Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

Analisis Pelaksanaan Ekstrakurikuler Pramuka Terhadap Nilai-nilai Karakter Siswa di SD Negeri Pamongan 2 Irma Ristantina Luthviyani; Eka Sari Setianingsih; Diana Endah Handayani
Jurnal PGSD Vol 12, No 2 (2019)
Publisher : UNIB Press, Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (788.765 KB) | DOI: 10.33369/pgsd.12.2.113-122

Abstract

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa ekstrakurikuler Pramuka mengandung nilai-nilai karakter didalamnya dan dilaksanakan dengan baik melalui pembiasaan serta adanya keteladan. Pelaksanaan ekstrakurikuler Pramuka disusun secara struktur, administrasi yang baik dan cara membina yang baik sehingga dalam penyampaian materi kepada siswa tercapai.Karakter siswa berubah menjadi lebih baik setelah mengikuti ekstrakurikuler Pramuka. Pemberian contoh sikap merupakan satu bagian dari sistem among untuk menjadi figur yang mampu mengembangkan potensi yang dimiliki anggota Pramuka Siaga dan Penggalang yaitu kelas 3, 4 serta 5. Pembiasaan dilakukan secara teratur dan berkesinambungan. Figur ketauladanan juga memberikan contoh agar nantnya siswa berperilaku sesuai nilai-nilai karakter secsra optimal. Pembiasaan dan keteladanan ini dilakukan sukarela tanpa adanya keterpaksaan yang nantinya diwujudkan sebagai bentuk peran dalam membentuk karakter pribadi menjadi baik. Contoh implementasinya adalah budaya antri ketika berwudhu, membeli jajan, budaya disiplin untuk datang tepat waktu, menghormati dan menyayangi baik muda maupun tua. Siswa selalu antusias saat ekstrakurikuler Pramuka berlangsung dan merupakan minat dalam mengembangkan potensinya 
Pengembangan Video Pembelajaran Berbasis Pendekatan Saintifik Tema 6 Subtema 2 Kelas IV SDN Mojoagung 01 Kab Pati Shely Permatasari; Arfilia Wijayanti; Eka Sari Setianingsih
DIKDAS MATAPPA: Jurnal Ilmu Pendidikan Dasar Vol 5, No 1 (2022): Maret
Publisher : STKIP Andi Matappa Pangkep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31100/dikdas.v5i1.1423

Abstract

This study aims to determine the validity, practicality and usefulness of the development of learning videos based on the Scientific approach for fourth grade elementary school. The type of research used by the researcher is research and development (Research and Development) which goes through 5 stages, namely Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation. The learning media used were in the form of an existing learning video which was then developed into a scientific approach-based learning video for elementary school students. Based on the analysis, the percentage of media experts obtained is 96.5% with the "Very Good" criteria, and the percentage results from material experts are 95.8% with the "Very Good" criteria. Based on these results, it is known that the scientific approach-based learning video media is valid to be used as a student learning media. In the results of the percentage of teacher responses to learning video media based on a scientific approach of 92.5% and the results of the percentage of students by 95%. Based on the percentage results, it can be seen that the learning video media based on the scientific approach of theme 6 sub-theme 2 is practical and effective for fourth grade elementary school students.
IMPLEMENTASI PENDIDIKIAN INKLUSI: MANAJEMEN TENAGA KEPENDIDIKAN (GPK) Eka Sari Setianingsih
Malih Peddas (Majalah Ilmiah Pendidikan Dasar) Vol 7, No 2 (2017): MALIH PEDDAS, Volume 7 Nomor 2
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/malihpeddas.v7i2.1808

Abstract

Pendidikan inklusi adalah sekolah harus mengakomodasi semua anak tanpa memandang kondisi fisik, intelektual, sosial emosional, linguistik atau kondisi lainnya. Pendidikan inklusi adalah sebuah pelayanan pendidikan bagi peserta didik yang mempunyai kebutuhan pendidikan khusus di sekolah reguler yang tergolong luar biasa baik dalam arti kelainan, lamban belajar maupun berkesulitan belajar lainnya. Namun demikian pendidikan inklusi bukanlah satu-satunya cara dalam mendidik anak berkebutuhan khusus melainkan suatu program alternatif. Sekalipun sudah banyak sekolah yang menerapkan pendidikan inklusi dan mendeklarasikan sebagai sekolah inklusi, namun pada implementasinya masih banyak yang belum sesuai dengan konsep-konsep pendidikan inklusi yang baik salah satunya dilihat dari segi manajemen tenaga kependidikannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis implementasi pendidikan inklusi. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dilihat dari sisi manajemen tenaga kependidikan, cenderung tidak sedikit sekolah yang belum maksimal dalam penyediaan tenaga kependidikan di sekolah inklusi. Sehingga pemerintah maupun sekolah diharapkan dapat menelaah kembali implementasi pendidikan inklusi yang ada.
Analisis Peranan Orang Tua dalam Pendampingan Belajar dari Rumah pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Gubug Himmatul Ulya; Eka Sari Setianingsih; Mila Karmila
DIKDAS MATAPPA: Jurnal Ilmu Pendidikan Dasar Vol 5, No 1 (2022): Maret
Publisher : STKIP Andi Matappa Pangkep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31100/dikdas.v5i1.1422

Abstract

This research aims to find out the role of parents of students of grade IV SDN 1 Gubug in accompanying children learning from home whose implementation appears obstacles so that it has an impact on learning outcomes. This research method is descriptive qualitative research with the main subject being the parents. Based on the results of research analysis whose data collection using interview techniques, observations, questionnaires, and documentation obtained the results that parents of students of grade IV SDN 1 Gubug maximum carry out their role accompanying children to learn from home. The mentoring category is Very Good with a percentage of ˃81%. Learning assistance by parents is: as a learning guide, facilitator, motivator, and creating learning condusivity. Parents have difficulty accompanying learning. The category of constraints is "Low" with a percentage of ≤60% caused by: educational background, economic limitations, time manajemen, lack of material understanding, busy work, and crowds due to the large number of people at home. So that the implementation of mentoring and constraints related to students' online learning outcomes shows 55.6% of students get an average score of 81-90 and the category of learning outcomes is good.
PENERIMAAN DAN SIKAP GURU TERHADAP KEBERADAAN ABK DI SEKOLAH Eka Sari Setianingsih
Empati-Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 5, No 1 (2018): Empati
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/empati.v5i1.2929

Abstract

Guru sebagai tenaga pengajar yang memberikan informasi kepada peserta didik. Berbicara mengenai profesi sudah barangtentu memiliki permasalahan yang cukup kompleks. Masalah demi masalah bermunculan menyangkut profesi guru. Disaat peserta didik melakukan kesalahan atau pelanggaran disiplin atau biasa disebut dengan kenakalan peserta didik di sekolah menuntut seorang guru memiliki profesionalitas dalam mengajar. Seorang guru semestinya mampu memberikan pelayanan terbaik bagi peserta didik dengan segala permasalahan yang dimiliki seyogyanya mampu memberikan rasa aman, nyaman dan membimbing peserta didik dengan penuh kasih sayang tanpa ada diskriminasi dalam bentuk apapun. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis implementasi pendidikan inklusi. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih terdapat guru yang memperlakukan anak berkebutuhan khusus secara diskriminasi yaitu guru masih membeda-bedakan latar belakang peserta didik ketika pembelajaran. Saran yang dapat diberikan adalah guru perlu memupuk dan membangun kemampuan umum di sekolah meskipun bukan berlatarbelakang bimbingan dan konseling, yaitu guru pendidikan khusus yang akan mengarah kepada guru yang inklusi. Kata Kunci       :  Guru, Pendidikan Inklusi, ABK
WABAH GAYA HIDUP HEDONISME MENGANCAM MORAL ANAK Eka Sari Setianingsih
Malih Peddas (Majalah Ilmiah Pendidikan Dasar) Vol 8, No 2 (2018): MALIH PEDDAS, Volume 8, Nomor 2
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/malihpeddas.v8i2.2844

Abstract

Belakangan ini pelajar Indonesia telah begitu terjangkiti virus hedonisme. Orientasi pelajar yang seharusnya belajar atau menuntut ilmu dalam keseharian mereka berubah menjadi berorientasi pada mencari kesenangan dan kenikmatan dengan bergaya mewah dan membangun kebiasaan buruk. pelajar kita benar-benar dalam kubangan bahaya nyata. Salah satunya dengan dijadikan hedonisme sebagai orientasi hidup mereka. Para pelajar kehilangan kreativitasnya dan motivasi belajar karena lebih mengutamakan bersenang-senang. Akhirnya muncul kebiasaan aneh dilakangan anak dan remaja. Seperti balapan liar hanya untuk sekedar pratice, mengejar untuk memiliki barang-barang mewah meski  kadang harus membuat mereka kehilangan kehormatan diri.  hedonisme sebagai doktrin yang menyatakan bahwa kesenangan adalah hal yang paling penting dalam hidup. Paham inilah yang saat ini sedang mewabah di kalangan pelajar. Seperti contoh ilustrasi sebelumnya di atas di mana para pelajar berdandan tak semestinya, lebih mementingkan gaya hidup (fashionable). Hal ini tentu mengakibatkan tergerusnya tujuan mulia pendidikan negara ini yang seharusnya mencerdaskan kehidupan bangsa tapi faktanya moral pelajar kian hari semakin merosot.
ANALYZING THE RELIGIOUS VALUES IN A NOVEL ENTITLED HAFALAN SHALAT DELISA BY TERE LIYE Diyah Zulfa Jauhara; Eka Sari Setianingsih; Moh. Aniq Khairul Basyar
JURNAL PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran) Vol 5, No 4 (2021)
Publisher : Laboratorium Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33578/pjr.v5i4.8173

Abstract

The background of the research problem was that some parents were less concerned with the religious values of their children. Many children did not care about their religious activities such as the lack of interest in memorizing prayers and reciting the Qur'an. The problem in this research was the religious values contained in Tere Liye's novel “Hafalan Shalat Delisa”. The purpose of this research was to reveal and describe the religious values found in Tere Liye's “Hafalan Shalat Delisa” novel. This research was qualitative research using a qualitative descriptive method by describing events, character attitudes, as well as dialogue between characters using note taking techniques. The validity of the data was measured through source triangulation. The results showed that there were several religious values found in "Hafalan Shalat Delisa”, a novel by Tere Liye, namely faith, morals, and worship.
ANALISIS NILAI KARAKTER DALAM KUMPULAN CERITA RAKYAT JAWA TENGAH UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR NILAM CAHAYA SAVITRI; EKA SARI SETIANINGSIH; QORIATI MUSHAFANAH
BASIC Jurnal Pendidikan Dasar dan Menengah Vol 2, No 4 (2021)
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/dwijaloka.v2i4.1517

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah untuk membangun nilai karakter siswa  sekolah dasar melalui cerita rakyat Jawa Tengah. Permasalahan dalam penelitian ini adalah nilai karakter apa saja yang terkandung dalam kumpulan cerita rakyat Jawa Tengah. Jenis penelitian ini kualitatif deskriptif, teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi. Analisis data penelitian menggunakan Miles dan Habbermen. Data penelitian ini diperoleh melalui subyek penelitian diantaranya 3 guru yang meliputi guru kelas III A, III B, IV A. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat nilai karakter dalam buku kumpulan cerita rakyat Jawa Tengah yang di antaranya buku pertama berjudul “Kisah Legenda Timun Mas & Roro Jonggrang (Cerita rakyat dari Jawa Tengah)” karangan puput Mugiati yang diterbitkan oleh Karya Gemilang Surabaya, buku kedua berjudul “Ande-Ande Lumut” Karangan Yudhistira Ikranegara yang diterbibtkan oleh Lingkar Media, buku ketiga berjudul “Cerita Rakyat Jawa Tengah 2” karangan Agus Riyadi yang diterbitkan oleh CV. Sinar Cemerlang Abadi, dalam buku cerita rakyat Jawa Tengah dilengkapi dengan gambar berwarna dan menggunakan penulisan font dengan ukuran cukup besar sehingga pembaca tidak merasa kesulitan saat melihat dan membaca. Di dalam 12 judul  cerita Rakyat Jawa Tengah tersebut memuat 18 nilai karakter diantaranya yaitu: religius, jujur, toleransi, disiplin,kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab. Dengan membaca buku cerita rakyat dapat mengajarkan siswa dalam menanamkan nilai karakter tanpa unsur paksaan dan tanpa sadar anak akan meniru tokoh idola dalam cerita yang di anggap baik dan disukainya,  pada saat siswa membaca buku cerita rakyat terdapat nilai karakter baik dalam isi cerita secara tidak langsung dapat menghadirkan sosok tokoh baik yang patut di contoh oleh siswa sekolah dasar.Kata Kunci: Nilai Karakter, Cerita Rakyat, dan Siswa Sekolah Dasar
IMPLEMENTASI PELAKSANAAN PENDIDIKAN INKLUSI DI SD BINA HARAPAN SEMARANG Eka Sari Setianingsih; Ikha Listyarini
Taman Cendekia: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an Vol 3 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (21.358 KB) | DOI: 10.30738/tc.v3i1.2980

Abstract

The implementation of inclusive education enables children with special needs to learn together with the normal students in regular schools. The study aimed to analyze the implementation of inclusive education at Bina Harapan Semarang Elementary School. The method in this study was descriptive qualitative analysis. Subjects were students, teachers, and employees/staff. Data collection techniques used were interviews, observation, and documentation. To check the validity of the data, the researcher used data triangulation techniques. The results showed that the implementation of inclusive education at Bina Harapan Semarang Elementary School was not by the provisions. It was due to the absence of a decree on the appointment of the implementation of inclusive education so that the fulfillment of various supporting components for the implementation of inclusive education had not been fully fulfilled. And it was also found that school license was to administer the inclusive education, but in fact the curriculum used was a regular curriculum, all students in schools were dominated by children with special needs, teachers did not have special education skills, there were no common perceptions about children with special needs, teachers were still not considered sensitive and proactive yet to the special needs of children. Suggestions are needed to evaluate school licensing and implementation of school administration, human resources in teaching, acceptance of new students, and awareness of all parties to be actively involved in various activities to support the implementation of inclusive education.The implementation of inclusive education enables children with special needs to learn together with the normal students in regular schools. The study aimed to analyze the implementation of inclusive education at Bina Harapan Semarang Elementary School. The method in this study was descriptive qualitative analysis. Subjects were students, teachers, and employees/staff. Data collection techniques used were interviews, observation, and documentation. To check the validity of the data, the researcher used data triangulation techniques. The results showed that the implementation of inclusive education at Bina Harapan Semarang Elementary School was not by the provisions. It was due to the absence of a decree on the appointment of the implementation of inclusive education so that the fulfillment of various supporting components for the implementation of inclusive education had not been fully fulfilled. And it was also found that school license was to administer the inclusive education, but in fact the curriculum used was a regular curriculum, all students in schools were dominated by children with special needs, teachers did not have special education skills, there were no common perceptions about children with special needs, teachers were still not considered sensitive and proactive yet to the special needs of children. Suggestions are needed to evaluate school licensing and implementation of school administration, human resources in teaching, acceptance of new students, and awareness of all parties to be actively involved in various activities to support the implementation of inclusive education.
UPAYA MENINGATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI KEGIATAN BERNYANYI PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI 03 GABUS AGNES SATYA RAMADHAN; EKA SARI SETIANINGSIH; QORIATI MUSHAFANAH
BASIC Jurnal Pendidikan Dasar dan Menengah Vol 3, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/dwijaloka.v1i1.1560

Abstract

Rendahnya motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA menunjukkan adanya indikasi terhadap rendahnya kinerja belajar siswa dan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran yang berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana upaya meningkatkan motivasi belajar siswa melalui kegiatan bernyanyi pada mata pelajaran IPA kelas IV SD Negeri 03 Gabus. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 3 siswa. Teknik pengumpulan datanya dilakukan dengan pemberian angket, tes, dan wawancara yang berupa soal IPA pada materi Alat Indera dan Fungsinya. Hasil dari pengisian angket siswa diklasifikasikan pada 3 kategori yaitu motivasi belajar tinggi, sedang, dan rendah. Hasil penelitian menunjukan bahwa siswa kelas IV di SD Negeri 03 Gabus yang memiliki tingkat motivasi belajar tinggi cenderung memiliki kemampuan belajar IPA yang tinggi setelah guru menggunakan metode bernyanyi saat pembelajaran berlangsung. Pada siswa yang memiliki tingkat motivasi belajar sedang ia memiliki tingkat kemampuan belajar IPA yang tinggi setelah guru menggunakan metode bernyanyi. Sedangkan untuk siswa yang memiliki motivasi belajar rendah ia memiliki kemampuan belajar IPA yang rendah juga. Karena dari awal mungkin mereka sudah tidak memperhatikan jadi ketika guru menggunakan metode yang berbeda ia tidak tertarik sama sekali dan menganggapnya seperti hal yang biasa. Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa metode bernyanyi sangat berpengaruh pada motivasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri 03 Gabus.Kata Kunci: Metode Bernyanyi, Motivasi Belajar, Kemampuan Belajar IPA