Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

ANTIOXIDANT AND ANTICANCER ACTIVITIES OF MURBEI (Morus alba L.) STEM EXTRACT ON IN VITRO WiDr CANCER CELLS Asril Burhan; Akbar Awaluddin; Zulham Zulham; Burhanuddin Taebe; Abdul Gafur
Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas (Journal of Pharmaceutical Sciences and Community) Vol 16, No 2 (2019)
Publisher : Sanata Dharma University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.992 KB) | DOI: 10.24071/jpsc.001698

Abstract

Mulberry (Morus alba L.) is considered as an important plant in traditional Chinese medicine, due to its various compounds, including phenols and flavanoids, which have antioxidant properties so that it can be a potential anticancer candidate. This study aimed to determine the antioxidant activity, phenolic content, and potential anticancer activity in Mulberry stem extract. The extraction was done by maceration using ethanol as the solvent, while antioxidant activity test used ABTS (2,2?-azinobis-(3-ethylbenzothiazoline-6-sulfonic acid) method, phenolic content determination used Folin-Ciocalteu reagents, and anticancer activity test used the MTT (3-(4,5- dimetiltiazol-2-il)-2,5-difenil tetrazolium bromida) method on WiDr cancer cells and Vero cells. The result of total phenolic Mulberry stem extract was 35.9%, the antioxidant activity value was 83.18 g/mL, the IC50 value for anticancer activity for WiDr cells was 71.24 g/mL and Vero cells IC50 value was 154.241 g/mL. It could be concluded that the Mulberry stem ethanol extract has strong antioxidant activity and has the potential to be an anticancer agent selectively against WiDr cancer cells.
REVIEW JURNAL: BIOADSORBEN LIPID PATCH BIJI SALAK (Salacca zalacca) SEBAGAI TERAPI OBESITAS Asril Burhan
Jurnal Ilmiah Pharmacy Vol 8, No 1 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Kesehatan Al-Fatah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52161/jiphar.v8i1.199

Abstract

Keberadaan biji salak (Salacca zalacca) sangat melimpah dan mudah didapatkan.Biji salak mengandung selulosa yang dapat digunakan sebagai bioadsorbenterhadap minyak jelatah. Pemanfaatan biji salak masih sangat jarang. Penyerapanlemak di usus merupakan salah satu mekanisme dari obat yang digunakan dalamterapi obesitas. pengaplikasian transdermal patch oleh pasien dapat dilakukandengan mudah serta mencegah zat aktif obat mengalami metabolisme lintaspertama dihati. Review ini bertujuan untuk membahas potensi bioadsorben lipidbiji salak dalam sediaan transdermal patch untuk terapi obesitas, sehingga dapatmenambah nilai guna biji salak dan dapat bermanfaat dibidang kesehatan.Penelusuran literatur dilakukan melalui Google Scholar, PubMed, Science Directdan makalah penelitian yang terkait dengan kemampuan bioadsorben lipid bijisalak dalam sediaan transdermal patch. Biji salak mengandung selulosa yangdapat dijadikan biosorben (adsorben) karena adanya gugus –OH yang terikat padaselulosa. Sisi aktif pada bioadsorben biji salak tersebut efektif dalam mengikatgugus fungsi yang terdapat pada minyak jelatah. Transdermal patch efektif dalammenurunkan volume jaringan adiposa yang diujikan pada tikus yang obesitas.selain itu transdermal patch juga efektif menurunkan kadar kolesterol total,trigliserida dan low density lipoprotein (LDL) pada tikus yang hiperlipidemia.Dapat disimpulkan bahwa bioadsorben lipid biji salak berpotensi efektif dalamsediaan transdermal patch.
FORMULASI DAN EVALUASI KRIM ANTI PENUAAN DINI EKSTRAK KLIKA FALOAK (Sterculia populifolia DC) asril burhan
Jurnal Ilmiah Pharmacy Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Kesehatan Al-Fatah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52161/jiphar.v6i2.26

Abstract

Sterculia populifolia terutama bagian klika umumnya digunakan sebagai ramuan obat tradisional di pulau timor Propinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Klika faloak mengandung senyawa flavanoid yang berperan sebagai antioksidan dan tabir surya yang berpotensi sebagai anti penuaan dini. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh formulasi krim ekstrak klika faloak yang stabil secara fisik. Krim ekstrak klika faloak diformulasi menjadi 4 formula yaitu dengan konsentrasi ekstrak 0% (F0), 1% (F1), 3% (F2) dan 5% (F3). Hasil penelitian menunjukkan  seluruh formula sediaan krim memenuhi parameter kestabilan fisik. InsalnahuKata kunci : Ekstrak klika faloak, krim anti penuaan dini, kestabilan krim ekstrak faloak
Uji Aktivitas Antihiperglikemia Ekstrak Etanol Daun Gaharu (Aquilaria malaccensis Lam.) terhadap Zebrafish (Danio rerio) asril burhan
Jurnal Ilmiah Pharmacy Vol 9, No 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Kesehatan Al-Fatah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52161/jiphar.v9i1.373

Abstract

ABSTRAKTanaman gaharu (Aquilaria  malaccensis Lam.) merupakan salah satu tanaman yang digunakan untuk pengobatan diabetes mellitus. Secara alami, tanaman ini dapat menurunkan kadar glukosa darah dengan adanya kandungan flavanoid yang diduga dapat menurunkan kadar glukosa darah dengan kemampuan flavonoid meregenerasi sel β pankreas dan membantu merangsang sekresi insulin serta mengurangi penyerapan glukosa di usus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antihiperglikemia ekstrak etanol daun gaharu dan pada dosis berapa ekstrak etanol daun gaharu memberikan efek menurunkan kadar glukosa darah paling baik terhadap zebrafish. Penelitian ini menggunakan hewan uji zebrafish (Danio rerio) yang diinduksi dengan aloksan 0,1% dan glukosa 1% untuk menaikkan kadar glukosa darahnya. Hewan uji yang digunakan sebanyak 60 ekor dibagi menjadi 10 kelompok yaitu kelompok tanpa perlakuan, kontrol positif (metformin), kontrol negatif (aloksan dan glukosa), kelompok ekstrak etanol daun gaharu dosis 200 mg/L, dosis 300 mg/L, dosis 400 mg/L. Analisis data menggunakan Kruskal-Wallis yang dilanjutkan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun gaharu memiliki aktivitas dalam menurunkan kadar glukosa darah dan dosis paling tinggi dalam menurunkan kadar gula darah yaitu 400 mg/L. Kata kunci : Daun gaharu, diabetes melitus, kadar glukosa darah 
Antioxidant Activity and Cytotoxicity Against WiDR Cell and Vero Cell of The Karamunting (Rhonomyrtus tomentosa L.) Leaves Ethanol Extract Marwati Marwati; Andi Anggriani; Asril Burhan; Akbar Awaluddin; Syamsu Nur; Rizky Dharmayanti; Ega Lilingan; Melkisedek D. Tiboyong
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 8, No 3 (2021)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/ijpst.v8i3.26769

Abstract

Karamunting (Rhodomyrtus tomentosa L.), a plant used as a traditional medicine, is widely distributed throughout Indonesia. Karamuting has the potential as an antioxidant and anticancer agents because of its phenolic and flavonoid components. This study aimed to determine total phenolic level, antioxidant activity and cytotoxic of karamunting leaves extract. The simplisia of karamunting leaves were extracted by maceration method using 96% ethanol, tested for its antioxidant activity using DPPH and its citotoxic by MTT method (3- (4,5-dimethyltiazol-2-il) -2,5-diphenyl tetrazolium bromide) on WiDr cells and Vero cells. The results of this study showed that the yield of karamunting extract were 15.635% with a total phenolic level of 0.76%, antioxidant activity (IC50 values) of 15,330 μg / mL and cytotoxicity (IC50 values) of 205.7069 μg / mL for WiDr cells and 44.87703 μg / mL for Vero cells. Ethanol extract of karamunting leaves possessed a very strong antioxidant activity while it showed a weak cytotoxic effect on WiDr cells and toxic effect on Vero cells.Keywords: Antioxidant, Anticancer, Karamunting
UJI IN VITRO EKSTRAK KOMBINASI DAUN ASAM JAWA (Tamarindus indica L.) DAN RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga L.) TERHADAP SEL KANKER: IN VITRO TEST OF COMBINED EXTRACT OF TAMARIND LEAVES (Tamarindus indica L.) AND AROMATIC GINGER RHIZOME (Kaempferia galanga L.) AGAINST CANCER CELLS Dewi Purwaningsih; Asril Burhan; Akbar Awaluddin; Hilda Mayangsari
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 7 No 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (610.292 KB) | DOI: 10.37874/ms.v7i1.273

Abstract

Tanaman daun asam jawa (Tamarindus indica L.) dan rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) merupakan salah satu tanaman obat yang berpotensi sebagai antikanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas sitotoksik ekstrak kombinasi daun asam jawa dan rimpang kencur terhadap sel kanker WiDr dan MCF-7 berdasarkan nilai IC50. Simplisia daun asam jawa dan rimpang kencur diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan etanol 96%. Ekstrak etanol selanjutnya dilakukan uji sitotoksik dengan metode MTT(3-(4,5- dimetiltiazol-2-il)-2,5-difenil tetrazolium bromida) terhadap sel WiDr dan sel MCF-7. Perolehan nilai IC50 ekstrak daun asam jawa, ekstrak rimpang kencur, ekstrak kombinasi daun asam jawa dan rimpang kencur dengan perbandingan (3:7) dan (7:3) sebesar 31,31 ?g/mL, 88,79 ?g/mL, 126,13 ?g/mL dan 271,80 ?g/mL terhadap sel WiDr dan 128,63 ?g/mL, 270,43 ?g/mL, 265,83 ?g/mL dan 369,79 ?g/mL pada sel MCF-7. Berdasarkan hasil penelitian ini ekstrak kombinasi daun asam jawa dan kencur tidak tidak menunjukkan potensi yang lebih baik sebagai antikanker pada sel WiDr dan MCF-7 dibanding ekstrak tunggalnya.
Profil Metabolit Akar Temelekar (Coptosapelta tomentosa Valeton ex K.Heyne) Dengan Metode Kemometrik Asril Burhan; Megawati Megawati; Alfrita Melvan Tumiwa; Reny Syahruni; Marwati Marwati
Jurnal Farmasi dan Ilmu Pengobatan Vol 5 No 1 (2020)
Publisher : STIFA Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32814/jpms.v5i1.115

Abstract

Akar Temelekar (Coptosapelta tementosa Valeton ex. K. Heyne) diketahui mengandung senyawa steroid, flavonoid dan fenolik. Entitas dan kandungan senyawa bioaktif tumbuhan bervariasi bergantung pada jenis tanah dan iklim lokasi tempat tumbuhnya, yang dapat menyebabkan inkonsistensi dalam hal kualitas dan khasiatnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil metabolit ekstrak etanol akar temelekar yang diperoleh dari beberapa tempat tumbuh dengan menggunakan metode FTIR dan kemometrik. Sampel akar temelekar diperoleh dari 4 tempat berbeda di Pulau Kalimantan (Kuaro, Babulu, Lintang Jaya, Tanjung Batu). Akar temelekar diekstraksi menggunakan metode refluks dengan etanol 95% sebagai pelarut. Data hasil spektrum FTIR, diolah menggunakan program analisis kemometrik dengan data analisis statistik menggunakan program the unscramble 10 dan minitab versi 19. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profil metabolit komponen senyawa akar temelekar dari beberapa tempat tumbuh memiliki perbedaan yang signifikan. Kesamaan variabel daerah Kuaro dan Babulu (kelompok 1) memiliki kemiripan 85,09%. Variabel daerah Lintang Jaya dengan variabel daerah kelompok 1 memiliki kemiripan 79,66% (kelompok 2). Variabel daerah Tanjung Batu dengan daerah kelompok 2 memiliki kemiripan 33,94% (kelompok 3). Dapat disimpulkan bahwa tempat tumbuh memberikan pengaruh dalam produksi senyawa metabolit dari akar temelekar.
Efek Sitotoksik Ekstrak dan Fraksi Umbi Paku Atai Merah (Angiopteris ferox Copel) Terhadap Sel Kanker Payudara T47D: Cytotoxic Effects of Paku Atai Merah (Angiopteris ferox Copel) Tuber Extract and Fractions against T47D Breast Cancer Cells Andi Nur Aisyah; Syamsu Nur; Endang Lukitaningsih; Rumiyati Rumiyati; Asril Burhan; Syafia Mustika Adjara; Kurnia Rahim
Jurnal Farmasi Galenika (Galenika Journal of Pharmacy) (e-Journal) Vol. 6 No. 2 (2020): (October 2020)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/j24428744.2020.v6.i2.15255

Abstract

The use of natural products has been widely used as a resource of new bioactive chemical compounds. One of them is the Paku Atai Merah (Angiopteris ferox Copel) tuber which has long been used empirically by the Dayak tribe of East Kalimantan as an anti-cancer. The purpose of this study was to determine the anticancer cytotoxic activity of the extract and fractions of Paku Atai Merah tuber against T47D breast cancer cells in vitro. Extract of Paku Atai Merah tubers was obtained by maceration method using ethanol solvent until obtained the ethanolic extract then fractionated using various solvents to obtain n-hexane, ethyl acetate, and aqueous-ethanol fractions. The cytotoxic effect was carried out based on the MTT assay. Phytochemical screening tests showed positive results for the presence of flavonoid, phenolic, tannin, saponin and steroid compounds. The results of the cytotoxic activity study showed that the ethyl acetate fraction had moderate cytotoxic activity in T47D cancer cells with an IC50 value of 84.8 µg/ml. Ethanol extract (513.06 µg/ml) and n-Hexane frsction (881.97 µg/ ml) were also included in the weak category. This study indicates that ethyl acetate fraction can be developed as a supportive therapy for breast cancer treatment.
Screening Bioactivity of Kersen Fruits (Muntingia calabura L.) as a Sunscreens Candidate: Skrining Bioaktivitas dari Buah Kersen (Muntingia calabura L.) sebagai Kandidat Bahan Tabir Surya Syamsu Nur; Nursamsiar Nursamsiar; Muhammad Aswad; Aprilia Ester Eunike Tumigolung; Risfah Yulianti; Asril Burhan
Jurnal Farmasi Galenika (Galenika Journal of Pharmacy) (e-Journal) Vol. 7 No. 1 (2021): (March 2021)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/j24428744.2021.v7.i1.15257

Abstract

Kersen (Muntingia calabura L) fruits have the potential to be used as an active ingredient in sunscreens because of phenolic and flavonoid content that can absorb UV rays. This study aims to determine the percentage of erythema/pigmentation transmission and SPF value as parameters for sunscreen activity. Kersen fruits were extracted by maceration using 96% ethanol. The ethanol extract of Kersen Fruits was also fractionated to separate the components of the active compounds based on the polarity level using n-hexane, ethyl acetate, and ethanol as solvents. The test was carried out using the in vitro method by measuring the ability of the material to absorb ultraviolet light at a wavelength of 292.5-372.5 nm. This research was conducted at concentrations of 100, 200, 400, 600, and 800 µg/mL for ethanol, lyophilisate, n-hexane, and ethanol fractions, while the ethyl acetate fraction concentrations are 50, 100, 150, 200, 250 µg/mL. The results showed the best value at the ethyl acetate fraction concentration of 250 µg/mL with % Te of 5.28 and % Tp of 28.65 and the SPF value of 16.54. Based on the % Te and Tp, the ethyl acetate fraction exhibited protection against erythema and pigmentation with the category of extra protection and based on the SPF value with the category of ultra protection.
IDENTIFIKASI PROFIL METABOLIT DAUN MIANA (Coleus scutellarioides (L.) Benth.) DENGAN ANALISIS SIDIK JARI MENGGUNAKAN METODE SPEKTROSKOPI FTIR Nurzadrina Wahyuddin; asril burhan
Jurnal Ilmiah Pharmacy Vol 9, No 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Kesehatan Al-Fatah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52161/jiphar.v9i1.398

Abstract

Tumbuhan miana telah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat di Indonesia, salah satunya sebagai bahan baku dalam pengobatan secara tradisional. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan profil komponen senyawa daun miana yang berasal dari beberapa lokasi tempat tumbuh yang berbeda di daerah Sulawesi Selatan dengan analisis sidik jari menggunakan spektroskopi FTIR. Daun miana diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 70%, ekstrak kental yang telah didapatkan dianalisis menggunakan kromatografi lapis tipis dan spektroskopi FT-IR. Dari hasil analisis menunjukkan profil komponen senyawa daun miana di 3 daerah tempat tumbuh yaitu Makassar, Palopo, Toraja memiliki perbedaan yang tidak begitu jauh, dimana kelompok 2 yang memiliki kemiripan 93,46% dengan variabel daerah dari kelompok 1 dan kelompok 3 memiliki kemiripan 85,92% dengan variabel daerah kelompok 1 dan 2.