Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENERAPAN KRITERIA GREEN BUILDING PADA ASPEK TEPAT GUNA LAHAN (APPROPRIATE SITE DEVELOPMENT) PADA GEDUNG GRAHA REKTORAT UNIVERSITAS NEGERI MALANG Apif Miptahul Hajji; Dian Ariestadi; Ananda Bella Dwi Kurnia
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/vitruvian.2022.v11i2.001

Abstract

Gedung Graha Rektorat sebagai pusat kegiatan Universitas Negeri Malang yang berintensitas tinggi berpotensi menimbulkan dampak kurang baik pada lingkungan. Melalui pelaksanaan Greenship kategori ASD dapat meminimalisir dampak lingkungan akibat penggunaan lahan terbangun. Kategori ASD berfokus terhadap aksesibilitas gedung, pengurangan pemakaian kendaraan bermotor, pengoptimalan lahan hijau guna mengurangi heat island effect dan beban limpasan air hujan, serta menjaga ekosistem sekitar gedung melalui pengelolaan lahan. Penelitian ini memiliki tujuan mengetahui pelaksanaan beberapa kriteria kategori ASD dan dapat memberikan rekomendasi terhadap pelaksanaan kriteria yang belum maksimal pada Gedung Graha Rektorat. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif yaitu menganalisis dan menggambarkan kondisi pelaksanaan kriteria ASD Greenship pada Graha Rektorat secara apa adanya berdasarkan berbagai data yang dikumpulkan berupa hasil wawancara atau pengamatan. Hasil penelitian diketahui Graha Rektorat sudah melaksanakan beberapa kriteria ASD yaitu memiliki aksesibilitas fasilitas umum, menyediakan parkir dan shower sepeda, menggunakan vegetasi budidaya lokal, menggunakan material atap dan non atap dengan nilai albedo sesuai kriteria dan menyediakan home range kawasan dengan luasan sesuai kriteria. Diberikan juga rekomendasi yaitu perbaikan toilet basement, penambahan area softscape, penambahan sumur resapan dan penggunaan bahan alami guna memaksimalkan pelaksanaan pada kriteria yang belum terpenuhi. Pemberian rekomendasi diharapkan dapat dipertimbangkan pelaksanaannya guna mendukung program green campus Universitas Negeri Malang.
KEBUTUHAN RTH UNTUK MENYERAP EMISI CO2 KENDARAAN BERMOTOR PADA KAWASAN JEMBATAN TELUK KENDARI Wa Ode Dwi Muja Lestari; Apif M. Hajji; Anie Yulistyorini
Jurnal Teknik Sipil Vol. 16 No. 3 (2021)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1436.836 KB) | DOI: 10.24002/jts.v16i3.5392

Abstract

Emisi karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan akibat aktivitas kendaraan bermotor pada kawasan Jembatan Teluk Kendari (JTK) perlu diimbangi dengan ketersediaan ruang terbuka hijau (RTH). Tujuan dari penelitian ini adalah: (a) mengetahui jumlah kendaraan bermotor yang melintasi Jembatan Teluk Kendari, (b) menganalisis konsentrasi emisi CO2 yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor di Jembatan Teluk Kendari, dan (c) menganalisis kebutuhan RTH untuk menyerap emisi CO2 yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor pada Jembatan Teluk Kendari. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi lapangan, studi literatur, serta survei instansional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama waktu pengamatan traffic counting dilakukan, tercatat 10476 unit kendaraan melintas pada ruas Jl. Wr. Soepratman (JTK), 11007 unit kendaraan pada Jl.Insinyur Soekarno, 7172 unit kendaraan Jl. Tinumbu-Jl. Beringin III-Jl. Gajah Mada, dan 8677 unit kendaraan pada Jl. Sukowati. Total konsentrasi emisi CO2 yang dihasilkan dari aktivitas kendaraan bermotor adalah 337,09 kg/jam, dan kebutuhan RTH untuk menyerap seluruh emisi dilakukan dengan mengoptimalkan RTH eksisting menjadi RTH berdaya serap 165,995 kg/jam dan mendesainRTH baru berdaya serap 172,943 kg/jam. RTH baru memanfaatkan lahan potensial yang berada pada kawasan Jembatan Teluk Kendari seluas 1,172 ha dengan komposisi 80% dari total luasan tersebut atau 0,937 ha terdiri atas komponen softscape (vegetasi), sedangkan sisanya sebesar 20% atau 0,234 ha terdiri atas komponen hardscape (benda mati).
PEMS-on board and E3 Modeling: A Comparison between Real-World Measurement and Emissions Estimates from Construction Equipment Apif M. Hajji M. Hajji; Aisyah Larasati; Michael P. Lewis; Huang Yue
Civil Engineering Dimension Vol. 21 No. 2 (2019): SEPTEMBER 2019
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.17 KB) | DOI: 10.9744/ced.21.2.59-65

Abstract

Vehicles in construction industry are typically powered by diesel engines and are considered to be an off-road source of air pollution. Air pollutant emissions include nitrogen oxides (NOx), particulate matter (PM), hydrocarbons (HC), and carbon monoxide (CO). Any engine that combusts a nonrenewable carbonaceous fuel will have net emissions of carbon dioxide (CO2). Economic-Energy-Environmental (E3) model, a statistical-modeled tool, is developed by combining a multiple linear regression (MLR) approach for modeling equipment productivity with the emissions calculation algorithm from Environment Protection Agency (EPA)’s NONROAD model. This paper compares emissions data between the field data to E3 model outputs, and  determines the similarity of the two sources of fuel use data. It is expected the two data are not narrowly similar since the field data are for individual vehicles, while E3 results are based on NONROAD model, which was intended to estimate average fuel use for a fleet of Heavy-Duty Diesel (HDD) equipment.
Pendampingan Perencanaan Mix Mode Hemat Energi pada Rumah Baca Supiturang, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang Cynthia Permata Dewi; Apif Miptahul Hajji; Imam Alfianto
Abdimas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Merdeka Malang Vol 6, No 1 (2021): February 2021
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/abdimas.v1i1.4995

Abstract

Lighting strategy in a building play important role, especially for building with specific function like a small community library in Supiturang. An appropriate lighting design will help user inside the building doing their activities comfortably. The daylight as the primary source of lighting in a building which also can save electricity energy should utilized well. This paper promotes the use of mix model lighting strategies between natural and artificial lighting in order to reach visual comfort inside the building. Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, State University of Malang take place as an academics to share knowledge in the society in Supiturang village. The mixed used design of natural and artificial design strategy was used to save electricity energy in building and optimize the visual comfort for reading activities. Methods that used in this community service activity were interview, field survey to get building physical data and simulation of lighting design. During the covid-19 situation, in the beginning there was a problem in executing this activity. Since the policy on the village was not allowing to gather many people in the small community library, of Supiturang village, thus the proposed design was only explained to the head of the Supiturang village as the policy holders. DOI: https://doi.org/10.26905/abdimas.v6i1.4995
PENINGKATAN NILAI OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS MESIN STONE CRUSHER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (STUDI KASUS PT. BRANTAS ABIPRAYA) Diva Odilia Shafitri; Aisyah Larasati; Apif Miptahul Hajji
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 12 No 2 (2022): Inovatif Vol. 12 No. 2
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/industri.v12i2.4007

Abstract

Mesin stone crusher digunakan untuk memproduksi agregat, yang menjadi salah satu bahan utama dalam pembuatan beton. Permasalahan yang saat ini sedang dihadapi perusahaan Abipraya Beton adalah loss time mesin yang besar pada mesin stone crusher dan belum dapat memenuhi kuantitas dan kualitas yang diharapkan oleh perusahaan. Permasalahan tersebut menjadi fokus penelitian dalam meningkatkan efektivitas mesin stone crusher dengan pendekatan Total Productive Maintenance (TPM). Langkah yang dilakukan dalam menerapkan TPM adalah dengan menghitung nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi nilai OEE dengan menghitung six big losses. Setelah itu, melakukan analisa dengan menggunakan diagram pareto, diagram fishbone, dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), sehingga dapat diusulkan perbaikan dan strategi pemeliharaan. Hasil pengolahan data pada periode Agustus 2018-Agustus 2019, mesin stone crusher memiliki nilai OEE yang masih berada di bawah standar dunia yang dirumuskan oleh JIPM, yaitu sebesar 67%. Nilai tersebut menunjukkan bahwa ada ruang yang besar untuk dilakukannya peningkatan efektivitas. Faktor terbesar yang mempengaruhi rendahnya nilai OEE adalah idling and minor stoppages (52,55%), reduced speed (26,68%), dan equipment failure (16,61%). Rekomendasi perbaikan yang diusulkan adalah perusahaan dapat menyediakan check sheet untuk kegiatan pemeliharaan rutin pada mesin stone crusher, melakukan pengecekan stok cadangan untuk komponen dan bahan bakar genset, memberikan pelatihan secara berkala kepada pekerja untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilannya dalam hal mengoperasikan dan memelihara mesin stone crusher, dan menghimbau seluruh karyawan untuk berperan aktif dalam menerapkan metode TPM. Dengan penerapan TPM dan rekomendasi perbaikan maka nilai OEE mesin stone crusher tahun 2021 diharapkan dapat meningkat menjadi 86%.
Perencanaan Redesain Masjid Assulaiman Berbasis Konsep Arsitektur Berkelanjutan Imam Alfianto; Cynthia Permata Dewi; Dian Ariestadi; Apif Miptahul Hajji4
Jurnal Abdimas Berdaya : Jurnal Pembelajaran, Pemberdayaan dan Pengabdian Masyarakat Vol 6, No 1 (2023): Jurnal Abdimas Berdaya
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/jab.v6i1.326

Abstract

Masjid Assualaiman merupakan salah satu fasilitas umum warga bareng raya yang berada di wilayah RW 01, Kelurahan Bareng, Kota Malang. Gagasan perluasan masjid merupakan permintaan dari masyarakat sekitar yang membutuhkan sarana prasarana masjid untuk mewadahi aktivitas ibadah masyarakat sekitar yang mulai berkembang terhadap fungsi lainnya yang sifatnya tetap yaitu pendidikan TPQ dan kebutuhan ruang secretariat untuk pihak pengelola masjid dan fungsi temporer lain seperti pengajian akbar dan sholawatan yang membutuhkan ruang yang lebih luas. Hal inilah yang menjadi latar belakang dilaksanakannya kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh tim dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Metode konsultasi dan diskusi dilakukan sebagai dasar dibuatnya perencanaan pengembangan masjid Assulaiman. Basic konsep arsitektur berkelanjutan diterapkan pada analisis dan rencana pengembangan masjid, sehingga ajuan rencana pengembangan masjid merupakan desain yang adaptif dan responsif terhadap kondisi iklim dan lingkungan sekitar. Hasil kegiatan ini berupa produk gambar rencana 2D dan 3D yang digunakan sebagai acuan pelaksanaan renovasi pengembangan  masjid Assualaiman, kelurahan Bareng, kota Malang
Optimasi Produktivitas Alat Berat dengan Metode Simpleks LINGO (Heavy-Duty Productivity Optimization Using LINGO Simplex Method) Heru Setiyo Cahyono; Apif Miptahul Hajji; Aisyah Larasati; Imam Alfianto
Reka Buana : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Teknik Kimia Vol 7, No 2 (2022): EDISI SEPTEMBER 2022
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/rekabuana.v7i2.4439

Abstract

One of the areas that are now the location for clearing residential land is in Karang Widoro Village, which is now a plantation and fruit farm and has been purchased by the developer Podo Joyo Masyhur (PJM) Group who then runs the project "The OZ Tidar Housing, Malang" where the land being worked on has a total area of 47,000 m2. Construction work involving digging, hauling, and leveling equipment requires consideration so that the work can be carried out following the target volume of work and the specified time allocation. So it is necessary to carry out project control by considering aspects that affect excavation and backfill work by heavy equipment in the field. Several choices of methods in optimizing calculations and selecting tools to increase work productivity of heavy equipment are the Linear Simplex Method Program. Then combined with the use of currently widely developed software, this method is more effective in finding the best solution for a function with several variables from existing problems. LINGO can be a solution for optimizing work execution so that work targets can be completed on time with minimum operational costs and minimizing the number of units obtained. The results of the analysis of several factors that influence productivity are calculated using a linear program to achieve an optimum choice. The Simplex Method Lienar Program Optimization Model is: Minimization Z = 1836000 x1 + 483000 x2 + 712200 x3 (in IDR/day).ABSTRAKSalah satu area yang sekarang menjadi lokasi pembukaan lahan perumahan adalah di Desa Karang Widoro yang sekarang menjadi perkebunan dan pertanian buah serta telah dibeli oleh pengembang Podo Joyo Masyhur (PJM) Group yang kemudian menjalankan proyek “Perumahan The OZ Tidar, Malang” dimana lahan yang dikerjakan memiliki luas total 47.000 m2. Pada pekerjaan konstruksi yang mengikutsertakan alat gali-muat, angkut, dan perata tanah memerlukan pertimbangan agar pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai dengan target volume pekerjaan dan alokasi waktu yang ditetapkan. Maka perlu dilakukan pengendalian proyek dengan mempertimbangkan aspek-aspek yang berpengaruh terhadap jalannya pekerjaan galian dan urukan oleh alat berat di lapangan. Beberapa pilihan metode dalam perhitungan optimasi dan pemilihan alat untuk peningkatan produktivitas kerja alat berat adalah Program Linear Metode Simpleks. Lalu digabungkan dengan penggunaan perangkat lunak yang saat ini banyak berkembang, metode ini lebih efektif dalam pencarian solusi terbaik suatu fungsi dengan beberapa variabel dari permasalahan yang ada. LINGO dapat menjadi solusi dalam optimasi pelaksanaan pekerjaan sehingga target pekerjaan dapat selesai tepat waktu dengan biaya operasional yang minimum serta meminimalkan jumlah unit yang didapatkan. Hasil analisis terhadap beberapa faktor yang berpengaruh pada produktivitas dan dihitung menggunakan program linear sehingga mampu dicapai pilihan yang optimum. Model Optimasi Program Lienar Metode Simpleks yang ditetapkan adalah : Minimasi Z =1836000 x1 + 483000 x2 + 712200 x3 (dalam Rp/hari)
Evaluasi Efektivitas Layanan Pada Jalan Tol Balikpapan-Samarinda Dalam Memenuhi Kepuasan Pengguna Zsagheta Ihwal Rezky; Apif Miptahul Hajji; Henri Siswanto
Bentang : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 11 No 2 (2023): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Juli 2023)
Publisher : Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33558/bentang.v11i2.5957

Abstract

The construction of toll roads is aimed at accelerating means of transportation, tourism and economic growth as well as shortening the travel time. In order to support the implementation of these objectives, a toll road minimum service standard has been established. This study aims to assess how effective the Balikpapan-Samarinda Toll Road service is in meeting user satisfaction. There are 30 service indicators for the Balikpapan-Samarinda Toll Road based on toll road minimum service standards that are measured to see the level of user satisfaction. The 30 service indicators represent the five dimensions of Servqual. The method used in measuring user satisfaction is the Customer Satisfaction Index (CSI) and Important Performance Analysis (IPA) and also SWOT analysis. The conclusions are (1) Based on the CSI method, the value of the service user satisfaction index is 74.11% which is included in the criteria of 'satisfied'. (2) Based on the IPA method, it shows that there are 7 service indicators included in Quadrant I, where the frequency of service indicators is not more than (1/4) 30 service indicators namely 8 indicators, indicating effective service in meeting user satisfaction. (3) Based on SWOT analysis produces a matrix that includes three SO strategies, two ST strategies, two WO strategies and three WT strategies , where the best strategy to apply is the WT strategy.
Peningkatan Ekologi Lahan di Universitas Negeri Malang melalui Rating tool Greenship Kawasan Yohanes Wilasa Widodo; Apif Miptahul Hajji; Dian Ariestadi
Dampak Vol 18, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/dampak.18.2.78-90.2021

Abstract

The environment is a place to carry out life, activities and providers of important elements such as oxygen, water and food. As a result of poor environmental quality such as temperature that is too high, low humidity and air pollution, it makes the living and working environment uncomfortable. Green Building Council Indonesia published Greenship Neighborhood that can be a reference in implentation of sustainable area. The components of land ecological enhancement consist of green open space, micro climate, land revitalization, flora and fauna. The area of State University of Malang (UM) with a total area of 416,203 m² becomes a small city that affects users of the area or the surrounding area. UM through the rating tool greenship area has very good land ecological quality. The green basic area with 28.12% fulfills the prerequisites, and the green area for the public is categorized as sufficient with 28.12% of the area. Very good habitat conservation by fulfilling the aspects of maintaining 95.84% of the area's large trees, using 99.385% of provincial local plants, and reforestation. Land revitalization is still in the sufficient category with 60% have been done. The microclimate aspect is categorized as very good with the lowest temperature isotherm in the area and efforts to apply it are carried out in all public areas of the area. Productive land area is categorized as very good with the dominance of 50% of production plant species spread over the entire area and the availability of special production land Keywords: Green Area, Campus, Greenship, Sustainability ABSTRAK Lingkungan adalah tempat untuk menjalani kehidupan, aktivitas, dan penyedia elemen penting seperti oksigen, air, dan makanan. Akibat kualitas lingkungan yang buruk, seperti suhu yang terlalu tinggi, kelembaban rendah, dan polusi udara, membuat lingkungan tempat hidup dan bekerja menjadi tidak nyaman. Green Building Council Indonesia menerbitkan Greenship Neighborhood yang dapat menjadi referensi dalam pelaksanaan area berkelanjutan. Komponen peningkatan ekologi tanah terdiri dari ruang terbuka hijau, iklim mikro, revitalisasi tanah, flora, dan fauna. Area Universitas Negeri Malang (UM) dengan luas total 416.203 m² menjadi sebuah kota kecil yang memengaruhi pengguna area atau area sekitarnya. UM melalui alat penilaian area greenship memiliki kualitas ekologi tanah yang sangat baik. Luas area dasar hijau sebesar 28,12% memenuhi persyaratan, dan area hijau untuk masyarakat dikategorikan sebagai cukup dengan 28,12% dari area tersebut. Konservasi habitat yang sangat baik dengan memenuhi aspek mempertahankan 95,84% dari pohon besar area tersebut, menggunakan 99,385% tanaman lokal provinsi, dan program penghijauan. Revitalisasi tanah masih dalam kategori cukup dengan 60% telah dilakukan. Aspek iklim mikro dikategorikan sebagai sangat baik dengan isoterma suhu terendah di area tersebut, dan upaya untuk menerapkannya dilakukan di semua area publik area tersebut. Luas tanah produktif dikategorikan sebagai sangat baik dengan dominasi 50% spesies tanaman produksi tersebar di seluruh area dan ketersediaan lahan produksi khusus. Kata Kunci: Kawasan hijau, Kampus, Greenship, KeberlanjutanÂ