Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Hubungan Lalapan dengan Kejadian Infeksi Soil Transmitted Helmiths (STH) pada Anak Sekolah di Kecamatan Gandus Tahun 2019 Hafyarie Harnan; Rico Januar Sitorus; Chairil Anwar; Herry Hermansyah; Hernita Hernita
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 7, No 1 (2020): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jambs.v7i1.160

Abstract

Infeksi Soil Transmitted Helmiths(STH) masih banyak ditemukan di negara berkembang termasuk Indonesia. Infeksi STH ini kurang mendapatkan perhatian sebab kebanyakan tanpa gejala. Apabila hal tersebut dibiarkan terus menerus maka infeksi STH ini akan menjadi lebih berat dan berbahaya. Anak usia sekolah dasar rentan untuk mengalami infeksi ini. Banyak faktor yang menyebabkan kejadian infeksi STH tersebut. Diantaranya kebiasaan mengkonsumi lalalapan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan konsumsi lalapan pada anak sekolah di Kecamatan Gandus Kota Palembang. Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Penelitian dilakukan terhadap 174 anak sekolah dasar yang tersebar di lima kelurahan. Pengambilan sampel dilakukan secara  Multi Stage Random Sampling. Pengumpulan data Primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner. Dilakukan pemeriksaan faeces untuk mengidentifikasi adanya infeksi kecacingan menggunakan metode Kato Katz dan modifikasi Harada Mori. Data selanjutnya dianalisis menggunakan uji bivariate dan multivariate menggunakan aplikasi Stata versi 15. Hasil pemeriksaan faeces didapatkan positif infeksi kecacingan 23,6%. Analisis bivariat menunjukkan bahwa kebiasaan sebelum menyajikan lalapan (p=0,047) ; OR=2,329 dan kebiasaan makan lalapan di luar (p=0,016) ; OR=2,529 memiliki hubungan yang signifikan terhadap kejadian infeksi STH, akan tetapi frekuensi mengkonsumsi lalapan (p=0,493) ; OR=1,297 dan tempat beli lalapan (p=0,318) ; OR=1,43 memiliki hubungan yang tidak signifikan. Faktor yang paling dominan adalah makan lalapan di luar rumah. Kesimpulan kebiasaan sebelum menyajikan lalapan dan kebiasaan mengkonsumilalapan di luar rumah merupakan faktor risiko kejadian infeksi STH. Faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap kejadian infeksi STH di Kecamatan Gandus Kota Palembang adalah kebiasaan makan lalapan di luar rumah.
ANALISIS PEMERIKSAAN KADAR KOLESTEROL MENURUT WAKTU SENTRIFUGASI Asrori Asrori; Herry Hermansyah; Erwin Edyansyah; Puput Maya Sari
Klinikal Sains : Jurnal Analis Kesehatan Vol 10 No 1 (2022): Juni
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/klinikal_sains.v10i1.2344

Abstract

Abstrak Pemeriksaan lemak darah seperti kolesterol merupakan salah satu parameter kimia klinik yang berguna untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan kadar kolesterol dalam tubuh. Pemeriksaan lemak darah dilakukan dengan mengunakan sampel serum atau plasma. Spesimen yang biasa digunakan sampel serum atau plasma dengan cara dicentifuge dengan kecepatan 3000 RPM selama 5-15 menit. Kenyataan di lapangan sering kali diabaikan oleh beberapa teknisi dengan mengurangi lama waktu sentrifugasi yang bertujuan untuk mempersingkat waktu pemeriksaan. Sampel darah yang disentrifugasi dengan waktu yang tidak tepat akan merusak enzim lipoprotein pada kolesterol. Waktu sentrifugasi yang terlalu singkat akan menyebabkan serum dan zat-zat yang terkandung didalamnya tidak terpisah sempurna dari sel-sel darah sehingga akan menyebabkan hasil rendah palsu, sementara itu waktu sentrifugasi yang terlalu lama selain dapat merusak senyawa lipoprotein juga akan menyebabkan sampel hemolisis. Tujuan Penelitian: untuk mengetahui hasil analisis pemeriksaan kadar kolesterol menurut lama waktu serum sentrifugasi. Metode Penelitian: Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross-sectional dan dilakukan di Laboratorium Kimia Klinik Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Palembang. Sampel penelitian ini adalah sebanyak 30 sampel. Analisis data menggunakan One Way Anova. Hasil Penelitian: menunjukkan bahwa adanya perbedaan terhadap kadar kolesterol berdasarkan waktu sentrifugasi dengan p value 0.004 (p<ɑ 0.05) dengan nilai rata-rata hasil pemeriksaan kadar kolesterol yang disentrifugasi selama 5 menit sebesar 180.90 mg/dL, selama 10 menit sebesar 158.73 mg/dL, selama 15 menit sebesar 169.60 mg/dL. Kesimpulan: Adanya perbedaan terhadap kadar kolesterol berdasarkan waktu Sentrifugasi. Kata Kunci : kolesterol, waktu sentrifugasi, kecepatan sentrifugasi
PENINGKATAN PENGETAHUAN PENYAKIT KECACINGAN PADA SISWA SD NEGERI 186 PALEMBANG Karneli Karneli; Witi Karwiti; Herry Hermansyah
ABDIKEMAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No Tahun (2020): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (ABDIKEMAS)
Publisher : PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT, POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.013 KB) | DOI: 10.36086/j.abdikemas.v2iTahun.1197

Abstract

Health is a basic need for humans in general, one of the problems of Indonesian society both in rural and urban areas with inadequate hygiene and sanitation conditions is helminth infection. Worms are still a major health and economic problem in society, especially in people who do not keep themselves clean. It is estimated that around the world there are still as many as 300 million cases of helminthiasis, either single infestation or mixed infestation of worms. According to Gordon and Le Richt (1950) the emergence of a disease as stated by is largely determined by three main factors, namely the host (host), the cause of the disease (agent), and the environment (environment). that factor. If the main cause has been found, continue with efforts to overcome the cause in question, which in this case is to provide and organize health education efforts.
HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN KELUARGA DAN PRILAKU KELUARGA DENGAN KEJADIAN TB PARU DI RSUD KAYUAGUNGTAHUN 2018 Saidina Ali; Karneli Karneli; Herry Hermansyah
Journal of Medical Laboratory and Science Vol 1 No 1 (2021): JMLS : Journal of Medical Laboratory and Science
Publisher : Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.897 KB) | DOI: 10.36086/medlabscience.v1i1.613

Abstract

Latar Belakang: Penyakit tuberkulosis paru merupakan penyakit infeksi yang penyebarannya sangat mudah sekali yaitu: melalui batuk,bersin dan berbicara,Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara lingkungan keluarga dan prilaku keluarga dengan kejadian Di RSUD Kayu Agung Pada Tahun 2018. Metode penelitian bersifat Deskriptif dengan desain cross sectional. Penelitian ini dilakukan di RSUD Kayu Agung. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien yang berobat di instalasi rawat jalan penyakit Di RSUD Kayu Agung. Hasil penelitian dari semua populasi didaptkan 10 responden dengan persentase (33.3%) jumlah ini lebih kecil dibanding responden yang tidak terdiagnosa TB Paru dengan persentase (66.7%). Berdasarkan Lingkungan Keluarga yang tidak sehat sebanyak 10 responden dengan persentase (33.3%) jumlah ini lebih kecil dibanding responden Lingkungan Keluarga yang sehat dengan persentase (66.7%). berdasarkan Prilaku Keluarga buruk didapatkan persentase (36.7%), jumlah ini lebih kecil dibanding responden Prilaku Keluarga baik dengan persentase (63.3%). Berdasarkan uji chi square pada α=0.05 diperolehp value=0.005< α=0.05 maka menunjukan ada hubungan yang bermakna antara lingkungan keluarga dengan kejadian TB Paru. Kesimpulan secara hipotesis menyatakan ada hubungan antara prilaku keluarga dengan kejadian TB Paru dan menyatakan ada hubungan antara lingkungan keluarga dengan kejadian TB Paru.. Kata kunci : TB Paru,Lingkungan keluarga, Prilaku keluarga
GAMBARAN KEBERADAAN Escherichia coli PADA PRODUK OLAHAN DAGING BAKSO YANG DIJUAL DI KECAMATAN ILIR BARAT I KOTA PALEMBANG TAHUN 2018 Inna Agustin; Refai Refai; Herry Hermansyah; Karneli Karneli
Journal of Medical Laboratory and Science Vol 1 No 2 (2021): JMLS : Journal of Medical Laboratory and Science
Publisher : Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.615 KB) | DOI: 10.36086/medlabscience.v1i2.1097

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang : Bakso adalah produk olahan daging berbentuk bulatan atau lain yang dibuat dari campuran daging dan pati. Bakso merupakan produk yang sangat digemari masyarakat selain karena rasanya yang lezat bakso juga merupakan jajanan yang sangat mudah ditemui di mana-mana. Lingkungan, penyimpanan bahan makanan dan kebersihan diri yang kurang higienis dapat menyebabkan bakso tercemar bakteri Escherichia coli. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran keberadaan Escherichia coli pada produk olahan daging bakso yang dijual di Kecamatan Ilir Barat I Kota Palembang Tahun 2018. Metode : Penelitian ini bersifat deskriptif. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive dengan sampel bakso yang diambil dari masing-masing 10 pedagang bakso di Kecamatan Ilir Barat I dan tiap sampel diambil sebanyak 250-300gram. Metode pemeriksaan yaitu isolasi dan identifikasi. Hasil : Dari hasil 10 sampel bakso, didapatkan 1 sampel (10%) ditemukan positif Escherichia coli. Berdasarkan lingkungan tempat berjualan yang kurang baik didapatkan hasil dari 2 sampel, 1 sampel (50%) ditemukan positif Escherichia coli. Berdasarkan penyimpanan bahan makanan yang terbuka didapatkan hasil dari 7 sampel, 1 sampel (14,3%) ditemukan positif Escherichia coli. Berdasarkan kebersihan diri yang kurang baik didapatkan hasil dari 4 sampel, 1 sampel (25%) ditemukan positif Escherichia coli. Kesimpulan : Produk olahan daging bakso yang dijual terdapat adanya Escherichia coli. Disarankan para penjual untuk menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri serta menyimpan bahan makanan secara tertutup. Bagi konsumen sebaiknya memperhatikan kebersihan makanan yang akan dikonsumsi. Kata Kunci: Bakso, Escherichia coli, Produk olahan daging ABSTRACT Background : Meatballs are processed meat products in the form of circles or other made from a mixture of meat and starch. Meatballs are a product that is very popular with the public, apart from the delicious taste, meatballs are also snacks that are very easy to find everywhere. The environment, food storage and unhygienic personal hygiene can cause meatballs to be contaminated with Escherichia coli bacteria. The purpose of this study was to describe the presence of Escherichia coli in processed meatball products sold in Ilir Barat I District, Palembang City in 2018. Methods: This study is descriptive. The sampling technique used was purposive with samples of meatballs taken from each of 10 meatball traders in Ilir Barat I District and each sample was taken as much as 250-300 grams. The inspection method is isolation and identification. Results: From the results of 10 samples of meatballs, 1 sample (10%) was found to be positive for Escherichia coli. Based on the unfavorable selling environment, the results obtained from 2 samples, 1 sample (50%) was found to be positive for Escherichia coli. Based on the open storage of food ingredients, 7 samples were found, 1 sample (14.3%) was found to be positive for Escherichia coli. Based on poor personal hygiene, 4 samples were found, 1 sample (25%) was found to be positive for Escherichia coli. Conclusion: Processed meatball products sold contain Escherichia coli. Sellers are advised to keep the environment clean and personal hygiene and keep food ingredients closed. Consumers should pay attention to the cleanliness of the food to be consumed. Keywords: Meatballs, Escherichia coli, Processed meat products
EFEK PENYEMPROTAN PESTISIDA TERHADAP KADAR SGOT DAN SGPT PADA PETANI DI DESA SIMPANG ASAM iis afriayani; Nindya Nigrum Suwondo; Meri Suzana; herry Hermansyah
Klinikal Sains : Jurnal Analis Kesehatan Vol 11 No 1 (2023): Juni
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/klinikal_sains.v11i1.3291

Abstract

Pesticide is materian which used dalam increasing agricultural production. In addition includes toxic materials and dangerous. Pesticide enter into body through some way ie the digestive tract, respiratory tract and skin. Effect that caused if accumulated in long term can cause liver cirrhosis effect an increase in SGOT and SGPT in blood. Several risk factor for impaired liver function experienced by farmer use pesticide i.e age, working period, lenght of work, personal protective equipment, and position farmer against wind direction. Research purposes this is determine the analysis effect used pesticide for content SGOT and SGPT on farmers. Type of research use is associative using primary data. Sampling technique used perposive sampling and number samples use 37 samples. Correlation test in research using Chi-square. Analysis result indicate p value >0,005 there is no relationship between characteristics farmer use pesticide such as age, working periode, use of personal protective equipment, and position farmer on wind direction with content SGOT dan SGPT. Keywords : Pesticide, Liver, SGOT and SGPT