Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

MEMONITOR KAWASAN BENCANA ALAM DENGAN MEMBANGUN SISTEM BASIS DATA SPASIAL Sai, Silvester Sari; Sunaryo, Dedy Kurnia
Jurnal Industri Inovatif Vol 3 No 2 (2013): Jurnal Industri INOVATIF
Publisher : PRODI TEKNIK INDUSTRI S1 ITN MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan teknologi untuk membangun Sistem Basis Data yang semakin cepat memberikan solusi tersendiri dalam pemecahan masalah khususnya yang berhubungan dengan data spasial. Internet adalah salah satu media untuk memenuhi kebutuhan informasi dan aplikasinya yang dapat diakses secara cepat dalam jangkauan yang luas. Akses yang cepat dan mudah memberikan kemudahan tersendiri bagi penggunaan informasi untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Untuk itu dikembangkan suatu aplikasi Sistem Basis data berbasis Web yang merupakan suatu sistem yang memberikan informasi berupa data spasial yang menampilakan daerah- daerah yang memiliki potensi bencana alam. Aplikasi sistem basis data ini sangat bermanfaat baik untuk pemerintahan maupun masyarakat. Pemerintah dapat memanfaatkan aplikasi sistem basis data untuk memonitor kawasan bencana alam. Bagi masyarakat luas dengan mengakses aplikasi ini maka mereka akan memperoleh banyak informasi mengenai kawasan-kawasan yang memiliki potensi bencana yang mungkin akan terjadi disekitarnya. Dengan demikian pemerintah maupun masyarakat dapat meminimalisir kerugian bencana alam baik dari segi materi maupun non materi termasuk korban jiwa. Hasil Akhir berupa Sistem Basis data untuk membantu memonitor adanya kawasan rawan bencana alam.
Mobile SIG Dalam Visualisasi Peta Rencana Detail Tata Ruang Kota Dengan Pemotretan Udara Tanpa Awak Sai, Silvester Sari; Purwanto, Hery; Batara, Yastin David; Manek, Maria P.M.
POROS TEKNIK Vol. 11 No. 1 (2019)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/porosteknik.v11i1.800

Abstract

Dokumen dan Informasi penataan ruang wilayah termasuk dalam klasifikasi informasi yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala kepada masyarakat Untuk itu Bidang Penataan Ruang perlu mengembangkan sistem informasi yang memuat data dan informasi terkait penataan ruang. Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi saat ini, hampir semua sistem informasi telah mengalihkan oreantasi visualisasi dari sistem kertas menjadi sistem digital. Mobile SIG merupakan metode untuk meyampaikan informasi peta dalam bentuk digital yang memungkinkan pengguna dapat secara real time melihat posisi dan informasi dari sebuah obyek diatas permukaan bumi. Dalam pelaksanaan kegiatan ini data spasial yang digunakan adalah Citra Satelit Resolusi Tinggi World View-2 tahun akusisi 2015 yang telah melalui proses ortorektifikasi level-3 Skala 1 : 5.000. Pembaharuan data dilakukan menggunakan data ortofoto yang diperoleh dari foto UAV tahun Akusisi 2017. Dari kedua sumber data tersebut selanjutnya dapat diperoleh peta dasar dan peta tematik Rencana Detail Tata Ruang Kota Kelurahan Lowokwaru. Dengan perangkat lunak mobile SIG Carrymap V.3.5. peta dasar dan tematik digital Kelurahan Lowokwaru dapat divisualisasikan secara real time. Peta digital tersebut juga dapat dilakukan proses pencarian dan pembaharuan data secara real time baik data spasial dan atribut. Informasi yang ditampikan dari unit data spasial juga dilengkapi dengan foto sebagai tambahan informasi
Kajian Metode Ekstraksi Otomatis Unsur Tutupan Lahan Bangunan Untuk Pembuatan Peta Dasar Skala 1 : 5000 (Studi Kasus Kecamatan Pungging) Sayegaisa, Gracieo; Sai, Silvester Sari; Batara, Jastin David
POROS TEKNIK Vol. 13 No. 2 (2021)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/porosteknik.v13i2.1116

Abstract

Ketersediaan peta dasar skala 1:5000 sampai saat ini baru mencapai sekitar 1.3% dari seluruh wilayah Indonesia atau sekitar 3.8% dari wilayah non-hutan. Salah satu tahapan proses pembuatan peta dasar adalah ekstraksi unsur peta dasar. Sampai saat ini proses ekstraksi unsur peta dasar masih dilakukan secara manual melalui proses digitasi manual. Penelitian ini bertujuan untuk melakuan kajian terhadap metode ekstraksi otomatis GEOBIA menggunakan data citra satelit worldview2. Kajian dilakukan dengan membandingkan hasil ekstraksi otomatis dengan hasil digitasi secara manual dari unsur peta dasar bangunan. Parameter pembanding yang digunakan adalah ukuran geometrik berupa bentuk, luas, keliling dan jumlah bangunan yang dapat diekstraksi secara otomatis pada daerah jarang dan padat. Dari hasil proses ekstraksi otomatis diperoleh unsur bangunan yang dapat diekstraksi untuk area jarang dengan luas 341,193m² menghasilkan 21 bangunan atau 91% dari total 26 bangunan. Sedangkan pada area padat dengan luas 634.607 m² menghasilkan 94 bangunan atau 78% dari total 121 bangunan. Nilai rata-rata selisih luasan dan keliling bangunan hasil ekstraksi otomatisasi dan digitasi manual adalah sebesar 82.375 m2 dan 104.875 m. Dari segi visualisasi kenampakan bentuk bangunan, hasil digitasi manual lebih baik dari ekstraksi digital. Karena hasil ekstraksi otomatis masih terdapat deliniasi garis batas bangunan yang over dan under segmentasi.
Novel Image Mosaicking of UAV’s Imagery using Collinearity Condition Martinus Edwin Tjahjadi; Fourry Handoko; Silvester Sari Sai
International Journal of Electrical and Computer Engineering (IJECE) Vol 7, No 3: June 2017
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.38 KB) | DOI: 10.11591/ijece.v7i3.pp1188-1196

Abstract

This paper presents a preliminary result of ongoing research on unmanned aerial vehicle (UAV) for cooperative mapping to support a large-scale urban city mapping, in Malang, Indonesia. A small UAV can carry an embedded camera which can continuously take pictures of landscapes. A convenient way of monitoring landscape changes might be through accessing a sequence of images. However, since the camera’s field of view is always smaller than human eye’s field of view, the need to combine aerial pictures into a single mosaic is eminent. Through mosaics, a more complete view of the scene can be accessed and analyzed. A semi-automated generation of mosaics is investigated using a photogrammetric approach, namely a perspective projection which is based on collinearity condition. This paper reviews the general projection model based on collinearity condition and uses that to determine a common projective plane from images. The overlapped points for each RGB channel are interpolated onto that of orthographic plane to generate mosaics. An initial attempt shows a promising result.
Pemetaan Orthophoto Untuk Rencana Pembuatan Peta Rawan Longsor Adkha Yulianandha Mabrur; Silvester Sari Sai; Fransisca Dwi Agustina
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol 22, No 1 (2022): Februari
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/jiubj.v22i1.1860

Abstract

Landslides are one of the natural disasters that often occur in Indonesia. The area can be seen geologically by having a hilly land surface with quite steep soil conditions. Several factors cause landslides such as rainfall, sloping slopes, soil type, and the presence of vibration. One region that is classified as a landslides prone area is Pandansari Village, Ngantang District, Malang Regency. This is because some areas of Malang Regency are hills with quite steep land slopes, erratic rainfall conditions and land used that is not under the type of soil. The process of data sampling and processing is carried out by utilizing photogrammetric mapping and Geographic Information Systems in identifying landslide disasters. The processed data is the result of the photogrammetric mapping, namely orthophoto and DEM which can later be used for the landslide identification process. The results of the research in the first year are in the form of orthophoto which will later be used as data for making landslide-prone maps for the Pandansari Village area, Ngantang District, Malang Regency, and landslide-prone maps by utilizing the required data parameters as supporting data for identifying the level of landslide susceptibility. This study will be useful for the of the Pandansari Villager, Ngantang District, Malang Regency to determine the level of vulnerability from low to very vulnerable class, so people can anticipate landslides.
Mobile SIG Dalam Visualisasi Peta Rencana Detail Tata Ruang Kota Dengan Pemotretan Udara Tanpa Awak Silvester Sari Sai; Hery Purwanto; Yastin David Batara; Maria P.M. Manek
POROS TEKNIK Vol. 11 No. 1 (2019)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/porosteknik.v11i1.800

Abstract

Dokumen dan Informasi penataan ruang wilayah termasuk dalam klasifikasi informasi yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala kepada masyarakat Untuk itu Bidang Penataan Ruang perlu mengembangkan sistem informasi yang memuat data dan informasi terkait penataan ruang. Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi saat ini, hampir semua sistem informasi telah mengalihkan oreantasi visualisasi dari sistem kertas menjadi sistem digital. Mobile SIG merupakan metode untuk meyampaikan informasi peta dalam bentuk digital yang memungkinkan pengguna dapat secara real time melihat posisi dan informasi dari sebuah obyek diatas permukaan bumi. Dalam pelaksanaan kegiatan ini data spasial yang digunakan adalah Citra Satelit Resolusi Tinggi World View-2 tahun akusisi 2015 yang telah melalui proses ortorektifikasi level-3 Skala 1 : 5.000. Pembaharuan data dilakukan menggunakan data ortofoto yang diperoleh dari foto UAV tahun Akusisi 2017. Dari kedua sumber data tersebut selanjutnya dapat diperoleh peta dasar dan peta tematik Rencana Detail Tata Ruang Kota Kelurahan Lowokwaru. Dengan perangkat lunak mobile SIG Carrymap V.3.5. peta dasar dan tematik digital Kelurahan Lowokwaru dapat divisualisasikan secara real time. Peta digital tersebut juga dapat dilakukan proses pencarian dan pembaharuan data secara real time baik data spasial dan atribut. Informasi yang ditampikan dari unit data spasial juga dilengkapi dengan foto sebagai tambahan informasi
Kajian Metode Ekstraksi Otomatis Unsur Tutupan Lahan Bangunan Untuk Pembuatan Peta Dasar Skala 1 : 5000 (Studi Kasus Kecamatan Pungging) Gracieo Sayegaisa; Silvester Sari Sai; Jastin David Batara
POROS TEKNIK Vol. 13 No. 2 (2021)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/porosteknik.v13i2.1116

Abstract

Ketersediaan peta dasar skala 1:5000 sampai saat ini baru mencapai sekitar 1.3% dari seluruh wilayah Indonesia atau sekitar 3.8% dari wilayah non-hutan. Salah satu tahapan proses pembuatan peta dasar adalah ekstraksi unsur peta dasar. Sampai saat ini proses ekstraksi unsur peta dasar masih dilakukan secara manual melalui proses digitasi manual. Penelitian ini bertujuan untuk melakuan kajian terhadap metode ekstraksi otomatis GEOBIA menggunakan data citra satelit worldview2. Kajian dilakukan dengan membandingkan hasil ekstraksi otomatis dengan hasil digitasi secara manual dari unsur peta dasar bangunan. Parameter pembanding yang digunakan adalah ukuran geometrik berupa bentuk, luas, keliling dan jumlah bangunan yang dapat diekstraksi secara otomatis pada daerah jarang dan padat. Dari hasil proses ekstraksi otomatis diperoleh unsur bangunan yang dapat diekstraksi untuk area jarang dengan luas 341,193m² menghasilkan 21 bangunan atau 91% dari total 26 bangunan. Sedangkan pada area padat dengan luas 634.607 m² menghasilkan 94 bangunan atau 78% dari total 121 bangunan. Nilai rata-rata selisih luasan dan keliling bangunan hasil ekstraksi otomatisasi dan digitasi manual adalah sebesar 82.375 m2 dan 104.875 m. Dari segi visualisasi kenampakan bentuk bangunan, hasil digitasi manual lebih baik dari ekstraksi digital. Karena hasil ekstraksi otomatis masih  terdapat deliniasi garis batas bangunan yang over dan under segmentasi.
Aspek Geodetik Penegasan Batas Darat Indonesia dan Papua New Guinea: Status dan Permasalahannnya Silvester Sari Sai; Hasanuddin Z. Abidin; Sobar Sutisna
Journal of Mathematical and Fundamental Sciences Vol. 37 No. 2 (2005)
Publisher : Institute for Research and Community Services (LPPM) ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/itbj.sci.2005.37.2.4

Abstract

Technical problems of land boundary between Indonesia and Papua New Guinea are related to delimitation and demarcation process that has been done by two countries. The process did not explicitly the datum and reference frame being used in reconstructing of monuments border pursuant to the agreement of meridian in article-1 of boundary agreement of 1973. The uncertainty about the datum caused demarcation process has been done using different datum. The datums are astronomic and geodetic datum. The combination of the coordinate derives from respectively datum to reconstruct the agreement of meridian caused technical problems and implication to status of land boundary of both countries. This paper investigates about status and technical problems of land boundary between Indonesia and Papua New Guinea and its alternative solution. Investigation is done using the boundary monuments coordinate given by GPS survey of 2004 and boundary monuments coordinate pursuant to boundary agreement of 1973 and result of demarcation survey of 1983-1991. This paper is sum up with some conclusions and recommendation.
PEMANFAATAN Web App BUILDER UNTUK PEMBUATAN SISTEM INFORMASI JALAN DAN JEMBATAN BERBASIS WEB SIG (Studi Kasus : Kabupaten Sumba Tengah) Togi H Nainggolan; Abraham Lomi; Silvester Sari Sai
Jurnal Teknik Sipil Info Manpro Vol 10 No 2 (2021): JURNAL INFOMANPRO
Publisher : Pascasarjana Teknik Sipil Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/infomanpro.v10i2.4393

Abstract

Kelancaran transportasi merupakan hal yang sangat penting dalam memajukan perekonomian suatu daerahkhususnya dalam mendukung kelancaran pergerakan orang ataupun barang dari satu tempat ke tempat lain.Kabupaten Sumba Tengah sebagai salah satu Kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki potensi daerahyang beragam dan membutuhkan akses transportasi untuk mendukung kegiatan pembangunan agar dapat berjalandengan baik. Kendala yang terjadi terkait tranportasi adalah belum tersedianya data dan informasi dalam bentukdigital yang dapat diakses dengan mudah dan cepat untuk mendukung sistem pengambilan keputusan khususnyadalam pemeliharaan sarana transportasi jalan dan jembatan. Tujuan penelitian ini memiliki fokus untuk membuatsebuah aplikasi yang dapat menyampaikan informasi dalam bentuk WebSIG. WebSIG merupakan metode untukmeyampaikan informasi peta dalam bentuk digital mengunakan layanan internet yang memungkinkan penggunauntuk melakukan interaksi dengan server. Sistem informasi jaringan jalan dan jembatan Kabupaten Sumba Timurdilakukan menggunakan arsitektur WebSIG dengan pendekatan thick client dan client side yang terdiri ataskomponen web server, map server, map application dan database server dengan dukungan perangkat lunak WebApp Builder dan PostgreSQL database. Hasil dari kegitan ini berupa perangkat lunak WebSIG yang memberikaninformasi jaringan jalan dan jembatan berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan RumahRakyat Nomor 25/PRT/M/2014 Tentang Penyelengaraan Data dan Informasi Geospasial Infrastruktur BidangPekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Total panjang ruas jalan kabupaten di Kabupaten Sumba Tengah adalah750.92 Km dengan Jumlah ruas jalan sebanyak 139 ruas dan Jumlah jembatan 73 jembatan. Perangkat lunak WebSIG memiliki fungsi pencarian data berdasarkan atribut yang dimiliki dan fungsi mengubah data vektor dan atribut.
Analisis Ketelitian Perhitungan Tonase Stockpile Batubara Hasil Pengukuran Metode RTK Radio GNSS dengan Teknik Akuisisi Data secara Point to Point dan Auto Topo Farouki Dinda Rassarandi; Silvester Sari Sai; Hery Purwanto
JURNAL INTEGRASI Vol 7 No 2 (2015): Jurnal Integrasi - Oktober 2015
Publisher : Politeknik Negeri Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tonnage of Coal Stockpile can be decided by three aspect, there are from weighting, bardging and surveying. Tonnage measuring of coal stockpile with RTK Radio GNSS can be applied for surveying aspect. In the stockpile survey with RTK Radio GNSS, that implementation must be fast and accurate. Automatic measuring is one method of data acquisition for the best solution of efficiency. The purpose of this research is to inspect about data quality concerning DTM and accuration of tonnage calculations from RTK survey with two different met hods of data acquisition, there are Point to Point (manual measuring) and Auto Topo (automatic measuring). This research have held in Stockpile of CPP Buhut and Paringlahung (PT. TOP) in Central Borneo. The measuring methods of tonnage calculations from RTK Radio GNSS Survey with Point to point (May 2012) and Auto Topo (September 2013) data acquisitions. The volume calculated by cut and fill method from the DTM model of RTK Radio GNSS Surveying, then tonnage calculated by multiple of volume and coal density . After that, data analysis conducted by comparing tonnage data from surveying and weighting in each data acquisitions methods. The comparison result must be reference from the spesifications of ASTM’s standard, that tolerance is 2.95%. The result of tonnage survey calculations with Point to Point and Auto Topo data acquisition in CPP Buhut and Paringlahung has differences concerning tonnage from weighting, there are 1.04% in CPP Buhut and 1,07% in Paringlahung with Point to Point data acquisition, and also -1.14% and -1.16% in the same location with Auto Topo. That result indicated indeed both of them data acquisition methods fulfil ASTM requirements. In this conclusion, RTK Radio GNSS methods with Point to Point and Auto Topo data acquisition are indicating reached spesification in stockpile survey.