Pamelia Mayorita
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hubungan Imunoekspresi p53 Mutan dan Derajat Histopatologi pada Karsinoma Ovarium Serosum Pamelia Mayorita; RZ Nizar; Aswiyanti Asri
Majalah Patologi Indonesia Vol 28 No 1 (2019): MPI
Publisher : Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Indonesia (IAPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (593.836 KB)

Abstract

Latar belakangKarsinoma ovarium serosum adalah keganasan organ reproduksi wanita yang paling sering mematikankarena bersifat sangat progresif. Berdasarkan temuan terbaru, WHO membagi karsinoma ovariumserosum menjadi karsinoma serosum derajat tinggi dan rendah. Gen p53 berperan dalam patogenesismolekuler karsinoma ovarium serosum khususnya pada derajat tinggi. Mutasi p53 pada karsinoma ovariumserosum diduga berperan pada progresivitas tumor dan berhubungan dengan derajat histopatologikkarsinoma serosum. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan ekspresi p53 mutant danderajat histopatologik pada karsinoma ovarium serosum.MetodePenelitian ini adalah studi komparatif potong lintang analitik dengan populasi kasus karsinoma serosumovarium, yang didiagnosis di Laboratorium Patologi Anatomik di Sumatera Barat tahun 2013-2015.Berdasarkan kriteria World Health Organization (WHO) 2014, didapatkan 32 kasus yang direview derajathistopatologik. Selektif blok parafin dipisahkan dan diwarnai dengan antibodi monoklonal p53 (Clone EP9;Biocare).Ekspresi p53 dibagi menjadi ekspresi positif dan negatif. Hubungan antara ekspresi p53 danderajat histopatologik dianalisis dengan uji chi-square (p<0,05).HasilKasus karsinoma ovarium serosum memiliki rentang usia 29-67 tahun, dengan usia rata-rata 49,50 untukderajat tinggi dan 45,44 untuk derajat rendah. Ekspresi p53 menunjukkan hasil positif pada 12 kasuskarsinoma serosum derajat tinggi (75%) dan 4 kasus derajat rendah (25%). Terdapat hubungan bermaknaantara ekspresi p53 dengan derajat histopatologik karsinoma serosum ovarium (p=0,013).KesimpulanEkspresi p53 mutan berhubungan dengan derajat histopatologik karsinoma serosum ovarium
HUBUNGAN EKSPRESI Ki-67 DENGAN KARAKTERISTIK HISTOPATOLOGIK PADA KANKER PAYUDARA TRIPEL NEGATIF Aswiyanti Asri; Pamelia Mayorita; Daan Khambri
Majalah Kedokteran Andalas Vol 38, No 3 (2015): Published in December 2015
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (675.649 KB) | DOI: 10.22338/mka.v38.i3.p165-172.2015

Abstract

Kanker payudara triple negative mempunyai prognosis paling buruk. Ki-67, derajat diferensiasi dan invasi limfovaskular (LVI) adalah parameter prognostik patomolekuler, dimana Ki-67 juga dipakai sebagai prediktor respon terapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan derajat diferensiasi dan LVI dengan ekspresi Ki-67 pada kanker payudara tripel negatif. Sembilan belas kasus kanker payudara tripel negatif dikumpulkan dan direview ulang derajat diferensiasi dan LVI. Hasil pemeriksaan Ki-67 dikelompokkan dimana ≤10 % sampai 29 % ekspresi rendah-sedang; dan >30% ekspresi tinggi. Hubungan antara ekspresi Ki-67 dengan derajat diferensiasi dan invasi limfovaskular dianalisis menggunakan Chi Square. Dari 19 kasus kanker payudara tripel negatif, 52,6 % kasus mempunyai derajat diferensiasi tinggi dan sisanya derajat diferensiasi rendah. Invasi limfovaskular ditemukan positif pada 68,4% kasus. Ekspresi Ki-67 yang tinggi hanya ditemukan pada 1 kasus. Uji statistik antara ekspresi Ki-67 dengan derajat diferensiasi maupun dengan invasi limfovaskular tidak ditemukan hubungan yang bermakna. Tidak ditemukan korelasi antara ekspresi Ki-67 dengan derajat diferensiasi dan invasi limfovaskular pada kanker payudara tripel negatif.
Diagnosis dan Tatalaksana Limfoma Non Hodgkin Tipe Sel B Sinonasal Tri Aryati Octavia; Dolly Irfandy; Bestari Jaka Budiman; Pamelia Mayorita
Majalah Kedokteran Andalas Vol 46, No 6 (2023): Online Oktober
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/mka.v46.i6.p1103-1117.2023

Abstract

Pendahuluan: Limfoma Non Hodgkin (LNH) sinonasal merupakan tumor ganas ekstranodal yang jarang terjadi. Lokasi paling sering adalah sinus maksilaris, sinus ethmoid dan rongga hidung. Diagnosis pasti imfoma ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan histopatologi dan imunohistokimia. Tatalaksana kasus berdasarkan stadium dengan menggunakan stagging Ann Arbor. Laporan Kasus: Dilaporkan satu kasus LNH sinonasal pada laki–laki usia 56 tahun dengan keluhan hidung kanan tersumbat dan keluar darah dari hidung kanan. Pemeriksaan kavum nasal dekstra ditemukan adanya massa yang memenuhi kavum nasal disertai sekret mukopurulen. Kemudian dilakukan tindakan medial maksiektomi dengan pendekatan endoskopik dan didapatkan hasil histopatologi limfoma maligna tipe sel sedang serta imunohistokimia (IHK) dengan hasil limfoma maligna tipe sel B. Kesimpulan: Dilaporkan satu kasus LNH sinonasal pada laki–laki usia 56 tahun dengan keluhan hidung kanan tersumbat dan keluar darah dari hidung kanan. Pemeriksaan kavum nasal dekstra ditemukan adanya massa yang memenuhi kavum nasal disertai sekret mukopurulen. Kemudian dilakukan tindakan medial maksiektomi dengan pendekatan endoskopik dan didapatkan hasil histopatologi limfoma maligna tipe sel sedang serta imunohistokimia (IHK) dengan hasil limfoma maligna tipe sel B.Kata kunci: Limfoma Non Hodgkin sinonasal, Limfoma tipe Sel B, Kemoterapi.