Abdiana Abdiana, Abdiana
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat - Kedokteran Keluarga, Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Published : 24 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Factors Associated with Antenatal Care Visits at District Of Sungayang Health Center, Tanah Datar Regency In 2017 Elsa Gebri Utami; Abdiana Abdiana; Ayu Nurdiyan
Journal of Midwifery Vol 2, No 1 (2017): Published on June 2017
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.118 KB) | DOI: 10.25077/jom.2.1.26-34.2017

Abstract

Antenatal care visits is a behavioral form in the utilization of health services to monitor pregnancy in purpose of improving maternal and fetal health. At public health center of Sungayang, the visit for K1 and K4 did not reach the target for the past three years. In 2016 the coverage for K1 was 70,6% dan K4 47,8% meanwhile the public health center target coverage  for K1 is 97% and K4 95%. This demonstrate the lack of expectant mothers who make antenatal care visits in accordance with the standardsThis study was a quantitative study with cross sectional design conducted at district of Sungayang health center from November 2016 – September 2017. Population and sample of this research is all of the third trimester pregnant women which amounted to 41 women. Data collected by observation and questionnaire. Data analysis was performed using univariate and bivariate.          The results showed 68.3% of pregnant women do antenatal care visits according to the standard. The result of bivariate analysis shows that there is no correlation between age (p = 1,000) and job (p = 0,077), there is correlation between education (p = 0,017), attitude (p = 0,014), and support of husband (p = 0,034) with antenatal care visits at district of Sungayang health center in 2017.There is an association between education, attitude, and support of the husband with antenatal care visits and there is a tendency correlation between knowledge with antenatal care visits.
Analisis Faktor Penyebab Terjadinya Kekerasan Terhadap Remaja Di Kota Padang Tahun 2020 Lailatul Husni; Firdawati Firdawati; Abdiana Abdiana
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 5, No 1 (2021): JIK-April Volume 5 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v5i1.386

Abstract

Kekerasan  terhadap remaja merupakan isu di semua negara baik itu di negara berkembang maupun negara maju dan harus segera diatasi. Komitmen dunia dalam mengatasi masalah kekerasan terhadap anak terdapat di dalam beberapa target pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan ( Sustanable Development Goals) dan didukung oleh target-target lainnya yang secara tidak langsung mendukung penghapusan kekerasan terhadap anak. Masa remaja (adolescence) merupakan masa pergantian  dari anak-anak menuju dewasa yang mencakup kematangan mental, emosional, dan fisik. Kebanyakan remaja mengalami kekerasan fisik, seksual dan psikologis baik itu di rumah maupun di sekolah, dalam sistem perawatan dan peradilan, di tempat-tempat kerja dan di komunitas mereka. Hal ini memiliki konsekuensi yang menghancurkan bagi kesehatan dan kesejahteraan mereka. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor penyebab tindakan kekerasan pada remaja di Kota Padang. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan desain cross sectional.  Populasi dalam penelitian ini adalah siswa – siswi SMA yang diambil dari SMA di tiga Kecamatan di Kota Padang yaitu SMA Negeri 4 Kecamatan Lubuk Begalung,  SMA Negeri 8 Kecamatan Koto Tangah, dan SMK Swasta Nasional Kecamatan Padang Barat dengan jumlah sampel 106 orang per sekolah. Hasil analisis kuantitatif menunjukkan bahwa yang berhubungan dengan faktor penyebab terjadinya kekerasan terhadap remaja adalah pengetahuan p = 0,009, pengalaman p = 0,000, dan lingkungan p = 0,000. Tidak ada hubungan antara sikap p = 0,930 dan status ekonomi p = 0,673.Kata Kunci : Kekerasan terhadap remaja, pengetahuan, sikap, pengalaman, lingkungan, status ekonomi.
The DIFFERENCES IN NUTRITIONAL STATUS OF INFANTS AGED 4-6 MONTHS WHO WERE EXCLUSIVELY BREASTFED AND THOSE WERE GIVEN NONEXCLUSIVE BREASTFEEDING : LITERATURE REVIEW Frisna Dwika Maheni Maheni; Abdiana; Rafika Oktova
SEAJOM: The Southeast Asia Journal of Midwifery Vol 7 No 1 (2021): SEAJOM: The Southeast Asia Journal of Midwifery
Publisher : AIPKIND (Asosiasi Pendidikan Kebidanan Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36749/seajom.v7i1.136

Abstract

World Health Organization (WHO) recommends that babies remain given exclusive breast milk for the first six months of a baby's life. However, there were some obstacles that cause the mother to be unable to give exclusive breast milk to her baby. By the time the baby becoming 4 to 6 months, the opportunity to provided exclusive breast milk is reduced because of many factor such as working mother can be an obstacle to providing exclusive breast milk. Often for mothers prefer to provide formula milk or complementary food for their babies to make it simply.This literature review aims to determine the differences in nutritional status of infants who were exclusively breastfed and those who were not exclusively breastfed at the age of 4 to 6 months. This literature review is semi-quantitative using the narrative review method. The search for articles accessed from the PubMed, Google Scholar, and Science Direct database found 40 articles that met the criteria. There were differences in the nutritional status of infants who were exclusively breastfed and those who were given non-exclusive breastfeeding. Babies who were exclusively breastfed at the age of 4 to 6 months had a better nutritional status than babies who were given nonexclusive breastfeeding.
The risk of smoking with stroke in Asia : meta-analysis Fadhilatul Hasnah; Yuniar Lestari; Abdiana Abdiana
Jurnal Profesi Medika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 14, No 1 (2020): Jurnal Profesi Medika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta Kerja Sama KNPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33533/jpm.v14i1.1597

Abstract

This study uses a systematic method of review and meta-analysis to look at the risk of smoking with stroke in Asia. Further analysis based on the stroke subtype (ischemic stroke and haemorrhagic stroke was also carried out. Literature search was carried out in the PubMed, EBSCO and Google Scholar databases. Q tests were performed to determine the heterogeneity of included studies. Funnel plot, Egger regression test and trim and fill methods were used to identified publication bias and with the transformation of the model between the fixed effect model and the random effect model for sensitivity analysis A total of 12 articles were included consisting of 9 studies with case control design studies and 3 studies with cohort designs. The meta-analysis results showed that people who smoke have risks pooled OR 2.04 times (95% CI 1.57-2.65) for having a stroke Analysis of the type of stroke, smokers had 2.3 times the risk of having an ischemic stroke or 2.77 times for having a haemorrhagic stroke. Eggers test showed no influence of publication bias on the meta-analysis of smoking with stroke to. From this meta-analysis, it can be concluded that smoking increasing risk for stroke. This study found the risk of smokers to have a haemorrhagic stroke is higher than ischemic stroke.
Potensi Aktivitas Bakteriosin Lactobacillus Gasseri Terhadap Pertumbuhan Salmonella Typhi Muhammad Rayhan Firdaus; Andani Eka Putra; Abdiana Abdiana
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol 1 No 3 (2020): November 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1364.104 KB) | DOI: 10.25077/jikesi.v1i3.80

Abstract

Latar belakang. Lactobacillus gasseri merupakan jenis bakteri asam laktat (BAL) yang dapat menghasilkan bakteriosin sebagai suatu senyawa antibakteri. Objektif. untuk mengetahui potensi aktivitas bakteriosin Lactobacillus gasseri terhadap pertumbuhan Salmonella typhi dengan menilai Kadar Hambat Minimal (KHM) dan Kadar Bunuh Minimal (KBM). Metode. Penelitian ini dilakukan dengan teknik dilusi dan menggunakan desain Rancangan Acak Lengkap. Konsentrasi bakteriosin Lactobacillus gasseri dibagi dalam berbagai kelompok konsentrasi yaitu 100%, 80%, 60%, 40%, 20%, 10% dan 0% (kontrol) dengan empat kali pengulangan. Nilai KHM dan KBM ditentukan dengan menghitung jumlah koloni bakteri yang tumbuh dari masing-masing konsentrasi. Hasil penelitian dianalisis secara statistik dengan uji One-way ANOVA dan Post-Hoc LSD. Hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakteriosin Lactobacillus gasseri dapat menghambat pertumbuhan Salmonella typhi namun tidak ditemukan nilai KHM dan KBM. Dengan perhitungan statistik ditemukan perbedaan yang bermakna pada konsentrasi 100%, 80%, 60%, 40% dan 20% terhadap kontrol. Simpulan. bakteriosin Lactobacillus gasseri memiliki efek bakteriostatik terhadap pertumbuhan Salmonella typhi tetapi tidak memiliki efek bakterisidal. Kemampuan daya hambat bakteriosin Lactobacillus gasseri terhadap pertumbuhan Salmonella typhi dipengaruhi oleh konsentrasi bakteriosinya. Kata kunci: Antibakteri, Bakteriosin, Lactobacillus gasseri, Salmonella typhi Background. Lactobacillus gasseri is a type of lactic acid bacteria (BAL) that can produce bacteriocin as an antibacterial compound. Objective. To determine the potential activity of Lactobacillus gasseri bacteriocin on the growth of Salmonella typhi by assessing the Minimum Inhibitory Level (MIC) and the Minimum Bactericidal Concentration (MBC). Method. This research was conducted with the dilution technique and using a completely randomized design. The concentration of Lactobacillus gasseri bacteriocin was divided into various concentration groups namely 100%, 80%, 60%, 40%, 20%, 10% and 0% (control) with four repetitions. The MIC and MBC values were determined by counting the number of bacterial colonies that grew from each concentration. The results of the study were statistically analyzed with the One-way ANOVA and Post-Hoc LSD tests. Results. The results showed that the bacteriocin Lactobacillus gasseri could inhibit the growth of Salmonella typhi but found no MIC and MBC values. Statistical calculations found significant differences in the concentration of 100%, 80%, 60%, 40% and 20% of the controls. Conclusion. bacteriocin Lactobacillus gasseri has a bacteriostatic effect on the growth of Salmonella typhi but has no bactericidal effect. The ability of Lactobacillus gasseri bacteriocin to inhibit the growth of Salmonella typhi is influenced by the concentration of bacteriocytes. Keyword: Antibacterial, Bacteriocin, Lactobacillus gasseri, Salmonella typhi
Pengaruh Suplementasi Oral Vitamin D terhadap Penurunan Keparahan Gejala pada Urtikaria Spontan Kronis: Sebuah Tinjauan Naratif Nurul Izzah; Gardenia Akhyar; Abdiana Abdiana
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol 2 No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1224.946 KB) | DOI: 10.25077/jikesi.v2i1.453

Abstract

Background: Chronic Spontaneous Urticaria (CSU) is a common allergic skin disease. The etiopathogenesis remains unclear. Recommended therapy is only aimed to reduce and control the symptoms. Vitamin D is a potential immunomodulator that can be used as an alternative therapy of urticaria. Objective: This literature study aims to explores various original research literature about the effect of vitamin D in CSU and the mechanism behind that. Methods: Narrative review of the literature that searched through three databases with determined keywords, then selected based on inclusion and exclusion criteria. Results: There are six literatures with 621 CSU cases. Conclusion: Vitamin D supplementation can reduce the severity of the symptom in CSU patient
Gambaran Pengetahuan Remaja tentang Kesehatan Reproduksi di SMAN 1 Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya Ariska Feradilla; Abdiana Abdiana; Rini Gusya Liza
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol 2 No 3 (2021): September 2021
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jikesi.v2i3.379

Abstract

Latar Belakang: Kesehatan reproduksi merupakan keadaan kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang utuh dalam segala hal yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi, dan proses-prosesnya. Penting bagi remaja untuk mendapatkan pengetahuan dan akses terhadap pelayanan kesehatan reproduksi. Objektif: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi di SMAN 1 Pulau Punjung. Metode: Penelitian yang digunakan berupa penelitian deskriptif dengan metode cross sectional. Subjek penelitian merupakan siswa SMAN 1 Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya. Jumlah sampel penelitian sebanyak 179 orang yang diperoleh melalui teknik Simple Random Sampling dengan menggunakan Microsoft Excel. Pengambilan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada sampel yang terpilih. Hasil: Hasil menunjukan bahwa responden yang memiliki pengetahuan baik tentang kesehatan reproduksi sebanyak 58,7%, dan yang pengetahuan kurang sebanyak 41,3%. Berdasarkan usia, pengetahuan baik paling banyak diperoleh oleh usia 17-18 tahun (40,8%), sedangkan berdasarkan jenis kelamin diperoleh oleh perempuan sebanyak 45,8%. Kesimpulan: Dari penelitian dapat disimpulakan bahwa sebagian besar siswa memiliki pengetahuan yang baik tentang kesehatan reproduksi remaja.
Modifikasi Diet untuk Penderita Laryngopharyngeal Reflux (LPR) Naura Aqila; Abdiana Abdiana; Ade Asyari
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol 3 No 2 (2022): Juni 2022
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jikesi.v3i2.857

Abstract

Latar Belakang. Laryngopharyngeal reflux (LPR) merupakan keadaan terjadinya aliran balik isi lambung ke daerah saluran aerodigestif bagian atas yang menyebabkan iritasi dan ketidaknyamanan. Tatalaksana dengan terapi medikamentosa saja tidak cukup jika tidak menghindari faktor resiko lainnya seperti makanan. Oleh karena itu, studi literatur dilakukan untuk mengetahui pilihan makanan yang dianjurkan untuk terapi LPR. Objektif. Mengetahui pilihan makanan pada modifikasi diet rendah asam, diet rendah lemak dan minuman alkali untuk penderita Laryngopharyngeal Reflux (LPR). Metode. Penelitian ini merupakan tinjauan naratif. Pencarian literatur dilakukan melalui 3 sumber basis data yaitu Pubmed, Google Scholar, dan Proquest dalam rentang publikasi dari tahun 2011-2021. Artikel diseleksi berdasarkan kriteria eligibilitas yang telah ditentukan. Penelitian ini membahas pilihan menu diet rendah asam, diet rendah lemak dan minuman alkali yang disarankan untuk penderita LPR. Hasil. Total 8 studi dimasukkan dalam tinjauan naratif ini. Terapi LPR selain diberikan PPI dosis tinggi dua kali sehari, juga diberikan anjuran modifikasi diet. Modifikasi diet yang diberikan dapat berupa diet rendah asam yaitu menghindari makanan dengan pH asam (pH <5), diet rendah lemak yaitu mengonsumsi lemak 10-25% saja dari kebutuhan total per hari, dan mengonsumsi minuman alkali dengan pH 8 yang terbukti memiliki manfaat dalam perbaikan gejala pasien laryngopharyngeal reflux. Kesimpulan. Pilihan modifikasi diet berupa diet rendah asam, rendah lemak, dan minuman alkali sangat dianjurkan untuk terapi pada penderita Laryngopharyngeal Reflux
Hubungan Perilaku Suami dengan Kelengkapan Pemeriksaan ANC Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya di Kota Padang Muhammad Alpin Azhar; Abdiana Abdiana; Defrin Defrin
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol 3 No 2 (2022): Juni 2022
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jikesi.v3i2.932

Abstract

Latar Belakang : Komplikasi selama kehamilan, persalinan dan pasca melahirkan merupakan penyebab utama kematian dan kecacatan di kalangan wanita usia reproduksi di negara berkembang. Angka kematian ibu di Indonesia masih menjadi perhatian besar, dikarenakan masih tingginya jumlah kematian ibu hamil. Objektif : Untuk mengetahui hubungan perilaku suami dengan kelengkapan pemeriksaan ANC pada ibu hamil yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya di Kota Padang. Metode: Penelitian ini berupa penelitian analitik observasional, dalam mengetahui hubungan perilaku suami dengan kelengkapan ANC pada Ibu hamil. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional. Sampel mencakup semua Suami dari ibu hamil yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang yang kriterianya memenuhi dari kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Hasil : Terdapat 63 responden yang memenuhi kriteria dalam penelitian ini. Sebagian besar responden berusia 20-35 tahun (83%), pendidikan terakhir perguruan tinggi (31%), pemeriksaan ANC lengkap (74,6%), memiliki memiliki pengetahuan tinggi (81%), memiliki sikap positif (81%), memberikan tindakan baik (84,1%). Hasil analisis menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan (p<0,05) antara kelengkapan pemeriksaan ANC dengan pengetahuan suami (p<0,001), sikap suami (p<0,001) dan tindakan suami (p<0,001). Kesimpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku suami dengan kelengkapan pemeriksaan ANC ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya di Kota Padang.
Hubungan Pengetahuan dan Sikap tentang HIV/AIDS dengan Kejadian HIV pada LSL Ratu Fawwaz Efendi; Firdawati Firdawati; Hasmiwati Hasmiwati; Hardisman Hardisman; Husna Yetti; Abdiana Abdiana
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol 3 No 3 (2022): September 2022
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jikesi.v3i3.861

Abstract

Latar Belakang: HIV/AIDS paling banyak menyerang kelompok usia produktif di Indonesia termasuk di Provinsi Sumatera Barat. Kejadian HIV dari tahun ke tahun banyak menyerang pelaku Lelaki Seks Lelaki (LSL). LSL berisiko 25 kali lebih besar terinfeksi HIV daripada populasi lainnya. Oleh karena itu dibutuhkan pengetahuan tentang HIV/AIDS dan sikap terhadap pencegahan HIV/AIDS terutama kelompok LSL tentang HIV/AIDS untuk mencegah peningkatan kasus HIV/AIDS. Objektif: Menganalisis hubungan pengetahuan dan sikap tentang HIV/AIDS dengan kejadian HIV pada LSL di Sumatera Barat. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah 96 pelaku LSL yang dipilih menggunakan purposive sampling. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari penelitian induk dan dianalisis menggunakan uji statistik chi-square. Hasil: Hasil penelitian menemukan 68,8% responden berada pada kelompok usia 20─29 tahun, 93,8% belum menikah, 64,6% menempuh pendidikan terakhir SMA, 47,9% bekerja sebagai pedagang/wiraswasta, 78,1% berstatus HIV (-), 56,3% berpengetahuan buruk tentang HIV/AIDS, dan 54,2% bersikap unfavorable terhadap pencegahan HIV/AIDS. Hasil pengujian statistik menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara sikap terhadap HIV/AIDS dengan kejadian HIV (p=0,041; OR=3.467), tetapi tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan kejadian HIV (p>0,05) Kesimpulan: Sikap memiliki hubungan signifikan dengan kejadian HIV, sedangkan pengetahuan tidak memiliki hubungan signifikan dengan kejadian HIV.