p-Index From 2019 - 2024
5.553
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Litera HUMANIS LITERASI: Jurnal Ilmu-Ilmu Humaniora Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ATAVISME JURNAL ILMIAH KAJIAN SASTRA LOKABASA UNEJ e-Proceeding Transformatika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Hayula: Indonesian Journal of Multidisciplinary Islamic Studies Khasanah Ilmu - Jurnal Pariwisata Dan Budaya JAPANEDU: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Bahasa Jepang Indonesian EFL Journal Jurnal Studi Al-Qur'an Jurnal Kajian Bahasa, Sastra dan Pengajaran (KIBASP) JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Diglosia: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Kandai Journal of Indonesian Language Education and Literary Al-Tsaqafa: Jurnal Ilmiah Peradaban Islam Arkhais - Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia BAHTERA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra JENTERA: Jurnal Kajian Sastra JUDIKA (JURNAL PENDIDIKAN UNSIKA) Jurnal Sastra Indonesia Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal Community Development Journal: Jurnal Pengabdian Masyarakat Getsempena English Education Journal BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Jurnal Adat dan Budaya Indonesia Majalah Ilmiah Tabuah: Ta`limat, Budaya, Agama dan Humaniora Jurnal Ilmiah SEMANTIKA Arif: Jurnal Sastra dan Kearifan Lokal International Journal of Education and Digital Learning (IJEDL) PROSIDING SEMINAR NASIONAL DAN INTERNASIONAL HIMPUNAN SARJANA-KESUSASTRAAN INDONESIA
Claim Missing Document
Check
Articles

CITRA PEREMPUAN ASMAT DALAM ROMAN NAMAKU TEWERAUT KARYA ANI SEKARNINGSIH: KAJIAN SASTRA FEMINIS Rahmi Yulia Ningsih; Zuriyati Zuriyati; Siti Gomo Attas
Bahtera: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 20 No 2 (2021): Bahtera: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 20 Nomor 2 Juli 2021
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Program Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/bahtera.202.06

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana citra perempuan suku Asmat dalam Roman Namaku Teweraut karya Ani Sekarningsih. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan sastra feminis, sehingga jenis data yang diambil pun bersifat kualitatif yaitu berupa ujaran, pernyataan, dan dialog yang mendeskripsikan citra perempuan dalam Roman Namaku Teweraut karya Ani Sekarningsih. Prosedur penelitian meliputi mengumpulkan, mereduksi, menyajikan, menafsirkan, dan menyimpulkan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) Bentuk ketidakadilan gender yang muncul dalam cerita adalah marginalisasi kaum perempuan akibat kungkungan adat dan budaya, stereotip, dan subordinasi terhadap kaum perempuan; (2) citra perempuan suku Asmat dalam Novel Namaku Teweraut karya Ani Sekarningsih digambarkan sebagai perempuan yang dijadikan objek seksual dan alat pemuas bagi laki-laki; perempuan penggoda; perempuan tertinggal; perempuan sebagai warga kelas dua; perempuan tidak bebas memeroleh pendidikan; perempuan penurut dan mudah ditakhlukkan; perempuan pengurus domestik semata; dan perempuan tersubordinasi. Pengungkapan citra perempuan suku Asmat dalam roman Namaku Teweraut akan memberikan informasi dan pencerahan bagi pembaca untuk lebih memperhatikan saudara kita di suku Asmat – Papua sana yang jauh dari peradaban, sehingga muncul ide dan gagasan untuk menyejahterakan mereka. Kata kunci: Sastra Feminis, Citra perempuan Asmat, Namaku Teweraut
Nilai Moral dan Budaya dalam Cerita Rakyat Sakera dari Pasuruan Pradicta Nurhuda; Novi Anoegrajekti; Siti Gomo Attas
JENTERA: Jurnal Kajian Sastra Vol 10, No 2 (2021): Jentera: Jurnal Kajian Sastra
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jentera.v10i2.4364

Abstract

Sakera was a figure whom the people of Pasuruan loved in his day because he opposed the injustices committed by the Dutch on the workers. However, his struggle to defend the weak turns out his love was betrayed by Brodin who had an affair with his wife. This study aims to (1) describe the moral values in the Sakera folklore, (2) describe the cultural values in the Sakera folklore. This research is a qualitative descriptive study. The data source in this study is the Sakera folklore published on the Pasuruan Regency website. The object of this research is the moral values and cultural values of Sakera folklore. Data collection techniques were carried out by reading and note-taking techniques. Checking the validity of the data used in this study is by diligently reading and taking notes and checking the validity of reference stories through published folklore. The results of this study indicate that (1) the moral values found in the Sakera folklore are (a) the value of tolerance, (b) the value of discipline, (c) the value of hard work, (d) the value of independence, (e) the value of democracy, (f) ) curiosity value, (g) friendly value, (h) social care value, and (i) responsibility value; (2) the cultural values found in the Sakera folklore are (a) philosophical values, (b) the value of patience, (c) the value of togetherness (solidarity), (d) the value of courage, and (e) the value of firm stance. AbstrakSakera merupakan sosok yang sangat dicintai rakyat Pasuruan di zamannya karena dia menentang ketidakadilan yang dilakukan oleh Belanda kepada buruh. Namun, di balik perjuangannya membela kaum lemah, ternyata cintanya dikhianati oleh Brodin yang berselingkuh dengan istrinya. Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan nilai moral dalam cerita rakyat Sakera, (2) mendeskripsikan nilai budaya dalam cerita rakyat Sakera. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah cerita rakyat Sakera yang dimuat dalam situs laman Pemerintah Kabupaten Pasuruan. Objek penelitian ini adalah nilai moral dan nilai budaya cerita rakyat Sakera. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik baca dan teknik catat. Pengecekan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan ketekunan membaca dan mencatat serta mengecek kevalidan cerita referensi melalui cerita rakyat yang sudah dipublikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) nilai moral yang ditemukan dalam cerita rakyat Sakera adalah (a) nilai toleransi, (b) nilai disiplin, (c) nilai kerja keras, (d) nilai mandiri, (e) nilai demokratis, (f) nilai rasa ingin tahu, (g) nilai bersahabat, (h) nilai peduli sosial, dan (i) nilai tanggung jawab; (2) nilai budaya yang ditemukan dalam cerita rakyat Sakera adalah (a) nilai filosofis, (b) nilai kesabaran, (c) nilai kebersamaan (solidaritas), (d) nilai keberanian, dan (e) nilai teguh pendirian.
Structural Analysis of Katoba Ritual Text Speech in Muna Communities S. Sarmadan; Siti Gomo Attas
Journal of Indonesian Language Education and Literary Vol 4, No 2 (2019): JILEL
Publisher : Universitas Sembilanbelas November Kolaka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (770.421 KB) | DOI: 10.31327/jilel.v4i2.1132

Abstract

The katoba ritual as a form of oral tradition from the Muna tribe is an integral part of the culture of the supporting community.  The purpose of this study is to describe the structure of the ritual text speech of the Muna communities.  The structure of the ritual speech utterances in this study is called the pogau toba text (PTT). This study uses a qualitative method with a Van Dijk structural approach that focuses on three frameworks of text structure, namely macro structure, superstructure, and microstructure. The results showed that 1) the macro structure, which is the overall meaning, global meaning, or general meaning of the PTT. The macro structure found in the PTT is the inauguration of a child as a Muslim. This is reflected in the pronunciation of the two words of the shahada of Asyhadu Allah ilaha Ilallah wa ashadu anna Muhammadar Rasulullah which marks a person's Islamic status; 2) superstructure, namely the four main flow structure of PTT in the context of the katoba ritual, namely opening “pembukaan”, toba conditions “syarat-syarat toba”, core of toba “inti toba”, and the closing “penutup”;  and 3) microstructure, which is limited to the style of the PTT language, namely diction or choice of words in the katoba ritual emphasizing religious and moral elements that are concrete through the use of polite and gentle language, found also a parallelism in grammatical structure, and expressions metaphorical expressions that take the symbols of flora and fauna or other natural objects are presented to convey an idea, concept, or specific purpose.
Ideologi Perlawanan dalam Puisi Acep Zamzam Noor: Kritik Poskolonial - Marxis Deni Sapta Nugraha; Zuriyati Zuriyati; Siti Gomo Attas
Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam Vol 17, No 2 (2020): Al-Tsaqafa: Jurnal Ilmiah Peradaban Islam
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/al-tsaqafa.v17i2.10074

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengungkap ideologi perlawanan dalam puisi “Penyataan Cinta” karya Asep Zamzam Noor yang ditulis pada tahun 1998. Puisi ini menyiratkan respon yang begitu khas bernuansa protes, kritik, dan menunjukan aspek perlawanan yang dibungkus dengan satu frasa “pernyataan cinta”. Pengungkapan ideologi perlawanan dalam puisi tersebut dianalisis dengan pendekatan kritik sastra marxis dan poskolonial dengan metode baca-catat. Pembacaan dilakukan berulang-ulang untuk menemukan maksud dan gagasan ideologi perlawanan. Dari sudut pandang marxis, puisi tersebut menyiratkan hubungan realistik antara struktur teks dengan struktur konteks. Penyair juga terlibat dalam proses sejarah yang tidak hanya melibatkan individu namun juga secara sosial.  Pada larik-larik puisi Penyataan Cinta terpotret nuansa poskolonial yang memunculkan keberpihakan terhadap kaum marjinal. Marjinalitas akhirnya menjadi realitas dan cinta menjadi ideologi perlawanan yang ironis, pedih, dan menyedihkan.
Metafora Cinta dalam Novel Balada Cinta Majenun Karya Geidurrahman El-Mishry Marsin Marsin; Ifan Iskandar; Siti Gomo Attas
Jurnal KIBASP (Kajian Bahasa, Sastra dan Pengajaran) Vol 3 No 1 (2019): Jurnal KIBASP (Kajian Bahasa, Sastra dan Pengajaran)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/kibasp.v3i1.913

Abstract

This study aims to describe the metaphor of love spoken by the main character in the novel Balada Cinta Maj Weaving by Geidurrahman El-Mishry using conceptual metaphors. The method used is descriptive analysis. The focus of the love metaphor is the expressions on the speech of the main character. Data collection uses documentation techniques with steps; read, mark, record, and categorize. Technical analysis uses content analysis that looks at the situation and condition of the speaker. The analysis shows that there are metaphorical expressions of love as an expression of the mental condition of the main character who is experiencing sadness, happiness, longing, and hope. Consequently sadness is the most dominant inner condition of hope, longing, and happiness. Conclusion, the whole phrase is used to convey the mental condition of the main character who is in love. Keywords: Metaphor, Conceptual, Love, Mental
Persepsi Dosen dalam Pemilihan dan Pengembangan Bahan Ajar Drama Dimas Anugrah Adiyadmo; Siti Gomo Attas; Ninuk Lustyantie
Jurnal Kajian Bahasa, Sastra dan Pengajaran (KIBASP) Vol 3 No 2 (2020): Jurnal KIBASP (Kajian Bahasa, Sastra dan Pengajaran)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.94 KB) | DOI: 10.31539/kibasp.v3i2.1041

Abstract

The purpose of this study is to describe the lecturers' perceptions of the development of drama teaching materials. The data collection method uses a questionnaire and open interviews given to lecturers who are in charge of Drama courses. This study uses a quantitative approach. The qualitative data findings from the results of an open interview were analyzed by the steps of data reduction, data presentation, and data verification to obtain conclusions. The results showed lecturers perceiving that: (1) teaching materials available so far were still very limited, especially those relating to drama as a performance art, (2) presentation of existing teaching materials was still in the form of textbooks with an amount that was also still very lacking , (3) the description of the material in the teaching material is not yet equipped with audio-visual examples, detailed images, and steps in the practice of playing drama, especially about the elements that build the drama as a performance art, and (4) the material in the teaching material is there is not yet in line with the syllabus of drama courses. Conclusions, the need for further adaptation and development of teaching materials to bridge the gap in the needs of student drama learning with technological developments and the 4.0 revolution. Keywords: Perception, Lecturers, Development, Teaching Materials, Drama
PENULISAN KREATIF DALAM NASKAH DRAMA “KABAYAN DI NEGERI ROMEO” KARANGAN ROSYID E. ABBY Rista Trihandayani; Siti Gomo Attas; Gusti Yarmi
Majalah Ilmiah Tabuah: Ta`limat, Budaya, Agama dan Humaniora Vol. 25 No. 2 (2021): Majalah Ilmiah Tabuah : Ta`limat, Budaya, Agama dan Humaniora
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.127 KB) | DOI: 10.37108/tabuah.v25i2.629

Abstract

This study analyzes the creative writing process for the creation of the play "Kabayan di Negeri Romeo" by Rosyid E. Abby which is an adaptation of the stories "Si Kabayan" and "Romeo and Juliet". The design in this study uses qualitative research, and the method taken in this study is a descriptive method. This study examines and describes the existence of creative writing in the drama script "Kabayan di Negeri Romeo". The drama script adapts the story by using the development of character, plot, and setting elements based on the stories "Si Kabayan" and "Romeo and Juliet". The results of this study will find the creative writing process of drama scripts which can later be used to write drama scripts.
Minat Baca Cerpen Terhadap Pemahaman Struktur Cerpen Yang Baik Dan Benar Pembaca Rubrik Cerpen Portal Basabasi.Co Siti Gomo Attas; Gusti Yarmi; David Darwin
Jurnal Ilmiah SEMANTIKA Vol. 2 No. 02 (2021): Februari
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.598 KB) | DOI: 10.46772/semantika.v2i02.381

Abstract

Cerita pendek (cerpen) adalah kisah yang selesai dibaca sekali duduk sekira setengah hingga dua jam. Sehingga minat membaca cerpen sejatinya lebih merupakan proses awal untuk memahami teks yang dibaca. Sehingga apabila seorang membaca suatu cerpen pada dasanya ia memahami unsur di dalam cerpen tersebut. Peneliti tertarik untuk mengkaji apakah minat membaca cerpen itu selaras dengan kemampuan pemahaman struktur cerpen yang dibacanya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini menghasilkan temuan signifikan bahwa minat membaca cerpen basabasi.co berkaitan erat dengan pemahaman struktur cerpen yang baik dan benar
Budaya Lokal Pada Kampung Budaya Sindangbarang Bogor Dalam Ragam Teks Tulisan Mahasiswa Sebagai Bentuk Industri Kreatif Pembelajaran Rina Rosdiana; Siti Gomo Attas
Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal Vol 8, No 1 (2022): January 2022
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/aksara.8.1.663-676.2022

Abstract

Penelitian ini mengkaji pengertian, pemahaman, serta eksplorasi bentuk kelokalan budaya yang dipaparkan dalam beragam teks. Budaya dapat terlihat dalam sejumlah konsep, refresentasi prilaku manusia, dan dalam berbagai bentuk produk budaya. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik studi pustaka. Jenisjenis teks terdiri atas deskripsi, eksplanasi, eksposisi, dan prosedural. Keempat jenis tulisan tersebut merupakan objek kajian yang dilakukan secara acak. Hasil penelitian berupa ragam teks dengan mengacu pada data budaya di Kampung Budaya Sindangbarang kabupaten Bogor. Beragam teks dari 17 mahasiswa dibuat sebagai produk industri kreatif pembelajaran dalam perkuliahan. Pengembangan Keterampilan Menulis. Khusus analisis budaya lokal dipilih sepuluh teks, Pengembangan teks memuat budaya lokal dengan beragam genre teks. Teks deskripsi pada Kampung Budaya Sindangbarang. Permainan Egrang, Dampuh, dan Bakiak, dan permainan “Boy-boy-an” baik sebagai objek budaya atau filosofi nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Pada teks prosedur memuat Langkah-langkah melakukan teknik permainannya. Pada jenis teks eksposisi objek budaya itu dijabarkan sebagai sebuah konsep pemikiran yang argumentatif, seperti pelestarian Kampung Budaya. Sementara pada teks eksplanasi produk budaya tersebut lebih dilihat pada pemahaman konsep permainan
Tradisi Perahu Bidar sebagai Warisan Budaya dalam Kehidupan Masyarakat Kota Palembang Andriamella Elfarissyah; Siti Gomo Attas
JUDIKA (JURNAL PENDIDIKAN UNSIKA) Vol. 10 No. 1 (2022): JUDIKA (JURNAL PENDIDIKAN UNSIKA)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35706/judika.v10i1.5842

Abstract

Tradisi Perahu Bidar adalah salah satu warisan budaya pada masyarakat kota Palembang yang patut untuk dilestarikan. Keberadaan perlombaan perahu bidar selalu dinantikan oleh masyarakat Palembang, karena tradisi ini memiliki nilai-nilai kehidupan bagi masyarakat kota Palembang yang dikenal sebagai wilayah maritim. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejarah tradisi perahu bidar di Sungai Musi dan upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan tradisi bidar sebagai warisan budaya pada masyarakat Palembang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, data-data penelitian didapat melalui wawancara, observasi dan tinjauan pustaka. Peneliti mendeskripsikan tentang sejarah tradisi perahu bidar sebagai warisan budaya dan upaya-upaya pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan tradisi perahu bidar disungai musi. Penelitian ini kedapannya diharapkan sebagai bukti bahwa adanya kaitan antara perlombaan tradisi bidar ini sebagai warisan budaya leluhur yang harus dilestarikan sehingga bisa diteruskan oleh generasi selanjutnya pada masyarakat kota Palembang.