p-Index From 2019 - 2024
6.684
P-Index
Claim Missing Document
Check
Articles

Inclusive Education Services for Children with Mild Intellectual Disabilities in Pandemic Period: The Dilemma of General Elementary Schools in Indonesia Asep Supena; Uswatun Hasanah; Ahmad Januar
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Luar Biasa Vol 7, No 2 (2020): December
Publisher : Department of Special Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um029v7i22020p22-30

Abstract

Children with mild intellectual disabilities need to receive optimal educational services during the COVID-19 pandemic. This study aims to analyze inclusive education services for children with mild intellectual disabilities during the pandemic. This study used a survey method with a sample of 10 inclusive elementary schools in Jakarta with 25 teachers and 10 parents who have children with mild intellectual disabilities. The finding shows that inclusive education services in the sub-district of Setiabudi, South Jakarta need improvement and improvement in all aspects, from teachers, curriculum, media and in terms of parents. All components must contribute to providing optimal learning services for children with mild intellectual disabilities to match the vision of inclusive education itself, where schools make adjustments both in terms of curriculum, educational facilities and infrastructure, as well as learning systems tailored to the individual needs of students. Thus the results of this study can be used as benchmarks for us as academics, especially for policy makers to contribute to improving the quality of education, especially inclusive education services for children with special needs.
Pembinaan Minat Dan Bakat Siswa Berkebutuhan Khusus di Sekolah Inklusi Sdn Susukan 01 Pagi Jakarta Timur Hera Bintani; Lulu Alawiyah; Septia Yuhandira; Asep Supena
Jurnal ORTOPEDAGOGIA Vol 6, No 2 (2020): November
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um031v6i22020p94-99

Abstract

Penilitian ini bertujuan untuk menjelaskan cara guru dalam melakukan pembinaan minat dan bakat siswa berkebutuhan khusus yang terdiri dari beberapa tahapan yaitu mengidentifikasi, mengasesmen, mengelompokkan, melatih, dan mengikuti perlombaan, juga bertujuan untuk menguraikan faktor penghambat yang dialami serta faktor pendukung yang dilakukan sekolah. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif menggunakan metode penelitian naratif inkuiri. Penelitian ini dilakukan di SDN Susukan 01 Pagi sebagai salah satu SD inklusi yang ada di Jakarta Timur. Subjek dalam penelitian ini adalah Guru Pembimbing Khusus (GPK). Teknik pengumpulan data yaitu wawancara dengan GPK sebagai instrument utama dalam penelitian. Analisis data yang dilakukan adalah penyajian data dan penarikan kesimpulan dengan mengumpulkan berbagai informasi dari informan yang kemudian disajikan dalam bentuk rangkaian susunan cerita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program pembinaan minat dan bakat di SDN Susukan 01 Pagi dilakukan melalui tahapan identifikasi, asesmen, klasifikasi, pelatihan dan perlombaan. Dalam prakteknya dukungan sosial dan GPK memiliki peranan yang penting dalam membina minat dan bakat anak berkebutuhan khusus. Dalam pelaksanaan kegiatan memiliki kendala yang berasal dari siswa itu sendiri seperti mood siswa yang mudah berubah. : The purpose of this research is to explain the way teachers in fostering the interests and talents of students with special needs consisting of several stages, namely identifying, assessing, grouping, training, and participating in competitions, also aims to describe the inhibiting factors experienced and supporting factors that are carried out by schools. This research uses descriptive research with a qualitative approach using the inquiry narrative research method. This research was conducted at SDN Susukan 01 Pagi as one of the inclusive elementary schools in East Jakarta. The subject in this study was the Special Teacher/Guru Pendamping Khusus (GPK). Data collection techniques used were interviews with GPK as the main instrument in research. Data analysis was performed by presenting data and drawing conclusions by gathering various information from informants who were then presented in the form of a series of story arrangements. The results showed that the interest and talent training program at SDN Susukan 01 Pagi was carried out through the stages of identification, assessment, classification, training and competitions. In practice social support and GPK have an important role in fostering the interests and talents of children with special needs. In carrying out activities there are obstacles that come from the students themselves such as student’s moods that are easy to change.
PENGARUH PENGALOKASIAN DANA SEKOLAH TERHADAP PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF Angre Claudia Nasution; Asep Supena; Salmatus Saadah Putri; Septiana Dwiningrum
JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar) Vol. 5 No. 2 (2021): JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar)
Publisher : PGSD UNIKA SANTU PAULUS RUTENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36928/jipd.v5i2.854

Abstract

Abstract: Maximum inclusive education can be seen from good management for the school. One of them is financial management/funding. Funding and the allocation of these funds are one of the influential aspects for the success of schools in implementing inclusive education. So that this study aims to determine the effect of the allocation of school funds at SMA Garuda Cendekia Jakarta. This study uses a qualitative descriptive method with interview techniques with one of the special supervisor teachers (GPK) who has been teaching for at least 5 years. The results showed that Garuda Cendekia High School needed sufficient funds to implement inclusive education because the management and funding at Garuda Cendekia High School had not been maximized, especially related to special facilities for children with special needs.
Implementasi Layanan Inklusi Anak Berkebutuhan Khusus Tunarungu Asep Supena; Rossi Iskandar
Jurnal Komunikasi Pendidikan Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/jkp.v5i1.1018

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana layanan pendidikan inklusi anak berkebutuhan khsuus tunarungu di Sekolah Luar Biasa Negeri Ciamis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukan Anak tunarungu memiliki hambatan dalam pendengaran akibatnya tunarungu kesulitan dalam berbicara. Anak tunarungu memaksimalkan indera penglihatannya sebagai jalan penyempurna dari kurangnya indera pendengaran. Mereka memiliki gerakan mata yang cepat, agak beringas. Sisa pendengaran anak tuna rungu dapat dilatih dengan latihan Bina Persepsi Bunyi dan Irama, anak tuna rungu juga dapat melatih otot-otot berbicaranya sehingga dapat berkomunikasi seperti anak normal lainnya. Pengembangan komunikasi persepsi bunyi dan irama merupakan program khusus yang dilakukan sekolah SLBN Ciamis untuk melatih kemampuan anak tunarungu di sekolah. Namun pada saat pandemic covid-19 orang tua menjadi pendamping khusus sekaligus sebagai guru selama dirumah untuk melatih berbicara anaknya menggunakan bahasa sehari hari selain dibantu melalui alat bantu mendengar yang dipandu oleh guru nya. 
TEACHING MODELS FOR CHILDREN WITH MODERATE INTELLECTUAL DISABILITIES DURING COVID-19 PANDEMIC Asep Supena; Uswatun Hasanah
Lentera Pendidikan : Jurnal Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Vol 23 No 2 (2020): DECEMBER
Publisher : Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/lp.2020v23n2i9.

Abstract

Abstract:This study aims to analyze learning models appropriate for children with moderate intellectual disabilities during the COVID-19 pandemic because all learning in schools turn into distance learning. This period is very crucial, especially for children with moderate learning disability in learning. This research used a qualitative method with a case study. Data collection was done through in-depth interviews and observations. The subjects were two special education teachers, a homeroom teacher, and two parents of children with moderate intellectual disabilities. Thematic analysis was used to interpret the research findings. In this study, the answers of parents and teachers as respondents were evaluated. The results showed a suitable learning model to use during this pandemic was a project-based individual learning model. Teachers could provide a simple project containing soft skill and hard skills for children with intellectual disabilities controlled under their parents' supervision. The focus of learning was not on achieving cognitive abilities as in general, but on how they could be skilled and independent in carrying out activities. The findings of this research could provide teachers and parents with solutions in guiding learning activities for children with moderate intellectual disabilities, especially during the COVID-19 pandemic.Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis model pembelajaran yang sesuai untuk anak tunagrahita sedang pada saat pandemi COVID-19 karena semua pembelajaran di sekolah berubah menjadi pembelajaran jarak jauh. Periode ini sangat krusial, terutama bagi anak-anak dengan ketidakmampuan belajar sedang dalam belajar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan observasi. Subjek penelitian ini adalah dua orang guru pendidikan luar biasa, seorang wali kelas, dan dua orang tua anak tunagrahita sedang. Analisis tematik digunakan untuk menafsirkan temuan penelitian. Dalam penelitian ini, jawaban orang tua dan guru sebagai responden dievaluasi. Hasil penelitian menunjukkan model pembelajaran yang sesuai untuk digunakan selama pandemi ini adalah model pembelajaran individu berbasis proyek. Guru dapat memberikan proyek sederhana yang berisi soft skill dan hard skill untuk anak tunagrahita yang dikendalikan di bawah pengawasan orang tua. Fokus pembelajaran bukan pada pencapaian kemampuan kognitif seperti pada umumnya, tetapi pada bagaimana mereka bisa terampil dan mandiri dalam melakukan aktivitas. Temuan penelitian ini dapat memberikan solusi kepada guru dan orang tua dalam memandu kegiatan pembelajaran bagi anak tunagrahita sedang, khususnya pada saat pandemi COVID-19.
A Children's Music Therapy to Enhance the Self-Esteem of Children with Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) in Elementary School Abdul Sholeh; Asep Supena
Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI Vol 8, No 1 (2021): June 2021
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/al.ibtida.snj.v8i1.7459

Abstract

AbstractElementary school students with Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) possessed   low self-eesteem that impacted on their academic failure. This study aims to describe the use of a children’s music therapy to enhance the self-esteem of ADHD students. Using a qualitative case study to garner the data from ADHD students, this study included pre-field stages, activities during the field, and post empirical stages. Data were analyzed using observations and interviews. The results of the research show that the children’s music therapy can be used as an alternative in developing the self-esteem of ADHD children in an elementary school. It can be seen from their  development of several aspects including ability (competence), meaning (significance), goodness (virtue), and strength (power). Therefore, elementary school teachers are advised to use the music therapy to enhance the self-esteem of ADHD children. As a medium of healing and to overcome anxiety, such therapy could allow students to gain self-acceptance, get acceptance by others, be able to complete tasks, be able to make decisions, be able to control themselves, and have better self-awareness.Keywords: a children's music therapy, self-esteem, attention deficit hyperactivity disorder.AbstrakSiswa sekolah dasar dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) memiliki harga diri yang rendah yang berdampak pada kegagalan akademik mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan terapi musik anak untuk meningkatkan harga diri siswa ADHD. Menggunakan studi kasus kualitatif untuk mengumpulkan data dari siswa ADHD, penelitian ini meliputi tahap pra-lapangan, kegiatan selama lapangan, dan tahap pasca empiris. Teknik analisis data menggunakan observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi musik anak dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam mengembangkan harga diri anak ADHD di sekolah dasar. Hal ini dapat dilihat dari perkembangannya dari beberapa aspek antara lain kemampuan (competence), makna (significance), kebaikan (virtue), dan kekuatan (power). Oleh karena itu, guru sekolah dasar disarankan untuk menggunakan terapi musik untuk meningkatkan harga diri anak ADHD. Sebagai media penyembuhan dan mengatasi kecemasan, terapi tersebut dapat memungkinkan siswa untuk memperoleh penerimaan diri, mendapatkan penerimaan oleh orang lain, mampu menyelesaikan tugas, mampu mengambil keputusan, mampu mengendalikan diri, dan memiliki kesadaran diri yang lebih baik.Kata kunci: terapi musik anak, harga diri, attention deficit hyperactivity disorder.
The Behaviorally Based Intervention Approach to Improve Self-Efficacy of Students' with Attention Deficit Hyperactive Disorder in Elementary School Abdul Sholeh; Asep Supena; Ahmad Arifuddin
Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI Vol 8, No 2 (2021): October 2021
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/al.ibtida.snj.v8i2.8606

Abstract

AbstractThis research is motivated by the low self-efficacy of elementary school students with Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) that impact on their academic failure. This study aims to describe the behaviorally based intervention approach in improving the self-efficacy of ADHD students in elementary school. This case study involved five students of an elementary school in Cirebon city. The data were gathered via observations, interviews, and documentation and then analyzed using the descriptive qualitative technique.  The results showed that the use of a behavior-based intervention approach could enhance the students' self-efficacy in the aspects of academic achievement, adjustment, social relations, and self-assessment. Therefore, the behavior-based intervention approach can be used as an alternative in increasing the self-efficacy of students with ADHD.Keywords: behaviorally based intervention approach, self-efficacy, attention deficit hyperactivity disorder. AbstrakPenelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya efikasi diri siswa sekolah dasar dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) yang berdampak pada kegagalan akademik mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pendekatan intervensi berbasis perilaku dalam meningkatkan efikasi diri siswa ADHD di sekolah dasar. Studi kasus ini melibatkan 5 siswa sekolah dasar di kota Cirebon. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi dan kemudian dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pendekatan intervensi berbasis perilaku dapat meningkatkan efikasi diri siswa, baik pada aspek prestasi akademik, aspek penyesuaian diri, aspek hubungan sosial, maupun aspek penilaian diri. Untuk itu, pendekatan intervensi berbasis perilaku dapat menjadi alternatif dalam meningkatkan efikasi diri siswa ADHD.Kata kunci: pendekatan intervensi berbasis perilaku, efikasi diri, attention deficit hyperactivity disorder.
Meningkatkan attensi belajar siswa kelas awal melalui media visual Husnul Khotimah; Asep Supena; Nandang Hidayat
Jurnal Pendidikan Anak Vol 8, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Anak
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.491 KB) | DOI: 10.21831/jpa.v8i1.22657

Abstract

Penelitian literatur ini bertujuan untuk mencari solusi terkait dengan upaya meningkatan perhatian siswa khususnya ditingkat awal yaitu kelas 1, 2 dan 3 terhadap tugas belajarnya selama proses pembelajaran berlangsung menggunakan media pembelajaran visual. Penelitian ini menggunakan metode tinjauan literatur integratif. Metode ini menggabungkan berbagai artikel berbasis empiris dan penelitian, buku, dan literatur lain yang dipublikasikan tentang penggunaan media visual dalam meningkatkan perhatian belajar siswa kelas awal tersebut. Penelitian literatur ini menyimpulkan: (1) Perhatian adalah proses pemilihan informasi yang dikontrol secara sukarela oleh subjek (sadar), atau dapat karena pengaruh beberapa peristiwa eksternal yang ditangkap indera (tidak sadar); (2) Proses perhatian terjadi melalui seleksi, kesadaran, dan control; (3) Model media visual yang digunakan sebaiknya bervariasi baik media pembelajaran yang dibuat oleh guru maupun media dari internet. Media visual dalam bentuk infografis merupakan model media visual yang paling disarankan; (4) Implikasi dari fungsi media visual terhadap memori penginderaan antara lain: (a) memori pengindera hanya dapat mengolah informasi dalam jumlah terbatas, sehingga media visual yang digunakan untuk menyajikan materi pembelajaran perlu didesain sedemikian sehingga informasi-informasi kunci dapat diterima oleh siswa dengan baik; (b) memori penginderaan yang memiliki daya serap paling tinggi adalah indera penglihatan, sehingga mengkombinasikan sajian informasi visual dapat meningkatkan jumlah informasi yang mampu diterima oleh memori pengindera. AbstractThis literature research aims to find solutions related to efforts to increase the attention of students, especially at the initial level, grades 1, 2 and 3 of their learning tasks during the learning process takes place using visual learning media. This study uses the method of review of integrative literature. This method combines various empirical and research-based articles, books, and other published literature on the use of visual media in increasing the attention of students learning in the early grades. This literature research concludes: (1) Attention is the process of selecting information that is voluntarily controlled by the subject (conscious), or it can be due to the influence of some external events that are sensed (unconscious); (2) The process of attention occurs through selection, awareness, and control; (3) The visual media model used should vary both the learning media made by the teacher and the media from the internet. Visual media in the form of infographics is the most recommended visual media model; (4) The implications of the function of visual media on sensing memory include: (a) memory sensors can only process information in a limited amount, so that the visual media used to present learning material needs to be designed so that key information can be received properly by students; (b) sensing memory that has the highest absorption power is the sense of sight, so combining visual information offerings can increase the amount of information that the sensory memory can receive.
Efforts to Teach Social Interaction to Autism Students in Inclusive Elementary Schools Fitri Siti Sundari; Asep Supena
Pedagonal : Jurnal Ilmiah Pendidikan Vol 6, No 1 (2022): Pedagonal : Jurnal Ilmiah Pendidikan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/pedagonal.v6i1.4443

Abstract

The purpose of this study was to analyze efforts to teach social interaction interactions to autistic children in inclusive elementary schools. The research method used is narrative inquiry. Research subjects are children with autistic barriers in inclusive primary schools. Subjects have difficulty controlling behavior, tend not to pay attention to their interlocutor when interacting, and display repetitive behavior, moving their fingers, shouting, laughing for no apparent reason, and tantrums. Assessment of the social interaction ability of children with autistic barriers can be seen from eye contact, facial expressions, repetitive or odd movements that are less focused, lack of ability to play with friends, and emotional states such as crying or sudden anger. The form of interaction of autistic children in inclusive elementary schools leads to a form of cooperation. Subjects often work on assignments with their study groups, even though the subjects have not been able to express ideas but the subjects can help if their group friends need help. The teacher's teaching strategy in social interaction is to encourage and motivate subjects to interact with their peers. Teachers and parents work together to provide some therapy to help the subject when facing problems. The task of the assistant teacher is to help the subject complete the task according to his ability. The way to teach language and communication to the subject is by always communicating with the subject on various occasions and if speaking, it must be spoken slowly.
Pendampingan Orang Tua dan Asesmen Anak Berkebutuhan Khusus Di Rumah Susun Jatinegara Kaum Jakarta Timur Indina Tarjiah; Asep Supena; Erfan Kurniawan
Suluah Bendang: Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 22, No 1 (2022): Suluah Bendang: Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/sb.01980

Abstract

Pengabdian Masyarakat ini bertujuan pendampingan  kepada orang tua dan warga lainnya tentang  mengenali dan memeperlakukan anak-anak berkebutuhan khusus dengan benar,  dan memetakan jenis Anak Bekebutuhan Khusus Kegiatan dilaksanakan atas dasar tindak lanjut hasil pendampingan tahun 2020 kepada orang tua tentang anak berkebutuhan pendidikan khusus. Kemudian atas permintaan dari Ketua Rusun dan ketua RW. Metode yang digunakan  focus group discussion pada orang tua dan warga lainnya, kemudian observasi, wawancara pada orang tua dan anak,  tes  dan membuat catatan lapangan tentang hasil identifikasi dan asesmen. Hasilnya  teridentifikasi 51 anak  terindikasi berkebutuhan khusus,  kemudian berdasarkan penyaringan ada 14 anak untuk ditindaklanjuti dengan asesmen. Hasil asesmen ditemukan  6  jenis hambatan; yaitu, slow learner, Learning dificulties, down syndrome, Social and Emotional Disorder, Intelectaul disabilitiy,  Physichal and health disabilities. Hasil pendampingan   terbentuknya pemahaman orang tua dan  warga Rusunawa  yang benar tentang anak berkebutuhan khusus, sehingga mereka dapat memperlakukan anak-anak berkebutuhan khusus dengan benar dan lebih manusiawi.