Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Pembelajaran Keterampilan Sosial Bagi Remaja Autis Swandari, Dian Ngesti; Mumpuniarti, Mumpuniarti
PEMBELAJAR: Jurnal Ilmu Pendidikan, Keguruan, dan Pembelajaran Volume 3 Nomor 1 April 2019
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.377 KB) | DOI: 10.26858/pembelajar.v3i1.6066

Abstract

AbstrakKeterampilan sosial bagi remaja autis diperlukan pembiasaan, agar mereka lebih mampu beradaptasi di masyarakat. Saat remaja adalah saat perkembangan remaja untuk belajar bertanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat dan mampu menjunjung nilai-nilai masyarakat dalam bertingkah laku di mana hal ini merupakan salah satu tugas perkembangan remaja. Hubungan dengan orang lain dalam masyarakat  diatur dalam suatu tata cara atau kebiasaan baik yang dirangkum dalam suatu tata krama. Dalam pembelajaran  itu perlu pendampingan agar perkembangannya menuju ke arah adaptif. Tujuan penelitian untuk memperoleh performance perilaku sosial melalui pembelajaran keterampilan sosial dengan cara modeling di mana orang tua akan menjadi model dalam menyampaikan materi tata krama.  Melalui cara modeling maka remaja autis akan dapat melihat, mengingat dan menirukan setiap perilaku yang diperagakan oleh orang tua. Metode penelitian menggunakan penelitian tindakan dengan cara merencanakan tindakan, implementasi tindakan dan refleksi tindakan. Hasil penelitian bahwa performance perilaku sosial remaja autis telah sampai pada taraf menirukan perilaku yang dicontohkan oleh orang tua dan melaksanakan dengan pendampingan orang tua. Kata kunci :  modeling, peran orang tua, remaja autis, tata krama
VALUE-BASED EDUCATION MODEL TO BUILD STUDENTS OF INCLUSIVE ELEMENTARY SCHOOL’S CHARACTER Mumpuniarti, Mumpuniarti; Fathurrohman, Fathurrohman; Sukinah, Sukinah
Dewantara Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Dewantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (114.535 KB)

Abstract

This research is aimed at developing value learning model to build students? character in elementary schools that conduct inclusion model. This research used R & D (Research & Development) approach and was conducted in two stages. The first stage was a base line study to find out what was needed in value education in schools that conduct inclusive education (need assessment). Based on the assessment, a module was then drafted. After that, the draft was examined regarding its feasibility through a focused-group discussion and a small-scale tryout to an elementary school that conduct inclusive education. The result of this stage was a module draft which was used as a value learning model through story-telling and games. This model was set within seven (7) themes and was integrated to subjects taught in the elementary schools that conduct inclusive education.
PEMBELAJARAN NILAI KEBERAGAMAN DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA SEKOLAH DASAR INKLUSI Mumpuniarti, Mumpuniarti
Jurnal Pendidikan Karakter Vol. 3, No. 3 (2012)
Publisher : LPPM Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.576 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v0i3.1231

Abstract

Abstrak: Nilai keberagaman merupakan fakta yang ada pada anak-anak didik kita yang secara makro mereka berasal dari berbagai latar belakang budaya dan memengaruhi cara hidup yang diejawantahkan pada level mikro di dalam kelas. merupakan sebuah kaidah yang menjadi pegangan dalam berinteraksi dengan sesama manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Nilai tersebut perlu dijunjung bersama oleh suatu komunitas agar terjadi keadaan saling menghargai, toleransi, serta menghargai perbedaan dan persamaan dalam kehidupan bersama. Hal tersebut seharusnya menjadi pegangan bagi peserta didik di sekolah yang menyelenggarakan model inklusi. Nilai keberagaman dapat diinternalisasikan ke dalam diri peserta didik sekolah dasar penyelenggara inklusi melalui pembelajaran pemodelan, pembiasaan, saling berdiskusi, model kognitif, dan pengondisian sekolah dalam menghargai prestasi yang berdasarkan keunikan masing-masing peserta didik. Kata Kunci: nilai keberagaman, pembentukan karakter, inklusif di sekolah dasar VALUE DIVERSITY’ LEARNING TO BUILDING FOR CHARACTER’ STUDENT IN INCLUSIVE ELEMENTARY SCHOOLAbstract: Diversity value is a fact that exist between our students who come from various cultural background and affect the way of life embodied in the micro level in the classroom. It is a rule that a credential in interacting with others in public life. This value should be upheld together by a community to state a mutual respect, tolerance, and respect the differences and similarities in life. It should become a handbook for students in schools that held a model of inclusion. The diversity value can be internalized into the self-organizing primary school learners through learning inclusion modeling, habituation, mutual discussion, cognitive models, and schools conditioning in honoring achievement by the uniqueness of each learner. Keyword: diversity value, inclusive in elementary school
Berbagai Macam Problema Tingkah Laku Anak Hiperaktif Mumpuniarti, Mumpuniarti
Dinamika Pendidikan Vol 4, No 1 (1997): Dinamika Pendidikan No. 01/Th. IV Mei 1997
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (941.724 KB)

Abstract

Berbagai Macam Problema Tingkah Laku Anak Hiperaktif
Kekuatan Kognitif Siswa Tunagrahita Ringan Terhadap Kegiatan Pembelajaran Keterampilan Budidaya Hortikultura Suryani, Ning; Mumpuniarti, Mumpuniarti
PEMBELAJAR: Jurnal Ilmu Pendidikan, Keguruan, dan Pembelajaran Volume 2 Nomor 2 Oktober 2018
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.558 KB) | DOI: 10.26858/pembelajar.v2i2.5760

Abstract

Siswa tunagrahita ringan memiliki kemampuan intelektual (kognitif) yang rendah dan mengalami hambatan perilaku adaptif. Kemampuan tersebut mempengaruhi kemampuan tunagrahita dalam bidang vokasional keterampilan pertanian budidaya hortikultura. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kekuatan kognitif anak tunagrahita ringan dalam melakukan kegiatan keterampilan budidaya hortikultura. Partisipan pada penelitian ini terdiri dari 3 siswa tunagrahita ringan dengan rentang usia 8-12 tahun. Data penelitian ini dikumpulkan melalui 3 (tiga) teknik pengumpulan data yaitu  tes, observasi dan wawancara. Analisis data dilakukan dengan metode deskriptif kuantitatif. Hasil yang diperoleh dari penelitian ni menunjukkan bahwa kemampuan kognitif anak mencapai skor tertinggi dengan nilai 7  pada konsep sains sederhana (kemampuan kognitif lengkap). Kemampuan kognitif belum lengkap dengan skor 6 pada pengetahuan bentuk geometri, pengetahuan ukuran baku/tidak baku dan pengetahuan konsep waktu, skor 5 pada kemampuan mengenal benda di sekitarnya, skor 4 pada konsep bilangan 0-50 dan kemampuan menyelesaikan masalah sederhana. Skor terendah 2 pada kemampuan pengetahuan konsep urutan  (belum memiliki kemampuan kognitif pada aspek tersebut). Berdasarkan hasil penelitian ini, diketahui bahwa anak tunagrahita ringan belum memiliki kognitif yang lengkap dalam kegiatan keterampilan budidaya hortikultura, sehingga membutuhkan penguatan dan latihan.
Application of Inquiry Methods to Academic Achievement of Children with Attention Deficit Hyperactivity Disorder in Inclusive Schools Eko Wahyu Wibowo; Mumpuniarti Mumpuniarti
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Luar Biasa Vol 6, No 1 (2019): July
Publisher : Department of Special Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um029v6i12019p9-12

Abstract

This study is aimed at examining the inquiry method usage on the academic achievement of children with Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) in Inclusive Schools. The method used is a quasi-experiment with the design of one group pretest and posttest. The subjects were 4th grade students of Inclusive Elementary Schools. The results of the study prove that the inquiry method can help the academic achievement of ADHD children in inclusive primary schools. This is indicated by a change in scores on academic ability by 90%. During the inquiry method usage, ADHD children are not only able to understand the learning material delivered in the classroom but also show a high enthusiasm, active, and serious attitude in participating the learning process in Inclusive Primary Schools.
EFEKTIVITAS PROGRAM PASCA-SEKOLAH BAGI KEMANDIRIAN PENYANDANG DISABILITAS INTELEKTUAL Mumpuniarti Mumpuniarti; Tin Suharmini; Praptiningrum Praptiningrum
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Luar Biasa Vol 1, No 2 (2014): December
Publisher : Department of Special Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.981 KB) | DOI: 10.17977/um029v1i22014p97 - 104

Abstract

The purpose of reseach is to describe of post-school’s program for developing independence of intellectual disabilities effectively; the opinion’s teacher about the post-school’s program for intellectual disabilities; as soon as the support’s usefulness resources can be used for implementation of post-school’s program. The research method is to conduct a survey through opened questionnaire and interview for teachers, and data analysis is to conduct with category base on aspect of need’s post-schools program. Result of the study is to point out as: the efectiveness of post-school’s program is orientated to trend of take action against for the skill has beenlearned in the moment intellectual disabilitas at the yunior high schools stage; the opinion of teacher is only skill to be rely on efective for pasca-schools program;as soon as the support’s resources for usefullness to the limit of that competen to exertion of schools.Penelitian bertujuan mendeskripsikan program-program yang berorientasi ditindaklanjuti pasca-sekolah yang secara efektif berfungsi meningkatkan kemandirian penyandang disabilitas intelektual; pandangan guru tentang program pasca-sekolah bagi disabilitas intelektual; serta sumber daya pendukung yang dapat digunakan keterlaksanaan program pasca-sekolah. Metode penelitian dilaksanakan dengan survey instrumennya adalah angket terbuka dan wawancara kepada guru, serta analisis dilaksanakan secara kategoris berdasarkan aspek-aspek kebutuhan program pasca-sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keefektifan program cenderung berorientasi menindaklanjuti keterampilan yang telah dilatihkan pada saat siswa disabilitas intelektual berada di sekolah menengah; pandangan para guru hanya keterampilan yang menjadi andalan efektif untuk pasca-sekolah; serta sumber daya pendukung yang digunakan sebatas kemampuan sekolah.
PANDANGAN KEPALA SEKOLAH MENGENAI PENDIDIKAN INKLUSIF DAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH DASAR DIY Dinar Westri Andini; Ayu Rahayu; C Asri Budiningsih; Mumpuniarti Mumpuniarti
Taman Cendekia: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an Vol 2 No 2 (2018)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.22 KB) | DOI: 10.30738/tc.v2i2.3142

Abstract

The right view of inclusive education is very influential on the success of the implementation of inclusive education, starting from the policies applied, routines that will bring up a culture of acceptance of diversity and the implementation of classroom learning. The principal becomes the agent of change and as the main key in the development, initiator of innovation and decision making on the implementation of inclusive education until the realization of the success of the implementation practices in school. The purpose of this study is to explain the principal's view of inclusive education in Yogyakarta Elementary School. Questionnaires were distributed to 25 principals in elementary schools in five districts in Yogyakarta Special Region. The results showed that the majority of principals in SD DIY have a narrow view of inclusive education, which is still limited to the acceptance of children with special needs, but the majority of principals agree and are open that children with special needs for school and study together with other children in the classroom regular / general.
Perangkat pembelajaran berbasis problem based learning untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif di sekolah dasar Diah Anita; Mumpuniarti Mumpuniarti
Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi Vol 6, No 2 (2018): December
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.338 KB) | DOI: 10.21831/jppfa.v6i2.23632

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan perangkat pembelajaran berbasis Problem-Based Learning yang layak digunakan, (2) mengungkapkan efektifitas perangkat pembelajaran yang dihasilkan tersebut dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa. Penelitian dan pengembangan ini menggunakan model yang dikembangkan oleh Borg dan Gall yang terdiri dari 10 langkah. Penelitian ini dilakukan di SD Piyungan. Subjek uji coba dalam penelitian adalah guru dan siswa kelas tiga. Data dikumpulkan melalui wawancara, angket validasi, angket respon, tes kemampuan berpikir kreatif, dan dianalisis menggunakan independent t-test dan paired sample t-test dengan tingkat signifikansi 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) berdasarkan penilaian ahli, silabus dengan rerata skor 4,3, rencana pelaksanaan pembelajaran dengan rerata skor 4,5, lembar kerja siswa dengan rerata skor 4,6, dan buku ajardengan rerata skor 4,4 masuk dalam kategori sangat layak. Instrument penilaian dengan rerata skor 4,1 masuk dalam kategori layak. (2) Ada perbedaan yang signifikan terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa di kelas eksperimen dengan nilai signifikansi 0,05.Kata kunci:problem-based learning, berpikir kreatif, pemecahan masalah INSTRUCTIONAL KIT BASED ON PROBLEM BASED LEARNING TO IMPROVE CREATIVE THINKING ABILITY IN ELEMENTARY SCHOOLAbstractThis study aims: (1) to develop a suitable instructional kit based on Problem-Based Learning, and (2) to reveal the effectiveness of the develop instructional kit in improving creative thinking ability. This study was research and development using model developed by Borg and Gall consisting of 10 steps. It was conducted at Elementary School Piyungan. The subjects were teachers and grade III students. The data were collected through interviews, questionnaires, and tests and analysed using the independent t-test and paired sample t-test at significance level of 0.05. The result of this study showed that(1)  based on expert judgment, the syllabus had a mean score 4.3, the lesson plan had a mean score 4.5, the student worksheet had a mean score 4.6, and the instructional textbook had a mean score 4.4 was in good category while the assessment instruments had a mean score 4.1 was in very good category. There were significant differences of the treatment classes using the product in improving creative thinking ability of students with the score of  p0,05.Keywords: problem-based learning, creative thinking, problem solving
PERANAN ORANGTUA DALAM PROSES PENYESUAIAN DIRI ANAK MAMPU LATH Mumpuniarti Mumpuniarti
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1996,TH.XV
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (643.703 KB) | DOI: 10.21831/cp.v2i2.9216

Abstract

Penyesuaian diri sebagai usaha manusia dalam mempertahankankehidupannya, dan sebagai indikator pada tingkat kemandirian seseorang.Setiap orangtua bertanggung jawab membimbing anak kepadapenyesuaian din, agar anak mencapai kemandiriannya.Bagi orangtua yang mempunyai anak mampu latih memerlukancara-cara khusus dalam membimbing ke arah penyesuaian diri. Penyesuaiandiri yang dicapai anak mampu latih juga mengarah pada realitas darilingkungan, namun terbatas pada kemampuan yang dapat dilakukan anakmampu latih. Dengan adanya keterbatasan pada anak mampu latih, orangtua harus melakukan cara-cara khusus dalam membimbing penyesuaiandiri mereka.Adapun cara-cara khusus tersebut melalui latihan-latihan dalampenyesuaian pribadi, penyesuaian sosial dan penyesuaian keterampilan.Dalam latihan-latihan ini orangtua perlu menjadi pelatih utama sertapemegang kunci utama untuk mengantarkan anak mampu latih kepadapenyesuaian diri, dengan berusaha belajar dan berkonsultasi kepada ahliahlikhusus yang rnemahami masalah anak mampu latih.