Ahmad Yamin
Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Samawa Rea

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

MENEROPONG ISTANA TUA (DALAM LOKA) WARISAN ARSITEKTUR TRADISIONAL SUMBAWA (Inheritance on Traditional Architecture of Sumbawa ) Henny Gambiro; Ahmad Yamin
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 8, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.513 KB) | DOI: 10.22441/vitruvian.2018.v8i1.001

Abstract

To look through traditional architecture inheritance of old traditional house Sumbawa palace (Dalam Loka), the former palace of the king of Sumbawa empire. The traditional house is located in Sumbawa City, wester southeast Sumbawa Regency. The architectural shape of old palace as a house on stilts reflects a cultural form in the past. The objective of this paper is to reveal space form, space function, structure and the elements of the house, decoration, and the old palace architecture cosmology. Research method used is descriptive with qualitative approach. Data collection techniques are in the forms of observation, interview, and literature studies. The result shows that the form and function of the old palace building consist of three parts, namely the top, the middle and the bottom. The architecture of that old palace has a philosophy namely Salimpat which describes that all human life aspects would be perfect only if in the form of rectangular.  That rectangular philosophy is reflected in the form of  land area, the columns, the windows and the room space Warisan arsitektur tradisional Sumbawa rumah adat Istana Tua (Dalam Loka), yang dahulu digunakan sebagai istana Raja Kesultanan Sumbawa. Rumah adat itu berlokasi di Kota Sumbawa, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Arsitektur rumah adat Istana Tua (Dalam Loka) yang berupa rumah panggung, mencerminkan bentuk kebudayaan masa lampau. Tujuan penulisan ini adalah, mengungkapkan bentuk dan fungsi ruang, struktur dan elemen bangunan, ragam hias, serta kosmologi dalam arsitektur Istana Tua (Dalam Loka). Metode penelitian yang digunakan bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data berupa wawancara, pengamatan, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk dan fungsi bangunan Istana Tua (Dalam Loka), terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian atas disebut loteng atau Alang, bagian tengah merupakan badan rumah disebut ruang Dalam Loka (Istana Tua), dan bagian bawah atau kolong yang disebut Tabongan. Arsitektur Dalam Loka  menganut falsafah Salimpat yang menggambarkan bahwa segala aspek kehidupan manusia barulah sempurna jika berbentuk segi empat. Falsafah tersebut direfleksikan pada bentuk areal tanah, tiang rumah, jendela dan ruangan.