyo, Budi; Warnandi, Nandi; Ridwan, Ahmad
JASSI ANAKKU Vol 9, No 2 (2009): JASSI Anakku: Volume 9, Issue 2, 2009
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3711.344 KB) | DOI: 10.17509/jassi.v9i2.3862

Abstract

Terdapat dua cara dalam membantu memahami isi bacaan yang biasa diterapkan guru di SLB Tunarungu, yaitu dengan membaca sendiri dan dibacakan. Penelitian ini untuk menjawab pertanyaan manakah yang lebih baik diantara kedua cara tersebut pada siswa SMALB. Melalui metode eksperimen desain rotasi (counter balance) yang dilakukan pada siswa Kelas X dan XI SLB Negeri Handayani Sukabumi, hasilnya menunjukkan bahwa memahami isi bacaan dengan cara dibacakan lebih baik dibandingkan dengan memahami isi bacaan dengan cara membaca sendiri.Kata Kunci: Pemahaman isi bacaan, membaca sediri, dibacakan guru
Model Pembelajaran untuk Meningkatkan Kemampuan Emosi dan Sosial Peserta Didik Berkebutuhan Khusus Nandi Warnandi
Inovasi Kurikulum Vol 12, No 2 (2015): Inovasi Kurikulum, August 2015
Publisher : Himpunan Pengembang Kurikulum Indonesia (HIPKIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jik.v12i2.48227

Abstract

There are a number of reasons why the emotional and social abilities of students with special needs in inclusive primary schools are very low, among others, is the fact that the schools have not developed leaming models specifically focusing on improving emotional and social abilities. Then, the problem formulated in this research is: "Can TGT (Teams-Games-Toumament) learning model improve the emotional and social abilities ofstudents with special needs in inclusive primary schools, and is TGT learning model better than conventional leaming model in improving the emotional and social abilities of students with special needs in inclusive primary schools?"Hence, the research aims to: Produce a learning model that can improve the emotional and social abilities of students with special needs in inclusive primary schools. The research hypothesized: "TGT leaming model can improve the emotional and social abilities of students with special needs, and TGT learning model is better than conventional learning model in improving the emotional and social abilities of students with special needs in inclusive primary schools. The method adopted was Research and Development. To meet the research objectives, the researcher employed mixed methods, combining qualitative and quantitative methods with the aim of obtaining answers more appropriate to the research questions. The two types of data in the research are mutually completing, considering both of them are required to strengthen the research findings. The data were then analyzed quantitatively using t-test. The research results show: The learning models used in inclusive primary schools are conventional, showing that there has not been any effort in improving the emotional and social abilities of students with special needs, where they are frequently not involved in teaching and learning, considered as incapable,and positioned at the back of the classroom. The use of TGT model has brought significant impact on the improvement of special needs students' emotional and social abilities, where there were significant increases in the learning outcomes using TGT model that it could be concluded that TGT learning model adjusted to special needs students' condition was suitable to improve their emotional and social needs. Furthermore, TGT model was better than the conventional one in improving the emotional and social abilities of students with special needs in inclusive schools. It was also found that the emotional and social competence of students with special needs in inclusive schools in majority lagged behind students in general. Hence, it is recommended that Directorate of Special Education and Services, Provincial Department of Education, and Regional/Municipal Department of Education create extension programs to disseminate TGT model, while continuing to consider thc obstacles faced by students with special needs. The future researchers are expected to broaden the scope of research subjects, so that the research findings will truly represent the special needs students' teaching and learning.