Berdasarkan data Kemendikbud, tercatat pada tahun 2019 ada sebanyak 159.075 anak putus sekolah. Banyaknya pengalaman peserta didik yang kurang baik, seperti bullying dan kurikulum yang dinilai terlalu kaku, menjadi dasar bagi sebagian masyarakat untuk memilih pendidikan nonformal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi kurikulum berbasis at home dalam pengembangan karakter anak pada Homeschooling Kak Seto, Tangerang Selatan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pengumpulan data melalui observasi dan wawancara dengan informan. Informan penelitian ini adalah staf kurikulum dan tutor Homeschooling Kak Seto, Tangerang Selatan. Implementasi kurikulum berbasis at home diawali dengan melakukan asesmen, interviu, konseling, dan standar penerimaan peserta didik baru ataupun orang tua yang bertujuan untuk menyesuaikan antara kebutuhan peserta didik dan program belajar. Selama kegiatan belajar mengajar, tutor mengondisikan suasana pembelajaran yang nyaman dengan kegiatan pembiasaan hingga akhir kegiatan belajar mengajar. Tutor juga memberikan apresiasi dan melakukan tanya jawab dengan anak terkait bagaimana perasaan siswa setelah melakukan pembelajaran dan bagaimana isi dari materi belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kurikulum berbasis at home menjadi inovasi dalam pengembangan karakter siswa yang didasarkan pada kebutuhan, potensi, minat bakat, perkembangan, dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi baik akademik maupun nonakademik yang berguna bagi dirinya ataupun lingkungannya melalui program pembiasaan dan talent class, serta melihat perkembangan siswa melalui tujuh penilaian sikap. Berdasarkan data Kemendikbud, tercatat pada tahun 2019 ada sebanyak 159.075 anak putus sekolah. Banyaknya pengalaman peserta didik yang kurang baik, seperti bullying dan kurikulum yang dinilai terlalu kaku, menjadi dasar bagi sebagian masyarakat untuk memilih pendidikan nonformal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi kurikulum berbasis at home dalam pengembangan karakter anak pada Homeschooling Kak Seto, Tangerang Selatan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pengumpulan data melalui observasi dan wawancara dengan informan. Informan penelitian ini adalah staf kurikulum dan tutor Homeschooling Kak Seto, Tangerang Selatan. Implementasi kurikulum berbasis at home diawali dengan melakukan asesmen, interviu, konseling, dan standar penerimaan peserta didik baru ataupun orang tua yang bertujuan untuk menyesuaikan antara kebutuhan peserta didik dan program belajar. Selama kegiatan belajar mengajar, tutor mengondisikan suasana pembelajaran yang nyaman dengan kegiatan pembiasaan hingga akhir kegiatan belajar mengajar. Tutor juga memberikan apresiasi dan melakukan tanya jawab dengan anak terkait bagaimana perasaan siswa setelah melakukan pembelajaran dan bagaimana isi dari materi belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kurikulum berbasis at home menjadi inovasi dalam pengembangan karakter siswa yang didasarkan pada kebutuhan, potensi, minat bakat, perkembangan, dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi baik akademik maupun nonakademik yang berguna bagi dirinya ataupun lingkungannya melalui program pembiasaan dan talent class, serta melihat perkembangan siswa melalui tujuh penilaian sikap.