Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Koeksistensi dan Inkoeksistensi Pengetahuan Pekerja Bangunan dan Arsitek Terdidik Terhadap Sloof Muhammad Zakaria Umar; La Ode Abdul Rachmad Sabdin Andisiri
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 8, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.219 KB) | DOI: 10.22441/vitruvian.2018.v8i1.002

Abstract

Di Kota Kendari, besi behel sloof dibuat segitiga oleh pekerja bangunan. Melalui penggalian mengenai sloof pada bangunan dan diperbandingkan antara pengetahuan pekerja bangunan serta pengetahuan arsitek terdidik, sehingga dapat terbangun sinergi diantara keduanya. Penelitian ini ditujukan untuk mengkaji koeksistensi pengetahuan arsitek terdidik dan pekerja bangunan mengenai sloof. Jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan kausal komparatif digunakan dalam penelitian ini. Penelitan ini disimpulkan bahwa koeksistensi ditemukan pada pengertian sloof, ukuran sloof, komposisi campuran sloof, sloof terhadap pondasi, ukuran sloof terhadap pondasi, ukuran besi tulangan sloof untuk rumah berlantai satu, ukuran besi tulangan sloof untuk rumah berlantai dua, pengertian besi behel, besi behel terhadap beton, ukuran besi tulangan terhadap besi behel, jarak besi behel pada sloof, angkur ditekuk dalam sloof, komposisi campuran sloof, sloof terhadap rabat lantai, serta sloof terhadap ringbalk. Inkoeksistensi ditemukan dalam fungsi sloof, rumus dimensi sloof, posisi besi tulangan sloof terhadap besi tulangan kolom, ujung behel ditekuk, dan besi behel dibuat segitiga.
DESAIN MASJID DI KECAMATAN TOMIA TIMUR KABUPATEN WAKATOBI PROVINSI SULAWESI TENGGARA DENGAN PRINSIP-PRINSIP ARSITEKTUR EKLEKTIK Muhammad Zakaria Umar; Masfan Agus
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.371 KB) | DOI: 10.22441/vitruvian.2020.v9i2.002

Abstract

ABSTRAKMasjid-masjid di Indonesia khususnya di Jawa juga tidak bebas dari pengaruh kebudayaan lokal. Hal ini disebabkan manusia Indonesia pada umumnya bersifat eklektik, maka bentuk masjid-masjid di Indonesia pun bergaya campuran sisa-sisa kebudayaan Hindu, bangunan-bangunan India, atau Turki. Saat ini kebudayaan Buton kembali direvitalisasi seperti bentuk atap Malige terdapat pada bangunan sekolah, pertokoan, dan perkantoran. Sedangkan bentuk masjid Keraton Buton dan rumah tradisional Buton Malige belum pernah diadaptasi menjadi alternatif bentukan masjid di Kota Baubau. Penelitian ini ditujukan untuk mendesain masjid skala kecamatan di Kelurahan Tongano Barat, Kecamatan Tomia Timur, Kabupaten Wakatobi dengan prinsip-prinsip arsitektur eklektik terhadap masjid Keraton Buton dan rumah tradisional Buton Malige. Penelitian ini menggunakan metode grounded theory dengan pendekatan kualitatif. Sumber data terdiri dari data primer dan data sekunder. Data dikumpulkan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan cara data direduksi, disajikan, dan disimpulkan. Penelitian ini disimpulkan bahwa elemen-elemen arsitektural masjid di Kecamatan Tomia Timur, Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara yang dimodifikasi dari bangunan Masjid Agung tradisional Keraton Buton adalah denah masjid, jendela masjid, tangga eksterior masjid, dan fondasi masjid sedangkan dari rumah tradisional Buton Malige adalah rumah atap bersusun (Malige) serta masjid berbentuk rumah panggung. ABSTRACTMosques in Indonesia especially in Java are also not free from the influence of local culture. This is because Indonesian people are generally eclectic, so the form of our mosques are a mixture of remnants of Hindu culture, Indian buildings, or Turkey. Nowadays, Buton culture has been revitalized like the shape of the Malige roof on school buildings, shops, and offices. While the form of the Palace of Buton mosque and the traditional house of Buton Malige have never been adapted to be an alternative form of a mosque in the City of Baubau. This research is intended to design a sub-scale mosque in the West Tongano Village, Tomia Timur District, Wakatobi Regency with eclectic architectural principles towards the Keraton Buton mosque and the traditional house of Buton Malige. This study uses a grounded theory method with a qualitative approach. Data sources consist of primary data and secondary data. Data collected by observation, interview, and documentation. Data were analyzed by means of data reduced, presented, and concluded. This study concluded that the architectural elements of the mosque in Tomia Timur Subdistrict, Wakatobi Regency, Southeast Sulawesi Province which were modified from the traditional Great Mosque building of the Keraton Buton were mosque plans, mosque windows, mosque exterior stairs, and mosque foundations, while from the traditional houses of Buton Malige were a double-decker roof house (Malige) and a mosque on stilts.
PEMAHAMAN ARSITEK VERNAKULAR MODEREN TERHADAP STRUKTUR BAWAH BANGUNAN RUMAH TOKO Muhammad Zakaria Umar
Jurnal Malige Arsitektur Vol 3, No 1 (2021): Jurnal Malige Arsitektur
Publisher : Jurnal Malige Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini penting dilaksanakan sebagai berikut: (1) Pengetahuan bangunan arsitek vernakular moderenterformulasi tetapi tidak tertulis; (2) Arsitektur neo vernakular adalah arsitektur vernakular moderen denganarsitek para pekerja bangunan moderen; (3) Struktur bangunan vernakular responsif terhadap bencana alamgempa bumi; (4) Pembangunan ruko cukup menguntungkan. Di Kota Kendari bangunan-bangunan moderenseperti ruko cenderung diciptakan oleh arsitek vernakular moderen. Tujuan dari penelitian ini adalah untukmemformulasikan pengetahuan arsitek vernakular moderen dalam menciptakan struktur bawah ruko dua lantai.Jenis penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Objek arsitektural yang dipilih adalahstruktur bawah ruko dua lantai. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif.Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan diskusi mendalam terhadap pekerja bangunan.Teknik analisis menggunakan deskriptif naratif. Berdasarkan uraian di atas penelitian ini disimpulkan bahwaarsitek vernakular moderen dalam menciptakan struktur bawah bangunan berlantai dua dibuat dengan formulacepat, mudah, ekonomis, dan tepat.Kata kunci: Arsitek neo vernakular, struktur bawah, ruko dua lantai.ABSTRACTIt is important to carry out this research as follows: (1) The knowledge of modern vernacular architects isformulated but not written; (2) Neo vernacular architecture is modern vernacular architecture with architects ofmodern building workers; (3) The vernacular structure is responsive to earthquake natural disasters; (4) Theconstruction of shop houses is quite profitable. In Kendari City, modern buildings such as shop houses tend to becreated by modern vernacular architects. The purpose of this research is to formulate the knowledge of modernvernacular architects in creating the substructure of a two-story shophouse. This type of research is a case studywith a qualitative approach. The architectural object chosen is the structure under a two-story shophouse. Themethod of data collection is done by means of observation and in-depth discussion of construction workers. Theanalysis technique uses descriptive narrative. Based on the description above, this research concludes thatmodern vernacular architects in creating the substructure of a two-story building are made with a quick, easy,economical, and precise formula.Keywords: Neo vernacular architect, substructure, two storey shophouse.
Transformasi Prinsip Ajaran Islam Tasawuf pada Bangunan Raha Bulelenga La Ode Abdul Rachmad Sabdin Andisiri; Arman Faslih; Muhammad Zakaria Umar
EMARA: Indonesian Journal of Architecture Vol. 4 No. 2 (2018): EIJA|December 2018 ~ February 2019
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1156.468 KB) | DOI: 10.29080/eija.v4i2.416

Abstract

Arsitektur tradisional Kulisusu ibarat sebuah kitab tertulis dengan ruang, bentuk dan symbol sebagai huruf-huruf yang bercerita. Kitab tersebut hanya dapat dibaca dengan pemahaman sejarah dan penjiwaan terhadap agama, keyakinan dan falsafah hidup masyarakat setempat. Bangunan Raha Bulelenga terdiri dari substansi ruhani dan materi dimana falsafah hidup, keyakinan dan agama telah ditransformasikan pada wujud fisik bangunan. Berdasarkan dari hal tersebut, bangunan Raha Bulelenga mengandung esensi kehidupan hakiki dan dijadikan sebagai sarana masyarakat tradisional Kulisusu untuk mewujudkan visi kehidupan. Penelitian ini bertujuan untuk mendokumentasikan konsepsi religius masyarakat tradisional Kulisusu yang menjiwai penampilan fisik bangunan Raha Bulelenga serta menemukan penerapan konsepsi religius masayarakat Kulisusu pada bangunan Raha Bulelenga. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Kulisusu pada kawasan benteng Lipu-Wa Pala dengan paradigma post-positivisme sebagai landasan penelitiannya dan menggunakan metode etnografi dengan pendekatan kualitatif. Aspek yang dianalisis meliputi konsepsi religius masyarakat tradisional Kulisusu pada saat pembangunan dan tingkatan hati manusia dalam ajaran Tasawuf. Hasil penelitian menunjukkan konsepsi religius masyarakat Kulisusu didasarkan kepada Undang-undang Islam Martabat tujuh sebagai paradigma arsitektur tradisional Kulisusu. Selain itu itu penelitian juga memperoleh gambaran tentang penerapan konsep religius martabat alam insani berupa tingkatan hati manusia pada bangunan Raha Bulelenga.
Cultural adaptation in the form of a mosque roof in the South Konawe District of the Southeast Sulawesi Province Muhammad Zakaria Umar; Muhammad Arsyad
Masyarakat, Kebudayaan dan Politik Vol. 31 No. 2 (2018): Masyarakat, Kebudayaan dan Politik
Publisher : Faculty of Social and Political Science, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1224.902 KB) | DOI: 10.20473/mkp.V31I22018.155-165

Abstract

Although it is already embodied in Islamic culture, acculturation can still be traced to elements of the supporting cultures. When the religion of Islam entered into Indonesia, the original culture was not brought with them, so the previous culture was continued by Islam. When the mosque concept is embodied as a cultural product, there are various forms and various buildings involved in the mosque. Mosques located in the Middle East are different from mosques in Indonesia. The form of the roof overlaps with that taken from the roof of ancient mosques in Indonesia. The form of roof overlap at mosques in South Konawe District has been traced by the author. This study aims to identify and analyse what cultural elements affect the shape of the roof of the mosque and the form of acculturation of the cultures at the mosques in the District of South Konawe. This research was used a qualitative descriptive method. This research concluded that the architecture as part of the Hindu cultural system, Islamic mysticism, and Europe acculturate is displayed in the roof of the mosque in the District of South Konawe. The roof shape of the two-tiered or three-storey mosque (Hindu culture and the Islamic principles of Mysticism) and the roof covered with mustaks shaped like onions (European culture) was formed by the acculturation of the three cultures.
Pendampingan Tim Perencanaan Sekolah Alam Kendari Muhammad Zakaria Umar; Ari Eka Prasetya
Amal Ilmiah : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 1 (2021): Edisi November 2021
Publisher : FKIP Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/amalilmiah.v3i1.17158

Abstract

Sekolah hendaknya berkonsep sekolah alam. Di sisi lain dalam perencanaan bangunan terdapat tahap pembuatan DED, penyusunan RKS, dan RAB.  Di Kota Kendari terdapat sekolah alam yang terletak di Jl. Sekolah Alam, Kelurahan Wuawua, Kecamatan Wuawua. Sekolah ini mempunyai potensi arsitektural yang belum diolah dengan optimal. Oleh karena itu dibutuhkan pendampingan dari tim pengabdi Program Studi D3 Teknik Arsitektur. Pengabdian ini ditujukan untuk mendampingi tim perancangan sekolah alam Kendari dalam membuat DED, menyusunkan RKS, dan menghitungkan RAB. Metode pelaksanaan kegiatan ini seperti tahap persiapan, tahap rekruitmen peserta, tahap pembekalan, dan tahap pelaksanaan. Kegiatan pengabdian ini disimpulkan bahwa tim perencana Sekolah Alam kendari sangat puas terkait DED (9 responden), tim perencana puas terkait RKS (7 responden), dan RAB (10 responden).  Hal ini disebabkan DED disusun dengan lengkap, RKS disusun dengan memerhatikan lingkup kesulitan pekerjaan, dan RAB disusun sesuai kebutuhan di lapangan serta pihak yayasan.
Analisis Capaian Kerja Universitas Halu Oleo yang Berkearifan Lokal Muhammad Zakaria Umar; Arman Faslih; Halim Halim; Ainussalbi Al Ikhsan
Jurnal Amal Pendidikan Vol 2, No 1 (2021): Edisi April 2021
Publisher : FKIP Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/japend.v2i1.14131

Abstract

Universitas Halu Oleo telah menetapkan sasaran yang ingin dicapai pada periode 2015-2019 dalam bentuk analisis capaian kinerja. Di sisi lain, pendidikan berkelanjutan yang berbasis kearifan lokal tepat diterapkan pada periode kekinian. Penelitian ini penting dilaksanakan sebagai berikut: (1) Data dalam penelitian ini menginformasikan ke masyarakat tentang target analisis capaian kinerja UHO; (2) Target analisis capaian kinerja UHO terdapat produk-produk unggulan yang berbasis kearifan lokal setempat. Produk-produk unggulan tersebut adalah prototipe industri berbasis kearifan lokal seperti gracilla dan prototipe inovatif berbasis kearifan lokal seperti jaring kantong apung rumput laut, kapal fiber, lada mega, sate pokea, pupuk organik Gaksi, cokelat sultan, dan pakan ternak limbah pertanian. Penelitian ini ditujukan untuk mengungkap analisis capaian kinerja UHO yang berkearifan lokal. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasi. Data diolah dengan cara tabulasi, data dihitung dan ditafsirkan, serta diolah dengan program komputer Statistical Package for the Social Sciences (SPSS). Penelitian ini disimpulkan bahwa analisis capaian kerja Universitas Halu Oleo yang berkearifan lokal dalam kategori prototipe industri berbasis kearifan lokal sebesar 60% dan prototipe inovatif berbasis kearifan lokal sebesar 80%.
Bimbingan Teknis Pembuatan Pupuk Kompos ditengah Covid 19 pada Kawasan Persawahan Amohalo Kelurahan Baruga Kecamatan Baruga Kota Kendari Musram Abadi; Arman Faslih; Raden Rinova Sisworo; Muhammad Zakaria Umar; Aminur Aminur; Moh. Saparun
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 7 No 3 (2022): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v7i3.2705

Abstract

The Amohalo rice field area is one of the rice fields in the Baruga Village, Baruga District, Kendari City, Southeast Sulawesi Province. The people of the Amohalo rice field area RT 09 RW 08, Baruga Village, generally make a living as rice farmers. In addition to making a living as a farmer, the Amohalo community in Baruga Village also has livestock such as chickens and cows. The local community does not utilize waste in the form of costs from a relatively abundant amount. Applying appropriate technology in an integrated manner to compost can provide benefits as organic fertilizer for plants. Community Service Program Integrated Lecturers Thematic KKN is conducted for one month, August-September 2021. This program is carried out in several stages of implementation, namely: (1) the Preparation stage for recruitment, coordination with related parties and correspondence, assistance needs, and preparation of instruments, (2) The stage of socialization of the determination and place of socialization, as well as a debriefing of students participating in the Thematic KKN, (3) The implementation phase includes counseling and training, technical guidance, and reporting. The results achieved in this Thematic Community Service Program are an increase in public knowledge and understanding of agricultural and livestock waste by processing it into compost to increase farmer productivity and reduce the impact of livestock by-products.