Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

TRANSFORMASI HUNIAN DI DESA BOROBUDUR, JAWA TENGAH Aditha Agung Prakoso; Eugenius Pradipto; Muhammad Sani Roychansyah
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 11, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/Vitruvian.2021.v11i1.002

Abstract

Perkembangan kepariwisataan di kawasan Borobudur meningkat, sejak ditetapkannya Candi Borobudur menjadi situs warisan budaya UNESCO pada tahun 1991, hal ini memberikan dampak pada kawasan permukiman di sekitarnya. Kegiatan pariwisata di sekitar candi berdampak pada permukiman yang berubah menjadi kawasan wisata pedesaan, mendorong respon hunian yang mampu berperan sebagai akomodasi dan fasilitas wisata atau sebagai Usaha Berbasis Rumah Tangga (Home Based Enterprise). Penelitian ini bertujuan untuk melihat perubahan yang terjadi pada hunian di Desa Borobudur yang diakibatkan karena perkembangan permukiman menjadi kawasan pariwisata, baik dari tatanan fisik, teritorial dan kultural. Penelitian ini mengunakan metode kualitatif studi kasus, dengan pendekatan transformasi dari Habraken. Hasil dari penelitian ini adalah penjabaran tentang perubahan yang terjadi pada hunian di Desa Borobudur, terutama yang dipengaruhi oleh kegiatan pariwisata. Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat pada dasar kebijakan, strategi, dan program dalam pengembangan pariwisata di Desa Borobudur, untuk menjaga kelestarian budaya lokal setempat.
Evaluasi Implementasi Konsep Water Sensitive City dalam Masterplan Smart City Kota Bogor Tahun 2017-2021 Elfira Virginia Diasty Imami; Muhammad Sani Roychansyah
Geodika: Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi Vol 6, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/geodika.v6i2.6108

Abstract

konsep smart city pada prinsipnya dikembangkan untuk mempercepat penyelesaian permasalahan perkotaan secara cepat, tepat dan efisien, namun pada prakteknya banyak masterplan smart city yang disusun tanpa memperhatikan keunikan atau tematik wilayah perencanaan sesuai dengan potensi yang dimiliki. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan konsep water sensitive city pada masterplan smart city Kota Bogor, dimana keduanya memiliki keterkaitan dalam skema pengelolaan air berkelanjutan. Penelitian ini dilakukan di Kota Bogor dengan pendekatan penelitian deduktif-kualitatif. Metode yang digunakan adalah evaluasi kebijakan, teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam, observasi, serta studi kebijakan dan literatur. Pemilihan responden dilakukan secara purposive dengan melibatkan instansi pelaksana kebijakan. Program/kegiatan dalam masterplan smart city dievaluasi berdasarkan kriteria konsep water sensitive city. Temuan penelitian menunjukkan bahwa penerapan konsep water sensitive city belum sepenuhnya masuk dalam kebijakan smart city Kota Bogor. Dari 5 (lima) tahapan yang harus dilalui, hanya 3 (tiga) tahap yang telah dilaksanakan yaitu water supply city, sewered city, dan waterway city. Untuk mencapai kondisi ideal penerapan konsep water sensitive city maka dirumuskan konsep usulan program/kegiatan yang dapat diakomodir dalam Masterplan Smart City Kota Bogor sesuai prinsip pengelolaan sumber daya air.
Evaluasi tingkat maturitas smart governance di Kota Surakarta tahun 2018 - 2020 Salsabila Imtiyas; Muhammad Sani Roychansyah
Region : Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif Vol 18, No 2 (2023)
Publisher : Regional Development Information Center, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/region.v18i2.62946

Abstract

Smart city mengintegrasikan masyarakat, pemerintah dan teknologi untuk mengatasi permasalahan perkotaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Surakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang mengimplementasikan smart city, termasuk smart governance. Pada tahun 2017, tingkat maturitas smart city di Kota Surakarta berada pada tingkat scattering yang menunjukkan belum adanya integrasi dalam berbagai implementasi smart city. Identifikasi tingkat maturitas tiap dimensi smart city merupakan cerminan kualitas hidup, semakin matang implementasi tiap dimensi smart city maka semakin baik kualitas seluruh aspek kehidupan masyarakat di kota tersebut. Penelitian ini menjelaskan mengenai tingkat maturitas dimensi smart governance di Kota Surakarta dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat maturitas smart governance di Kota Surakarta. Sasaran penelitian pertama menggunakan data sekunder data instansi terkait dan studi literatur dengan teknik analisis data kualitatif pemaknaan data dan kuantitatif skoring. Sasaran penelitian kedua menggunakan data primer berupa penyebaran kuesioner kepada 17 instansi dengan teknik analisis skoring. Hasil penelitian menunjukkan tingkat maturitas dimensi smart governance di Kota Surakarta mengalami kenaikan tingkat maturitas scattered tahun 2018 menjadi integrated tahun 2019 hingga 2020. Faktor yang memiliki persentase pengaruh terbesar pada dimensi smart governance adalah faktor program-program yang berkelanjutan.