Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PREDIKSI DISTRIBUSI PENCEMARAN AIR SUNGAI DAS BRANTAS HULU KOTA BATU PADA MUSIM HUJAN DAN KEMARAU MENGGUNAKAN METODE SPASIAL INVERSE DISTANCE WEIGHTED Novia Lusiana; Bambang Rahadi
ECOTROPHIC : Jurnal Ilmu Lingkungan (Journal of Environmental Science) Vol 12 No 2 (2018)
Publisher : Master Program of Environmental Science, Postgraduate Program of Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1793.669 KB) | DOI: 10.24843/EJES.2018.v12.i02.p10

Abstract

The diversity of activities along the Brantas watershed causes waste disposal, which contributes to an increase in pollution load in the Brantas watershed and a decrease in water quality. It is necessary to periodically monitor water quality changes, but the constraints faced are the high cost of sample testing. The solution that can be done is to predict changes in water quality through the neighborhood method to reduce the number of samples. The purpose of this study is to predict the water quality conditions spatially by using the Inverse Distance Weighted (IDW) method, especially in the watershed area of ??Batu Upper Brantas and find out the differences in the spread of pollution water in the conditions of the rainy and dry season, as the last output is to determine the water purification zone. The IDW method is able to visualize the spread of water pollution with distance-based interpolation calculations, where the advantages of IDW compared to other methods are that the calculations are at the minimum limit and the maximum limit of input values. The results obtained from this study were from 13 sampling points obtained 1 point experienced an increase in pollution status in the rainy season to dry season, namely from weight to moderate, 1 sample point that experienced changes in pollution status from mild to moderate, 7 points experienced a change in status from moderate to severe and 4 sample points experiencing changes in status from mild to severe. Branats River degradation zone upstream of Batu City at a distance of 2 km has experienced a decrease in DO during the rainy and dry season, the decomposition zone of Sunga Upper Brantas in Batu City is at a distance of 3 km to 6 km in the rainy season, and at a distance of 3-4 km dry season conditions , rehabilitation zone in the Brantas River in the Upper Batu City at a distance of 7 km to 8 km in the rainy season and at a distance of 5-11 km during the dry season and a re-purification zone, there was no purification zone at a distance of 11 km along the Brantas River in the Upper Batu City. Keywords : distribution, prediction, purification zone, water pollution
Rancangan Sumur Resapan di Universitas Brawijaya Malang Adinda Hernani; Bambang Rahadi; Tunggul Sutan Haji
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan bangunan bertingkat di daerah perkotaan semakin cepat berkembang sehingga menyebabkan permasalahan yang terdapat di lingkungan sekitar dan menimbulkan permasalahan  genangan maupun banjir. Masalah tersebut dapat dilakukan dengan pembuatan sumur resapan. Tujuan Penelitian ini dilakukan untuk mengatasi genangan atau banjir yang terjadi di daerah perkotaan khususnya di Universitas Brawijaya Malang tahun 2014 Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsif kuantitatif yaitu dengan mendeskripsikan hasil perhitungan untuk menentukan volume dan debit sebaran sesuai dengan rancangan curah hujan per tahun. Hasil analisa untuk curah hujan rancangan dengan menggunakan log person type III adalah 124,394 dengan curah hujan rancangan selama 10 tahun. Data CH aktual diambil Fakultas Teknologi Pertanian sebagai sampel daerah tangkapan air hujan setiap 10 menit . Hasil penelitian menujukkan volume total air hujan 70,35 m3 dan debit sebarannya adalah 0,254 m3/detik sehingga sumur resapan dapat dirancangakan dengan ukuran diameter 1 meter yang memiliki kedalaman 2,198 m serta kapasitas volume sumur untuk 1 buah 1,72 m³ dapat mereduksi jika terjadi banjir atau genangan sebesar 15,73%. Kata kunci : Curah hujan, distribusi sebaran, sumur resapan
Penerapan Teknologi Biogas Dalam Mereduksi Pencemaran Limbah Kotoran Sapi Dengan Konsep Infilter (Integrasi Food, Feed, Fuel, And Fertilizer) Di Desa Garung Kabupaten Lamongan. Bambang Rahadi; Angga Dheta Shirajjudin Aji; Rahmat Hidayat
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 5, No 2 (2018)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.849 KB) | DOI: 10.21776/ub.jsal.2018.005.02.3

Abstract

Peternakan sapi merupakan salah satu sektor penyokong perekonomian masyarakat Indonesia, salah satunya di Desa Garung, Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan. Sebanyak 105 orang warga Desa Garung adalah peternak sapi dengan jumlah total sapi yang diternakkan 250 ekor. Satu ekor sapi menghasilkan 15-20 kg kotoran/hari. Tujuan penelitian atau program ini adalah memberikan pemahaman dan pelatihan kepada masyarakat Desa Garung mengenai pemanfaatan kotoran sapi melalui integrasi food, feed, fuel, and fertilizer yaitu pemanfaatan limbah kotoran sapi menjadi biogas dan mengelola slurry yang dihasilkan menjadi pupuk (fertilizer) dan pakan ikan (feed)  sehingga dapat memenuhi kebutuhan energi (fuel) dan pangan (food) serta dapat mereduksi limbah kotoran sapi. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif dengan pendekatan eksperimental berdasarkan pembuatan pakan ikan menggunakan slurry (ampas biogas) dan penerapan teknologi biogas dengan yang dibangun dengan tipe fixed dome dalam skala rumahan.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa saat ini telah dibangun 2 instalasi biogas dengan ukuran digester tinggi 2 meter dan diameter 80 cm berbentuk tabung dengan volume sebesar 1,0048 m³ di Desa Garung. Penerapan INFILTER (integrasi food, feed, fuel, and fertilizer) menjadikan masyarakat lebih mudah dalam memenuhi kebutuhan bahan bakar untuk memasak (fuel) sehingga tidak lagi menggunakan kayu bakar serta masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pangan (food) secara lebih mudah. Masyarakat juga memperoleh penghasilan tambahan dari penjualan produk-produk khas Desa Garung hasil program kewirausahaan berbasis dari tanaman hortikultura yang dipupuk dengan bio-slurry (fertilizer). Dan penghematan pembuatan pakan ikan lele (feed) berbasis slurry biogas dengan tambak lele seluas ¼ hektar dalam satu hari hanya membutuhkan biaya sebesar Rp 88.000,00 untuk sekali makan. Sedangkan biasanya membutuhkan biaya sebesar Rp 170.500,00 untuk sekali makan dengan menggunakan konsentrat. Sehingga dalam hal ini dapat menghemat biaya lebih dari 48%. Kata Kunci : Biogas, Kotoran Sapi, Slurry.
Studi Optimasi Pola Tanam pada Daerah Irigasi Mrican Kanan dengan Menggunakan Program Linier Ruslan Wirosoedarmo; Bambang Rahadi; Devy Sumawati Karunia
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 5, No 2 (2018)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1479.574 KB) | DOI: 10.21776/ub.jsal.2018.005.02.1

Abstract

Daerah Irigasi Mrican Kanan pada saat ini telah mengalami banyak perubahan, diantaranya yaitu alih fungsi lahan dan lamanya musim kemarau yang mengakibatkan beberapa daerah mengalami kekeringan. Disisi lain, tenaga kerja di bidang pertanian juga semakin menurun karena penduduk enggan bekerja sebagai petani. Dengan adanya keterbatasan sumber daya yang tersedia, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia dilakukan studi optimasi agar dapat memaksimalkan keuntungan usaha tani berdasarkan pola tanam yang optimal. Analisis optimasi pola tanam dilakukan dengan menggunakan program linier. Fungsi tujuan yang digunakan adalah untuk memaksimumkan keuntungan dari hasil usaha tani, sedangkan yang menjadi fungsi kendala adalah ketersediaan air, luas lahan dan tenaga kerja pada sektor pertanian. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada Daerah Irigasi Mrican Kanan dengan luas lahan 3,972 Ha didapatkan keuntungan maksimal sebesar ± 150 milyar rupiah pertahun dengan pola tanam Padi-Padi-Padi seluas 771.75 Ha dan pola tanam Padi-Padi-Palawija seluas 3,160.25 Ha.
Analisis Kelas Kemampuan Lahan Sebagai Penentu Kesesuaian Penggunaan Lahan di Kabupaten Sidoarjo Renanda Ariska Faradina; Bambang Rahadi; Bambang Suharto
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.986 KB)

Abstract

Bukti dari pembangunan daerah diantaranya dengan tumbuh kembangnya infrastruktur  daerah yang membutuhkan lahan besar dan tentunya menyebabkan terjadinya alih fungsi lahan. Alih fungsi lahan yang tidak sesuai dengan arahan ruang akan berdampak terlampauinya daya dukung lingkungan. Upaya untuk mengatasi terlampauinya daya dukung lingkungan maka diperlukan suatu analisis kesesuaian penggunaan lahan berdasarkan kelas kemampuan lahan. Tujuan dari penelitian ini yaitu menduga tingkat laju erosi serta menentukan perubahan luas kesesuaian penggunaan lahan antara kondisi existing dan RTRW. Metode yang digunakan yaitu analisis spasial dengan cara overlay data spasial untuk menghasilkan unit pemetaan baru yang akan digunakan sebagai unit analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan nilai laju erosi pada kondisi penggunaan lahan existing dan RTRW sebesar 0.020 ton ha-1 y-1. Didapatkan pula hasil bahwa terjadi peningkatan luas ketidaksesuaian penggunaan lahan pada kondisi existing sebesar 46.18% (33,285.278 Ha), sedangkan pada RTRW sebesar 76.48% (51,531.952 Ha). Hal ini menunjukkan perkembangan daerah di Kabupaten Sidoarjo belum memperhatikan kesesuaian peruntukan berdasarkan kelas kemampuan lahan.Kata kunci: Daya dukung, kemampuan, lahan, RTRW
Pengaruh Penggunaan Pupuk Granular terhadap Respon Pertumbuhan Tanaman Sawi Daging (Pak Choy) Bambang Suharto; Bambang Rahadi; Iman Teguh Widiantoro
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1534.477 KB)

Abstract

Tanaman Sawi daging akan memiliki pertumbuhan yang optimal jika ditanam di lahan yang memiliki unsur hara makro dan mikro cukup tinggi dan kondisi tanah yang gembur (Palungkun dan Budiarti, 1993). Salah satu faktor penting dalam budidaya tanaman Sawi daging adalah pemupukan. Pemupukan terhadap tanaman Sawi daging dapat dilakukan dengan menggunakan pupuk dalam bentuk padat dan pupuk cair. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor perlakuan. Faktor pertama adalah Bentuk Pupuk yang terdiri dari Pupuk bentuk granular (P1), dan Pupuk bentuk curah (P2). Faktor kedua adalah Dosis pupuk yang terdiri dari 8.5 Ton/ha (D1),11 Ton/ha (D2), dan 14 Ton/ha (D3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pupuk dalam bentuk curah (P2) memberikan pengaruh lebih baik dari pupuk dalam bentuk granul (P1). Berdasarkan parameter yang diamati, maka perlakuan terbaik terdapat pada penggunaan pupuk curah dengan dosis 14 Ton/ha (P2D3). Dosis penggunaan pupuk granul terbaik untuk pertumbuhan tanaman Sawi daging terdapat pada dosis 14 Ton/ha (P1D3). Kata Kunci: Pertumbuhan tanaman sawi daging, pupuk granular, tanaman sawi daging
Penentuan Laju Infiltrasi Menggunakan Pengukuran Double Ring Infiltrometer dan Perhitungan Model Horton pada Kebun Jeruk Keprok 55 (Citrus Reticulata) Di Desa Selorejo, Kabupaten Malang Liliya Dewi Susanawati; Bambang Rahadi; Yusriadi Tauhid
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 5, No 2 (2018)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.575 KB) | DOI: 10.21776/ub.jsal.2018.005.02.4

Abstract

Ketersedian air bagi lahan pertanian dapat diusahaakan dengan memberikan irigasi, yang  dimana dalam pemberian air irigasi pada lahan harus mengetahui laju infiltrasinya agar  tidak terjadi run-off. Salah satu kendala utama yang dihadapi petani adalah masalah air, terutama pada petani Jeruk Keprok 55 Kota Batu. Tujuan penelitian ini mengetahui laju infiltrasi lapang dan Horton serta perbedaan keduanya. Hasil pengukuran di lapangan dengan menggunakan double ring infiltrometer didapatkan nilai infiltrasi konstan dan nilai infiltrasi awal yang paling tinggi adalah pada bedengan dengan nilai 0.167 cm/menit dan 0.4 cm/menit,  kemudian pada sela bedengan sebesar 0.067 cm/menit dan 0.287 cm/menitdan paling rendah yaitu pada jalan dengan nilai 0.020 cm/menit dan 0.147 cm/menit. Laju infiltrasi berdasarkan perhitungan model infiltrasi Horton didapatkan nilai rata-ratanya yaitu nilai paling tinggi pada bedengan 13.433 cm/jam, sela bedengan 8.128 cm/jam dan paling rendah pada jalan sebesar 3.579 cm/jam. Berdasarkan hasil uji korelasi dan uji regresi antara laju infiltrasi actual dan laju infiltrasi Horton diperoleh hubungan yang sangat nyata, sehingga metode infiltrasi Horton dapat digunakan untuk memperkirakan laju infiltrasi pada kebun Jeruk Keprok 55-BatuKata Kunci : Jeruk Keprok 55-Batu, Kebutuhan Air Tanaman, Laju Infiltrasi, Model Horton
Tingkat Penurunan Konsentrasi Karbon Monoksida (CO) Udara Ambien Menggunakan Taman Vertikal (Studi Kasus di Esa Sampoerna Center Surabaya) Bambang Rahadi; Liliya Dewi Susanawati; Desi Ivanastuti
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 3, No 3 (2016)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (830.785 KB)

Abstract

Tingginya kepadatan penduduk mengakibatkan padatnya kendaraan bermotor sebagai pemicu pencemaran udara yaitu karbon monoksida (CO). Taman vertikal merupakan salah satu solusi untuk mengurangi polusi udara serta menambah adanya ruang terbuka hijau di perkotaan. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui perbandingan tingkat penurunan konsentrasi CO yang dihasilkan antara lokasi dengan taman vertikal dan lokasi tanpa taman vertikal. Konsentrasi CO pada JL. Dr. Ir. H. Soekarno digunakan sebagai kontrol. Penentuan konsentrasi pada udara ambien dilakukan dengan menggunakan metode Iodine Pentoksida. Tingkat penurunan  konsentrasi CO yang dihasilkan pada lokasi dengan taman vertikal sebesar 94.10-100%. Sedangkan tingkat penurunan konsentrasi CO yang dihasilkan pada lokasi tanpa taman vertikal sebesar 0.00-35.28%. Kata Kunci : Karbon monoksida, taman vertikal, udara ambien.
Sorpsi Stronsium Dalam Tanah Lempung Karawang Sebagai Calon Lokasi Disposal Limbah Radioaktif Lailani Syarifah; Bambang Suharto; Bambang Rahadi; Aisyah Aisyah
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 2, No 3 (2015)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.877 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan sorpsi tanah lempung Karawang terhadap Stronsium dan mengetahui pengaruh NaCl dan CaCl2 terhadap koefisien distribusi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode RAL. Dengan mengontakkan radionuklida Stronsium dengan tanah lempung Karawang. Diberikan perlakuan NaCl dan CaCl2 dengan konsentrasi masing-masing 0.1M, 0.5M dan 1M untuk melihat perubahan nilai koefisien distribusi. Hasil yang diperoleh menyatakan bahwa kandungan tanah lempung Karawang didominasi oleh mineral smectite, pengaruh waktu kontak terhadap Sorpsi Sr oleh tanah lempung Karawang mencapai kesetimbangan pada hari ke 5 dengan nilai Koefisien distribusi masing 589.362 mL g-1 dan 377.108 mL g-1 untuk T3 dan T5. Semakin besar konsentrasi NaCl dan CaCl2 mengakibatkan nilai Koefisien distribusi menurun. Penurunan nilai Koefisien distribusi karena pengaruh CaCl2 lebih besar dibandingkan dengan pengaruh NaCl. Keberadaan kation pengganggu seperti ion Na maupun ion Ca pada suatu fasilitas disposal diharapkan dalam kuantitas yang minimal. Kata kunci: disposal, limbah radioaktif, sorpsi stronsium 
Evaluasi Pencemaran Air Akibat Dampak Pembuangan Limbah Cair Pabrik Kertas terhadap Kualitas Air di Sungai Klinter Kecamatan Kertosono Kabupaten Nganjuk (In Press JKPTB Vol 1 No 2) Imam Gazali; Bambang Rahadi; Ruslan Wirosoedarmo
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.842 KB)

Abstract

Permasalahan lingkungan hidup akan terus muncul secara serius di berbagai pelosok bumi sepanjang penduduk bumi tidak segera memikirkan dan mengusahakan keselamatan dan keseimbangan lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak pencemaran limbah pabrik kertas di sungai klinter yang ada di Kecamatan Kertosono Kabupaten Nganjuk. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Juli - Agustus dengan Pengujian di Laboratorium IIP jurusan MSP Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang. Penelitian yang telah dilaksanakan mengenai analisa kualitas perairan sungai Klinter menunjukkan pada stasiun 3 yaitu stasiun yang menjadi titik setelah mendapatkan masukan limbah untuk hasil perhitungan nilai kadar pH, TSS, DO, dan COD diketahui sebesar 6,96, 30,3 mg/l, 0,6 mg/l, dan 84 mg/l masih tergolong layak untuk baku mutu sungai kelas 4 menurut Kepala Badan Lingkungan Hidup kabupaten Nganjuk, sedangkan untuk nilai BOD diketahui sebesar 40,7 mg/l tergolong tidak layak karena melebihi baku mutu air sungai kelas 4 menurut Kepala Badan Lingkungan Hidup kabupaten Nganjuk. Hasil Perhitungan Indeks Pencemaran (IP) menunjukkan bahwa pada stasiun 1 dengan nilai 0,3 tergolong sungai dalam kondisi. Sedangkan pada stasiun 3 IP tercatat sebesar 2,7 yang tergolong kondisi sungai yang tercemar ringan.Kata Kunci: Indeks Pencemaran Air, Sungai Klinter, Kualitas Air.