Claim Missing Document
Check
Articles

Perbedaan Kualitas Non Ketogenik dan Diet Ketogenik Pada Wanita Usia Subur Milka Alana Sabu; Mertien Sa'pang; Harna Harna; Rachmanida Nuzrina; Putri Ronitawati
Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 4 No 2 (2020): December
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/ghidza.v4i2.154

Abstract

Gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat merupakan faktor penyebab utama dari gangguan kesehatan, meskipun ada penyebab lain seperti faktor genetik dan pencemaran lingkungan. Menurut data Riskesdas tahun 2013 dan 2018 terdapat peningkatan kasus obesitas pada perempuan. Diet digunakan sebagai salah satu alternatif untuk menurunkan berat badan, salah satunya adalah diet ketogenik yang banyak dijalankan untuk menurunkan berat badan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa perbedaan kualitas diet non ketogenik dan diet ketogenik pada wanita usia subur. Penilaian kualitas diet menggunakan Diet Quality Index (DQI) dan uji statistik yang digunakan adalah T-test independent. Hasil penelitian ini menunjukkan pada kelompok diet ketogenik memiliki nilai komponen variasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelomok tidak diet, dan tidak ada perbedaan yang signifikan (p=0.890) pada kedua kelompok. Kelompok diet ketogenik juga memiliki nilai komponen kecukupan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok tidak diet dan tidak ada perbedaan yang signifikan pada kedua kelompok (p=0.210). Untuk komponen moderasi, kelompok diet ketogenik memiliki nilai yang lebih rendah dibandingkan dengan kelompok tidak diet, dan terdapat perbedaan yang signifikan (p=0.001) pada kedua kelompok. Nilai rerata komponen keseimbangan lebih tinggi pada kelompok tidak diet, dan ada perbedaan yang signifikan pada kedua kelompok (p=0.001). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada perbedaan kualitas diet antara kelompok diet ketogenik dan kelompok tidak diet ketogenik
PENGARUH PEMBERIAN BUAH TERHADAP GEJALA DEPRESI, SUASANA HATI (MOOD) DAN VITALITAS PADA REMAJA PUTRI DI PONDOK PESANTREN ASSIDDIQIYAH Asri Nur Latifah; Khairizka Citra Palupi; Mertien Sapang
GIZI INDONESIA Vol 44, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36457/gizindo.v44i1.466

Abstract

Adolescence is the transition period of the development of physical and mental health that may induce depression. Being adolescent girls shows a higher risk of depression than adolescent men. Fruit consumption has been identified may alleviate depression. Thus we aim to investigate the effect of giving fruit consumption on depressive symptoms, mood, and vitality among adolescent girls. This research method uses Quantitative-Experiments with the control group. The treatment group was given two servings of fresh fruit/day for 14 days while the control group maintained a diet. The filling out of the questionnaire was done at night before going to bed. The total sample used in this study was 60 students. The result shows a significant decrease of depressive symptoms (p-value 0.05) at the pre-test and post-test of 14.47% among the treatment group. However, there was no difference in mood scores among the treatment group. There was a significant increase in post-test scores of vitality in the treatment group (p-value 0.05). In the independent statistical test, the sample t-test had a difference between depressive symptom scores (p-value 0.01) and mood (p-value 0.05) in both groups. In conclusion, giving fruit may alleviate symptoms of depression, mood, and vitality among adolescent girls. ABSTRAKMasa remaja adalah tahap transisi dari perkembangan kesehatan fisik dan mental yang dapat memicu depresi. Remaja putri menunjukkan risiko depresi lebih tinggi dibandingkan remaja pria. Konsumsi buah diketahui mampu memperbaiki kondisi depresi. Oleh karena itu, penelitian kami bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian buah terhadap gejala depresi, suasana hati (mood), dan vitalitas remaja putri. Metode penelitian ini menggunakan kuantitatif–eksperimen dengan kelompok kontrol. Kelompok perlakuan diberikan buah segar sebanyak 2 porsi/hari selama 14 hari sedangkan kelompok kontrol mempertahankan pola makan. Pengisian kuesioner dilakuakan di malam hari sebelum tidur. Total sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 60 remaja putri. Hasil penelitian menunjukkan perbaikan signifikan gejala depresi sebesar 14,47 persen pada kelompok perlakuan (p-value 0,05). Namun tidak ada perbedaan pada skor susana hati (mood) pada kelompok perlakuan. Terjadi peningkatan skor  vitalitas yang signifikan pada kelompok perlakuan (p-value 0,05). Berdasarkan independen sample t-test, terdapat perbedaan skor gejala depresi (p-value 0,01) dan suasana hati (mood) (p-value 0,05) pada kedua kelompok. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian buah mampu memperbaiki gejala depresi, suasana hati (mood) dan vitalitas pada remaja putri.Kata kunci: buah, gejala depresi, suasana hati (mood), vitalitas, remaja putri
HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN DAN KUALITAS PELAYANAN MAKANAN TERHADAP BIAYA SISA MAKANAN DAN ZAT GIZI YANG HILANG PADA PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOJA JAKARTA Putri Ronitawati; Michael Fujima; Laras Sitoayu; Mertien Sa'pang; Lintang Purwara Dewanti
GIZI INDONESIA Vol 44, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36457/gizindo.v44i1.527

Abstract

One indicator of the success of a food delivery system is food waste, which is a simple indicator for evaluating the success of hospital nutrition services. Good quality of food service can reduce the patient's leftovers. The study aimed to analyze the food reservation system, relationships of satisfaction level, and foodservice quality towards fee, leftover, and lost nutrition in patients of Koja Hospital North Jakarta. The study used a descriptive observational method and cross-sectional type with sample calculation using absolute determination. The number of samples is 132 respondents. The results of the bivariate analysis used the Spearman correlation test. The result of the study showed that related to lost costs are food taste, menu variations, animal side variations, vegetable dish variations, vegetable menu variations, fruit menu variations, the accuracy of feeding schedules, state of eating utensils, and satisfaction levels. Variables related to missing nutrients are gender, food taste, menu variations, animal side dishes, vegetable side dishes, vegetable menu variations, fruit menu variations, the accuracy of feeding schedules, and satisfaction levels. The conclusion of the study there is a relationship between the characteristics of the respondent (sex) with nutrients lost, there is a relationship between the quality of food service and the level of satisfaction with the costs and nutrients lost.ABSTRAKSalah satu indikator keberhasilan suatu sistem penyelenggaraan makanan adalah sisa makanan, yang menjadi indikator sederhana untuk mengevaluasi keberhasilan pelayanan gizi rumah sakit. Kualitas pelayanan makanan yang baik dapat mengurangi sisa makanan pasien. Tujuan penelitian untuk menganalisis sistem penyelenggaraan makanan, tingkat kepuasan dan kualitas pelayanan makanan terhadap biaya sisa makanan dan zat gizi yang hilang pada pasien rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Koja Jakarta Utara. Penelitian menggunakan metode deskriptif bersifat observasional dan berjenis cross sectional dengan perhitungan sampel menggunakan ketetapan absolut. Jumlah sampel sebanyak 132 responden. Hasil analisis bivariat menggunakan uji statistik korelasi spearman. Hasil Uji Korelasi Spearman menunjukan variabel yang berhubungan dengan biaya yang hilang adalah rasa makanan, variasi menu, variasi lauk hewani, variasi lauk nabati, variasi menu sayur, variasi menu buah, ketepatan jadwal pemberian makan, keadaan peralatan makan, dan tingkat kepuasan. Variabel yang berhubungan dengan zat gizi yang hilang adalah jenis kelamin, rasa makanan, variasi menu, variasi lauk hewani, variasi lauk nabati, variasi menu sayur, variasi menu buah, ketepatan jadwal pemberian makan, dan tingkat kepuasan. Kesimpulan menunjukkan adanya hubungan antara karakteristik responden (jenis kelamin) dengan zat gizi yang hilang, ada hubungan kualitas pelayanan makanan dan tingkat kepuasan dengan biaya dan zat gizi yang hilang.Kata kunci: tingkat kepuasan, sisa makanan, biaya yang hilang, zat gizi yang hilang 
ANALYSIS OF MENU PLANNING, CONSUMPTION ENERGY DENSITY RELATIONSHIPS AND FOOD LEFTOVERS OF THE ELDERLY NUTRITIONAL STATUS IN SOCIAL ORPHANS Aspiyani Aspiyani; Putri Ronitawati; Prita Dhyani Swamilaksita; Rachmanida Nuzrina; Mertien Sa'pang
Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics) VOLUME 8 ISSUE 2, 2020
Publisher : Alma Ata University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21927/ijnd.2020.8(2).80-86

Abstract

Background: The most important thing in giving food to the elderly is that the food served must meet the nutritional needs, the food served is given regularly in small portions but often, the food must be gradual and varied so as not to cause boredom, the food must be according to doctor's instructions for certain elderly and food must be soft. The elderly who live in the Werdha Nursing Home are faced with a different situation than before they lived in an orphanage. This causes the elderly to make adjustments so that their needs can be fulfilled. Health conditions in the elderly stage are largely determined by the quality and quantity of nutritional intake.Objective: This study aims to determine the analysis of menu planning, the relationship of energy consumption density and food waste to the nutritional status of the elderly at the Social Home Method: This study was an observational study of cross-sectional study design. Sampling was done by purposive sampling technique with a  total of 50 elderly respondents. Bivariate analysis using Chi-Square statistical tests. Results: Planning the menu at the Social Home is carried out once a year with a seven-day menu cycle compiled by a Puskesmas Nutritionist and has a menu structure consisting of the frequency of feeding 3 main meals and 2 interludes. The application in feeding has not been adjusted to the menu made by a Nutritionist. Most respondents were aged 60-74 years (elderly). Correlation test results showed that there was no relationship between energy consumption density with the nutritional status of the elderly     ( p = 0.589 ) (p> 0.05) and there was a relationship between food waste and the nutritional status of the elderly (p = 0.010 ) (p <0.05). Conclusion: Some menu planning at the Social Institution was carried out and some did not meet the factors that influenced menu planning at the institution. There is a relationship between food waste with the nutritional status of the elderly, the main factor affecting nutritional status is food intake. This is because not only because of the small amount of food left (<20%) which causes the risk of malnutrition, but there are other factors based on the questions and the results of the MNA score.
PERBEDAAN IMT, HEMOGLOBIN, ALBUMIN, UREUM DAN KREATININ PADA PASIEN HEMODIALISA DENGAN DAN TANPA DIABETES MELITUS DI RSIJ CEMPAKA PUTIH (DATA SEKUNDER) Ainun Nurhaliza; Mertien Sa'pang; Yulia Wahyuni; Anugrah Novianti
Jurnal Gizi dan Pangan Soedirman Vol 5 No 2 (2021): JURNAL GIZI DAN PANGAN SOEDIRMAN
Publisher : Program Studi Ilmu Gizi, Jurusan Kesmas Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.705 KB) | DOI: 10.20884/1.jgipas.2021.5.2.4821

Abstract

Malnutrisi pada pasien hemodialisis menjadi salah satu faktor yang dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas pasien. Untuk itu perlu dilakukan penilaian status gizi secara rutin, penilaian status gizi yang dapat dilakukan pada pasien hemodialisis adalah dengan menggunakan antropometri yaitu perhitungan IMT, dan biokimia. Adanya penyakit penyerta seperti diabetes mellitus, menjadi salah satu resiko terjadinya malnutrisi. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis Perbedaan Indeks Massa Tubuh (IMT), Kadar Hemoglobin, Albumin, Ureum Dan Kreatinin Pada Pasien Hemodialisa Dengan Dan Tanpa Diabetes Melitus Di RSIJ Cempaka Putih (Data Sekunder). Desain penelitian ini adalah cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling dengan total sampel sebanyak 66 responden. Data IMT menggunakan BB kering dan TB pasien, serta kadar Hb, albumin, ureum, dan kreatinin yang diperoleh dari rekam medik responden. Analisa data bivariat menggunakan uji T-test Independen dan Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan antara IMT (pValue=0,0001), kadar hemoglobin (pValue=0,0001), albumin (pValue=0,0001), ureum (pValue=0,0001), dan kreatinin (pValue=0,0281) pada pasien hemodialisis dengan dan tanpa diabetes mellitus. Kesimpulannya, ada perbedaan antara IMT, kadar hemoglobin, albumin, ureum, dan kreatinin pada pasien hemodialisis dengan dan tanpa diabetes mellitus.
Korelasi Kadar Gula Darah Puasa Terhadap Kualitas Hidup Pasien Diabetes Mellitus Type 2 di Puskesmas Jakarta Barat Tahun 2018 Nanda Aula Rumana; Laras Sitoayu; Mertien Sa&#039;pang
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 6, No 2 (2018): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (660.485 KB) | DOI: 10.47007/inohim.v6i2.19

Abstract

AbstractDiabetes Mellitus is a chronic disease that occurs when the pancreas cannot produce enough insulin or when the body cannot effectively use insulin. The prevalence of diabetes is increasing faster in middle and low income countries. Indonesia, which is a developing country with low incomes, has a high risk as well. If diabetes is not managed properly, it will develop into complications that can threaten health and endanger life. Diseases suffered and the length of the treatment process in diabetic patients can affect physical, psychological, social and welfare functions which are defined as quality of life. This research is a quantitative study which is analytical in nature which studies the correlation of fasting blood sugar levels on the quality of life of patients with type 2 diabetes mellitus. The study design uses cross sectional study design, the variables in this study are fasting blood sugar levels, and quality life measured by the SF-36 questionnaire. The unit of analysis in this study was diabetic patients at West Jakarta Health Centers aged 30-50 years and could read 146 people taken by accidental sampling. The results showed a significant negative correlation between fasting blood sugar and quality of life. It is proven that the higher the blood sugar level, the lower the quality of life. Linear quality linear regression equation = 79,925-0,026 fasting blood sugar level. It is expected that self-management in the management of diabetes mellitus can be improved for each individual because it can reduce the level of GDP so that it can improve the quality of life.Keywords: fasting blood sugar level, diabetes mellitusAbstrakDiabetes Mellitus adalah penyakit kronis yang terjadi saat pankreas tidak dapat memproduksi insulin yang cukup atau saat tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin tersebut. Prevalensi diabetes meningkat lebih cepat di negara-negara berpenghasilan menengah dan rendah. Indonesia yang merupakan negara berkembang dengan penghasilan masih rendah memiliki risiko yang cukup tinggi juga. Apabila diabetes tidak dikelola dengan baik, maka akan berkembang menjadi komplikasi yang dapat mengancam kesehatan dan membahayakan kehidupan. Penyakit yang diderita dan panjangnya proses pengobatan pada pasien diabetes dapat mempengaruhi fungsi fisik, psikologis, sosial dan kesejahteraan yang didefinisikan sebagai kualitas hidup (Quality of Life). Penelitian ini merupakan studi kuantitatif yang bersifat analitis dimana studi ini mempelajari pengaruh kadar gula darah puasa terhadap kualitas hidup pasien diabetes mellitus tipe 2. Rancangan penelitian menggunakan desain studi potong lintang (cross sectional), Variabel dalam penelitian ini adalah kadar gula darah puasa, dan kualitas hidup yang diukur dengan kuesioner SF-36. Unit analisis dalam penelitian ini adalah pasien diabetes di Puskesmas Se Jakarta Barat usia 30-50 tahun serta dapat membaca berjumlah 146 orang yang diambil secara accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara gula darah puasa dengan kualitas hidup pasien. Terbukti semakin tinggi kadar gula darahnya, maka semakin rendah kualitas hidupnya. persamaan regresi linier  kualitas hidup=79,925-0,026kadar gula darah puasa. Diharapkan manajemen diri dalam pengelolaan penyakit diabetes mellitus dapat diperbaiki untuk setiap individu karena dapat menurunkan kadar GDP sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup.Kata Kunci: kadar gula darah, diabetes mellitus 
Asuhan Gizi Terhadap Asupan, Saturasi dan Kadar Glukosa Darah Pasien Corona Virus Disease (COVID 19) Komorbid Diabetes Siti Hadianti; Mertien Sa'pang
Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 16 No. 1 (2022): May
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/jik.v16i1.881

Abstract

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah gambaran Asuhan Gizi Terhadap Asupan, Saturasi, dan Kadar Glukosa Darah Pasien Corona Virus Disease (COVID 19) Komorbid Diabetes Melitus. Metode penelitian ini, adalah deskriptif dengan design case study. Subyek dalam studi kasus ini adalah enam pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Berdasarkan hasil pengamatan dari enam pasien diruangan ICU Covid Al-Falah setelah dilakukan asuhan gizi 5 pasien mengalami hiperglikemia dan glukosa darah tidak terkontrol. Sedangkan satu pasien gula darah terkontrol. Salah satu penyebab tidak terkontrolnya glukosa darah pada pasien Covid 19 adalah stress metabolik. Selain dari faktor stress penyebab kenaikan glukosa darah pada pasien Covid 19 adalah efek samping dari pemberian obat dexamethasone. Saturasi oksigen dari 6 pasien yang diamati stabil karena penambahan minyak jagung pada intervensi yang diberikan dan pengurangan porsi karbohidrat pada racikan makanan cair yang diberikan. Pasien COVID-19 merupakan salah satu jenis penyakit paru, maka karbohidrat harus dikurangi jumlahnya dan digantikan dengan peningkatan dari sumber lemak.  Hal ini disebabkan karbohidrat memiliki Respiratory Quotient (RQ) yang paling tinggi dibandingkan dengan protein dan lemak yang berakibat pada peningkatan retensi CO2 yang dihasilkan sehingga dapat menambah gejala sesak yang dialami oleh penderita COVID-19. Kesimpulan, Berdasarkan hasil pengamatan dari 6 pasien diruangan ICU Covid Al-Falah setelah dilakukan asuhan gizi 5 pasien mengalami hiperglikemia dan glukosa darah tidak terkontrol. Saturasi oksigen dari 6 pasien yang diamati stabil karena penambahan minyak jagung pada intervensi yang diberikan dan pengurangan porsi karbohidrat pada racikan makanan cair yang diberikan.
Faktor VO2 max Atlet Softball Putri di Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) Asian Games 2018 Okta Diana Pramono; Mury Kuswari; Prita Dhyani Swamilaksita; Mertien Sa’pang; Nazhif Gifari; Rachmanida Nuzrina
JUARA : Jurnal Olahraga Vol 5 No 2 (2020): JUARA: Jurnal Olahraga
Publisher : STKIP Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (715.708 KB) | DOI: 10.33222/juara.v5i2.844

Abstract

VO2 max berperan penting dalam mendukung performa terbaik atlet. Gizi berperan besar untuk mendukung atlet agar mencapai performa maksimal saat latihan maupun saat bertanding. Pemenuhan asupan gizi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan akan membuat komposisi tubuh atlet berada pada kondisi terbaik. Softball merupakan salah satu cabang olahraga yang membutuhkan VO2 max yang baik untuk mendukung performa atlet. Softball putri Indonesia merupakan salah satu tim dalam Asian Games 2018. Desain penelitian ini cross sectional dengan metode total sampling. Populasi penelitian ini adalah seluruh atlet softball putri di Pemusatan Latihan Nasional sebanyak 17 orang. Data yang dikumpulkan yaitu asupan zat gizi makro, status gizi, status hidrasi dan kebugaran. Analisa data penelitian ini menggunakan korelasi Pearson. Terdapat hubungan IMT (p=0,034) dan persen lemak tubuh (p=0,010) dengan VO2 max. Tidak terdapat hubungan energi (p=0,542), karbohidrat (p=0,663), protein (p=0,445), dan lemak (p=0,141) dengan VO2 max. Indeks Massa Tubuh dan persen lemak tubuh merupakan faktor yang berhubungan dengan VO2 max pada atlet softball putri di Pelatnas Asian Games 2018. Atlet perlu memperhatikan indeks massa tubuh (IMT) dan persen lemak tubuh agar VO2 max tidak mengalami penurunan.
Case Study of Standardized Nutrition Care Process in Taekwondo Kyorugi Athletes 49 kg Tommy Gantohe; Nazhif Gifari; Mertien Sa’pang; Irtya Qiyamulail
JUARA : Jurnal Olahraga Vol 7 No 2 (2022): JUARA: Jurnal Olahraga
Publisher : STKIP Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33222/juara.v7i2.1485

Abstract

Taekwondo is a fighting sport that is part of international sports competitions. The existence of a weight-based class system aims to ensure a balance of strength, body size and range of motion between athletes who will compete. The class system based on body weight causes athletes to try to achieve the appropriate weight for the competition class before the match. An extreme and not adequately monitored weight loss program can affect an athlete's performance and even endanger the athlete's health. This case study aims to see the impact of providing nutritional intervention in the PON preparation period on changes in athletes' weight. The process of standardized nutrition care to help taekwondo athletes achieve body weight according to competing classes is gradual, safe and minimizes risk. The method used in this research is a case study with several subjects, as many as one athlete. Based on the results of this case study, it is known that giving a low-calorie diet for ten days of intervention showed an effect on the weight loss of athletes. At the end of the intervention period, there was a weight loss of 1.5 kg.
Pembuatan Dendeng Analog Dengan Penambahan Tepung Tempe Kedelai Hitam Sebagai Olahan Pangan Tinggi Protein Dyvia Agustina Sidup; Reza Fadhilla; Prita Dhyani Swamilaksita; Mertien Sa&#039;pang; Dudung Angkasa
Jurnal Pangan dan Gizi Vol 12, No 1 (2022): Kajian Pangan dan Gizi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jpg.12.1.2022.10-24

Abstract

One of the problems arising from overconsumption of meat is degenerative diseases and many people are turning to vegetarianism. Vegetarians tend to experience protein deficiency problems, therefore one of the most popular food preparations for the community and have high nutritional value is making jerky analogue of banana hearts with the addition of black soybean tempeh flour. To analyze differences in nutrient content and acceptability (color, taste, aroma and texture) with the addition of black soybean tempe flour. This type of research is an experimental study, there are 4 formulations with a ratio of black soybean tempeh flour banana heart and in analog jerky, namely F0 (100%), F1 (15%: 85%), F2 (20%: 80%), F3 (25%: 75%). The Nutritional Testing which was conducted was the analysis of proximate levels and crude fiber content. Organoleptic assessment uses a Likert form with a scale of 1-5 against 50 consumer panelists. Based on the assessment of the results of nutrition and consumer panelists, the selected formulations were F3 with 27.24 g protein, 11.23 g fat, 22 g carbohydrates, 5.71 g crude fiber content, 36.05 g moisture content and ash content 3.46 g. There is an effect of adding black soybean tempe flour to the nutritional value of analog jerky. There is a significant difference in the acceptability of texture and taste in analog jerky.
Co-Authors Adhella Komala Dewi Adinda Dian Permata Dewi Agnes Meila Candrasari Ainun Nurhaliza Angeliana K., Devi Anggraini, Anggita Annisa Millenda Sari Anugrah Novianti Anugrah Novianti Anugrah Novianti Anugrah Novianti Anugrah Novianti Anugrah Novianti Ashari, Chica Riska Ashifa Meyta Kristya Aspiyani Aspiyani Asri Nur Latifah Audrey Natashia Bunga F Ayupradinda Chairunissa Aulia Zikrika Chica Riska Ashari Clara Meliyanti Kusharto Daniel Hartanto Daniel Hartanto Devi Angeliana Kusumaningtiar Devi Angelina Kusumaningtiar Dewanti, Lintang Purwara Diva Cynthia Putri Dudung Angkasa Dudung Angkasa Dyvia Agustina Sidup Elisabeth Lasmaida Pakpahan Elisabeth Lasmaida Pakpahan Ellawati, Evita Ella Erlita Cahaya Rizkiah Erry Yudhya Muliani Erry Yudhya Mulyani Erry Yudhya Mulyani Erry Yudhya Mulyani Farhana Farhana Febriyani Febriyani Fitra Suryani Gifari, Nazhif Gisely Vionalita Harna, Harna Harna, Harna Herawati, Nida Idrus Jus’at Ima Yudiyanti Irtya Qiyamulail Jihan Salsabila Putri Azazi Katrin Roosita Khairizka Citra Palupi Khairizka Citra Palupi Kristina Rosalia Pakpahan Kusumaningtiar, Devi Angelina Laili, Aditya Fatkhi Laras Sitoayu Laras Sitoayu Laras Sitoayu Laras Sitoayu Lia Efriyanurika Lubis, Stefany Michael Fujima Miftahull Hassana Milka Alana Sabu Muh Asrul Irawan, Andi Mury Kuswari Nadhifa Ramadhani Nadina Karima Nadiyah Nadiyah Nanda Aula Rumana Novianti, Anugerah Novianti, Anugerah Novianti, Anugrah Novianty, Anugrah Okta Diana Pramono Palupi, Khairizka Citra Prata Sena, Nimas Agustine Prita Dhyani Swamilaksita Puili, Darwati Putri Ayu Anjani Putri Nurhasanah Yahya Putri Ronitawati Putri Ronitawati Putri, Kirana Dwi Kusuma Rachmanida Nuzrina Rahmauldianti Safitri Reza Fadhilla Rianti Sri Widayati Rumana, Nanda Aula Salim Nurjadin Selly Apliyanti Wulandari Siti Hadianti Siti Hadianti Situmorang, Elsa Maulina Br Syifa Nurbaiti Taufik Rendi Anggara Titis Retno Sawitri Tommy Gantohe Ulfah Sulistiowati Sudarto Vira Cindyana Vitria Melani Vitria Melani Vitria Melani Vitria Melani, Vitria Wahyuni, Yulia Yulia Wahyuni Yulia Wahyuni