Gamasiano Alfiansyah
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DIFTERI DI KABUPATEN BLITAR TAHUN 2015 Gamasiano Alfiansyah
Preventia : The Indonesian Journal of Public Health Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (869.841 KB) | DOI: 10.17977/um044v2i1p37-42

Abstract

ABSTRAK Difteri merupakan penyakit menular mematikan yang menyerang saluran pernapasan atas yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae. Kasus difteri di Kabupaten Blitar cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Jumlah kasus tahun 2011 sebanyak 15 kasus, tahun 2012 sebanyak 23 kasus, tahun 2013 sebanyak 17 kasus, tahun 2014 sebanyak 21 kasus, dan tahun 2015 sebanyak 38 kasus dengan jumlah kasus tertinggi di kecamatan Kanigoro sebanyak 9 kasus. Tujuan penyelidikan epidemiologi adalah mengetahui besar masalah KLB difteri dan faktor risiko yang mempengaruhinya.Jenis penelitian adalah deskriptif kualitatif. Informan utama penelitian adalah petugas kesehatan yang menangani KLB difteri baik di Dinas Kesehatan maupun Puskesmas. Informan triangulasi penelitian adalah bidan desa, kepala desa, ketua PKK, dan penderita atau keluarga penderita. Data dikumpulkan dengan cara wawancara mendalam dan observasi, dan dianalisis dengan menggunakan metode analisis isi.Hasilnya adalah 95,55% kasus difteri terjadi pada kelompok umur ≤ 15 tahun dan 91% jumlah kasus difteri dialami oleh masyarakat yang mendapatkan imunisasi lengkap. Selain itu, tingkat pengetahuan masyarakat yang rendah tentang difteri juga merupakan faktor risiko penularan difteri.Penelitian ini merekomendasikan Dinas Kesehatan untuk membuat pola pengawasan kontak erat dan memberikan pelatihan manajemen cold chain. Bagi Puskesmas diharapkan melakukan pengawasan terhadap kontak erat dan meningkatkan cakupan penyuluhan.Kata kunci: KLB, Difteri, Kabupaten BitarABSTRACT Diphtheria is a deadly infectious disease that attacks the upper respiratory tract caused by Corynebacterium diphtheriae. The case of diphtheria in Blitar district tends to increase. The number of cases in 2011 was 15 cases, 23 cases in 2012, 17 cases in 2013, 21 cases in 2014, and 38 cases in 2015 with the highest number of cases in Kanigoro sub-district by 9 cases. The purpose of epidemiological investigation are to determine the extent of diphtheria outbreak and the risk factors that affect it.The kind of research is a qualitative descriptive. Key informants research are health care workers who deal with diphtheria’s outbreaks in both of the Department of Health and Community Health Center. Informants for triangulation research are the midwife of the village, the village’s leader, pkk’s chairman, and the patient or the family of the patient. Data were collected through in-depth interviews and observation, and analyzed using content analysis method.The result is 95.55% of diphtheria cases occured at age ≤15 years old and 91% of diphtheria’s case are suffered by people who get complete immunization. In addition, a low level of community knowledge about diphtheria is also a risk factor for diphtheria transmission.As suggestion, Blitar district health office establish close contact supervision patterns and provide cold chain management training. Health centers are expected to supervise close contacts and increase the coverage education.Keywords: Outbreak, diphtheria, Blitar district
Optimalisasi Manajemen Penanganan Klaim Pending Pasien Bpjs Rawat Inap di Rumah Sakit Citra Husada Jember Tahun 2018 Gamasiano Alfiansyah; Novita Nuraini; Rossalina Adi Wijayanti; Fitriana Putri; Atma Deharja; Maya Weka Santi
Kesmas Indonesia Vol 11 No 1 (2019): Jurnal Kesmas Indonesia
Publisher : Jurusan Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (87.268 KB) | DOI: 10.20884/1.ki.2019.11.1.1314

Abstract

Latar belakang: Perubahan paradigma pelayanan kesehatan harus disikapi oleh para pengelola rumah sakit. Peningkatan mutu dan patient safety menjadi faktor utama yang akan mempengaruhi peningkatan kinerja rumah sakit dalam era BPJS. Berdasarkan studi pendahuluan, ditemukan banyak formulir persyaratan klaim BPJS yang tidak lengkap dalam pengisiannya. Data menunjukkan masih ditemukan beberapa berkas klaim yang dikembalikan. Tujuan: melakukan optimalisasi manajemen dalam penanganan klaim pending melalui POAC. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan maksud menggali lebih dalam fungsi manajemen yang telah dilakukan. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Citra Husada Jember pada bulan Mei – September 2018 dengan unit analisis adalah unit rekam medis di rumah sakit tersebut. Hasil: Proses penanganan claim pending berdasarkan aspek planning, organizing, actuating, dan controlling masih belum berjalan dengan baik. Hal tersebut diantaranya dikarenakan tidak adanya rincian pekerjaan dan job description, kurangnya motivasi dari pimpinan, dan tidak ada jadwal supervisi pimpinan yang jelas. Saran: Menyusun rencana kerja operasional dalam proses pengisian berkas persyaratan klaim BPJS, membuat susunan rincian pekerjaan dan job description dalam pengelolaan pengisian berkas persyaratan klaim BPJS rawat inap, menyusun SOP untuk memudahkan komunikasi antar petugas, dan menyusun jadwal supervisi pimpinan untuk mempermudah staf dalam melaporkan informasi yang harus dilaporkan. Kata kunci: Klaim Pending, BPJS, Manajemen
THE EFFECT OF BURNOUT SYNDROME ON TURNOVER INTENTION USING ORGANIZATIONAL COMMITMENT AS AN INTERMEDIATE VARIABLE Maya Weka Santi; Nurhasmadiar Nandini; Gamasiano Alfiansyah
Indonesian Journal of Health Administration Vol. 8 No. 2 (2020): December
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jaki.v8i2.2020.109-122

Abstract

Background: The average of employee turnover rate in Surabaya Surgical Hospital was quite high roughly about 16.21% in 2011 until 2015. Employees’ negative behavior or feelings due to long exposure to an emotional stressor are called burnout syndrome which could trigger turnover in an organization.Aims: This study analyzed the effect of burnout syndrome towards turnover intention using organizational commitment as an intermediate variable.Methods: This study was cross-sectional research by involving 126 respondents as samples according to the proportion of each unit at Surabaya Surgical Hospital. Data were analysed statistically using multiple linier regression.Results: Respondents were mostly female (65.1%) and in the age group of 26-35 years (62.7%). Most of them were early adults, permanent employees (95.2%), and undergraduates (89.7%). While the minority have worked for 3 up to 4 years (40.5%). Burnout syndrome had a significant effect on employees’ organizational commitment. Organizational commitment showed a significant effect on turnover intention, while burnout syndrome did not show a significant effect on turnover intention.Conclusion: Burnout syndrome did not directly affect turnover intention but became a possible cause of turnover intention through organizational commitment as the intermediate variable. The results of this study could be the basis for hospital managers to decrease employee’s turnover intention by minimizing burnout syndrome and increasing organizational commitment with a better reward system. Keywords: burnout syndrome, organizational commitment, turnover intention, hospital.
Analisis Faktor yang Berpengaruh Terhadap Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Jember Tahun 2018 Rossalina Adi Wijayanti; Dahlia Indah Amareta; Novita Nuraini; Atma Deharja; Gamasiano Alfiansyah; Maya Weka Santi
Jurnal Kesehatan Vol 6 No 3 (2018): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-kes.v6i3.46

Abstract

Kabupaten Jember merupakan salah satu kabupaten yang terdapat di Propinsi Jawa Timur yang pada tahun 2016 menempati peringkat dua untuk Angka Kematian Ibu tertinggi. Jumlah kematian ibu di Kabupaten Jember dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2017 mengalami peningkatan dimana pada tahun 2017 sebanyak 43 kematian. Puskesmas memiliki peranan utama dan sangat vital dalam upaya penurunan AKI di Indonesia. Program-program kesehatan di Puskesmas yang difokuskan pada kegiatan preventif dan promotif dalam program Kesehatan Ibu dan Anak masih belum berjalan dengan maksimal. Menyusun upaya untuk menurunkan AKI melalui pelaksanaan manajemen program kesehatan ibu di Puskesmas yang meliputi planning, organizing, actuating dan controlling. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan sampel berjumlah 34 Puskesmas. Hasil penelitian menunjukkan planning dan organizing telah dilakukan namun dalam kategori cukup, actuating dan controlling dalam kategori baik. Terdapat pengaruh yang signifikan pada faktor organizing, actuating dan controlling terhadap AKI. Rekomendasi yang diberikan adalah mempertahankan kegiatan peningkatan cakupan ibu hamil dan ibu bersalin, melengkapai job description masing masing pekerjaan, meningkatkan keterlibatan lintas sektor pada kegiatan promosi, mempertahankan kegiatan controlling. Perlu keterlibatan seluruh pihak dalam menurunkan AKI.