Pelsi Sulaini
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Peran Imunoekspresi Bcl-2 pada Derajat Histopatologik dan Kedalaman Invasi Miometrium pada Karsinoma Endometrium Tipe I Linna Chandra; Salmiah Agus; Pelsi Sulaini
Majalah Patologi Indonesia Vol 28 No 1 (2019): MPI
Publisher : Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Indonesia (IAPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.348 KB)

Abstract

Latar belakangDerajat keganasan dan kedalaman invasi pada karsinoma endometrium merupakan faktor penting dalammenentukan prognosis dan stadium. Saat ini, telah banyak ditemukan penelitian molekuler yang berhubungandengan karsinogenesis karsinoma endometrium, antara lain Bcl2 yang merupakan protoonkogen yangmenghambat kematian sel terprogram (apoptosis). Peranan Bcl-2 terhadap karsinogenesis karsinomaendometrium belum jelas. Overekspresi Bcl-2 memainkan peranan penting pada karsinogenesis danprogresifitas karsinoma endometrium.MetodePenelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan desain cross sectional comparative terhadap42 spesimen hasil operasi histerektomi total di Laboratorium Patologi Anatomik Sumatera Barat periode 2011-2014. Pemeriksaan ulang preparat HE dilakukan untuk menilai jenis histologik, derajat keganasan, dankedalaman invasi. Ekspresi Bcl-2 dinilai dari pulasan imunohistokimia meggunakan antibodi monoklonal.Hasilnya dibandingkan dengan derajat keganasan dan kedalaman invasi. Hubungan antara ekspresi Bcl-2dengan derajat keganasan dan kedalaman invasi dianalisa menggunakan uji chi-square dan dilanjutkan denganuji Mann Withney.HasilBerdasarkan perhitungan sampel didapat sampel sebanyak 42, terdiri atas 14 sampel derajat 1, 19 sampelderajat 2, 9 sampel derajat 3, 6 sampel invasi <½ ketebalan miometrium, dan 36 sampel invasi ≥½ ketebalanmiometrium. Ekspresi Bcl2 positif pada sitoplasma sebanyak 28 kasus (66,7%). Analisa statistik tidak terdapathubungan yang bermakna antara ekspresi Bcl2 dengan berbagai derajat keganasan dan kedalaman invasi padakarsinoma endometrium.KesimpulanImunoekspresi Bcl-2 menunjukkan hubungan tidak bermakna dengan derajat histopatologik dan kedalamaninvasi miometrium pada karsinoma endometrium.
Hubungan Ekspresi Matriks Metaloproteinase-9 dengan Jenis Histopatologi Karsinoma Serviks dan Invasi Limfovaskular Meta Oktora; Salmiah Agus; Pelsi Sulaini
Majalah Patologi Indonesia Vol 28 No 3 (2019): MPI
Publisher : Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Indonesia (IAPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (510.062 KB)

Abstract

ABSTRAKLatar belakangMetriks metaloproteinase 9 (MMP-9) merupakan enzim proteolitik yang diduga berperan penting dalamprogresivitas suatu keganasan khususnya pada serviks. Adanya invasi limfovaskular (LVI) dan ekspresi MMP-9yang tinggi akan menyebabkan proses degradasi jaringan serviks menjadi lebih cepat dan mempermudahproses metastasis. Jenis adenokarsinoma diduga memiliki prognostik yang buruk dibanding karsinoma selskuamosa (KSS). Penelitian ini bertujuan untuk melihat persentase ekspresi MMP-9 dan hubungannya denganjenis histopatologik karsinoma serviks dan invasi tumor limfovaskular.MetodePenelitian ini menggunakan metode analitik potong lintang. Sampel pada penelitian ini sebanyak 36 kasus yangterdiri atas 18 sampel KSS dan 18 sampel adenokarsinoma. Sampel diperoleh dari blok parafin yang berasaldari tindakan operasi atau biopsi di laboratorium Patologi Anatomik yang berada di Sumatera Barat. Sediaan direview dan dinilai invasi tumor limfovaskular. Pewarnaan imunohistokimia dilakukan dengan antibodi primerMMP-9, kemudian ekspresinya dinilai pada stroma dan sitoplasma sel.HasilEkspresi MMP-9 ditemukan positif sebanyak 80,6% pada semua sampel, di mana 41,1% pada KSS dan 58,6%pada adenokarsinoma serviks. Rerata ekspresi MMP-9 pada KSS 17,4 dan pada adenokarsinoma 19,56.Ekspresi MMP-9 positif pada semua sampel dengan LVI.KesimpulanTidak terdapat hubungan ekspresi MMP-9 dengan jenis histopatologi karsinoma serviks (p=0,088) dan LVI(p=0,566). Rata-rata ekspresi MMP-9 tinggi pada jenis adenokarsinoma, tetapi secara statistik tidak terdapatperbedaan yang bermakna (p=0,563).
Analisis Cakupan Antenatal Care K4 Program Kesehatan Ibu dan Anak di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman Elmispendriya Gusna; Pelsi Sulaini; Hafni Bachtiar
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v5i1.428

Abstract

AbstrakPencapaian target K4 (kunjungan ibu hamil ke tenaga kesehatan yang dilakukan paling sedikit 4 kali selama hamil) akan terlaksana jika adanya motivasi bidan di desa ditambah pembinaan dari bidan koordinator yang secara rutin dilakukan dalam bentuk supervisi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis cakupan antenatal care K4 program kesehatan ibu dan anak di wilayah kerja dinas kesehatan kabupaten Padang Pariaman. Penelitian ini menggunakan metode penelitian gabungan antara kuantitatif dan kualitatif. Subjek penelitian untuk penelitian kuantitatif  adalah 49 orang bidan desa, sedangkan informan untuk kualitatif adalah kepala bidang kesehatan keluarga dan Kasie kesehatan ibu dan anak dinas kesehatan kabupaten Padang Pariaman, kepala puskesmas, petugas pemegang program KIA dan bidan pengelola KIA di puskesmas Sungai Limau. Hasil penelitian ini mendapatkan lebih dari separoh (53,1%) bidan desa memiliki motivasi rendah, sedangkan lebih dari separoh (67,3%) bidan koordinator sudah melakukan supervisi  ke bidan desa dan pada umumnya (91,8%) responden memiliki cakupan K4 yang rendah. Tidak terdapat hubungan antara motivasi bidan desa dan supervisi bidan koordinator dengan cakupan antenatal care K4 (p < 0.05). Cakupan antenatal care K4 di Kabupaten Padang Pariaman belum berhasil karena kurangnya peran aktif bidan desa di tengah masyarakat, monitoring dan evaluasi dari dinas kesehatan dan pimpinan puskesmas serta supervisi bidan koordinator belum optimal, serta sumber daya manusia yang belum memaksimalkan perannya dalam melaksanakan tugas ditambah masih kurangnya  kelengkapan sarana dan prasarana. Perlu optimalisasi peran dan fungsi bidan di desa dan optimalisasi kemitraan dengan berbagai pihak dalam komunitas.Kata kunci: cakupan antenatal care K4, motivasi, supervisi AbstractThe achievement of K4 (four time antenatal care) target will be success with support from motivation of village midwives and routine supervision of coordinator midwives. The objective of this study was to analyze K4 antenatal care scope of maternal and child program in Padang Pariaman health department working area. This is a mixed of quantitative and qualitative study. The subject of quantitative study was 49 village midwives and informant of qualitative study was: chief of family health and chief of maternal child health of  Padang Pariaman health department; chief, maternal and child program coordinator, and administrator midwife of Sungai Limau public health care. The results of this study were more than half (53.1%) of village midwives have low levels of motivation, while more than half (67.3%) of coordinator midwives have been doing supervision to village midwives. There was no significant relationship of village midwives motivation and coordinator midwives supervision with K4 antenatal care scope (p < 0.05). Analysis of the result showed K4 antenatal care scope of maternal and child program in Padang Pariaman has not succeded yet caused by lack of active role of village midwives, minimum monitoring and evaluation from health department and public health care of Padang Pariaman and coordinator midwives, lack of optimalized role of human resources and lack of infrastructure. Keywords: complete visits (K4) antenatal care scope, motivation, supervision