Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Overekspresi HSP70 oleh Makrofag karena Induksi low-level laser pada Luka Bakar . Vera Dewi Mulia, Troef Soemarno
Majalah Patologi Indonesia Vol 21 No 1 (2012): MPI
Publisher : Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Indonesia (IAPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.897 KB)

Abstract

ABSTRAK Latar belakang Makrofag merupakan suatu komponen penting yang berperan dalam proses penyembuhan luka. Penelitian ini dilakukan untk meneliti pengaruh terapi low level laser (LLLT) terhadap aktivasi makrofag dalam pelepasan Heat Shock Protein (HSP) 70 dan Fibroblast Growth Factor (FGF) pada proses penyembuhan luka bakar pada kulit mencit. Metode Enam belas mencit dibagi dalam 2 kelompok dan dilakukan pembuatan luka bakar derajat 2 pada kulit punggung. Pada kelompok kontrol, luka bakar dioles dengan silver sulfadiazine (SSD) 1% secara topikal dan ditutup plaster. Pada kelompok perlakuan, luka bakar diterapi dengan low level laser Therapy (LLLT) energi 4 J/cm2, dioles dengan silver sulfadiazine 1% secara topikal dan ditutup plaster. Pada hari keempat dilakukan biopsi pada lesi luka bakar. Sediaan mikroskopik dibuat dan dipulas dengan pulasan HE dan teknik imunohistokimia. Hasil Analisa statistik dengan t-test pada makrofag penghasil HSP70 dan FGF antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol menunjukkan adanya perbedaan bermakna. Sedangkan, analisa statistik dengan Pearson-test pada makrofag penghasil HSP70 dan FGF antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol menunjukkan adanya hubungan positif dan perbedaan bermakna. Kesimpulan Low level laser therapy berperan dalam menginduksi aktivasi makrofag untuk menghasilkan HSP70 endogen dan FGF pada lesi luka bakar derajat 2 pada proses penyembuhan luka. Kata Kunci : proses penyembuhan, lesi luka bakar derajat 2, low-level laser terapi, makrofag. ABSTRACT Background Macrophages have been shown to participate in the wound healing process. Thisstudy is toinvestigate the effects of low-level laser therapy (LLLT) on macrophages activation in producing Heat Shock Protein 70 (HSP70) and Fibroblast growth Factor (FGF) on the burn healing process of skin hamster. Methods Sixteen hamsters were divided into two groups and subjected to second degree burn lesion. In the control group, second degree burn lesion was applied topically with silver sulfadiazine (SSD) 1% and closed dressing. In the treatment group, second degree burn was treated with LLLT at energy densities of 4J/cm2, applied topically with silver sulfadiazine 1% and closed dressing. On the fourth days, a biopsy was performed on the burn lesion. Slide microscopic were made and staining with Hematoxylin Eosin (HE) and immunohistochemistry techniques. Results Statistical analysis with t-test on HSP70 and FGF producing macrophage between treatment and control group showed that a significantly differences. While analysis with Pearson-test on HSP70 and FGF producing macrophage between treatment and control group showed a positive correlation and significant differences. Conclusion Low-level laser therapy (LLLT) roled on induced macrophages activation in producing endogenous HSP 70 and FGF on the second-degree burn lesion of the wound healing process. Keywords: healing process, second degree burn lesion, low-level laser therapy, macrophage
Efektivitas gel madu lokal Aceh terhadap penyembuhan luka bakar pada tikus putih (Rattus norvegicus) Vera Dewi Mulia; Muhammad Jailani; Syamsul Rizal; Ghina Raudathul Jannah
Jurnal Bioleuser Vol 3, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Syiah Ku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/j. bioleuser.v3i2.18819

Abstract

Luka bakar memerlukan terapi yang dapat mengurangi nyeri, melindungi dari infeksi dan mempercepat kontraksi pada wilayah luka. Madu berpotensi sebagai agen terapetik alami untuk penanganan luka bakar karena mengandung metabolit sekunder dan H2O2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas madu Trumon dalam memperkecil ukuran luka bakar pada tikus. Sebanyak 30 ekor tikus dengan luka bakar derajat IIb dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok kontrol (tidak mendapat terapi) dan kelompok terapi gel madu dengan variasi konsentrasi yaitu 20%, 40%, 60%, dan 80%. Besarnya penutupan luka diukur pada hari ke-5, 10 dan 15.  Hasil studi menunjukkan bahwa pemberian madu secara topikal pada luka bakar derajat IIb dapat mempercepat penutupan luka dengan hasil optimal terlihat pada konsentrasi gel 60%
PERAWATAN PASIEN KEMOTERAPI: STRATEGI KOPING RELIGIUS UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP Vera Dewi Mulia; Indra Gunawan; Suryawati Suryawati
Idea Nursing Journal Vol 9, No 3 (2018): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.345 KB) | DOI: 10.52199/inj.v9i3.15057

Abstract

Perawatan pasien kanker payudara selama kemoterapi khususnya yang menjalani rawat inap di rumah sakit tidak hanya harus didukung oleh keterampilan perawat di bidang ilmu medis tetapi juga pemahaman ilmu psikologis. Strategi koping religius dipercaya dapat mengatasi perubahan psikologis pada pasien sehingga dapat meningkatkat kualitas hidupnya. Penelitan ini dilakukan untuk melihat hubungan koping religius dalam meningkatkan kualitas hidup pasien kanker payudara di Rumah Sakit Zainoel Abidin, Banda Aceh. Studi pada 40 orang pasien menunjukkan bahwa mayoritas pasien memiliki koping religius adaptif (82%) dan memiliki kualitas hidup baik (82%) sehingga dapat disimpulkan bahwa koping religius sangat berpengaruh dalam meningkatkan kualitas hidup pasien. Kata Kunci : Religius koping, kualitas hidup, kemoterapi ABSTRACT  The care of breast cancer patients during chemotherapy, especially those undergoing hospitalization in hospitals, must not only be supported by nurses' skills in the medical sciences but also psychological sciences. Religious coping strategies are believed to be able to overcome psychological changes in patients so they can improve their quality of life. This research was conducted to look at the relationship of religious coping in improving the quality of life for breast cancer patients at Zainoel Abidin Hospital, Banda Aceh. Studies on 40 patients showed that the majority of patients had adaptive religious coping (82%) and had a good quality of life (82%) so it could be concluded that religious coping was very influential in improving the quality of life of patients.  Keywords : Religious coping, quality of life, chemotherapy  
Hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap terhadap imunisasi vaksin Human Papilloma Virus sebagai pencegahan primer kanker serviks pada mahasiswi fakultas keperawatan Unsyiah Vera Dewi Mulia; Nurrahmah Latifa; Mirfandi Amirsyah; Hijra Suardi Novia
Jurnal Kedokteran Syiah Kuala Vol 21, No 3 (2021): Volume 21 Nomor 3 Desember 2021
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jks.v21i3.23857

Abstract

     Abstrak. Kanker serviks merupakan silent killer disease dengan penderita risiko tinggi pada perempuan mulai umur 20 tahun. Human Papilloma Virus (HPV) adalah penyebab terjadinya kanker serviks. Kanker serviks dapat dicegah secara efektif dengan vaksinasi HPV. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan sikap terhadap imunisasi vaksin HPV sebagai pencegahan primer kanker serviks pada Mahasiswi Fakultas Keperawatan Unsyiah. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Sampel penelitian adalah 82 Mahasiswi Fakultas Keperawatan Unsyiah. Pemilihan sampel menggunakan teknik proportional random sampling. Pengambilan data dilakukan dengan mengisi kuisioner online (google form). Uji hipotesis yang digunakan adalah fisher exact test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 41 Mahasiswi (50.0%) memiliki tingkat pengetahuan baik dan sikap positif terhadap imunisasi vaksin HPV sebanyak 78 Mahasiswi (95.1%). Hasil uji statistik fisher exact test diperoleh p-value sebesar 0.000 (p 0.05), sehingga H0 ditolak. Kesimpulan yang diperoleh adalah terdapat hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap terhadap imunisasi vaksin HPV sebagai pencegahan primer kanker serviks pada Mahasiswi Fakultas Keperawatan Unsyiah. Kata kunci: Pengetahuan, sikap, imunisasi vaksin HPV, mahasiswi Abstract. Cervical cancer is the silent killer disease with high risk patients in women starting at 20 years old. Human Papilloma Virus (HPV) is known as precursor of cervical cancer. Cervical cancer can be prevented effectively by practicing HPV vaccine. The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge and attitude toward HPV vaccination as primary prevention of cervical cancer for student in Nursing Faculty of Syiah Kuala University. This research is an observational analytic study with cross sectional design. The sample of this research are students in Nursing Faculty of Syiah Kuala University with the quantity of 82 students taken by using proportional random smapling technique. The data was collected by filling out an online questionnaire (google form). The hypothesis in this study was analyzed by fisher exact test. The results showed that there was 41 college student (50.0%) had a good of knowledge and positive attitude about HPV vaccination there was 78 college students (95.1%). Fisher exact test statistic test result obtained p-value was 0.000 (p 0.05), so H0 was rejected. The conclusion is there was a relationship between knowledge and attitude toward HPV vaccination as primary prevention of cervical cancer for students in Nursing Faculty of Syiah Kuala University. Keywords: Knowledge, attitude, HPV vaccination immunization, college student
Interaksi obat potensial pada pasien usia lanjut Hijra Novia Suardi; Suryawati Suryawati; Vera Dewi Mulia
Jurnal Kedokteran Syiah Kuala Vol 21, No 1 (2021): Volume 21 Nomor 1 April 2021
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jks.v21i1.21272

Abstract

Interaksi obat beresiko terjadi pada kelompok usia lanjut karena penggunaan jumlah obat yang banyak (polifarmasi). Resiko interaksi obat ini dapat meningkat karena perubahan anatomi dan fisiologi tubuh yang menyebabkan  penurunan fungsi dari organ yang terlibat dalam proses absorpsi, metabolisme, distribusi dan ekskresi obat. Artikel ini memaparkan beberapa interaksi obat potensial akibat penggunaan lebih dari satu obat pada saat yang bersamaan. Interaksi obat tersebut meliput penggunaan warfarin, ACE-inhibitor dan Digoksin.
Nasal Associated Lymphoma Tumors Reno Keumalazia Kamarlis; Vera Dewi Mulia; Benny Kurnia
Budapest International Research in Exact Sciences (BirEx) Journal Vol 2, No 3 (2020): Budapest International Research in Exact Sciences, July
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birex.v2i3.1062

Abstract

This study analyses nasal associated lymphoma tumors, the results of histopathological examination obtained a picture that supports the establishment of a diffuse large B-cell lymphoma (DLBCL) with the characteristics of typical cells. This patient does not support an extranodal NK / T nasal lymphoma type cell because there are no glandular mucosa and clear cell peculiar changes as well as areas that experience necrosis, vascular destruction and fibrinoid deposits in blood vessel walls
TRIGONELLA FOENUM : A REVIEW OF HYPOGLYCEMIC ACTIVITY Suryawati Suryawati; Safrida Safrida; Firdausa Sarah; Azizah Vonna; Vera Dewi Mulia
Jurnal Natural Volume 19 Number 3, October 2019
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.553 KB) | DOI: 10.24815/jn.v19i3.13405

Abstract

Treatment of diabetes mellitus is intended to reduce the risk of blindness, kidney failure, neuropathy and heart disease that can develop due to the chronic increase in the blood glucose level. The selected hypoglycemic agents should be effective, safe and readily available. The widely used agents work by interrupting enzymes responsible for glucose regulation. Those enzymes are α-amilase, α-glucosidase, dipeptidyl peptidase-IV, aldose reductase and angiotensin converting enzyme. A medicinal plant, fenugreek (Trigonella foenum-graecum) has been used as an antidiabetic folk medicine. This review provides information related to in vitro studies showing antihyperglycemic activity of fenugreek along with an in vivo study in animals. In addition, potential phytochemicals that have been isolated from this plant are described and play a role in the searching for the most potent agents for diabetes mellitus therapy.
Acute toxicity evaluation of ethanolic extract of the leaves of Anredera cordifolia in wistar rats (Rattus Norvegicus) SURYAWATI SURYAWATI; NISSA SEURUNIE; DAMAR DITA KIRANA; VERA DEWI MULIA; HIJRA NOVIA SUARDI
Jurnal Natural Volume 22 Number 2, June 2022
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3129.595 KB) | DOI: 10.24815/jn.v22i2.22285

Abstract

Anredera cordifolia (Binahong) is one of the medicinal plants that has been widely used for its properties of inhibiting the growth of microorganisms, decreasing blood uric acid, and healing wounds. This study was conducted to evaluate the acute toxicity effects of ethanolic extract of binahong to support its use as a medicinal plant. Ethanolic extracts of binahong leaves were prepared. Twenty-five white male rats (Rattus norvegicus) were divided into 5 groups and administered with a single dose of Na-CMC suspension or a dose of 300, 600, 1200, or 2400 mg/kg BW of binahong ethanolic leaf extract, respectively. Toxicity symptoms were monitored at three-time intervals: ½-1, 1½-2, and 3-6 hours after the administration. A macroscopic evaluation of the rat’s liver was carried out to identify any lesion. The rat’s liver and whole-body weights were determined to assess the weight reduction. The results showed that there was no dead rat in any of the groups, indicating that no LD50 was identified. Also, there were several toxic effects observed including a decrease in movements, somatic response, insensitivity, and stool consistency. There was no evidence of a lesion on liver macroscopy. However, the weights of rats’ livers increased in tandem with the reduction in their body weights. The findings from this study reveal that single dose of binahong ethanolic extract ranging from 300 to 2400 mg/kg BW are safe, while minimal toxic effects were observed.
Sitologi Tumor Odontogenik: Ameloblastoma Vera Dewi Mulia
Cakradonya Dental Journal Vol 7, No 2 (2015): Desember 2015
Publisher : FKG Unsyiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.311 KB)

Abstract

Ameloblastoma adalah tumor odontogenik jinak dan bersifat agresif secara lokal. Angka kejadian tumor ini sekitar 1% dari seluruh tumor pada tulang rahang. Biasanya terjadi pada regio mandibula, dan hanya sedikit kasus di maksila. Ameloblastoma mempunyai kecendrungan untuk rekurensi, karena itu sangat diperlukan diagnosis yang akurat sebelum menentukan teknik pembedahan. Gejala klinis dan radiologis ameloblastoma dapat menunjukkan gambaran yang tidak spesifik, gambarannya bisa menyerupai odontogenic cyst dan tumor lain. Fine Needle Aspiration Cytology (FNAB) merupakan suatu teknik yang mudah dan tidak invasif dalam menegakkan diagnosis sebelum tindakan pembedahan dilakukan pada ameloblastoma. Teknik ini juga merupakan suatu tindakan yang dapat dilakukan dengan cepat dan menghasilkan diagnosis yang akurat, serta dapat membedakan antara tumor jinak dan ganas. Sitologi dari ameloblastoma terdiri atas kelompok-kelompok sel basaloid dengan single spindle and stellate shaped cells. Bahan pemeriksaan bisa tidak memadai bila diperoleh dari tumor dengan area kista yang luas, dan dapat menyebabkan diagnosis menjadi tidak akurat, sehingga bisa keliru dalam menentukan keganasan yang bisa terdiagnosis sebagai suatu ameloblastoma konvensional.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Terhadap Perilaku Swamedikasi Obat Asam Mefenamat Pada Mahasiswa Universitas Syiah Kuala Hijra Novia Suardi; Amida Jannatus Saleha; Dina Alia; Zahratul Aini; Hanifah Yusuf; Suryawati Suryawati; Vera Dewi Mulia
Jurnal Kedokteran Syiah Kuala Vol 23, No 1: April 2023
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jks.v23i1.28717

Abstract

Swamedikasi adalah suatu perilaku pemilihan dan penggunaan obat-obatan sendiri yang dilakukan seseorang dalam mengobati gejala penyakit yang dialaminya tanpa menggunakan resep dokter. Jenis obat yang banyak digunakan untuk swamedikasi adalah obat anti nyeri asam mefenamat. Saat ini masih banyak masyarakat yang melakukan praktek swamedikasi secara tidak rasional sehingga menimbulkan masalah seperti efek samping yang berbahaya bagi tubuh. Hal ini dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan masyarakat tentang bagaimana cara melakukan swamedikasi yang tepat, aman, dan rasional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan terhadap perilaku swamedikasi obat asam mefenamat pada mahasiswa non kesehatan (Fakultas Hukum) Universitas Syiah Kuala. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross-sectional. Pengambilan data dilakukan secara online dengan metode proportional random sampling pada mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala. Hasil penelitian dari 104 responden didapatkan sebanyak 52,9% responden memiliki pengetahuan swamedikasi yang cukup dan sebanyak 78,8% responden memiliki perilaku yang cukup mengenai swamedikasi obat asam mefenamat. Hasil uji korelasi Spearman antara pengetahuan dan perilaku didapatkan nilai r=0,032 dan p=0,018 yang menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan prilaku swamedikasi asam mefenamat dengan korelasi yang lemah pada mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Syiah kuala.