I Made Naris Pujawan
Bagian/KSM Patologi Anatomi, Rumah Sakit Umum Bangli

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Densitas Tumor Budding Adenokarsinoma Kolorektal Tipe Tidak Spesifik pada Pulasan Hematoksilin-Eosin Tidak Berbeda dengan Pulasan Pan-Sitokeratin I Made Naris Pujawan; Moestikaningsih Moestikaningsih; IGA Sri Mahendra Dewi
Majalah Patologi Indonesia Vol 27 No 1 (2018): MPI
Publisher : Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Indonesia (IAPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.192 KB)

Abstract

Latar belakangTumor budding telah diketahui merupakan salah satu parameter yang mempengaruhi prognosis karsinoma kolorektal. Tumor budding adalah sel tunggal atau kelompok kecil (sampai 5) sel tidak berdiferensiasi pada tepi invasi karsinoma. Penilaian tumor budding pada sediaan pulasan hematoksilin eosin (HE) atau pada sediaan dengan imunohistokimia pan-sitokeratin masih kontroversi. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan densitas tumor budding adenokarsinoma kolorektal tipe tidak spesifik pada pulasan H-E dibandingkan dengan pulasan pan-sitokeratin.MetodePenelitian ini menggunakan rancangan studi cross-sectional analitik yang dilakukan pada 43 kasus adenokarsinoma kolorektal tipe tidak spesifik. Densitas tumor budding dihitung pada pulasan H-E dan pulasan pan-sitokeratin menggunakan metode 10 lapang pandang besar dengan pembesaran 400x (luas area 0,65 mm2) kemudian diklasifikasikan menjadi high grade apabila ditemukan >100 tumor budding per 10 lapang pandang besar dan low grade apabila ditemukan ≤100 tumor budding per 10 lapang pandang besar. Uji x2 (uji McNemar) digunakan untuk menilai perbedaan proporsi antara densitas tumor budding pada pulasan HE dengan pulasan pan-sitokeratin.HasilEvaluasi densitas tumor budding pada pulasan HE menunjukkan 20 kasus high grade dan 23 kasus low grade. Evaluasi densitas tumor budding pada pulasan pan-sitokeratin menunjukkan 21 kasus high grade dan 22 kasus low grade. Analisis uji x2 (uji McNemar) menunjukkan evaluasi kategori grade tumor budding adenokarsinoma kolorektal tipe tidak spesifik pada pulasan HE tidak berbeda dengan pulasan pan-sitokeratin (p=1,000).KesimpulanPenentuan densitas tumor budding pada kasus adenokarsinoma kolorektal tipe tidak spesifik pulasan HE tidak berbeda dengan pulasan pan-sitokeratin.
Molluscum Contagiosum pada Palpebra Superior: Laporan Sebuah Kasus I Made Naris Pujawan; Ni Kadek Ayu Maya Damayanti; Dewa Gede Benny Raharja Prabawa
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 12 No 3 (2022): Jurnal Ilmiah Permas: jurnal Ilmiah STIKES Kendal: Supp Juli 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.007 KB)

Abstract

Molluscum contagiosum merupakan penyakit pada kulit disebabkan oleh Molluscum Contagiosum Virus (MCV) yang merupakan keluarga poxvirus. Infeksi ini disebabkan melalui kontak langsung pada anak-anak dan remaja. Penyakit ini dapat ditemukan pada kulit atau membran mukosa dengan predileksi pada badan dan saluran anogenitalia. Molluscum contagiosum pada palpebra jarang ditemukan. Diagnosis Molluscum contagiosum dapat ditegakkan melalui pemerikssan fisik atau pemeriksaan histopatologi dari bahan biopsi pada kasus dengan gejala klinis tidak khas. Kasus ini menarik dibahas karena kejadiannya jarang. Laki-laki usia 19 tahun dengan benjolan pada kelopak mata kanan atas sejak 7 hari. Pasien didiagnosis tumor palpebra superior dextra kemudian dilakukan biopsi. Pada pemeriksaan makroskopis didapatkan tumor ukuran 0,3x0,3x0,3 cm. Pemeriksaan mikroskopis epidermis mengalami endophytic hyperplasia membentuk lobus-lobus di dalam dermis. Pada lapisan dermis tampak banyak sel-sel berukuran besar dengan sitoplasma granular eosinofilik mendesak inti ke tepi (molluscum bodies). Kasus tumor pada regio palpebra superior dextra ini disimpulkan sebagai Molluscum contagiosum. Molluscum contagiosum merupakan penyakit pada kulit yang umum terjadi pada anak-anak yang disebabkan oleh Molluscum Contagiosum Virus (MCV). Secara klinis, kebanyakan kasus mengalami nodul multipel kecil, padat (berukuran diameter 1-5 mm) ketika berkembang sempurna akan berbentuk kubah yang mengandung bahan keratin putih, khas nodul dengan umbilikasi sentral. Secara mikroskopis, sel-sel epitel permukaan berdegenerasi dan mengisi kavum sentral lesi. Sel-sel pada bagian sentral mengandung inclusion bodies intrasitoplasmik, molluscum bodies.
Karakteristik Kasus Apendisitis I Made Naris Pujawan; Ni Kadek Ayu Maya Damayanti; Wayan Riantana; I Gede Dimas Kharisma Mahardika
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 13 No 3 (2023): Jurnal Ilmiah Permas: jurnal Ilmiah STIKES Kendal: Juli 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v13i3.1006

Abstract

Apendiks merupakan struktur tubular yang berasal dari dinding medial caecum. Apendisitis akut merupakan kegawatan bedah abdomen yang paling sering ditemukan yang mempengaruhi kualitas masyarakat. Belum adanya penelitian apendisitis bertempat di Rumah Sakit Umum Daerah Bangli, maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakterisitik kasus apendisitis. Penelitian ini menggunakan rancangan potong lintang deskriptif yang dilakukan pada 174 pasien yang telah melakukan pemeriksaan histopatologi di Laboratorium Patologi Anatomi Rumah Sakit Umum Daerah Bangli pada periode pemeriksaan Tahun 2017-2021. Variabel terikat adalah kasus apendisitis. Variabel bebas adalah umur, jenis kelamin, pekerjaan, alamat pasien, dan diagnosis histopatologi. Data diolah dengan menggunakan analisis deskriptif dari variabel penelitian. Hasil penelitian menunjukkan kasus apendisitis terbanyak pada kelompok umur yaitu pada dekade kedua yaitu sebanyak 51 kasus (29%) dengan didominasi oleh jenis kelamin laki-laki sebanyak 104 kasus (60%). Pekerjaan terbanyak yaitu pelajar sebanyak 66 orang (38%) dengan alamat tempat tinggal terbanyak berasal dari kecamatan Kintamani yaitu sebanyak 66 kasus (38%). Diagnosis histopatologis terbanyak adalah apendisitis akut sebanyak 157 kasus (90%). Temuan ini bermanfaat karena dapat memberikan wawasan mengenai karakteristik kasus apendisitis di Rumah Sakit Umum Daerah Bangli.