Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Penentuan Derajat Ovalositosis Berdasarkan Pemeriksaan Mikroskopis Dan Konfirmasi Dna I Gusti Ayu Nyoman Danuyanti; Zainal Fikri; Rita Sopiatun
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 2, No 1 (2015): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.294 KB) | DOI: 10.32807/jambs.v2i1.30

Abstract

Ovalositosis adalah penyakit herediter asimtomatik yang diturunkan menurut pola autosomal dominan, ditandai dengan lebih dari 20% eritrosit berbentuk oval di dalam tubuh penderita. Keadaan asimtomatik ini terjadi karena mekanisme kompensasi dari tingginya retikulosit pada sebagian besar penderita ovalositosis. Bentuk klinis terdapat pada penderita heterozigot, sedangkan pada homozigot jarang ditemukan dan sifatnya letal. Ovalosit sangat kaku (rigid) dibandingkan eritrosit normal dan tidak fleksibel saat melewati kapiler yang lebih kecil dari diameter eritrosit sehingga mudah ruptur. Ovalosit juga resisten terhadap parasit malaria, sehingga frekuensi penderita ovalositosis lebih tinggi di daerah endemis malaria karena survival penderita tersebut untuk tinggal di daerah endemis malaria lebih tinggi daripada orang dengan bentuk eritrosit normal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan derajat ovalositosis berdasarkan hasil pemeriksaan secara mikroskopis dan konfirmasi DNA sebagai standar atau acuan dalam menyimpulkan individu terindindikasi ovalositosis. Sampel diambil dari penduduk yang tinggal di desa Sekotong Barat khususnya penduduk yang tinggal di dusun Kelep, Dasan Baru dan Batu Putih Kecamatan Sekotong, Lombok Barat yang sudah dilakukan pada bulan November 2009 sampai dengan Pebruari 2010. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling yang untuk pengambilan sampel darah kapiler sebagai hapusan darah, kemudian setelah hapusan darah dievaluasi dilakukan pengambilan sampel darah vena secara purposive sampling bagi individu yang terevaluasi positif ovalositosis diatas 10% baik laki-laki maupun perempuan serta bersedia sebagai subjek penelitian untuk dilakukan tes konfirmasi DNA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa individu dengan kriteria ovalosit < 50% tidak menunjukan adanya mutasi gena protein band 3 sebagai indikator kelainan sel darah dalam hal ini ovalosit sehingga dapat disimpulkan individu tersebut negatif ovalositosis, sedangkan untuk individu dengan kriteria ovalosit ≥ 50% menunjukkan hasil positif pada tes konfirmasi DNA.
Identifikasi Pengetahuan dan Kemampuan Pasangan Usia Subur (PUS) Dalam Memilih Jenis Keluarga Berencana (KB) Berdasarkan Usia dan Pendidikan Erien Luthfia; Kirana Candra Sari; Rita Sopiatun; Fitra Arsy Nur Cory&#039;ah
Jurnal Keperawatan Terpadu (Integrated Nursing Journal) Vol 3, No 2 (2021): OKTOBER
Publisher : Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jkt.v3i2.197

Abstract

Program Keluarga Berencana (KB) mempunyai kontribusi penting dalam pembangunan sumber daya manusia yang berdampak pada peningkatan kualitas penduduk. Pasangan Usia Subur (PUS) dapat mengikuti program KB untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga, penurunan angka kepadatan penduduk, dan penanggulangan kesehatan reproduksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengetahuan dan kemampuan Pasangan Usia Subur (PUS) dalam memilih jenis Keluarga Berencana (KB) berdasarkan usia dan pendidikan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah Purposive Sampling, dengan jumlah sampling 50 PUS. Hasil penelitian menunjukan bahwa PUS dapat mengidentifikasi dan memiliki kemampuan yang baik dalam memilih kontrasepsi yang sesuai. Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa kemampuan PUS dalam mengidentifikasi jenis KB berpengaruh dalam pemilihan jenis kontrasepsi yang dipakai.
PEMBERIAN DUKUNGAN KELUARGA DAN KADER TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN IBU HAMIL RESIKO TINGGI DALAM MENGHADAPI PERSALINAN Devi Rahmawati; irmayani irmayani; Rita Sopiatun
Jurnal Midwifery Update (MU) Vol 4, No 1 (2022): Jurnal Midwifery Update (MU)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jmu.v4i1.136

Abstract

Kehamilan berisiko tinggi  dikaitkan dengan lebih banyak kecemasan dan depresi yang akan memperberat resiko komplikasi pada ibu dan bayinya, Pemberian dukungan sosial akan dapat menekan kecemasan dalam menghadapi persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian dukungan keluarga dan kader terhadap penurunan tingkat kecemasan ibu hamil resiko tinggi dalam menghadapi persalinan diwilayah kerja Puskesmas Karang Pule tahun 2020. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi-eksperimen dalam bentuk Two group pretest-posttest without control group, penelitian ini dilakukan pada bulan Februari-Maret 2020. Populasi dalam penelitian ini Ibu hamil resiko tinggi di wilayah kerja Puskesmas Karang Pule,  sampel penelitian yaitu 36 ibu hamil resti yang memiliki kecemasan dalam menghadapi persalinan,  data yang digunakan data primer dan sekunder. Hasil uji statistic dengan Uji wilxocon didapatkan hasil p =0,000 < α = 0,05, maka ada pengaruh dukungan keluarga dan kader terhadap kecemasan ibu hamil resti dalam menghadapi persalinan, dan dilakukan uji Levin didapatkan hasil 3.5 kali artinya dukungan keluarga 3.5 kali lebih efektif dalam menurunkan kecemasan ibu hamil resti dalam menghadapi persalinan, dibandingkan dukungan kader. Dukungan keluarga 3.5 kali lebih efektif dalam menurunkan kecemasan pada ibu hamil resiko tinggi dalam menghadapi persalinan.
Pengaruh Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil Terhadap Tingkat Pengetahuan dan Kecemasan Ibu Menghadapi Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Kuripan Rita Sopiatun; Eva Niamatul Husna; Yunita Marliana; Lina Sundayani
Empiricism Journal Vol. 4 No. 1: June 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/ej.v4i1.1285

Abstract

Resiko tinggi dapat mengalami berbagai permasalahan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Kelas ibu hamil resiko tinggi merupakan salah satu program untuk meningkatkan pengetahuan dan menurunkan kecemasan pada ibu hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan kelas ibu hamil resiko tinggi terhadap tingkat pengetahuan dan kecemasan ibu dalam menghadapi persalinan. Penelitian ini menggunakan jenis rancangan penelitian pre-eksperiment dengan one group pretest-posttest. Penelitian ini melibatkan 33 ibu hamil yang memenuhi kriteria inklusi. Uji statistik yang digunakan untuk pengetahuan dan kecemasan adalah uji Wilcoxon. Analisis univariat digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik dari masing–msing variabel sementara analisis bivariat digunakan untuk mengidentifikasi hubungan antara dua variabel. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan sebelum penyuluhan dengan kategori kurang sebanyak 15 orang (45,5%) dan setelah penyuluhan dengan kategori baik sebanyak 18 orang (54,5%). Sedangkan tingkat kecemasan sebelum penyuluhan dengan kategori tinggi sebanyak 18 orang (54,5%) dan setelah penyuluhan dengan kategori rendah sebanyak 22 orang (66,7%). Setelah dilakukan uji statistik menggunakan wilcoxon nilai signifikan p sebesar 0,000<0,05. Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh kelas ibu hamil resiko tinggi terhadap tingkat pengetahuan dan kecemasan ibu menghadapi persalinan. The Effect of Class Implementation on Level of Knowledge and Anxiety of Pregnant Women Towards Labor in The Working Area of The Kuripan Health Center Abstract High-risk pregnant women can experience various problems that are influenced by various factors. The class for high-risk pregnant women is a program to increase knowledge and reduce anxiety in pregnant women. This study aims to determine the effect of implementing classes for high-risk pregnant women on the level of knowledge and anxiety of mothers in facing childbirth. This study used a pre-experimental research design with one group pretest-posttest. This study involved 33 pregnant women who met the inclusion criteria. The statistical test used for knowledge and anxiety is the Wilcoxon test. Univariate analysis is used to describe the characteristics of each variable while bivariate analysis is used to identify the relationship between the two variables. Results: The results showed that the level of knowledge before counseling was in the less category as many as 15 people (45.5%) and after counseling with good categories as many as 18 people (54.5%). While the level of anxiety before counseling in the high category was 18 people (54.5%) and after counseling in the low category were 22 people (66.7%). After statistical tests were carried out using Wilcoxon, the significant value of p was 0.000 <0.05. It can be concluded that there is an influence of the class of high-risk pregnant women on the level of knowledge and anxiety of mothers facing childbirth.