Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Studi Sosio-Historis Tradisi Keilmuan dan Karakteristik Pendidikan Islam di Dusun Sekardangan Arif Muzayin Shofwan
BRILIANT: Jurnal Riset dan Konseptual Vol 5, No 4 (2020): Volume 5 Nomor 4, November 2020
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.651 KB) | DOI: 10.28926/briliant.v5i4.563

Abstract

Proses terbentuknya institusi pendidikan Islam formal pertama di Dusun Sekardangan, merupakan sejarah panjang yang dimulai dari rumah kiai, langgar (mushalla), masjid, pesantren, dan madrasah diniyah. Tulisan ini bertujuan menggali sosio-historis berdirinya institusi pendidikan Islam formal pertama di dusun tersebut beserta karakteristiknya. Penelitian kualitatif dengan pendekatan diskriptif-analitis ini menyebutkan bahwa MI Miftahul Huda 01 dan TK Al-Hidayah 01 merupakan institusi pendidikan Islam formal yang dahulu berawal dari pendidikan Islam di rumah-rumah kiai persis sebagaimana pendidikan Islam awal jaman Nabi Muhammad SAW yang berada di rumah sahabat Al-Arqam (Dar al-Arqam). Pertama, karakteristik pengajaran Islam masa awal berdirinya dusun menggunakan tembang-tembang macapat dan syair-syair lainnya. Kedua, karakteristik pengajaran sebelum formal menggunakan sistem pengajaran tradisional berupa sorogan, bandongan, musyawarah, dan ceramah/tablig. Ketiga, karakteristik ketika telah menjadi formal dilakukan melalui sistem pembelajaran modern dengan beragam metode pengajaran, di antaranya: metode ceramah, diskusi, eksperimen, demonstrasi, pemberian tugas, sosiodrama, drill, kerja kelompok, tanya jawab, proyek, dan lainnya.
The Implementation Of Islamic Multicultural Learningvalue Through Aswaja And Nu: (Case study at MI Miftahul Huda Papungan 01 Blitar) arif muzayin shofwan
Journal of Development Research Vol. 1 No. 1 (2017): Volume 1 Number 1, May 2017
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.769 KB) | DOI: 10.28926/jdr.v1i1.11

Abstract

Many ways to implement Islamic multicultural learningvalue in the school or madrasah, one of them through Aswaja and NU. The purpose of this study is observingthe implementation of Islamic multi-cultural value through Aswaja and NU at MI Miftahul Huda Papungan 01, Sekardangan, Kanigoro, Blitar, JawaTimur. The implementation of Islamic multicultural education value be able to make the students be multiculturalist human that can respect all of differences. The result of implementation of Islamic multicultural learning value through Aswaja and NU at MI Miftahul Huda Papungan 01 is success because of significant to the opinion of multicultural expert based on some criteria as follows: First, improving students‟ skill by having ability to know, to accept, to respect, and to celebrate multi-cultural. Second, instructing and emphasizing the learning in the democratic life. Third, teaching and emphasizing the learningthat headed forjustice, freedom and racism, sarcasm, social domination and other intolerances.
CHARACTER BUILDING MELALUI KITAB TAISIRUL KHALLAQ FI ILMIL AKHLAK KARYA SYAIKH HAFIDZ HASAN AL-MAS’UDI ARIF MUZAYIN SHOFWAN; GANDES NURSETO NURSETO
Raudhah - Proud To Be Professional مجلد 6 عدد 2 (2021): Raudhah Proud To Be Professionals: Jurnal Tarbiyah Islamiyah-Desember 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Raudhatul Ulum (STITRU)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48094/raudhah.v6i2.114

Abstract

Pondok pesantren hingga kini dinilai berhasil dalam membangun karakter pada peserta didiknya. Salah satu kitab yang digunakan pondok pesantren untuk membangun karakter pada peserta didiknya adalah Kitab Taisirul Khallāq Fi Ilmil Akhlāq karya Syaikh Hafidz Hasan Al-Mas’udi. Penelitian dengan studi kepustakaan ini berhasil membedah dua puluh empat nilai dalam kitab yang digunakan pondok pesantren untuk membangun karakter peserta didiknya, antara lain: beradab dalam lingkungan pendidikan, perilaku terpuji di lingkungan tertentu, kerukunan, persaudaraan, perilaku beradab dalam pertemuan, perilaku beradab ketika makan-minum dan tidur, perilaku beradab ketika di masjid, peduli kebersihan, kejujuran, dapat dipercaya, kesucian diri, menjaga keluhuran, pemaaf, dermawan, rendah hati, kemuliaan diri, tidak mendendam, tidak mendengki, tidak menggunjing, tidak mengadu domba, tidak sombong, tidak terlena hawa nafsu, tidak menganiaya, dan keadilan.
Penanaman Nilai Pendidikan Islam Multikultural melalui Mata Pelajaran Aswaja dan ke-NU-an Arif Muzayin Shofwan
Madaniyah Vol 11 No 2 (2021): Edisi Juli 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Pemalang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.973 KB)

Abstract

Beragam cara untuk penanaman nilai-nilai pendidikan Islam multikultural di sekolah atau madrasah, salah satunya melalui mata pelajaran Aswaja dan Ke-NU-an. Penelitian dengan studi kasus ini bertujuan mengkaji tentang penanaman nilai pendidikan Islam multikultural melalui mata pelajaran Aswaja dan Ke-NU-an di MI Miftahul Huda Papungan 01, Sekardangan, Kanigoro, Blitar, Jawa Timur. Penanaman nilai pendidikan Islam multikultural melalui mata pelajaran Aswaja dan Ke-NU-an dirasakan mampu menjadikan anak didiknya menjadi manusia berkarakter multikulturalis yang mampu menghormati dan menghargai segala keragaman. Adapun penanaman nilai pendidikan Islam multikultural melalui mata pelajaran Aswaja dan Ke-NU-an di MI Miftahul Huda Papungan 01 dalam proses dan hasilnya bisa dikatakan berhasil sebab signifikan dengan pendapat para pakar pendidikan multikultural berdasarkan beberapa kriteria sebagai berikut, di antaranya: Pertama, mengembangkan kemampuan anak didiknya berperilaku saling mengenal, menerima, menghargai, dan merayakan keragaman kultural. Kedua, mengarahkan dan menekankan pembelajaran pada kehidupan demokratis. Ketiga, mengajarkan dan menekankan pembelajaran yang mengarah pada keadilan, bebas dari rasisme, seksisme, bentuk dominasi sosial dan intoleran lainnya.
Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Kitab Syi’ir Ngudi Susila dan Mitra Sejati Arif Muzayin Shofwan; Miftakhul Rohman
CENDEKIA Vol. 14 No. 01 (2022): Cendekia March 2022
Publisher : PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT (P3M) SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL-FATTAH SIMAN LAMONGAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37850/cendekia.v14i01.221

Abstract

There are various ways to build character in early education institutions. One of the methods used at Madrasah Diniah Miftahul Huda Sekardangan Blitar is through the Book of Syi'ir Ngudi Susila and the Book of Syi'ir Mitra Sejati. This literature study aims to examine the values ​​of character education in the two books. This descriptive-qualitative writing reveals the character education values ​​of the two books. First, the values ​​of character education in the Book of Syi'ir Ngudi Susila are related to the following matters, including manners of children to their parents, the discipline of time, manners related to school, manners of students at home, manners of children towards teachers. , children's manners when parents receive guests, as well as vigilance and keeping traditions. Second, the values ​​of character education in the Book of Syi'ir Mitra Sejati relate to the following matters, including humanity, the manners of children towards their fathers, the manners of children towards their mothers, the manners of the people to the government, the manners of students towards their parents. teachers, manners towards fellow friends, careful attention, manners in speaking, etiquette in dealing with others, maintaining health, eating manners, dress manners, keeping the house and room clean, adult obligations, frugal, visiting others and receiving guests, visiting the sick, mourning the dead, and etiquette for wedding invitations.
ETIKA AJARAN AGAMA BUDDHA UNTUK MEMBANGUN BANGSA DAN NEGARA DALAM KEBERSAMAAN Arif Muzayin Shofwan Shofwan
Jurnal Agama Buddha dan Ilmu Pengetahuan Vol. 7 No. 2 (2021): Jurnal Agama Buddha dan Ilmu Pengetahuan
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Raden Wijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53565/abip.v7i2.316

Abstract

Penelitian ini mengkaji etika ajaran agama Buddha untuk membangun bangsa dan negara dalam kebersamaan. Metode yang digunakan adalah kajian kepustakaan dengan menggali data dari beragam buku bacaan yang sesuai dengan topik yang dikaji. Hasil dari kajian ini dapat dijelaskan sebagaimana berikut. Pertama, ada tiga etika paling urgen dalam ajaran agama Buddha untuk membangun bangsa dan negara, antara lain: etika pimpinan negara, etika politisi dan legislative, dan etika penegak hukum dan media. Apabila tiga etika tersebut sudah terealisasi, maka bisa merambah pada etika berikutnya, antara lain: etika tokoh agama, para profesional, dan usahawan, etika reformasi sosial, etika menjalin kebersamaan, etika reformasi sosial, etika berhadapan dengan oposisi, etika pendidikan dan keilmuan, etika pengelolaan lingkungan hidup, dan etika bermusyawarah. Kedua, tujuan dari beragam etika berbangsa dan bernegara adalah untuk mewujudkan kehidupan harmonis dalam kebersamaan., antara lain: keharmonisan dalam disiplin moral, pandangan, berbagi keuntungan, perbuatan, ucapan, dan pikiran.
Kajian Konsep Pendidikan Multikultural dalam Islam Arif Muzayin Shofwan
ISLAMIKA Vol 4 No 1 (2022): JANUARI
Publisher : Pendidikan Agama Islam STIT Palapa Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36088/islamika.v4i1.1490

Abstract

Some experts claim that multicultural education comes from the West, especially from the United States which only knows blacks and whites. However, this statement has been strongly denied by other experts. In Islam, actually multicultural education has existed since the time of the Prophet Muhammad. Research with this literature study resulted in the following conclusions. First, Islam has recognized multicultural education since the time of the Prophet Muhammad SAW, namely Islam does not recognize the existence of a class system, because it is not in accordance with its character, but there is only one level where all individuals have the same rights and obligations. Second, in the context of Indonesia, the foundation for multicultural education is Pancasila and the 1945 Constitution. Third, the characteristics of multicultural education in Islam have three characteristics, namely: (1) principles, justice, & fairness; (2) the principle of humanity, togetherness, and peace; and (3) develop an attitude of acknowledging, accepting, and appreciating cultural diversity, which is based on the Qur'an and the Hadith of the Prophet Muhammad.
ANALISIS KEMAMPUAN MEMBUAT NASKAH DONGENG SISWA KELAS IV MI MIFTAHUL HUDA PAPUNGAN 01 KABUPATEN BLITAR Arif Muzayin Shofwan Shofwan; Rina Insani Setyowati
Berajah Journal Vol. 2 No. 1 (2022): February
Publisher : Berajah Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47353/bj.v2i1.56

Abstract

Fokus penelitian ini untuk menganalisis kemampuan membuat naskah dongeng siswa kelas IV MI Miftahul Huda Papungan 01 Kabupaten Blitar. Penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan deskriptif analitis ini menghasilkan temuan bahwa kemampuan membuat naskah dongeng dari 21 siswa-siswi mengalami peningkatan 15%. Yakni dari kemampuan awal sebelum mendapatkan bimbingan menulis naskah dongeng 65% dan kemudian setelah mendapatkan bimbingan menulis naskah dongeng secara mendalam meningkat menjadi 80%. Dengan demikian, dari 21 siswa-siswi tersebut ada 4 siswa yang belum mampu membuat naskah dongeng dan belum mampu mencapai KKM yang telah ditentukan. Oleh karena itu, bagi guru pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV sangat diharapkan untuk terus meningkatkan kemampuan membuat naskah dongeng terutama bagi empat siswa yang belum mencapai KKM yang telah ditentukan.
CHARACTER BUILDING MELALUI AJARAN AGAMA BUDDHA Arif Muzayin Shofwan
DHARMASMRTI: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan Vol 22 No 1 (2022): Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan
Publisher : Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/ds.v22i1.2751

Abstract

Banyak cara untuk membangun karakter dalam berbagai tradisi agama. Penelitian kualitatif dengan studi kepustakaan ini akan mengungkap pembentukan karakter melalui ajaran agama Buddha. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif analisis, yakni dengan mendiskripsikan dan menganalisis tulisan berdasarkan sumber data, buku-buku dan bacaan-bacaan yang sesuai dengan fokus penelitian. Tulisan ini menemukan bahwa ajaran agama Buddha signifikan dengan tolok ukur pembangunan karakter (caharacter building) menurut para pakar di bidangnya. Signifikansi tersebut tampak pada tolok ukur nilai-nilai caharacter building berikut, di antaranya: cinta pada Tuhan dan alam semesta; tanggungjawab, kedisiplinan, dan kemandirian; toleransi dan cinta damai terhadap sesama; baik dan rendah hati; kepemimpinan dan keadilan; kepercayaan terhadap diri, kreatif, kerja keras, dan pantang menyerah; kasih sayang, kepedulian dan kerja sama; hormat dan santun; dan kejujuran.
PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DI PONDOK PESANTREN MIFTAHUL HUDA SEKARDANGAN BLITAR Arif Muzayin Shofwan
Abdimas Galuh Vol 4, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v4i1.6668

Abstract

Era kontemporer memang dituntut menngunakan teknologi agar pembelajaran mudah dipahami dan cepat diserap dalam pikiran dan jiwa peserta didik. Begitu pula dalam dunia pendidikan pesantren juga dituntut untuk menggunakan sarana teknologi seperti laptop dan proyektor dalam melakukan pembelajaran pada peserta didik. Tanpa mengikuti perkembangan teknologi yang ada, maka akan tertinggal jauh di belakang. Tulisan ini akan mengupas tentang penanaman pendidikan karakter di Pondok Pesantren Miftahul Huda Sekardangan Blitar. Metode yang digunakan dalam pengabdian kepada masyarakat ini, antara lain: metode ceramah, metode tanya jawab, metode simulasi, dan metode penugasan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meenguatkan pendidikan karakter bagi peserta didik (santri-santri) melalui kitab-kitab yang sudah diajarkan kepada mereka dengan pembelajaran tradisional. Penguatan pendidikan karakter melalui pembelajaran teknologi modern seperti laptop, power point dan proyektor ini sangat penting agar kitab-kitab yang biasanya dikaji berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun tersebut terserap mudah melalui media tersebut dalam waktu yang singkat.