Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : AGRISAINTIFIKA Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian

Karakteristik Biskuit Tersubstitusi Tepung Millet (Setaria italica L.) Retno Widyastuti; Afriyanti Afriyanti; Novian Wely Asmoro; Aninda Nurul Aini
AGRISAINTIFIKA: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 3, No 2 (2019): Agrisaintifika
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/ags.v3i2.544

Abstract

Salah satu jenis serealia non-beras yang berpotensi dikembangkan sebagai pendukung ketahanan pangan nasional adalah millet. Biji millet mengandung karbohidrat mirip dengan beras dan memiliki kadar protein dan lemak lebih tinggi, millet juga mengandung komponen bioaktif yang bersifat antioksidan. Pemanfaatan millet masih sangat terbatas, salah satu alternatif pemanfaatannya dapat dilakukan pembuatan biskuit. Usaha ini belum pernah dilakukan sebelumnya, penelitian mengenai millet terbatas pada sifat fisikokimia tepung. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa formulasi substitusi tepung millet pada pembuatan biskuit terbaik berdasarkan karakter kimia dan sifat organoleptik. Penelitian ini dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dengan dua faktor yaitu proporsi tepung millet : tepung terigu (40:60); (50:50) dan (60:40). Sifat organoleptik diuji berdasarkan warna, aroma, tekstur, rasa dan tingkat kesukaan keseluruhan sedangkan karakteristik kimia biskuit millet dianalisis berdasarkan kadar air dan asam lemak bebas. Hasil menunjukan bahwa tepung millet dapat digunakan sebagai bahan substitusi tepung terigu dalam pembuatan biscuit. Standar mutu kadar air dan asam lemak bebas berdasarkan SNI 2973-2011 adalah maksimal 5% dan maksimal 1%. Kadar air biskuit tersubstutisi tepung millet berkisar antara 1,95-3,95% sedangkan kadar asam lemak bebas berkisar 0,043-0,063%. Formulasi biskuit tersubstitusi yang paling disukai adalah penambahan 40% tepung millet berdasarkan rasa, aroma, warna dan tekstur biskuit.Kata kunci : biskuit, formulasi, millet, substitusi
Pendugaan Umur Simpan Sirup Buah Semu Jambu Mete (Anacardium occidentale, L) dengan Metode Accelerated Shelf Life Testing (ASLT) Afriyanti Afriyanti; Novian Wely Asmoro
AGRISAINTIFIKA: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 1, No 2 (2017): Agrisaintifika
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/ags.v1i2.42

Abstract

Sirup buah semu jambu mete merupakan salah satu alternatif pengolahan buah semu jambu mete yang selama ini masih belum dimanfaatkan secara optimal.  Umur simpan dari sirup ini belum diketahui dengan jelas sehingga perlu adanya penelitian lebih lanjut.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa lama umur simpan produk sirup buah semu jambu mete yang selama ini diproduksi oleh produsen sirup dengan metode Accelerated Shelf Life Testing (ASLT).  Pembuatan sirup dalam penelitian ini mengikuti prosedur yang biasa dilakukan oleh masyarakat.  Sirup dikemas dalam botol-botol dengan volume 150 ml kemudian disimpan pada suhu 50C, 270C, dan 500C.  Analisis dilakukan setiap 7 hari sekali terhadap warna, pH, dan total koloni.  Hasil penelitian menunjukkan umur simpan sirup buah jambu mete berdasarkan parameter perubahan jumlah koloni mikrobia adalah 48 hari.