Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Respons fisiologi dan hasil lateks tanaman karet klon GT 1 di kebun karet rakyat terhadap sistem eksploitasi dan curah hujan Yayuk Purwaningrum; Yenni Asbur; Dedi Kusbiantoro; Khairunnisyah Khairunnisyah
Kultivasi Vol 20, No 2 (2021): Jurnal Kultivasi
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kultivasi.v20i2.33622

Abstract

AbstrakKlon GT 1 adalah klon Slow Starter (SS) dimana perubahan sukrosa menjadi partikel karet di dalam pembuluh lateks berlangsung lambat dan pada saat gugur daun hasil lateks lebih stabil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan curah hujan dan sistem eksploitasi terhadap fisiologi dan hasil lateks klon GT1. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Langkat Kecamatan Besitang Sumatera Utara, ketinggian tempat 500 – 700 m di atas permukaan laut. Analisa fisiologi lateks di PT. Sucofindo Indonesia. Tanaman yang digunakan adalah klon GT 1 umur 25 tahun dengan besar lilit batang antara 60 – 75 cm, diukur dengan ketinggian 130 cm dari permukaan tanah. Metode percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok. Perlakuan terdiri dari kombinasi panjang alur sadap dan aplikasi stimulan. Panjang alur  sadap, terdiri dari panjang alur sadap 1/4 spiral, 1/2 spiral, dan 1/8 spiral, sementara aplikasi stimulan terdiri dari stimulan cair dan stimulan gas. Semua perlakuan diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa panjang alur sadap pendek dan aplikasi stimulan cair memiliki kadar sukrosa lateks tinggi . Aplikasi stimulan gas menunjukkan kadar sukrosa lateks yang tinggi pada panjang alur sadap panjang. Kadar tiol belum menunjukkan tingkat stress pada klon GT 1 dapat terlihat dari kadar tiolnya berkisar 0,84 – 1,10 mM. Produksi lateks klon GT 1 lebih dipengaruhi oleh sistem ekploitasi daripada  curah hujan.Kata Kunci: fisiologi lateks, Hevea brasiliensis, klon GT 1, slow starterAbstractGT 1 is a Slow Starter (SS) clone where the change of sucrose into rubber particles in the latex vessels is slow, and at the time of leaves fall, the latex yield is more stable. This study aimed to determine the relationship between agro-climate and exploitation system on the physiology and yield of latex clone GT1. The research was carried out in Langkat, Besitang, North Sumatra, at an altitude of 500 – 700 m above sea level. Physiological traits analysis of latex was conducted at PT. Sucofindo Indonesia. The plant used was a 25 years old GT 1 clone with a trunk circumference of 60 – 75 cm, measured at the height of 130 cm from the ground. The experimental design used Randomized Block Design. The treatments consisted by combination of tapping groove length levels and stimulant application. Tapping groove length consisted of 1/4, 1/2, and 1/8 spiral, while stimulant application consisted of liquid and gas stimulant. The results showed that short tapping groove length and liquid stimulant application had high latex sucrose content, as given by long tapping groove length and gas stimulant application. Thiol level did not show the stress level in the GT 1 clone, it could be seen from the thiol level of 0.84 – 1.10 mM. Latex production of GT 1 clones was more influenced by the exploitation system than by rainfall.Keywords: GT 1 clone, Hevea brasiliensis, latex phyisiology, slow starterKlon GT 1 adalah klon Slow Starter (SS) dimana perubahan sukrosa menjadi partikel karet di dalam pembuluh lateks berlangsung lambat dan pada saat gugur daun hasil lateks lebih stabil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan curah hujan dan sistem eksploitasi terhadap fisiologi dan hasil lateks klon GT1. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Langkat Kecamatan Besitang Sumatera Utara, ketinggian tempat 500 – 700 m di atas permukaan laut. Analisa fisiologi lateks di PT. Sucofindo Indonesia. Tanaman yang digunakan adalah klon GT 1 umur 25 tahun dengan besar lilit batang antara 60 – 75 cm, diukur dengan ketinggian 130 cm dari permukaan tanah. Metode percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok. Perlakuan terdiri dari kombinasi panjang alur sadap dan aplikasi stimulan. Panjang alur  sadap, terdiri dari panjang alur sadap 1/4 spiral, 1/2 spiral, dan 1/8 spiral, sementara aplikasi stimulan terdiri dari stimulan cair dan stimulan gas. Semua perlakuan diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa panjang alur sadap pendek dan aplikasi stimulan cair memiliki kadar sukrosa lateks tinggi . Aplikasi stimulan gas menunjukkan kadar sukrosa lateks yang tinggi pada panjang alur sadap panjang. Kadar tiol belum menunjukkan tingkat stress pada klon GT 1 dapat terlihat dari kadar tiolnya berkisar 0,84 – 1,10 mM. Produksi lateks klon GT 1 lebih dipengaruhi oleh sistem ekploitasi daripada  curah hujan.
Studi jarak tanam dan naungan terhadap pertumbuhan dan potensi Asystasia gangetica (L.) T. Anderson sebagai tanaman penutup tanah Yenni Asbur; Yayuk Purwaningrum; Rahmi Dwi Handayani Rambe; Dedi Kusbiantoro; Dian Hendrawan; Khairunnisyah Khairunnisyah
Kultivasi Vol 18, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.026 KB) | DOI: 10.24198/kultivasi.v18i3.21422

Abstract

Sari Tanaman penutup tanah adalah salah satu praktek pertanian berbasis alam yang dapat meningkatkan penyediaan berbagai layanan ekosistem di agroekosistem. A. gangetica merupakan gulma yang banyak dijumpai di perkebunan kelapa sawit dan berpotensi sebagai tanaman penutup tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari jarak tanam optimum terhadap pertumbuhan dan potensi A. gangetica sebagai tanaman penutup tanah pada lahan terbuka dan ternaungi. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan, Fakultas Pertanian UISU, Medan, dari Januari-April 2018. Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terpisah dengan tiga ulangan. Faktor pertama sebagai petak utama adalah naungan yang terdiri dari dua taraf, yaitu: tanpa naungan dan naungan 50%. Faktor kedua sebagai anak petak adalah jarak tanam yang terdiri dari tiga taraf, yaitu: 10 cm x 10 cm, 20 cm x 20 cm, 40 cm x 40 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa A. gangetica berpotensi sebagai tanaman penutup tanah karena tumbuh cepat, cepat menutupi lahan, mampu beradaptasi terhadap lingkungan, dan mampu menekan pertumbuhan gulma dengan jarak tanam optimum 20 cm x 20 cm..Kata Kunci: Tanaman penutup tanah, jarak tanam, naungan, menekan gulma Abstract. Cover crop is one of nature-based agricultural practices that can increase the provision of various ecosystem services in agro-ecosystems. A. gangetica is a weed that is often found in oil palm plantations and has the potential as a cover crop. This study aimed to study the optimum planting distance of growth and potential of A. gangetica as a cover crop on open and shaded land. The study was conducted at the Experimental Field, Faculty of Agriculture, UISU, Medan, from January to April 2018. The study used a Split Plot Design with three replications. The first factor as main plot was shade that consisted of two levels, there were: without shade and 50% shaded. The second factor as subplot was planting distance which consisted of three levels, there were: 10 cm x 10 cm, 20 cm x 20 cm, and 40 cm x 40 cm. The results showed that A. gangetica has the potential as cover crop because it grew fast, cover land rapidly, adapt to the environment, and able to suppress weed with an optimum planting distance of 20 cm x 20 cm.Keywords: Cover crop, planting distance, shade, weed cover
Pemanfaatan kandungan metabolit sekunder pada tanaman kunyit dalam mendukung peningkatan pendapatan masyarakat Dedi Kusbiantoro; yayuk purwaningrum
Kultivasi Vol 17, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.248 KB) | DOI: 10.24198/kultivasi.v17i1.15669

Abstract

Abstract. Curcumin is an active component that is widely contained in turmeric. In addition to protecting the liver from damage, it  also works as a powerful antioxidant (capturing free radicals harmful to body cells), able toprevent the doubling of cancer cells, can reduce cholesterol and works as anti-inflammation. Recent research proves that Curcumin can also prevent colon cancer. This curcumin has been widely studied by experts both domestic and foreign as a hepatoprotector (protector of the liver from damage) and accelerate the regeneration of liver cells. The modern medic still entrusted liver therapy using Curcumin, as it is safer than using other unnatural substances. It needs a comprehensive agribusiness, steady and continuous effort to supply raw materials and sources of raw materials to be planted and developed it so its increase the value of exports and foreign exchange of Indonesia. Keywords: Turmeric, curcumin, incomeCurcumin merupakan komponen aktif yang banyak terkandung di dalam kunyit. Selain dapat melindungi hati dari kerusakan juga dapat berfungsi sebagai antioksidan yang kuat (menangkap radikal-radikal bebas yang berbahaya bagi sel tubuh), mampu menahan pelipat gandaan sel kanker, dapat menurunkan kolesterol dan anti radang. Penelitian terakhir membuktikan bahwa Curcumin juga dapat untuk mencegah kanker usus besar. Curcumin ini sudah banyak diteliti oleh para ahli baik dari luar negeri maupun dalam negeri sebagai hepatoprotektor (pelindung hati dari kerusakan) dan mempercepat regenerasi sel hati. Dunia medis modern hingga saat ini masih mempercayakan terapi hati dengan menggunakan Curcumin, karena lebih aman dibanding menggunakan zat lain yang tidak alami. Diperlukan usaha (agribisnis) yang besar, mantap dan terus menerus serta intensif penyediaan bahan baku dan sumber asal bahan bakunya untuk ditanam dan dikembangkan dengan harapan agar didapatkan produksi tanaman obat yang tinggi sehingga dapat meningkatkan nilai perdagangannya (ekspor) dan devisa Negara Indonesia.Kata kunci : Kunyit, curcumin, pendapatan
Beberapa teknologi remediasi logam berat dalam air minum dan sistem pengolahan air limbah: Sebuah Telaah Pustaka Yayuk Purwaningrum; Dedi Kusbiantoro
AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian Vol 9, No 3 (2021): Agriland: Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/agr.v9i3.5035

Abstract

Logam berat umumnya paling sering dikaitkan dengan keracunan manusia adalah timbal, merkuri, arsen dan kadmium. Logam berat beracun menyebabkan kerusakan DNA dan efek karsinogenik pada hewan dan manusia. Logam berat lain, termasuk tembaga, seng dan kromium sebenarnya dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah kecil, tetapi juga dapat menjadi racun dalam dosis yang lebih besar. Oleh sebab itu Pemerintah memberlakukan peraturan perundang-undangan air serta beberapa pedoman seluruh dunia ditambah dengan kebutuhan   untuk kelestarian lingkungan telah mengharuskan perlunya peraturan ketat beberapa pasokan air minum dan debit air limbah. Untuk mencapai distribusi air minum tercemar dan debit air limbah, beberapa teknologi dan proses untuk remediasi logam berat saat ini telah digunakan. Ulasan ini bertujuan untuk mengetahui teknologi yang tersedia utama untuk logam berat remediasi dalam air, dengan penekanan pada proses dan aplikasi. Saat ini, tidak ada salah satu teknologi untuk remediasi logam berat (kimia pemulihan, fitoremediasi atau mikroba remediasi) adalah tanpa bentuk keuntungan dan kerugian. Oleh karena itu ada kebutuhan yang diusulkan untuk pemanfaatan pendekatan multiple / terpadu yang aman dan ekonomis untuk remediasi logam berat. Aplikasi ini mungkin menawarkan manfaat sangat besar untuk kesehatan masyarakat, manfaat lingkungan dan biaya
POTENSI BEBERAPA GULMA SEBAGAI TANAMAN PENUTUP TANAH DI AREA TANAMAN KELAPA SAWIT MENGHASILKAN Yenni Asbur; Rahmi Dwi Handayani Rambe; Yayuk Purwaningrum; Dedi Kusbiantoro
Jurnal Penelitian Kelapa Sawit Vol 26 No 3 (2018): Jurnal Penelitian Kelapa Sawit
Publisher : Pusat Penelitian Kelapa Sawit

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2421.387 KB) | DOI: 10.22302/iopri.jur.jpks.v26i3.69

Abstract

Pengelolaan tanaman penutup tanah merupakan salah satu merupakan salah satu teknik konservasi tanah dan air di perkebunan kelapa sawit. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari potensi beberapa gulma sebagai tanaman penutup tanah di perkebunan kelapa sawit menghasilkan. Penelitian dilaksanakan di perkebunan kelapa sawit rakyat umur 20 tahun di Desa Namorambe Kecamatan Namorambe, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara dari Maret sampai Juni 2017. Penelitian disusun menggunakan rancangan acak kelompok satu faktor. Empat spesies gulma (N. biserrata, A. gangetica, P. conjugatum, dan A. conyzoides) dijadikan sebagai perlakuan, setiap perlakuan diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa N. biserrata, A. gangetica, P. conjugatum, dan A. conyzoides berpotensi digunakan sebagai tanaman penutup tanah di area kelapa sawit menghasilkan. Keempat spesies tersebut mudah diperbanyak, cepat menutup lahan (8-12 minggu setelah tanam), memproduksi daun dan cabang cukup banyak, dan cukup mengandung unsur hara di dalam jaringan tanamannya. Kandungan N, P, K, dan C organik tertinggi berturut-turut terdapat pada N. biserrata (4,02% N), P. conjugatum (0,31% P), A. gangetica (2,41% K), dan A. conyzoides (37,23% C-organik).
Analisis Pemasaran Jagung Hibrida (Zea mays L) (Studi Kasus: Di Desa Deli Tua Kecamatan Namo Rambe Kabupaten Deli Serdang) Dedi Kusbiantoro; Khairunnisyah Nasution
AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian Vol 10, No 2 (2022): AGRILAND: JURNAL ILMU PERTANIAN
Publisher : Universitas Islam sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/agr.v10i2.5792

Abstract

Jagung hibrida merupakan keturunan pertama dari persilangan dua tetua yang memiliki karakter/sifat yang unggul. Shull (1908) merupakan orang yang pertama kali menemukan bahwa hasil persilangan sendiri tanaman jagung mengakibatkan terjadinya depresi inbreeding. Pemasaran merupakan hal-hal yang sangat penting setelah selesainya produksi pertanian.Kondisi pemasaran menghasilkan suatu siklus atau lingkungan pasar suatu komodi tersebut. Bila pemasarannya tidak lancar dan tidak memberikan harga yang layak bagi petani, maka kondisi ini akan mempengaruhi motivasi petani, akibatnya penawaran akan berkurang, kurangnya penawaran akan menaikkan harga. Setelah harga naik, motivasi petani akan naik, mengakibatkan harga akan jatuh kembali (Ceteris paribus). Efisiensi pemasaran adalah maksimisasi dari rasio input dan output. Perubahan yang mengurangi biaya input tanpa mengurangi kepuasan konsumen akan meningkatkan efisiensi. Sedangkan perubahan yang mengurangi biaya input tetapi mengurangi kepuasan konsumen akan menurunkan efisiensi pemasaran
Effect of Length and Up Ward Tapping on Physiology and Latex Yield on Rubber Plants RRIM 921 Yayuk Purwaningrum; Yenni Asbur; Dedi Kusbiantoro; Khairunisyah
Jurnal Pertanian Tropik Vol. 8 No. 1 (2021): JURNAL PERTANIAN TROPIK
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.549 KB) | DOI: 10.32734/jpt.v8i1.6311

Abstract

RRIM 921 is a slow starter clone where the metabolic rate is low to moderate which has specific characteristics such as responsiveness to stimulants, relatively more resistance to exploitation pressure and generally thick recovered skin so that it is potential to be exploited. The aim of the study was to determine the effect of the length and direction of the top tapping on the physiology and production of rubber plant clones RRIM 921. This research was conducted at PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Kebun Sei Putih, Afd I is located in Galang District, Deli Serdang Regency, North Sumatra Province with an altitude of 25 meters above sea level with Ultisol soil type. Using a non-factorial Randomized Block Design (RAK) with three replications, as the treatment of groove length and upward tapping direction (S) consisted of 3 levels, namely S/2U d3 ETG/27d; S/4U d3 ETG/27d and S/8U d3 ETG/27d. The results showed that the S/8 U d3 ETG/27d treatment had the highest sucrose content of 3.97 mM, the highest latex Pi level was found in the S/4U d3 ETG/27d treatment of 26.01 mM and the highest Thiol content was found in the S/8U d3 ETG/ treatment. 27d by 1.03 mM. The highest latex production was in January on the S/4U d3 ETG/27d treatment of 13.98 g/p/s and the lowest in April on the S/8U d3 ETG/27d treatment of 0.85 g/p/s.
Evaluasi Pertumbuhan Asystasia gangetica (L.) T. Anderson Sebagai Tanaman Penutup Tanah di Perkebunan Kelapa Sawit Menghasilkan pada Jarak Tanam dan Jenis Setek Batang Berbeda Yenni Asbur; Yayuk Purwaningrum; Murni Sari Rahayu; Dedi Kusbiantoro; Khairunnisyah Khairunnisyah
Jurnal Penelitian Kelapa Sawit Vol 30 No 2 (2022): Jurnal Penelitian Kelapa Sawit
Publisher : Pusat Penelitian Kelapa Sawit

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/iopri.jur.jpks.v30i2.184

Abstract

Asystasia gangetica (L.) T. Anderson is an invasive weed that must be controlled in oil palm plantations. However, the results showed that previously in Semanjung Malaysia A. gangetica was used as a cover crop in oil palm plantations. The purpose of this study was to determine the best spacing and stem cuttings that produced the best growth of A. gangetica as a cover cover crop in mature oil palm plantations. The study used a factorial randomized block design with six replications at a plot size of 2 m x 2 m with plant spacing (10 cm x 10 cm, 20 cm x 20 cm, and 40 cm x 40 cm) and stem cuttings (top cuttings, middle cuttings, and bottom cuttings) as treatment. The results showed that the plant spacing of 10cm x 10cm is the optimum plant spacing for the growth of A. gangetica as cover crop as indicated by higher survived plant percentage and faster soil coverage than the spacing of 20cm x 20cm and 40cm x 40cm. Top cuttings are the best way to multiply A. gangetica to get optimal growth as cover crop.
Implementasi Algoritma Resilient untuk Prediksi Potensi Produksi Bawang Merah di Indonesia Nurhayati Nurhayati; Mhd. Buhari Sibuea; Dedi Kusbiantoro; Martina Silaban; Anjar Wanto
Building of Informatics, Technology and Science (BITS) Vol 4 No 2 (2022): September 2022
Publisher : Forum Kerjasama Pendidikan Tinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47065/bits.v4i2.2269

Abstract

Shallots are seasonal horticultural crops with high economic value. They are one of the horticultural commodities prioritized by the Director General of Horticulture and the Ministry of Agriculture in their development and handling. Therefore, it is necessary to predict the potential of shallot production in Indonesia so that the government has benchmarks and information in determining the right economic policy so that shallot production can continue to be increased or at least be unstable every year. In this study, the prediction algorithm used is the Resilient algorithm. The research data used are shallot production data obtained from the Indonesian Central Statistics Agency. This research will be analyzed using four network architecture models: 6-5-1, 6-10-1, 6-17-1 and 6-29-1. Based on the analysis of the four models used, the results show that the 6-17-1 model is the best because it has a lower Mean Square Error (MSE) value than the other three models, which is 0.0337792, and the accuracy level is quite good. Of 79% with an error rate of 0.04 used. This architectural model will be used to predict the potential for shallot production in Indonesia. Based on the overall prediction results from each province, the potential for Indonesian shallot production at the end of 2022 tends to decrease compared to 2021. The conclusion can be drawn that the application of the Resilient algorithm to the problem of red onion production data in Indonesia is quite good, but the accuracy is not too high, so a more profound study is needed
STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS STROBERI DI KABUPATEN KARO Khairunnisyah Nasution; Dedi Kusbiantoro; Dian Hendrawan; Nurhayati; Yenny Asbur
Fruitset Sains : Jurnal Pertanian Agroteknologi Vol. 10 No. 05 (2022): Desember: Ilmu Pertanian
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi pengembangan agribisnis stroberi di Kabupaten Karo dan merumuskan alternatif strategi yang memungkinkan untuk diterapkan dalam pengembangan agribisnis stroberi di Kabupaten Karo. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, sedangkan teknik pelaksanaan menggunakan teknik survei. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja dan penelitian dilaksanakan di Kabupaten Karo. Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan sekunder. Metode analisis data yang digunakan adalah (1) analisis faktor-faktor internal dan eksternal agribisnis untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, (2) matriks SWOT untuk merumuskan alternatif strategi pengembangan agribisnis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kekuatan utama dalam pengembangan agribisnis stroberi adalah SDM berpengalaman, dan agroklimat cocok. Kelemahan utamanya adalah permodalan terbatas dan pemasaran menyempit. Peluang pengembangan agribisnis adalah kawasan agrowisata, adopsi teknologi baru dan investasi bisnis pengolahan. Sedangkan ancaman bagi pengembangan agribisnis curah hujan tinggi, fluktuasi harga. (2) Alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam pengembangan agribisnis stroberi di Kabupaten Karo yaitu: meningkatkan fasilitas umum kawasan agrowisata, mengadopsi teknologi screen house dalam budidaya stroberi, mempertahankan harga dan kualitas stroberi untuk menjaga pelanggan, menjajaki peluang pasar baru dan ekspor stroberi, menarik minat investasi swasta dalam bisnis pengolahan.