Muhammad Amir Solihin
Universitas Padjadjaran

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Karakteristik indeks vegetasi pada berbagai penggunaan lahan di hulu sub DAS Cikapundung melalui interpretasi citra satelit Landsat 8 Muhammad Amir Solihin; Noviani Putri; Ade Setiawan; Daud Siliwangi; Machfud Arifin
Kultivasi Vol 19, No 3 (2020): Jurnal Kultivasi
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kultivasi.v19i3.28625

Abstract

SariPerubahan penggunaan lahan di hulu Sub DAS dapat berdampak pada kondisi DAS secara keseluruhan. Pemantauan kondisi eksisting perubahan penggunaan lahan diperlukan. Salah satu cara untuk memantau kondisi penggunaan lahan yaitu melalui monitoring indeks vegetasinya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat karakteristik indeks vegetasi pada penggunaan lahan di sebagian Hulu Sub DAS Cikapundung. Lokasi studi terletak di Desa Cikole, Cikidang, Cibodas, Wangunharja, dan Suntenjaya di Kecamatan Lembang. Penelitian ini dilakukan melalui interpretasi citra satelit landsat 8. Metode analisis yang digunakan berupa transformasi indeks vegetasi menggunakan NDVI untuk merepresentasikan tingkat kehijauan dan kerapatan vegetasi pada lokasi studi. Hasil analisis menunjukkan karakteristik NDVI yang berbeda pada setiap jenis penggunaan lahan. Nilai NDVI pada lokasi studi berkisar antara (-0,228426) – 0,461794. Tingkat kehijauan vegetasi di lokasi studi dominan pada tingkat kehijauan rendah dan kerapatan vegetasi dominan pada kerapatan jarang. Keragaman karakteristik penggunaan lahan di lokasi studi dipengaruhi oleh adanya variasi jenis vegetasi, sebaran vegetasi, dan jenis material objek. Perlu pengelolaan penggunaan lahan yang tepat untuk meningkatkan peran ekologis kawasan sekaligus mengurangi erosi dan aliran permukaan di hulu sub DAS Cikapundung.Kata Kunci: Cikapundung, DAS, indeks vegetasi, landsat 8, penggunaan lahan AbstractLand use changes in the upper watershed have an impact on the overall condition of the watershed. Monitoring existing conditions of land use change is needed. One way to monitor the land use condition is through monitoring the vegetation index. This study aimed to identify characteristics of vegetation index on various land uses in the upstream of the Cikapundung watershed. The study sites were located in Cikole, Cikidang, Cibodas, Wangunharja, and Suntenjaya of Lembang District. The resereach was done using Landsat 8 satellite imagery interpretation The analytical methods were used the transformation of vegetation index using NDVI to represent the level of greenness and density of vegetation at the study site. The results of the analysis shown that characteristics of the vegetation index were different for each type of land use. NDVI values had ranged from (-0,228426) - 0,461794. The greenness vegetation level was dominant at low greenness, while dominant vegetation density was spare. The diversity of land use characteristics were influenced by variations in vegetation types, vegetation distribution, and material types of objects. Appropriate land use management is needed to enhance the ecological role of the area as well as reducing erosion and surface runoff in the Cikapundung sub-watershed.Keywords : cikapundung, land use, landsat 8, vegetation index, watershed
Pengaruh Amelioran Partikel Nano Batuan Fosfat dan Jamur Pelarut Fosfat terhadap Sifat Kimia Inceptisols Cilembu, Jawa Barat Fajri Syahid Nurhakim; Pujawati Suryatmana; Muhammad Amir Solihin; Rina Devnita; Mahfud Arifin
Jurnal Tanah dan Iklim (Indonesian Soil and Climate Journal) Vol 44, No 2 (2020)
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jti.v44n2.2020.155-162

Abstract

Abstrak. Inceptisols Cilembu memiliki potensi besar untuk pertanian khususnya untuk budidaya ubi jalar Cilembu. Rendahnya kandungan P-tersedia yang merupakan unsur hara esensial berdampak pada produktivitas tanah. Aplikasi amelioran partikel nano batuan fosfat dan Jamur Pelarut Fosfat (JPF) memiliki kemampuan dalam meningkatkan P-tersedia Inceptisols Cilembu. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh amelioran partikel nano batuan fosfat dan JPF terhadap beberapa sifat kimia Inceptisols di sekitar Cilembu. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial. Faktor pertama yaitu amelioran partikel nano batuan fosfat yang terdiri atas empat taraf, yaitu b0 = 0% (0 g), b1 = 2% (20 g kg-1 tanah), b2 = 4% (40 g kg-1  tanah), dan b3 = 6% (60 g kg-1 tanah). Faktor kedua yaitu JPF yang terdiri atas dua taraf, yaitu h0 = (0 g) dan h1 = JPF (10 g per kg-1 tanah). Parameter yang diamati: pH, P-tersedia, Kapasitas Tukar Kation (KTK), dan populasi JPF. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis varians pada taraf 5%, dilanjutkan dengan uji beda jarak Duncan pada taraf 5%. Hasil analisis varians menunjukkan tidak terdapat interaksi antara amelioran partikel nano batuan fosfat dan JPF terhadap parameter yang diamati. Aplikasi amelioran partikel nano batuan fosfat berpengaruh nyata dalam meningkatkan pH dan P-tersedia. Penggunaan JPF berpengaruh nyata meningkatkan nilai KTK.Abstract. Inceptisols in Cilembu have a great potential for agriculture, especially for sweet potato cultivation. The low available P content, which is an essential nutrient, has an impact on soil productivity. The application of nano particle phosphate rock ameliorant and Phosphate Solubilizing Fungi (PSF) may increasing available P of Inceptisols in Cilembu. The research aimed to find out the effects of nano particle phosphate rock ameliorant and PSF on selected chemical properties of Inceptisols in Cilembu area. The research method used Factorial Completely Randomized Design. The first factor was ameliorant nano particles of phosphate rock application consisted of four levels, namely b0 = 0% (0 g), b1 = 2% (20 g kg-1 of soil), b2 = 4% (40 g kg-1 of soil), b3 = 6 % (60 g kg-1 of soil). The second factor was PSF treatment consisted of two levels, namely h0 = without PSF and h1 = PSF 10 g kg-1 of soil. Parameters observed were pH, available P, Cation Exchange Capacity (CEC), and PSF population. The data were analyzed with analysis of variance at the significance level of 5%, and continued with Duncan multiple range test at the significance level of 5%. The results showed that there was no interaction between ameliorant nano particles of phosphate rock application and PSF inoculation on the observed parameters. The application of ameliorant nano particles of phosphate rock significantly increased soil acidity (pH) and available P. The inoculation of PSF significantly increased the CEC.