Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Penjernihan Air Bersih dengan Filter Alami dan Aerasi di Teluk Bakung, Sungai Ambawang, Kubu Raya Mochamad Hilmy; Herry Prabowo
Jurnal Pengabdian UntukMu NegeRI Vol 4 No 1 (2020): Pengabdian Untuk Mu negeRI
Publisher : LPPM UMRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.025 KB) | DOI: 10.37859/jpumri.v4i1.1692

Abstract

Fresh water is a vital requirement in human daily life. Teluk Bakung Village relies on fresh water supplies from the Ambawang River and wells made by the community. The condition of well water in Teluk Bakung Village tends to be the color of ground water which is influenced by the roots of trees, blackish brown and high iron content. The purpose of this Community Service activity is to carry out water filtration on gambut soil to improve the condition of fresh water sources at Al-Muhajirin Mosque in Mu'allaf village, Teluk Bakung Village, Sungai Ambawang District, Kubu Raya Regency, Kalimantan Barat as meeting the mosque's needs and the society. The method of applying IPTEKS is by transferring IPTEKS by improving the physical condition of the Al-Muhajirin Mosque building, the application of clean water filtration as well as training the local staffs for operations and maintenance as well as the plumbing network. It is expected that the addition of aeration system groundwater that has iron content will make it clearer than just filtration which has been carried out at that location.
Surau Sebagai Ruang Publik Permukiman Dengan Pendekatan Tanggap Covid-19 Studi Kasus: Surau Nurul Jannah, Purnama, Pontianak, Kalimantan Barat Achmad Eko Yanuar; Mochamad Hilmy; Muhammad Subhansyah Ikram; Caesar Destria
Jurnal Pengabdian UntukMu NegeRI Vol 5 No 1 (2021): Pengabdian Untuk Mu negeRI
Publisher : LPPM UMRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37859/jpumri.v5i1.2493

Abstract

Kegiatan Program Pengabdian pada Masyarakat (PPM) ini bertujuan untuk memberikan usulan konsep desain renovasi Surau Nurul Jannah sebagai ruang publik permukiman yang mampu tanggap terhadap kondisi wabah pandemi Covid-19 yang sedang dialami masyarakat dunia. Kondisi surau yang telah banyak mengalami kerusakan secara fisik dan tuntutan kebutuhan terhadap ruang publik sebagai tempat interaksi sosial warga permukiman diharapkan mampu teratasi dengan adanya kegiatan PPM ini. Adapun metode yang dilakukan dalam PPM ini ialah dengan pengumpulan data dan referensi terkait ruang publik yang tanggap Covid-19, analisis data dan perumusan konsep desain (bangunan dan ruang luar) serta pengembangan rancangan. Hasil akhir yang diharapkan dari PPM ini ialah menghasilkan produk desain renovasi bangunan dan ruang luar Surau Nurul Jannah sebagai ruang publik yang tidak hanya memperhatikan aspek-aspek perancangan arsitektur dan ruang luar namun juga aspek-aspek kebersihan dan kesehatan sehingga mampu tanggap terhadap wabah Covid-19. Manfaat lain dari PPM ini ialah Surau Nurul Jannah mampu menjadi purwarupa bangunan dan ruang publik lainnya, khususnya surau / mushalla ataupun masjid di tempat lain
Efektifitas Pembayangan yang dihasilkan Pohon dan Bangunan di Koridor Jalan Perkotaan Untuk Mencapai Kenyamanan Termal Jockie Zudhy Fibrianto; Mochamad Hilmy
EMARA: Indonesian Journal of Architecture Vol. 4 No. 1 (2018): EIJA | August ~ October 2018 Edition
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1270.193 KB) | DOI: 10.29080/emara.v4i1.177

Abstract

The road corridor in Pontianak City has different shading output depending on the sun orientation. The difference has caused a temperature difference that affects the pedestrian thermal comfort along the corridor. Identification and measurement of shading temperatures that occur due to buildings and trees were carried out for three days in each afternoon with relatively similar weather conditions. The road corridor that becomes the research location was at A. Yani St.-Gajah Mada St.-Tanjung Pura St., which has a North-South orientation and Teuku Umar St.-Diponegoro St.-Sisingamangaraja St., who has an East-West direction. The analysis phase is done by comparing the effectiveness of imagery produced by buildings and trees. After that, the identification and measurement results are compared with Indonesian thermal comfort standards SNI T-14-1993-03 to obtain suitable thermal comfort in the road corridors in Pontianak City.
Pembayangan Mandiri pada Material Bata Ringan di Iklim Tropis Mochamad Hilmy; Dewi Ria Indriana
EMARA: Indonesian Journal of Architecture Vol. 4 No. 1 (2018): EIJA | August ~ October 2018 Edition
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1311.327 KB) | DOI: 10.29080/emara.v4i1.222

Abstract

The purpose of this study was to obtained recommendations on the use of innovative building materials from the development of existing lightweight concrete designs, to decrease the building interior temperature. The research used an engineering experimental method on lightweight concrete as material tested. A profile was attached on the outer side of lightweight concrete in order to formed a shadowed effect and expected to make the building indoor temperature go lower. The result indicated that the shadows shaped by profile attached on the outer side of lightweight concrete not fully effectively in decreasing building indoor temperature. The lightweight concrete thickness affected the velocity of solar thermal radiation impact movement that goes into the buildings interior. The formation of profiles on lightweight concrete surfaces can be decrease the room temperature in at least more than 2°C. The shading was more effective if the profile form in vertical formation. The research output was a lightweight concrete prototype that was able to contribute to decrease the building indoor temperature.
URGENSI INFRASTRUKTUR TRASNPORTASI DALAM MEMBENTUK KOTA YOGYAKARTA Mochamad Hilmy
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 3 No 01 (2013): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.888 KB)

Abstract

Keterkaitan antara land use dan infrastruktur transportasi saling berpengaruh dalam membentuk spasial sebuah kota. Infrastruktur dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan sebuah perkotaan. Infrastruktur perkotaan merupakan fasilitas fisik yang dibutuhkan oleh masyarakat kota guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Secara garis besar infrastruktur dapat diklasifikasikan menjadi hard infrastructure dan soft infrastructure. Hard infrastructure meliputi infrastruktur transportasi, energi, tata kelola air, komunikasi, persampahan dan jaringan yang berfungsi sebagai pemantau kondisi lingkungan. Berdasarkan yang telah disampaikan oleh Kevin Lynch, bentuk dari sebuah kota harus memenuhi lima elemen, yaitu paths, edges, districts, nodes and landsmark. Infrastruktur transportasi merupakan jalur penghubung antar daerah serta membentuk konsentrasi di Kota Yogyakarta. Perhatian khusus harus ditingkatkan pada jaringan infrastruktur transportasi adalah jalur transportasi massal dengan bentuk yang menyebar atau sistem ring road. Transportasi massal yang patut menjadi perhatian adalah transportasi yang semaksimal mungkin dalam mengangkut penumpang serta efisien dan efektif dalam konsumsi energi serta tepat waktu, sehingga masyarakat terbantu dengan keberadaan transportasi tersebut. Bentuk spasial land use di Kota Yogyakarta berkembang secara organis dengan mengikuti infrastruktur jalan sehingga bentuk spasialnya cenderung tidak teratur. Infrastruktur transportasi memiliki dampak yang besar pada pembangunan kota, dan hal ini berdampak pada sektor perekonomian di Kota Yogyakarta.
Kajian Brak Sebagai Bangunan Vernakular yang Berkelanjutan Studi Kasus: Wilayah Kabupaten Kudus dan Sleman (Study Brak as Vernacular Sustainable Bulding Study: Kudus and Sleman Region) Mochamad Hilmy
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 2 No 02 (2012): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.383 KB)

Abstract

Bangunan vernacular memiliki kebijakan pembangunan dalam menyesuaikan dengan lingkungan masing-masing daerahnya. Beraneka ragamnya bentuk, dan teknik pengerjaan yang dilakukan pada beberapa daerah yang berbeda, sehingga perlu dilakukan pengkajian lebih lanjut pada tingkat vernacular dan keberlanjutan bangunan tersebut. Kajian ini bertujuan untuk melakukan pengujian bahwa brak merupakan bangunan vernacular sustainable building. Metode yang dilakukan pada pengkajian kali ini adalah dengan metode deduktif dengan dasar-dasar teori yang ada sebagai landasannya. Penggalian data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Berdasarkan hasil yang didapatkan dilakukan analisa dan pembahasan meliputi verifikasi antara teori terhadap kondisi yang terjadi pada kedua wilayah yang dianggap mewakili perbedaan tersebut disebabkan perbedaan tempat dan budaya yang berbeda meliputi bahan dan teknik pengerjaan. Dapat ditarik kesimpulan bahwa brak yang ada di Kabupaten Kudus maupun Sleman memiliki kesamaan mendasar sebagai bangunan vernakular serta bangunan-bangunan tersebut juga dapat dikatakan sebagai sustainable building. Tingkat keberlanjutan brak di Kabupaten Sleman lebih tinggi karena selain bahan-bahan alami dan cepat tumbuh yang dimanfaatkan, mereka juga mengenal reuse pada bahan bangunan utamanya.