Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Analisis Struktur Kristal Kalsium Hidroksida dari Cangkang Bekicot sebagai Kandidat RAW Material Hidroksiapatit Berbasis Bahan Alam Tri Mujiyanti; Yuanita Amalia Hariyanto; Ratika Sekar Ajeng Ananingtyas
BRILIANT: Jurnal Riset dan Konseptual Vol 6, No 4 (2021): Volume 6 Nomor 4, November 2021
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (580.323 KB) | DOI: 10.28926/briliant.v6i4.811

Abstract

Salah satu bahan alam yang melimpah di Indonesia dan tidak dipergunakan dengan maksimal adalah limbah cangkang bekicot. Penelitian sebelumnya melaporkan bahwa cangkang bekicot memiliki kandungan kalsium oksida sebesar 98,63%, sehingga memiliki potensi yang cukup baik dalam pemanfaatan sebagai biomaterial yaitu hidroksiapatit, dimana diketahui hidroksiapatit ini merupakan salah satu bahan dalam  implan tulang. Penelitian ini bertujuan menganalisis dan mengkarakterisasi kalsium hidroksida sebagai bahan raw material hidroksiapatit dari bahan limbah cangkang bekicot. Cangkang bekicot dikalsinasi untuk menghasikan CaO (Kalsium Oksida) dimana CaO akan berubah fasa menjadi Ca(OH)2 ketika direaksikan dengan air, dengan perlakuan kalsinasi suhu 10000 C dalam waktu 5 jam. Ca(OH)2 (Kalsium Hidroksida) akan di analisis dengan karakterisasi  XRD. Hasil analisis data XRD menggunakan metode scherrer yang menunjukan bahwa Kalsium Hidroksida memiliki rata - rata ukuran partikel sekitar 28 nm. Hasil penelitian menunjukan  bahwa sampel membentuk satu fasa kalsium hidroksida dengan kemurnian tinggi. Analisis rietica sampel Ca(OH)2  menunjukkan bahwa reaksi CaO dan air berhasil membentuk fasa Ca(OH)2 yang ditunjukkan dengan adanya sudut puncak difraksi dimana diperoleh puncak tertinggi pada sudut 2Ө = 34.200 sesuai dengan data model AMCSD code_0000116. Kristal yang terbentuk memiliki sel satuan a,b = 3,59122 Å dan c = 4,904649 Å parameter kisi α = b≠c, α = β = 900, γ= 1200 dengan space group P-3M1.
Karakterisasi Protein Total Konsentrat Daun Kelor (Moringa oleifera Lam) Menggunakan Spektrofotometer UV-VIS Yuanita Amalia Hariyanto; Abdul Azis; Yuniar Alam; Anindya Bella Monica
BRILIANT: Jurnal Riset dan Konseptual Vol 7, No 1 (2022): Volume 7 Nomor 1, Februari 2022
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (782.82 KB) | DOI: 10.28926/briliant.v7i1.884

Abstract

Salah satu tumbuhan yang keberadaannya sangat melimpah di Indonesia dengan berbagai macam manfaatnya adalah daun kelor (Moringa oleifera Lam). Daun Moringa oleifera memiliki potensi sebagai bahan feed additives karena tersebar luas di wilayah Indonesia. Di Indonesia para peternak ruminansia sering menggunakan daun Moringa oleifera sebagai imbuhan pakan karena dipercaya dapat menghasilkan daging yang berkualitas tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan protein total yang ada dalam daun Moringa oleifera dengan menggunakan metode Bradford. Ekstraksi daun Moringa oleifera lalu di keringkan dengan suhu 30 oC – 35 oC dan di ayak menggunakan ayakan 200 mesh untuk diperoleh serbuk nano. Selanjutnya, disintesis konsentrat protein dengan tambahan akuades dan larutan Bradford untuk di ukur dengan spektrometer pada panjang gelombang ( λ ) 595 nm. Berdasarkan pengukuran menggunakan spektrofometer UV-Vis diperoleh kadar protein total untuk pengujian simplo, duplo, dan triplo sebagai berikut 9,009%, 9,689%, dan 9,495%.
Ekstraksi dan Karakterisasi CaO Berbasis Cangkang Bekicot dari Ponggok Blitar sebagai Raw Material Biokeramik Yuanita Amalia Hariyanto; Tri Mujiyanti; Hidayatun Nasikhah
TRANSMISI Vol 17, No 1 (2021): March 2021
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jtmt.v17i1.5200

Abstract

Sumber daya alam Indonesia yang melimpah dan pemanfaatannya belum dieksplorasi secara optimal, membuat peneliti melakuakan pengembangan material berbasis bahan alam menjadi material cerdas, seiring dengan kemajuan teknologi pemilihan material berbasis bahan alam berupa cangkang bekicot menjadi salah satu alternative yang berpotensi untuk dikembangkan. Hal ini dikarenakan selain untuk meningkatkan nilai guna juga dapat mereduksi jumlah limbah yang ada di masyarakat. Cangkang bekicot merupakan salah satu raw material yang dapat dikembangkan menjadi material biokeramik untuk berbagai aplikasi lanjutan. Oleh sebab itu, pengembangan metode fabrikasi yang sederhana berbasis bahan lokal Indonesia menjadi salah satu inovasi dalam penelitian ini. Selanjutnya, untuk meningkatkan performa cangkang bekicot dilakukan ekstraksi dan fabrikasi dengan metode kimia basah sederhana. Berdasarkan hasil karakterisasi XRD diperoleh informasi bahwa Ca(OH)2 terbentuk dalam fase tunggal dengan kemurnian tinggi, melalui pembentukan CaO yang dikalsinasi pada suhu 1000 oC selama 5 jam. Pada akhirnya, pengembangan inovasi dalam riset ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan material baru untuk aplikasi lanjutan khususnya bidang medis, termasuk meningkatkan nilai guna bahan alam lokal Indonesia baik dari aspek ekonomi, sains, maupun teknologi.
Sintesis, Karakterisasi Struktur dan Sifat Optik Nanopartikel Hidroksiapatit/Magnetit Yuanita Amalia Hariyanto; Ahmad Taufiq; Sunaryono Sunaryono
JPSE (Journal of Physical Science and Engineering) Vol 3, No 1 (2018): JPSE (Journal of Physical Science and Engineering)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (28.623 KB)

Abstract

Hydroxyapatite becomes one of the promising biomaterials to be applied in medical fields due to its special performances such as biocompatible and non-toxic. So that it to improve performance of hydroxyapatite, it is necessary to develop the hydroxyapatite by compositing with magnetite. In this work, the hydroxyapatite/magnetite was synthesized using precipitated method and characterized using XRD, FTIR, SEM-EDAX, and UV-Vis spectrometer for investigating the detailed structure, functional group, morphology, and band gap energy of the prepared sample. The results show that the sample has two phases with high purity i.e. hydroxyapatite and magnetite without any impurities. The data analysis using the Scherrer’s equation shows that the hydroxyapatite/magnetite has particle size about 10 nm. Meanwhile, the data analysis using FTIR indicates the presence of atomic bond from both of hydroxyapatite and magnetite. Morphologically, it is seen that the sample has an agglomeration in the nanometric size. Interestingly, the hydroxyapatite/magnetite has a band gap energy of about 3.8 eV which is in the range of the band gap energy of hydroxyapatite and magnetite.DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um024v3i12018p016 
Sintesis dan Karakterisasi Nanokomposit Hidroksiapatit/Tembaga Oksida Sebagai Antibakteri Escherchia coli Yuanita Amalia Hariyanto; M Helmi Hakim; Ratika Sekar Ajeng Ananingtyas; Anindya Bella Monica
BRILIANT: Jurnal Riset dan Konseptual Vol 7, No 2 (2022): Volume 7 Nomor 2, Mei 2022
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.358 KB) | DOI: 10.28926/briliant.v7i2.885

Abstract

Pengolahan limbah cangkang Achatina Fulica yang dimanfaatkan sebagai bahan dasar utama pembuatan hydroxyapatite (HAp). Dalam upaya  menjaga perfomanya, HAp dikompositkan dengan material yang memiliki kemampuan khusus yang sama dan biokompatibilitasnya sangat baik yaitu CuO. Setelah dilakukan komposit material, hasil dari sintesis tersebut dimasukkan ke tahap karakterisasi menggunakan XRD menunjukkan HAp muncul pada = 25,9o; 31,9o; 39,57o; 46,62o, 49,47o. Untuk puncak CuO terdeteksi pada 2-teta = 35,544o, 38,709o, 48,717o, 58,265, dan 61,526o. Selanjutnya, untuk data hasil FTIR menunjukkan terdeteksinya puncak Cu-O berada dalam kisaran 400 hingga 600 cm-1. Untuk puncak Hap terdeteksi gugus fungsi fosfat (PO43) pada kisaran 560, 618, 987, dan 1060 cm-1. Sedangkan fungsi karbonat (CO32-) pada kisaran 910 cm-1 dan 1630-1670 cm-1. Berdasarkan aktivitas antimikroba, pada nanokomposit Hap/CuO menunjukkan kemampuan yang baik dalam membunuh koloni bakteri yang sangat baik.
Analisis Perbedaan Nilai Paparan Medan Listrik pada Biji Buncis (Phaseolus vulgaris l.) Terhadap Panjang Tanaman yang Dihasilkan Asviyatu Nisa'; Muhammad Helmi Hakim; Yuanita Amalia Hariyanto
Jurnal Agritechno Jurnal Agritechno, Vol. 14, Number 2, Oktober 2021
Publisher : Depertemen Teknologi Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/at.v14i2.487

Abstract

The effect of an electric field on plant roots can affect plant growth and development, plants growing in an electric field cause cell and tissue polarization and can affect plant root growth. This study aims to determine the effect of the electric field on the length of the bean plant. In this study, the electric field application used for field treatment was 0.5 kV/m, 1 kV/m, 1.5 kV/m, and 2 kV/m for 60 minutes. The results obtained from this study indicate that the electric field can accelerate the growth of bean plant length. The most suitable electric field to accelerate germination growth is an electric field of 1 kV/m.
KARAKTERISASI KARBON AKTIF YANG TERBUAT DARI TEMPURUNG KELAPA DENGAN AKTIVASI Na2CO3 DAN SUHU 1000 oC MENGGUNAKAN TEKNIK XRD DAN SEM-EDX Andi Ikhtiar Bakti; Yuanita Amalia Harianto; Mahendra Kusuma Nugraha
CHEMISTRY PROGRESS Vol. 15 No. 2 (2022)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/cp.15.2.2022.44495

Abstract

Karbon aktif dihasilkan dari tempurung kelapa melalui aktivasi fisika dan kimia. Metode pirolisis digunakan untuk aktivasi fisika pada suhu optimal 600 oC dan 1000 oC, untuk aktivasi kimia direndam menggunakan zat pengaktif Na2CO3 10%. Dihasilkan dua sampel, aktivasi fisika yaitu 1000oC dan aktivasi fisika-kimia yaitu Na2CO3. Spektrum XRD dari karbon aktif pada sampel 1000 oC dan Na2CO3 masing-masing terkandung mineral silikat, bijih besi dan kuarsa, dan menunjukkan adanya pembentukan struktur karbon dan grafit pada bidang hkl (002) dan (100), dengan metode Scherrer ukuran rata-rata kristal sampel Na2CO3 15,0285 nm dan ukuran rata-rata kristal sampel 1000 oC 54,5299 nm, ukuran kristal nano terbentuk jika suhu meningkat ≥600 oC. Hasil SEM dengan perbesaran 3000 kali, ukuran gambar 5 µm terlihat sangat jelas porositas yang terbentuk adalah 0,8 µm pada sampel Na2CO3 dan 1,00 µm pada sampel 1000 oC. Hasil spekturm EDX menunjukkan kandungan unsur karbon (C) pada sampel Na2CO3 terdapat 96,74% sedangkan untuk sampel 1000 oC terdapat 54,16%.
Studi Eksperimen Metode Elektrokoagulasi dalam Menurunkan Kesadahan Air dengan Variasi Kombinasi Jenis Elektroda Inert dan Non Inert Jumriadi; Mahendra Kusuma Nugraha; Andi Ikhtiar Bakti; Yuanita Amalia Hariyanto
Jurnal Lentera - Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 2 (2022): Jurnal Lentera - Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Bina Lentera Insan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketersediaan air di alam seringkali tidak memenuhi standar air layak konsumsi karena mengandung zat-zat yang berbahaya bagi tubuh. Kesadahan adalah salah satu sifat kimia yang ada dalam air, namun mengkonsumsi air dengan kesadahan yang tinggi akan berbahaya bagi kesehatan. Ada beragam metode untuk menurunkan kesadahan air, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya. Metode elektrokoagulasi karena kesederhanaannya, telah banyak mendapatkan perhatian untuk digunakan dalammenghilangkan berbagai ion dan bahan organik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari kombinasi jenis elektroda inert (Pt) dan elektroda non inert (Al, Fe, dan Cu) dalam menurunkan kesadahan air menggunakan metode elektrokoagulasi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan beker glass 1 L diletakkan di atas magnetic stirrer dengan kecepatan pengadukan 450 rpm selama 30 menit. Tegangan yang diberikan adalah 12 V dengan variasi elektroda menggunakan Pt-Cu, Pt-Fe, dan Pt-Al. Air sumur bor yang berada di asrama mahasiswa Universitas Halu Oleo digunakan dalam penelitian ini dengan kosentrasi awal untuk CaCO3 adalah 312,36 mg/L dan kosentrasi Ca 96,88 mg/L. penurunan kosentrasi kesadahan yang terbaik dengan menggunakan elektroda Pt-Cu yakni 15,63 mg/L untuk Ca dan 89,38 mg/L CaCO3, disusul elektroda Pt-Fe dengan penurunan Ca 21,88 mg/L dan 98,5 untuk CaCO3 kemudian elektroda Pt-Al dengan penurunan 28,13 mg/L Ca dan 107,62 mg/L CaCO3.
Extraction and Characterization of Moringa oleifera Leaves as a Feed Additive Candidate in Super Hybrid Duck Feed Yuanita Amalia Hariyanto; Yuniar Alam; Andi Ikhtiar Bakti; Jumriadi Jumriadi
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daun Moringa oleifera yang biasa disebut sebagai tanaman pagar memiliki banyak manfaat. Salah satunya berperan sebagai bahan tambahan pakan ternak yang bertujuan untuk mengoptimalkan pertumbuhan ternak dan meningkatkan nilai gizinya. Fokus penelitian ini adalah pada analisis zat yang terkandung dalam daun kelor. Pertama, daun kelor memiliki kandungan kalsium tertinggi yaitu 68,4% dan 71,3%. Kedua, kaya akan potasium pada kadar 18,3% dan 21,7%, sehingga cocok untuk mengolah fosfor dan belerang pada ternak. Ketiga, mengandung kandungan molybdenum 7,8%, yang berfungsi sebagai penangkal racun. Keempat, berdasarkan hasil penentuan protein dengan metode Keggel, kandungan protein Moringa oleifera sebesar 23,95% dengan penetapan Sinpro dan 24,09% dengan penetapan Diplo. Kelima, daun kelor dapat meningkatkan kadar protein pada ternak.
Peningkatan Nilai Guna Cangkang Kepiting sebagai Kitosan untuk Raw Material pada Pasta Gigi Herbal Yuanita Amalia Hariyanto; Irma Antasionasti; Meilani Jayanti
BRILIANT: Jurnal Riset dan Konseptual Vol 8, No 3 (2023): Volume 8 Nomor 3, Agustus 2023
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28926/briliant.v8i3.1574

Abstract

Sejauh ini inovasi raw material pasta gigi herbal yang berasal dari limbah masih jarang dikembangkan, cangkang kepiting menjadi material yang berpotensi untuk menjadi bahan baku dalam pembuatan pasta gigi herbal. Tujuan penelitian ini yaitu mengembangkan limbah cangkang kepiting menjadi material yang memiliki nilai ekonomi. Penelitian ini dilakukan dengan ekstraksi dan sintesis sederhana. Karakterisasi XRD, FTIR, dan SEM-EDX digunakan untuk menganalisis kristalinitas, gugus fungsi, dan morfologi kitosan. Hasil analisis menunjukkan struktur kitosan membentuk kristalin yang ditunjukkan dengan terkonfirmasinya tiga puncak tajam pada 2-teta 19o, 26o, dan 29o. Hasil analisis puncak serapan FTIR menunjukkan terdeteksinya 5 gugus fungsi utama kitosan pada bilangan gelombang 3458 cm-1, 2895,15 cm-1, 1654,92 cm-1, 1587,42 cm-1, dan 1386,82 cm-1 adalah OH stretching, CH(CH3) bending, C=O (-NHCOCH3) stretching amida I, NH (-NHCOCH3) bending amida II, CH (-CH2) bending sym secara berturut-turut. Morfologi kitosan yang disintesis dari cangkang kepiting berpori, bergelombang, dan bentuknya tidak teratur serta unsur yang terkandung yaitu C, O, Ca, dan Si.