Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

RESEPSI KEKERASAN SEKSUAL KHALAYAK DALAM SERIAL TV GAME OF THRONES Andiesta, Adella Vira; Bajari, Atwar
CHANNEL Jurnal Komunikasi Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.442 KB)

Abstract

Abstrak Penelitian ini berjudul Interpretasi Pemirsa terhadap Kekerasan Seksual dalamserial TV, Game of the Thrones Penasihat Utama Dr. Atwar Bajari., M.Si. dan Penasihat KeduaDr. Iwan Koswara., M.Si. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) rumusan makna pembuatteks, (2) pembacaan khalayak, dan (3) kerangka pengetahuan pemirsa yang mendasari pembacaanterhadap kekerasan seksual di serual TV, Game of Thrones. Ini adalah penelitian metode kualitatifdengan teknik analisis penerimaan menggunakan model Encoding-Decoding Stuart Hall. Objekpenelitiannya adalah serial TV, Game of Thrones dan informan penelitian adalah penonton serialTV Game of Thrones. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rumusan pembuat teks tentang maknakekerasan seksual dapat disimpulkan hingga tiga poin. Pembacaan penonton menghasilkan ketigaposisi membaca: pembacaan dominan-hegemonik, negosiasi, dan oposisi. Kerangka pendengarpengetahuan yang mendasari bacaan itu terdiri dari aspek kepercayaan, nilai budaya, dan latarbelakang pendidikan. Peneliti mengemukakan bahwa (1) produsen teks media meneliti penelitianpendengar dalam menentukan konteks media, dan (2) studi penerimaan dan penelitian denganmenggunakan metode analisis penerimaan untuk lebih ditingkatkan.Kata kunci: Khalayak, Kekerasan seksual, Game of Throne, Analisis Penerimaan,Encoding-decoding
RELASI KUASA DAN SIMBOL EKONOMI-POLITIK GEREJA DALAM KONTESTASI POLITIK LOKAL PROVINSI NTT Bataona, Mikhael Rajamuda; Bajari, Atwar
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 5, No 2 (2017): Accredited by Kemenristekdikti RI SK No. 48a/E/KPT/2017
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.871 KB) | DOI: 10.24198/jkk.v5i2.8831

Abstract

Studi ini menyingkap relasi kuasa antara aktor atau rezim politik dengan otoritas gereja dalam kontestasi politik lokal di Nusa Tenggara Timur (NTT). Bagaimana relasi kuasa tersebut menyembunyikan barter kepentingan ekonomi-politik. Menggunakan empat pisau analisis, yaitu: Dekonstruksi dari Jaques Derida; Modal, Habitus, Kekuasaan simbolik, dan Kekerasan Simbolik dari Pierre Bourdieu; Relasi Kuasa/Pengetahuan dari Michel Foucault; dan Diskursus dari Jurgen Habermas, studi ini menemukan fakta adanya dominasi dan hegemoni terhadap umat dan adanya motif ekonomi-politik di balik relasi kuasa tersebut. Studi tentang barter kepentingan gereja dan rezim politik di NTT belum pernah dilakukan. Praktik politik ini bahkan telah menjadi sebuah budaya politik di NTT yang terus berulang dalam setiap Pemilu. Kesadaran umat di NTT juga telah dimanipulasi. Baik melalui dominasi langsung, yaitu melalui perintah dan aturan gereja. Maupuan hegemoni, yaitu melalui wacana ideologis yang didistribusikan untuk menormalisasi cara pandang umat. Tujuannya adalah untuk mendapat manfaat elektoral dalam setiap pemilu. Umat akhirnya terus mengalami kekerasan simbolik. Tujuan studi ini adalah untuk menginisiasi sebuah gerakan emansipasi lewat wacana-wacana kontra-hegemoni di ruang-ruang publik di NTT dan advokasi terhadap umat. Sasarannya adalah untuk mentransformasi kesadaran umat dan masyarakat NTT pada umumnya, untuk menjadi lebih demokratis dan manusiawi. 
KAMPANYE PRODUK MINUMAN KESEHATAN MELALUI GAMES INTERAKTIF Wicaksana, Rheza Ramadhyan; Bajari, Atwar
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.464 KB) | DOI: 10.24198/jkk.v3i1.7397

Abstract

Aplikasi Game adalah model permainan interaktif antara manusia dengan mesin sebagai penyedia menupermainan. Memainkan game membuat orang merasa terhibur dan sekaligus memacu ekspektasi kemenangan.Bagi orang marketing, substansi atau isi permainan game dapat digunakan sebagai media persuasi bagistrategi pemasaran produk. Karakter interaktif game membangun hubungan intens antara iklan dengancalon konsumen. Tujuan penelitian ini mengupas kemampuan game interaktif sebagai media kampanye bagitujuan pemasaran produk minuman isotonik yang berasal dari Jepang. Metode penelitian yang digunakanadalah studi kasus. Penelitian ini dilakukan terhadap game interaktif yang digunakan di Indonesia (versiIndonesia), di mana pemanfaatan game sebagai media kampanye ini tergolong baru. Sampai saat ini belumada strategi pemasaran demikian yang dilakukan untuk memasarkan produk di Indonesia. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa, game menjadi tools of marketing yang baik dan mendorong pengguna untuk bergerakseiring instruksi pada game. Salah satu parameternya adalah pada saat penelitian dilakukan pada 2014, gamesudah didownload oleh sekitar 15.365 pengguna dengan komentar dan opini di media sosial (facebook dantwitter) untuk game iklan ini cukup tinggi.
STRUKTUR TANDA NASIONALISME DALAM FILM NASIONAL Analisis Semiotika terhadap Film “Tanah Surga, Katanya" Pietyasafira, Hayati; Bajari, Atwar; Zein, Duddy
PROSIDING KOMUNIKASI PROSIDING : AKSELERSI PEMBANGUNAN MASYARAKAT LOKAL MELALUI KOMUNIKASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI (BUKU
Publisher : PROSIDING KOMUNIKASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (575.151 KB)

Abstract

Nasionalisme adalah nilai yang harus ditanamkan kepada semua lapisan masyarakat untuk menjaga integritas dan reputasi bangsa.Film memiliki kemampuan untuk membangun rasa cinta tanah tanah air. Melalui dialog antar tokoh, jalan ceritra, ilustrasi musik dan pengambilan gambar, film memiliki kemampuan berceritra kepada penonton mengenai nasionalisme. Namun demikian, untuk mengukur sebuah film memiliki kemampuan menjalankan fungsi tersebut harus dibedah dan direkontruksi secara mendalam. Semiotika melalui cara berpikir dialektik struktura memiliki kemampuan menganalisis media film dengan asumsi bahwa media memiliki kepentingan iedologi pada isi pesan melalui seperangkat tanda yang ditampilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna tentang struktur, tanda dan melalui kajian mitos atau ideologi dengan menggunakan Semiotika Struktural. Objek penelitian adalah film “Tanah Surga, Katanya” yang berceritra tentang nasionalisme. Hasil penelitian menunjukan, bahwa; secara denotatif nasionalisme dalam film “Tanah Surga, Katanya” ditampilkan melalui berbagai gambaran visual pada seluruh adegan film. Gambaran upacara bendera, baju lusuh dan berbagai ekspresi verbal dan non-verbal menjadi alat eksplorasi yang menonjolkan penderitaan ketertinggalan adalah bahasa nasionalisme secara ideologis. Namun demikian, secara konotatif, makna yang dikembangkan dalam mengungkapkan nasionalisme kepada penonton, dengan menyebut sebuah negara lain sebagai pembanding, telah menumbuhkan makna dengan cara merendahkan melalui peminggiran bangsa lain. Hal ini memunculkan kesan, bahwa film tersebut membangun nasionalisme dengan cara yang sempit. Kata kunci: Film, Ideologi,Mitos, Nasionalisme, Semiotika, dan Roland Barthes.
KONSTRUKSI MAKNA NARSISTIK DALAM MEDIA SOSIAL - (Analisis Fenomenologi dan Deskripsi dalam Ruang Virtual Pengguna Path) BAJARI, ATWAR
Prosiding Magister Ilmu Komunikasi Buku A- Komunikasi Publik Dan Dinamika Masyarakat Lokal
Publisher : Prosiding Magister Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1040.346 KB)

Abstract

Media sosial memiliki kemampuan mengekpresikan kebutuhan pengguna. Bagi orang-orang yang memiliki keinginan untuk menampilkan diri sebagai orang penting dan bernilai, media sosial menjadi alat yang mampu memenuhi kebutuhan dan ekspektasi narsistik mereka. Melalui penulisan status, penayangan foto, dan makan di tempat favorit, mereka ingin menunjukkan diri kepada publik. Di antara media sosial, Path memberikan menu narsisitik yang lebih lengkap dengan privasi yang ketat. Path hanya menyediakan 500 anggota pertemanan. Pengguna bisa menampilkan eksplorasi gaya narsisitik, namun juga memiliki filter privasi yang ketat. Jika tidak berteman, orang lain tidak bisa melihat status pengguna. Dalam teori Psikodinamika dari Sigmun Freud, narsistik membutuhkan alat perpanjangan untuk mengekpresikan sikap kepada orang yang lain yang dianggap harus mengetahui (significant person). Kemudian, Menurut McQuail, media memiliki kemampuan menyalurkan motif dan kebutuhan pengguna secara lebih luas. Penelitian deskriptif dan fenomenologi pada ruang virtual, bertujuan untuk menjelaskan penggunaan Path dan jenis-jenis eksplorasi narsistik melalui media sosial tersebut. Kemudian menjelaskan bentuk-bentuk narsisitik yang disajikan melalui Path. Data dikumpulkan melalui analisis ruang virtual para pengguna Path serta wawancara terbatas dengan pengguna Path. Hasil penelitian menunjukan bahwa, Path telah menjadi ruang berceritra mengenai diri sendiri secara mendalam dengan volume pembuatan status yang tinggi setiap hari. Path menjadi alat eksplorasis narsistik pengguna karena dianggap mampu menjaga privasi mereka. Hal ini dilakukan dengan mengatur melalui filter pertemanan pengguna. Kemudian Path dipersepsi sebagai media sosial yang memberikan rasa nyaman bagi pengguna dibanding media lainnya.
RADIO KONVERGEN DALAM MEMBANGUN LITERASI INFORMASI KESEHATAN PENDENGAR (Studi Kasus Program Talkshow Healhty Lite di Radio K-lite 107.1 FM Bandung/www.1071klitefm.com) Anisyahrini, Rini; Bajari, Atwar
PROSIDING KOMUNIKASI PROSIDING : AKSELERSI PEMBANGUNAN MASYARAKAT LOKAL MELALUI KOMUNIKASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI (BUKU
Publisher : PROSIDING KOMUNIKASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (891.762 KB)

Abstract

Radio konvensional mengalami perkembangan dan perubahan format teknologi dari linier menuju interaktif yang dikenal dengan radio streaming.Salah satu radio yang melakukan transformasi konvergen adalah Radio K-lite 107.1 FM dengan websitenya www.1071klitefm.com. Program unggulan yang dikembangkan K-Lite secara konvergensi adalah layanan informasi kesehatan dengan format talkshow, diskusi interkatif, dan materi tentang sejarah, fakta dan penetalaksanaan salah satu jenis penyakit oleh dokter ahli. Acara dilaksanakan satu minggu satu kali selama 45 menit. Konvergensi dilakukan dengan menggabungkan siaran konvensional, media sosial, dan streaming pada situs radio K-Lite. Radio dengan format penggabungan konvensional dan konvergen memiliki keunggulan jika dibandingkan dengan format tunggal. Pendengar akan memiliki peluang lebih besar untuk menerima materi siaran tanpa terikat waktu dan jarak. Seperti yang dikemukakan Friedman dengan Teori The World is Flat, bahwa media konvergensi telah membangun keserempakan, kecepatan dan efek asimetrik yang kuat. Melalui pendekatan studi kasus, penelitian ini berusaha menggali data melalui wawancara dengan narasumber dan analisis rekaman data interaktif secara digital dengan pendengar. Ada tiga tujuan penelitian yang dikembangkan; pertama, mengetahui proses diseminasi informasi kesehatan terkait dengan program acara Healthy Lite di radio K-lite FM. Kedua memahami peran narasumber dalam penyebaran informasi kesehatan. Ketiga mengukurtingkat kunjungan dan respon pendengar melalui website personal narasumber. Kata kunci: Jonathan L. Friedman, konvergensi, kesehatan Radio, streaming.
Promoting tourism destinations through Sudanese tourists interacting experiences in Bandung Musa, Hussein Gibreel; Mulyana, Deddy; Bajari, Atwar; Navarro, Charles Julian Santos
Jurnal Studi Komunikasi Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Faculty of Communications Science, Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.522 KB) | DOI: 10.25139/jsk.v4i1.2150

Abstract

the research focus about tourism because it’s among the most widely used commonly discussed to promising economic sector, which varies from one country to another specially in developing countries its became main resources to some countries. Today, these countries are opening up new marketing tool to promote their destinations, Suitable distribution and intensive promotion, which will increase the period of residence of the tourist and increase the national income by relying on a promotional strategies in social media based on tourists experiences. Indicating the gap in knowledge and possible limitations the researcher used the qualitative approach in this study; because the research focused on how the developing countries, especially Indonesia benefit from the social media as new marketing tool in promoting destinations, also studying the topic as a new phenomenon in Indonesia, because most of Sudanese tourists are using social media to find information about tourism destinations in Indonesia. The researcher conducted a short interview with six Sudanese tourists to understand the Sudanese tourists' behavior, communication experiences in social media, and the factors (pull and push factors) that make the Sudanese tourists' decide to choose Indonesia. The result showed that most of the Sudanese tourists are using social media to share their travel experiences in destination by posting pictures, videos, even comments and opinions. These postings had serve as valuable information for other potential tourists and has influenced their choices.
Promoting tourism destinations through Sudanese tourists interacting experiences in Bandung Musa, Hussein Gibreel; Mulyana, Deddy; Bajari, Atwar; Navarro, Charles Julian Santos
Jurnal Studi Komunikasi Vol. 4 No. 1 (2020)
Publisher : Faculty of Communications Science, Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/jsk.v4i1.2150

Abstract

the research focus about tourism because it’s among the most widely used commonly discussed to promising economic sector, which varies from one country to another specially in developing countries its became main resources to some countries. Today, these countries are opening up new marketing tool to promote their destinations, Suitable distribution and intensive promotion, which will increase the period of residence of the tourist and increase the national income by relying on a promotional strategies in social media based on tourists experiences. Indicating the gap in knowledge and possible limitations the researcher used the qualitative approach in this study; because the research focused on how the developing countries, especially Indonesia benefit from the social media as new marketing tool in promoting destinations, also studying the topic as a new phenomenon in Indonesia, because most of Sudanese tourists are using social media to find information about tourism destinations in Indonesia. The researcher conducted a short interview with six Sudanese tourists to understand the Sudanese tourists' behavior, communication experiences in social media, and the factors (pull and push factors) that make the Sudanese tourists' decide to choose Indonesia. The result showed that most of the Sudanese tourists are using social media to share their travel experiences in destination by posting pictures, videos, even comments and opinions. These postings had serve as valuable information for other potential tourists and has influenced their choices.
SOSIALISASI KEBIJAKAN PENGHAPUSAN HUMAN TRAFFICKING DI KABUPATEN INDRAMAYU Slamet Mulyana; Meria Octavianti; Atwar Bajari
Manajemen Komunikasi Vol 1, No 1 (2016): Jurnal Manajemen Komunikasi Vol. 1 No.1 Otober 2016
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.666 KB) | DOI: 10.24198/jmk.v1i1.10063

Abstract

Human trafficking merupakan salah satu isu strategis dalam upaya pemberdayaan perempuan, yang menjadi perhatian serius pemerintah baik di tingkat pusat maupun pemerintah daerah provinsi serta kabupaten/kota di Indonesia. Peraturan daerah yang berisi kebijakan mengenai penghapusan human trafficking pertama kali disusun di Kabupaten Indramayu, yang notabene merupakan daerah dengan tingkat human trafficking yang tinggi di Indonesia. Kebijakan yang baik adalah kebijakan yang diketahui, dipahami, dan diimplementasikan oleh masyarakat yang menjadi sasarannya. Diperlukan penyusunan strategi komunikasi yang tepat agar apa yang menjadi tujuan dari kebijakan tersebut dapat tercapai. Oleh karena itu, penelitian ini bermaksud untuk mengungkap mengenai strategi komunikasi yang dilakukan dalam sosialisasi kebijakan penghapusan human trafficking di Kabupaten Indramayu, yang terdiri dari strategi komunikator, strategi pesan dan khalayak, serta strategi media.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendektatan studi kasus. Aparat Pemerintah Daerah Kabupaten Indramayu yang dipilih secara purposif merupakan subjek dalam penelitian ini, sedangkan objek penelitiannya adalah strategi komunikasi dalam sosiallisasi kebijakan penghapusan human trafficking. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan studi literatur.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat lima pertimbangan yang menjadi dasar penyusunan strategi komunikasi yaitu karakteristik masyarakat kelompok sasaran, tujuan yang ingin dicapai, aturan perundangan-undangan yang berlaku, tugas pokok dan fungsi SKPD, serta ketersediaan anggaran. Atas pertimbangan kelima hal tersebut maka disusunlah sebuah strategi komunikasi yang terdiri dari strategi komunikator, strategi pesan dan khalayak, serta strategi media. Komunikator dalam sosialisasi adalah Satuan Tugas Anti Human Trafficking yang terdiri dari berbagai unsur yang bekerja sesuai dengan bidang yang ditanganinya dan jenis informasi yang disampaikan. Informasi yang disampaikan berupa delapan topik pesan yang disusun dalam bentuk pemaparan dan bahasa yang menarik, yang disesuaikan dengan kemampuan penerimaan masing-masing kelompok sasaran. Selain menggunakan media sebar seperti poster, brosur, flyers, leaflet, dan lainnya, pelatihan dan penyuluhan juga menjadi media yang digunakan dalam sosialisasi kebijakan penghapusan human traffickingdi Kabupaten Indramayu.  
RESEPSI KEKERASAN SEKSUAL KHALAYAK DALAM SERIAL TV GAME OF THRONES Adella Vira Andiesta; Atwar Bajari
CHANNEL: Jurnal Komunikasi Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.442 KB) | DOI: 10.12928/channel.v5i2.7972

Abstract

Abstrak Penelitian ini berjudul Interpretasi Pemirsa terhadap Kekerasan Seksual dalam serial TV, Game of the Thrones Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) rumusan makna pembuat teks, (2) pembacaan khalayak, dan (3) kerangka pengetahuan pemirsa yang mendasari pembacaan terhadap kekerasan seksual di serual TV, Game of Thrones. Ini adalah penelitian metode kualitatif dengan teknik analisis penerimaan menggunakan model Encoding-Decoding Stuart Hall. Objekpenelitiannya adalah serial TV, Game of Thrones dan informan penelitian adalah penonton serial TV Game of Thrones. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rumusan pembuat teks tentang makna kekerasan seksual dapat disimpulkan hingga tiga poin. Pembacaan penonton menghasilkan ketiga posisi membaca: pembacaan dominan-hegemonik, negosiasi, dan oposisi. Kerangka pendengar pengetahuan yang mendasari bacaan itu terdiri dari aspek kepercayaan, nilai budaya, dan latar belakang pendidikan. Peneliti mengemukakan bahwa (1) produsen teks media meneliti penelitian pendengar dalam menentukan konteks media, dan (2) studi penerimaan dan penelitian dengan menggunakan metode analisis penerimaan untuk lebih ditingkatkan. Kata kunci: Khalayak, Kekerasan seksual, Game of Throne, Analisis Penerimaan, Encoding-decoding