Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

THE NEED FOR NEEDS ANALYSIS IN CURRICULUM DEVELOPMENT IN ESP COURSE: A REFLECTION ON CURRICULUM DEVELOPMENT IN INDONESIA Mahardika, A.A. Ngurah Yudha Martin
Jurnal Bahasa Lingua Scientia Vol 6, No 2 (2014)
Publisher : Pusat Pengembangan Bahasa IAIN Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21274/ls.2014.6.2.257-269

Abstract

Curriculum development as the guide to instructional implementation should be able to ‘bridge the gaps’ of the needs among the parties in teaching learning process. Needs analysis is then a crucial step in curriculum development. It includes the needs of the intitution, the target needs, and for the most, the learners’ needs. Indonesian curriculum may change as the result of the current situation or policy, yet the concern remain the same, that is to identify needs and accomodate those needs. Introduction on curriculum development, a brief review on ESP, discussion on needs analysis, and reflection of the curriculum development in Indonesia related to needs analysis would be delivered in this article.
ANALYSING TARGET COMMUNICATIVE NEEDS FOR ENGLISH FOR FOOD AND BEVERAGE SERVICE COURSE Mahardika, A.A. Ngr. Yudha Martin
Jurnal Bahasa Lingua Scientia Vol 10, No 2 (2018)
Publisher : Pusat Pengembangan Bahasa IAIN Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (785.312 KB) | DOI: 10.21274/ls.2018.10.2.341-356

Abstract

Every ESP course should be based on an analysis of needs. The current study was aimed at analysing the target needs related to the English for F&B Service course. It was revealed that; (1) The language functions of waiters in F&B Service department were closely related to the service sequence applied in the restaurants. Mostly, the functions for all hotels were the same, in which the differences were based on the characteristics of the hotel and restaurant, types of service, as well as the circumstances; (2) The language expressions needed were basically based on the tasks and varied based on the characteristics of the hotel and restaurant, types of service, the situation and condition. Results of the study implied that there was something beyond language skills that needs to be comprehended in order to be able to perform the tasks atF&B Service, especially as waiters. Task Based Learning with role play activities is suggested to facilitate the needs of communicative tasks.
SUCCESSFUL LEARNING AND ECONOMIC ASPECTS IN EDUCATIONAL PERSPECTIVE H Hardika
International Research-Based Education Journal Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Faculty of Education Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.641 KB) | DOI: 10.17977/um043v1i1p%p

Abstract

Education is a process of empowerment, maturation, and the independent individuals so that they are able to manage themselves and their environment creatively and behave as a noble and elegant person. These are pursued through strategic ways, constructive efforts, and give opportunities for learners to create and construct their positive characters and their environment. Thus, the educational system can create individuals who have responsibilities to the environment. Keywords: economic value, learning, productivity
PERAN KADER PKK SEBAGAI AGEN PERUBAHAN KEBERSIHAN DAN KESEHATAN LINGKUNGAN MELALUI PENDAMPINGAN PROGRAM BANK SAMPAH Ziadatum Filmawada; Hardika Hardika; Sucipto Sucipto
Jurnal Pendidikan Nonformal Vol 13, No 2 (2018): September 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan-Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (704.339 KB) | DOI: 10.17977/um041v13i2p78-84

Abstract

Abstract:   waste   bank   is   social   enterprise   activity   focused   on   waste management based on community empowerment. There is a assistance activity in the waste bank program conducted by PKK team. This research aims to describe the activities of assistance and the accomplishment of assistance activities in the waste bank program. Data analysis is done by three stages (1) data reduction, (2) data presentation, and (3) conclusion. The result showed that  the  assistance  in  the  waste  bank  program  consists  of  four  activities, namely socialization, organizing, training, and motivation. The achievement of assistance activities include changes in community behavior, the formation of the waste bank’s organization structure, and the ability of managers in managing waste bank.Abstrak: Bank sampah merupakan kegiatan social enterprise yang difokuskan pada   pengelolaan   sampah   berbasis   pemberdayaan   masyarakat dengan melibatkan kader PKK sebagai agen perubahan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran kader PKK sebagai agen perubahan kebersihan dan kesehatan lingkungan dalam proses pendampingan program bank sampah. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu  reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Uji keabsahan temuan dilakukan dengan teknik triangulasi sumber dan metode.  Hasil penelitian menunjukan bahwa peran kader PKK dalam proses pendampingan program bank sampah terdiri dari empat kegiatan yaitu kegiatan sosialisasi, pengorganisasian, pelatihan, dan motivasi. Kegiatan ini mampu menumbuhkan perubahan perilaku masyarakat, terbentuknya struktur organisasi bank sampah, dan kemampuan pengurus dalam mengelola bank sampah.
PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DALAM PERSPEKTIF PURNA TENAGA KERJA INDONESIA (Studi Fenomenologi Di Pagelaran Malang) Rina Puruhita Dani; Mundzir Mundzir; Hardika Hardika
Jurnal Pendidikan Nonformal Vol 10, No 1 (2015): Maret 2015
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan-Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.178 KB) | DOI: 10.17977/um041v10i1p25 - 35

Abstract

Pendidikan non formal yang dibangun di luar sekolah formal. Pendidikan luar sekolah atau biasa disebut pendidikan nonformal pada akhirnya menjadi fenomena asing bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, mereka tidak mengetahui bahwa terdapat sebuah sistem pendidikan di luar pendidikan sekolah yang mampu memberikan keterampilan bagi seseorang. Ketidaktahuan masyarakat akan pendidikan luar sekolah mengakibatkan masyarakat hanya terpaku pada pendidikan formal saja, karena pada kenyataannya hanya pendidikan formal yang masih diakui oleh sebagian besar kalangan industri dalam merekrut pekerja.
Strategi Pendampingan Sebagai Upaya Pemenuhan Hak Anak Korban Kekerasan di Kota Pasuruan Monica Widyaswari; Hardika Hardika; Umi Dayati
Jurnal Pendidikan Nonformal Vol 16, No 1 (2021): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan-Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um041v16i1p34-46

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengkaji strategi pendampingan anak korban kekerasan di Kota Pasuruan. Upaya Kota Pasuruan dalam mengakomodir hak-hak anak korban kekerasan secara medis, yuridis, dan psikologis. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Informan dalam penelitian ini meliputi DP3AKB dan P2TP2A. Prosedur pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Analisis data pada penelitian ini menggunakan model Spradley. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kota Pasuruan berkomitmen untuk memenuhi hak anak korban kekerasan melalui melalui enam strategi diantaranya: (1) supporting parents, caregivers and families yaitu sosialisasi kepada para orangtua dan sekolah, serta penyediaan pendamping anak secara terlatih; (2) helping children and adolescents manage risk and challenges melalui pendampingan psikososial; (3) changing attitudes and social norms that encourage violence and discrimination melalui pemberian informasi kepada korban dan keluarga; (4) promoting and providing support services for children yaitu ditandai dengan penyediaan lembaga pemerhati anak dan dukungan layanan dari SKPD lainnya; (5) implementing laws and policies that protect children yaitu adanya peraturan dan kebijakan perlindungan anak dari tingkat nasional hingga daerah; dan (6) carrying out data collection and research dilakukan pemetaan kekerasan anak berdasarkan karakteristik. Data juga akan dilaporkan ke tingkat nasional.
PEWARISAN BUDAYA SAPI SONOK SEBAGAI AKTIVITAS BELAJAR INFORMAL BAGI MASYARAKAT MADURA Achmad Nauvalul Ikbar; Hardika Hardika; Ellyn Sugeng Desyanty
Jurnal Pendidikan Nonformal Vol 16, No 2 (2021): September
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan-Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um041v16i2p86-93

Abstract

RINGKASANIkbar, A.Nauvalul. 2020. Pewarisan Budaya Sapi Sonok Sebagai Aktivitas Belajar Informal Bagi Masyarakat Madura. Tesis. Program Studi S-2 Pendidikan Luar Sekolah. Pasca Sarjana. Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Dr. Hardika, M.Pd., (2) Dr. Ellyn Sugeng Desyanty, M.Pd.Kata Kunci: Pewarisan, Budaya Sapi Sonok, Aktivitas Belajar InformalBudaya sapi sonok merupakan budaya asli masyarakat Madura yang berlangsung turun-temurun dari leluhur di keluarga pemilik sapi sonok. Budaya sapi sonok dicetuskan pertama kali oleh H. Achmad Hairudin pada tahun 1940. Dalam pelaksanaan budaya sapi sonok terdapat beberapa proses yang harus dilakukan oleh ketua paguyuban, panitia pelaksana, dan pemilik sapi sonok. Orang tua (ayah) memiliki peran penting dalam memperkenalkan sekaligus mewariskan budaya kepada anak sebagai generasi penerus di dalam keluarga.Penelitian ini bertujuan yaitu menganalisis pewarisan budaya sapi sonok sebagai aktivitas belajar informal yang dilakukan oleh orang tua pemilik sapi sonok kepada anak sebagai generasi penerus.Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik purposive sampling digunakan untuk memilih informan penelitian. Informan dalam penelitian ini meliputi Kepala Desa Dempo Barat yang juga menjadi Ketua Paguyuban sapi sonok, pemilik sapi sonok, dan anak pemilik sapi sonok. Prosedur pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Analisis data pada penelitian ini menggunakan miles dan huberman.Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa awal mula terbentuknya budaya sapi sonok berawal dari kebiasaan para petani Madura yang sering kali tidak melepas pengonong (kayu perangkai sapi) yang digunakan membajak sawah mulai dari ladang hingga ke rumah, pada tahun 1940 H. Achmad Hairudin melihat kebiasaan petani tersebut dirasa menyenangkan dan memiliki nilai seni, kemudian dikemas sebagai pesta rakyat yang dikenal dengan kontes sapi sonok hingga saat ini. Kontes sapi sonok pertama kali secara resmi diadakan pada tahun 1967 oleh Dinas Peternakan Kabupaten Pamekasan. Pelaksanaan kontes sapi sonok diadakan oleh paguyuban-paguyuban di Pulau Madura yaitu mulai dari Kabupaten Bangkalan Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan, dan Kabupaten Sumenep. Dalam pelaksanaan kontes sapi sonok diawali dengan beberapa proses yaitu (1) musyawarah akbar paguyuban,(2) pendataan anggota paguyuban, (3) pembentukan panitia, (4) persiapan teknis, (5) pelaksanaan budaya kontes sapi sonok selama satu hari dimulai jam 08:00 pagi hingga jam 16:00 sore. Proses pewarisan budaya sapi sonok yang dilakukan oleh orang tua pemilik sapi sonok kepada anak sebagai generasi penerus memiliki 5 tahapan belajar, yaitu: (1) Ngabes aghi (melihat), (2) Malae (motivasi) (3) Ngajhar aghi (menjelaskan) dan nyonto aghi (memberi contoh), (4) Nguddhi aghi (Praktik dibawah pengawasan orang tua), (5) Nerros aghi (Meneruskan).  Anak meneruskan budaya sapi sonok dengan diberikan kepercayaan oleh orangtua untuk mengurus sapi saat memasuki usia 20 tahun atau sesuai kesepakatan masing-masing keluarga, semua dilakukan secara mandiri tanpa didampingi orang tua untuk melanjutkan keterampilan yang telah diwarisi oleh orang tua kepada anak dalam mengurus sapi sonok mulai proses merawat sapi sonok hingga sapi bisa mengikuti kontes.
Profil Kelompok Tani Makmur Abadi dalam Pengembangan Wisata Petik Apel Muhammad Shivana R; Hardika Hardika; Ahmad Mutadzakir
Ilmu Pendidikan: Jurnal Kajian Teori dan Praktik Kependidikan Vol 1, No 2 (2016): December 2016
Publisher : Faculty of Education Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.612 KB) | DOI: 10.17977/um027v1i22016p048

Abstract

Abstract: Profile of Farmers Group of Makmur Abadi in Tourism Development of Picking Apples. Makmur Abadi farmers group in is the embodiment of a container that is required of farmer’s, farmer’s groups develop tourism pick apples, many of which have not been revealed how organizing patterns that exist in Makmur Abadi farmer groups in developing tourism. This study aims to describe the pattern of organizing in Makmur Abadi farmer group in developing tours include: the Division of labor, the pattern of leadership, how to increase active members. This research used the qualitative case study research.Abstrak: Profil Kelompok Tani Makmur Abadi dalam Pengembangan Wisata Petik Apel. Kelompok Tani Makmur Abadi adalah perwujudan dari sebuah wadah yang diperlukan para petani, kelompok tani ini mengembangkan wisata petik apel, banyak yang belum terungkap bagaimana pola pengorganisasian yang ada di Kelompok Tani Makmur Abadi dalam mengembangkan wisata. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pola pengorganisasian di Kelompok Tani Makmur Abadi dalam mengembangkan wisata meliputi: pembagian kerja, pola kepemimpinan, cara peningkatan keaktifan anggota. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif studi kasus.
Pemahaman Pendidik tentang Makna Lagu Anak-Anak sebagai Pembentuk Karakter Anak Usia Dini Dwi Wahyu Riwanti; Hardika Hardika; Umi Dayati
Ilmu Pendidikan: Jurnal Kajian Teori dan Praktik Kependidikan Vol 2, No 2 (2017): : December 2017
Publisher : Faculty of Education Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.616 KB) | DOI: 10.17977/um027v2i22017p151

Abstract

Abstract: Educators understanding of the meaning of Song Children as the Character Shaping in Early Childhood. The focus of this research are: (1) to know children’s understanding of educators about the song; (2) to know the meaning of the songs as a way of forming a character; and (3) to know the character which has been successfully established through songs. This research used qualitative approach with kind of case study research. Results of the research obtained were the forming of positive character depends on the actors affecting them. Learning messages delivered by the educators are through role-play technique based on the messages contained in the song’s lyric. Abstrak: Pemahaman Pendidik Tentang Makna Lagu Anak-Anak Sebagai Pembentuk Karakter Anak Usia Dini. Fokus penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui pemahaman pendidik tentang lagu anak; (2) untuk mengetahui makna lagu sebagai pembentuk karakter; dan (3) untuk mengetahui karakter yang berhasil dibentuk melalui lagu. Metode penelitian yang digunakan yakni pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa pola pembiasaan perlu dilakukan berulang-ulang agar peserta didik bisa memiliki karakter yang positif. Pesan belajar yang disampaikan pendidik yakni melalui teknik bermain peran berdasarkan pesan yang terkandung dalam lirik lagu tersebut.
Development of Student Entrepreneurship Skills in LKP Kresna Informatika Usup Usup; Supriyono Supriyono; Hardika Hardika; Endang Sri Redjeki
EDUCATIO : Journal of Education Vol 5 No 1 (2020): May 2020
Publisher : STAI Miftahul Ula Nganjuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.072 KB) | DOI: 10.29138/educatio.v5i1.241

Abstract

The purpose of this study is 1) Describe the ideal and feasible model of the allocation of an entrepreneurship education curriculum for learners at a course institution. 2) Describe an ideal and feasible model of an entrepreneurship education learning strategy for learners in a course institution. Qualitative research is also called naturalistic research. Subjects in this study are students and alumi in course programs organized by LKP Kresna Informatika such as English courses courses, computer and office accounting. Data collection techniques in the context of this study have a significant role considering the quality of various types of data obtained at each stage of module development. Observation and documentation, interviews and tests are the data collection techniques used in this research before it will be analyzed. Stages of data analysis pursued after the need for data both secondary and primary when it has been fulfilled which includes; (1) data reduction, (2) display data, and (3) conclusion drawing/verification. The results in the study conclude that to establish entrepreneurial attitude in the courses and training programs conducted by LKP Kresna Informatika include; 1) The prerequisite of one's attitude input and one's entrepreneurial nature in LKP Kresna Informatika includes; discipline, high commitment, honest, reative and Innovative. 2) Design learning strategies in growing and developing entrepreneurship skills of learners in LKP Kresna Informatika through a special approach that is called 4 in 1 or with four stages. 3) Implementation of learning strategies in growing and developing entrepreneurship skills of learners in LKP Kresna Informatika; Identification of Business Opportunities, entrepreneurship learning based on the development of attitudes, knowledge and entrepreneurship skills, Evaluation of Learning Outcomes and Business Assistance and Pioneering.