Muhammad Rifqi Firdaus
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Sentimen Physical Distancing pada Twitter Menggunakan Text Mining dengan Algoritma Naive Bayes Classifier Nila Hardi; Yuris Alkahfi; Popon Handayani; Windu Gata; Muhammad Rifqi Firdaus
Sistemasi: Jurnal Sistem Informasi Vol 10, No 1 (2021): Sistemasi: Jurnal Sistem Informasi
Publisher : Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.36 KB) | DOI: 10.32520/stmsi.v10i1.1118

Abstract

AbstrakPhysical distancing kini sedang ramai menjadi perbincangan publik sebagai salah satu cara pemerintah dalam menekan penyebaran virus covid-19 yang sedang melanda beberapa negara di belahan dunia. Tidak tersaringnya cuitan terkait physical distancing bisa memunculkan berbagai macam opini, tidak hanya opini yang positif tapi juga yang negatif. Maka dari itu, Twitter di anggap lebih diminati oleh masyarakat indonesia dikarenakan twitter dirasa lebih mudah untuk mengungkapkan opininya. Metode yang digunakan yaitu Naive Bayes Classifier (NBC). Data terkumpul dilakukan filter dari cuitan tersebut dengan menghapus data yang double maka setelah di filter data yang terambil yaitu sebanyak 547 tweets. Pada perhitungan analisis sentimen terhadap physical distancing di tengah pandemi covid-19 menggunakan metode NBC memperoleh hasil akurasi sebesar 50,26%. Tujuan dari penelitian ini, agar dapat mengkategorikan opini negatif atau positif, dari pembahasan physical distancing. Nantinya informasi terkait kebijakan Physical Distancing bisa sampai tepat informasinnya kepada masayarakat.Kata Kunci: naïve bayes, physyical distancing, twitter  AbstractPhysical distancing is now busy becoming a public conversation as a way for the government to spread the Covid-19 virus which is currently hitting several countries around the world. There are public tweets related to physical distance that is free from various kinds of opinions, not only positive but also negative ones. Therefore, Indonesian people consider Twitter to be more desirable because it is easier for Indonesians to express their opinion. The method used is the Naive Bayes Classifier (NBC). The data collected was filtered from the tweets with double data, then after filtering the data were taken as many as 547 tweets. In calculating the sentiment analysis of physical distance in the middle of the Covid-19 pandemic using the NBC method, it gets an accurate result of 50.26%. The purpose of this study, to find and categorize negative or positive opinions, from the discussion of physical distancing. So that the implementation of the Physical Distance policy can get accurate information to the public.Keywords: naïve bayes, physical distancing, twitter
KOMPARASI METODE ANN-PSO DAN ANN-GA DALAM PREDIKSI PENYAKIT TUBERKULOSIS Erika Mutiara; Elah Nurlelah; Erni Ermawati; Muhammad Rifqi Firdaus
KLIK- KUMPULAN JURNAL ILMU KOMPUTER Vol 9, No 2 (2022)
Publisher : Lambung Mangkurat University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/klik.v9i2.462

Abstract

Tuberculosis (TB) can attack various organs, especially the lungs caused by the bacteria Mycobacterium tuberculosis. Tuberculosis (TB) is one of the infectious diseases that can infect all groups ranging from infants, children, adolescents to the elderly and disease and death of more than 1 million people every year. According to WHO data (2015), Indonesia is the country with the second most pulmonary tuberculosis sufferers in the world, which is 10% of the total cases of pulmonary tuberculosis in the world. There have been many studies that discuss Tuberculosis (TB) in this study, a comparison of the Artificial Neural Network method with Particle Swarm Optimization (PSO) and the Artificial Neural Network method with Genetic Algorithm (GA) was carried out to eliminate input attributes in the neural network algorithm method in order to improve tuberculosis prediction accuracy. Testing using Neural Network Algorithm by adding Particle Swarm Optimization (PSO) and Genetic Algortihm (GA) proved to get better results. The accuracy value obtained only by adding PSO is 95.66%. Meanwhile, by adding GA, the accuracy get even higher, namely 96.55%, compared to only using the Neural Network without other optimizations, the accuracy rate is 94.51%. Keywords:  Tuberculosis, Artificial Neural Network, Particle Swarm Optimization, Genetic Algorithm Penyakit Tuberkulosis (TBC) dapat menyerang berbagai organ, terutama paru-paru yang disebabkan oleh kuman mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis (TBC) ini merupakan salah satu penyakit menular yang dapat menginfeksi semua kalangan mulai dari bayi, anak-anak, remaja sampai lansia dan menimbulkan kesakitan dan kematian lebih dari 1 juta orang setiap tahun. Menurut data WHO (2015) menyatakan Indonesia sebagai negara dengan penderita tuberkulosis paru terbanyak kedua di dunia yaitu sebanyak 10% dari total global kasus tuberkulosis paru di dunia. Sudah banyak penelitian yang membahas tentang penyakit Tuberkulosis (TBC) pada penelitian kali ini dilakukan komparasi metode Artificial Neural Network dengan Particle Swarm Optimization (PSO) dan metode Artificial Neural Network dengan Genetic Algorithm (GA) untuk mengeliminasi atribut input pada metode Algoritma neural network agar meningkatkan akurasi prediksi penyakit tuberculosis. Pengujian menggunakan Algoritma Neural Network dengan menambahkan Particle Swarm Optimization (PSO) dan Genetic Algortihm (GA) terbukti mendapatkan hasil yang lebih baik. Nilai akurasi yang didapatkan hanya dengan menambahkan PSO sebesar 95,66%. Sementara dengan menambahkan GA mendapat akurasi yang lebih tinggi lagi yakni 96,55%, dibandingkan hanya menggunakan Neural Network saja tanpa optimasi lain, tingkat akurasinya sebesar 94,51%.Kata kunci: Tuberkulosis, Artificial Neural Network, Particle Swarm Optimization,Genetic Algorithm