Claim Missing Document
Check
Articles

Techniques for Absorption into Indonesian and the Acceptance of Loan Words Related to Covid-19: Socioterminology Approach Lalu Muhamad Helmi; Mahsun Mahsun; Burhanuddin Burhanuddin
LITE: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya Vol 17, No 2 (2021): September
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Dian Nuswantoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/lite.v17i2.4761

Abstract

This study answers two questions: what equivalence rules of terms are dominantly found in the absorption words during the Covid-19 pandemic, and how acceptable these terms are in the Indonesian-speaking community. The data were collected by using documentation or observation method, supported by the use of a questionnaire. The data were analyzed by using intralingual equivalence and descriptive analysis methods. The results show that 33 foreign terms were matched using translation techniques, ten words with absorption techniques, and two words with combined translation and absorption techniques. Furthermore, the acceptability of absorption terms during the Corona virus pandemic is 39%, while 61% indicates the unacceptability of absorption terms during the Corona virus pandemic.
SATUAN LINGUAL {ka} DALAM BAHASA SUMBAWA DIALEK JEREWEH Burhanuddin Burhanuddin; Mahsun Mahsun; Sukri Sukri; Mahyuni Mahyuni; Saharuddin Saharuddin
MABASAN Vol. 14 No. 2 (2020): Mabasan
Publisher : Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/mab.v14i2.417

Abstract

Artikel ini bertujuan menjelaskan status satuan lingual {ka-} dalam bahasa Sumbawa Dialek Jereweh. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan introspeksi (karena penulis penutur dan menguasai bahasa Sumbawa) dengan menghadirkan keseluruhan konteks pemakaian satuan {ka-}, sedangkan data dianalisis menggunakan metode padan intralingual. Hasil analisis data menunjukkan empat status satuan {ka-} dalam bahasa Sumbawa. Pertama,  berstatus sebagai morfem terikat (afiks), misalnya pada kangering ‘kedinginan’, kandatang ‘kedatangan’, kanepat ‘kesiangan’. Kedua, berstatus sebagai penunjuk penanda aspek bermakna ‘telah’, biasanya mendahului verba yang mengisi fungsi predikat dalam konstruksi sintaksis, misalnya dalam kontruksi ka datang ‘telah datang’, ka lalo ‘telah pergi’, ka mate ‘telah meninggal’, dan sebagainya. Ketiga, berstatus sebagai penunjuk ‘ini’, misalnya pada ka nya ‘ini dia’, kabeka ka ‘kenapa ini’, apa ka ‘apa ini’, dan sebagainya. Keempat, bukan sebagai satuan apapun karena merupakan bagian (suku kata) dari unsur morfem dasar, misalnya kamomang ‘terapung’, kameler ‘terbawa arus air’, kamantul ‘tersandung’, dan sebagainya, karena masing-masing tidak ditemukan bentuk *momang, *meler, dan *mantul dalam bahasa Sumbawa Dialek Jereweh.
LANSKAP BAHASA INDONESIA PADA PENAMAAN TEMPAT MAKAN DAN MINUM DI TALIWANG KABUPATEN SUMBAWA BARAT Chairani Syahrawati; Burhanuddin Burhanuddin; Johan Mahyudi
Basastra Vol 11, No 1 (2022): Basastra: Jurnal Kajian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bss.v11i1.33432

Abstract

AbstrakPenelitian ini merupakan penelitian tentang lanskap bahasa Indonesia. Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk, makna, dan fungsi lanskap bahasa Indonesia pada penamaan tempat makan dan minum di Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat. Data yang digunakan berupa hasil foto penggunaan bahasa pada papan nama tempat makan dan minum di sepanjang jalan utama kota Taliwang. Analisis dilakukan dengan teknik koleksi data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk bahasa pada penamaan tempat makan dan minum di Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat berupa kata dasar, kata berimbuhan, frasa, dan klausa. Selanjutnya makna pada lanskap bahasa berupa makna konseptual. Adapun fungsi lanskap bahasa berupa fungsi informasional, simbol identitas, dan simbol pelestarian bahasa daerah. Kata kunci: Bentuk, Makna, Fungsi, Lanskap Bahasa, Lanskap Linguistik AbstractThis research is research on the Indonesian language landscape. This study aims to describe the shape, meaning, and function of the Indonesian language landscape in naming places to eat and drink in Taliwang, West Sumbawa Regency. The data used is in the form of photos of the use of language on the signboards of places to eat and drink along the main street of Taliwang city. The analysis was carried out using data collection techniques, data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results showed that the form of language in naming places to eat and drink in Taliwang, West Sumbawa Regency in the form of basic words, affixes, phrases, and clauses. Furthermore, the meaning in the language landscape is in the form of conceptual meaning. The functions of the language landscape are in the form of informational functions, symbols of identity, and symbols of preservation of regional languages. Keywords: Form, Meaning, Function, Language Landscape, Linguistic Landscape
IMPLEMENTASI PEMBERDAYAAN MELALUI BUDIDAYA IKAN NILA MELALUI EKSTENSIF PLUS MASA PANDEMI COVID-19 DI PAGESANGAN KOTA MATARAM Ibrahim Ibrahim; Burhanuddin Burhanuddin; M. Saleh; M Sobry; Akhmad Syafruddin; Salahuddin Salahuddin
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Indonesia Vol 1 No 1 (2022): Februari: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Indonesia
Publisher : Universitas Gajah Putih, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (952.893 KB) | DOI: 10.55542/jppmi.v1i1.180

Abstract

The poverty level of the community is still high in the Pagesangan Village, Mataram District, Mataram City during the Covid-19 pandemic. The purpose of this community service activity is to analyze the implementation of empowerment through extensive tilapia cultivation during the COVID-19 pandemic at Pagesangan, Mataram City. The method of implementing this community service activity is through assistance in the form of practice in the community. The results of this community service activity are motivation and life changes, especially the level of welfare and income. Activities are able to provide a sustainable livelihood. Cultivators have been successfully carried out independently as an aspect of self-development and preparation during the COVID-19 pandemic. The success of this activity is a form of livelihood strategy during the Covid-19 pandemic.
PENDAMPINGAN PEMBUATAN MINYAK SUMBAWA PADA KARANG TARUNA DESA REMPE SETELUK SUMBAWA BARAT Ibrahim Ibrahim; Mas’ad Mas’ad; Junaidi A.M; Kamaluddin Kamaluddin; Siti Hasanah; Sri Rejeki; Muhammad Ali; Anwar Efendy; Mintasrihardi Mintasrihardi; Asma Azizah; Burhanuddin Burhanuddin; Muhammad Saleh; M. Sobry; Akhmad Syafruddin; Muhammad Salahuddin
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 5, No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v5i1.6501

Abstract

ABSTRAK                                                               Tujuan dilakukan pengabdian kepada masyarakat khususnya Pembuatan Minyak Sumbawa (Melala) dalam rangka siar budaya dan pengenalan pada Karang Taruna Desa Rempe Seteluk Sumbawa Barat.  Pengenalan pembuatan minyak Sumbawa pada generasi muda saat ini sebagai langkah memperkenalkan minyak Sumbawa sebagai  Obat tradisional sebagai obat-obatan yang diolah secara tadisional, turun-temurun berdasarkan resep nenek moyang, adat-istiadat, kepercayaan dan kebiasaan setempat, sehingga merupakan pengetahuan tradisional. Pengabdian kepada masyarakat dilakukan di Desa Rempe Kecamatan Seteluk Kabuapten Sumbawa Barat. Metode yang digunakan adalah sosialisasi dan praktek langsung. Hasil Pengabdian kepada masyarakat ini diketahui bahwa antusias dari karang taruna dalam ikut terlibat dalam pembutan minyak Sumbawa cukup tinggi karena memberikan pengetahuan baru dalam mengembangkan budaya local di masa akan datang. Kata Kunci: pendampingan; minyak sumbawa dan karang taruna. ABSTRACTThe purpose of doing community service, especially Sumbawa Oil Production (Malala) in the context of cultural broadcasting and introduction to the Youth Organization of Rempe Seteluk Village, West Sumbawa. The introduction of Sumbawa oil manufacture to the younger generation today is a step to introduce Sumbawa oil as traditional medicine as medicines that are processed traditionally, from generation to generation. from generation to generation based on ancestral recipes, customs, beliefs and local customs, so that it is traditional knowledge. Community service is carried out in Rempe Village, Seteluk District, West Sumbawa Regency. The method used is socialization and direct practice. The results of this community service show that the enthusiasm of youth organizations in being involved in the production of Sumbawa oil is quite high because it provides new knowledge in developing local culture in the future. Keywords: mentoring; sumbawa oil and youth organizations.
PENGENALAN KEARIFAN LOKAL RATOP PADA GENERASI MELENIAL DESA REMPE SETELUK SUMBAWA BARAT Ibrahim Ibrahim; Mas’ad Mas’ad; Mintasrihardi Mintasrihardi; Junaidi AM; Agus Herianto; Sintayana Muhardini; Mahsup Mahsup; Asma Azizah; Burhanuddin Burhanuddin; M. Saleh; M. Sobry; Akhmad Syafruddin; Muhammad Salahuddin
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 1 (2022): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i1.7851

Abstract

ABSTRAKKearifan local semakin melemah dikalangan generasi melenial saat ini dalam kehidupan bermasyarakat. Program pengabdian kepada masyarakat menjadi penting sebagai salah satu bagian dari Tridharma perguruan tinggi dalam meperkenalkan kearifal lokal ditengah masyarakat. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah  untuk Pengenalan Kearifan Lokal Ratop Pada Generasi Melenial Desa Rempe Seteluk Sumbawa Barat. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini melalui pendampingan berbentuk teori dan praktek. Sasaran kegiatan yaitu para generasi melenial yang mau belajar tentang kearifal local ratop. Tempat kegiatan di Desa Rempe Kecamatan seteluk Kabupaten Sumbawa Barat. Hasil dari kegiatan pendampingan dalam pengenalan kearifan local ini adalah adanya motivasi dari generasi milenial untuk mau belajar tentang kearifan local terutama tentang Ratop. Kegiatan pengenalan melalui pendampingan kearifan local pada generasi milenial diberikan teori penggunaan Ratop dengan melibatkan orang tua yang sudah ahli dibidang tersebut. Keberhasilan kegiatan pengenalan kearifan local pada generasi milenial ini sebagai bentuk melestarikan budaya local di masa kini dan masa akan datang. Kata Kunci : pendampingan; kearifan local dan generasi Milenial  ABSTRACTLocal wisdom is getting weaker among the current millennial generation in social life. Community service programs are important as part of the Tridharma of higher education in introducing local wisdom in the community. The purpose of this service activity is to introduce Ratop Local Wisdom to the Millennial Generation of Rempe Seteluk Village, West Sumbawa. The method of implementing this community service activity is through mentoring in the form of theory and practice. The target of the activity is the millennial generation who wants to learn about the local wisdom of ratop. The place of activity is in Rempe Village, Seteluk District, West Sumbawa Regency. The result of this mentoring activity in the introduction of local wisdom is the motivation of the millennial generation to want to learn about local wisdom, especially about Ratop. Introduction activities through mentoring local wisdom in the millennial generation are given the theory of using Ratop by involving parents who are experts in the field. The success of the introduction of local wisdom to the millennial generation is a form of preserving local culture in the present and in the future. Keywords: mentoring; local wisdom and Millennial generation
Tindak Tutur Direktif Dalam Pidato Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Dalam Penanganan Penyebaran Virus Korona-19 Sri Agustian Lestari; Sukri Sukri; Burhanuddin Burhanuddin
Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME) Vol 7, No 3 (2021): Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jime.v7i3.2175

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan jenis tindak tutur direktif dan kecenderungan penggunaan  jenis tindak tutur direktif  dalam pidato wakil gubernur NTB terkait penanganan virus corona-19. Secara metodologis penelitian ini menggunakan metode simak, sedangkan analisis data menggunakan metode padan ekstralingual. Hasil penelitian ini terdapat 6 jenis tindak tutur direktif yaitu;  tindak tutur direktif permintaan yang ditandai dengan kata minta, mari dan harapkan. Tindak tutur direktif  bertanya ditandai dengan kata tanya bagaimana.  Tindak tutur direktif perintah ditandai dengan kata tetap, ingat, partikel-lah, penggunaan tanda seru, dan  kata harus. tindak tutur direktif  larangan ditandai dengan kata jangan dan frase tidak boleh. Tindak tutur direktif pemberian izin ditandai dengan frase akan didenda. tindak tutur direktif nasehat ditandai dengan kata kalau, maka, jika, dan frase paling efektif, sangat penting.  Keenam  jenis tindak tutur direktif yang digunakan dalam pidato wakil gubernur NTB terkait penanganan virus covid-19 terdapat kecenderungan penggunaan tindak tutur direktif permintaan, perintah dan nasehat, akan tetapi yang paling dominan digunakan adalah tidak tutur direktif jenis nasehat.
VARIASI BAHASA WHATSAPP MAHASISWA MAGISTER BAHASA INDONESIA UNIVERSITAS MATARAM 2021 Lalu Kusnendar Atmanegara; Muhammad Sukri; Burhanuddin Burhanuddin
Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME) Vol 8, No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jime.v8i2.3281

Abstract

The research with the title Whatsapp Language Variations for Indonesian Masters Students at the University of Mataram aimed to find out the variations of the language used in conducting written communication through social media in the form of a Whatsapp account. This research was a qualitative type. The data in this study were the results of Whatsapp conversations and the data source was from student Whatsapp conversations. The data collection by observation and Screenshoot messages that entered in Whatsapp group and analyzing by collected the messages from Whatsapp, entered data into language variations, and made conclusions. The results showed that there were three variations of the language used: acronyms,slang and code mixing. Thus, it can be said that the use of language variations is caused by different backgrounds, mastery of language, as well as social factors and the desire to follow language developments.
MORFOLOGI CERITA WADU NTANDA RAHI MODEL ANALISIS VLADIMIR PROPP Sri Damayanti; Johan Mahyudi; Burhanuddin Burhanuddin
Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME) Vol 8, No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jime.v8i2.3249

Abstract

This study aims to examine the function in the story of Wadu Ntada Rahi based on the analytical model developed by Vladimir Propp. The main problem studied in this study includes the function (action) of the actor in the story. The method used is descriptive qualitative method with data collection techniques through literature study. the results of the analysis that in the story of Wadu Nttada Rahi can be found the function of crime, the function of going.
Sistem Sapaan Dalam Bahasa Sasak Dialek A-A Di Desa Suela Kecamatan Suela Kabupaten Lombok Timur Ripandi Ripandi; Sukri Sukri; Burhanuddin Burhanuddin
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 5, No 4 (2021): JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan)
Publisher : Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jisip.v5i4.2335

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan sistem pemakaian sapaan dalam ranah kekerabatan dan ranah kemasyarakatan pada bahasa Sasak Dialek a-a Desa Suela Kecamatan Suela. Pendekaan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Pendekatan deskriptif adalah pendekatan yang memberikan data sesuai dengan apa yang ada. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data lisan. Metode yang akan digunakan pada tahap pengumpulan data adalah metode simakdan metode cakap. Hasil dalam penelitian mengenai sistem dan bentuk sapaan dalam ranah kekerabatan dan ranah kemasyarakatan pada masyarakat Sasak di Desa Suela Kecamatan Suela Kabupaten Lombok Timur. Penggunaan bentuk dan sistem sapaan pada ranah kekerabatan mencakup penggunaan sapaan-sapaan yang ditujukan kepada anggota keluarga inti seperti kedua orang tua, anak, adik, kakak, bibik, paman, dan kakek-nenek. Sedangkan, penggunaan sistem dan bentuk sapaan pada ranah kemasyrakatan mencakup penggunaan yang ditujukan kepada tokoh agama, tokoh masyarakat, dan sebagainya yang berkaian dengan masyarakat di desa Suela Kecamatan Suela Kabupaten Lombok Timur. Pembahasan masing-masing sapaan pada ranah kekerabatan dan kemasyarakatan dideskripsikan berdasarkan jenis kelamin dan faktor usia. Kata sapaan berdasarkan jenis kelamin terdiri dari laki-laki dan perempuan, sedangkan untuk faktor usia terdiri atas atas usia muda dan usia tua
Co-Authors -, Ibrahim - -, Mintasrihardi - Abdul Hamid MK Abdul Wahab Agus Herianto Agus Kurniawan Agusmin Agusmin Ahmad Sirulhaq Ainul Yaqin Akhmad Syafruddin Akhmad Syafruddin Amanatul Hidayah Anwar Efendy Arifah Rahmatiah Ardianti Asma Azizah Aswandikari Aswandikari aswandikasari aswandikasari Ayidah Ayidah Chairani Syahrawati Dedet Syambirawansah Djatmika Djatmika Dwi Purnanto Dwi Wulandhari Ega Safitri Erwansyah Erwansyah Eva Novitasari Febrita Susanti Hani Agustina Harry Irawan Johari Hayatul Nufus Heru Sudriansyah Ilham Ilham Imamul Haramain Irma Setiawan Ismi Aisyah Umami Ivan Juliadi Pratama Joni Safaat Adiansyah Junaidi A.M Junaidi Am Kamaluddin Kamaluddin Kasdin Kasdin Laila Yuparni Durratun Yatimah Lalu Kusnendar Atmanegara Lalu Muhamad Helmi Lalu Taufan Halas M Sobry M. Saleh M. Sobry Mahsun Mahsun Mahsun Mahsup Mahsup Mahyudi, Johan Mahyuni Mahyuni Mardiarti Diniarti Mardiyah Hayati Mar’aini Wulandari Mas'ad Mas'ad Mas,ad, Mas,ad Muhammad Ali Muhammad Khalis Ilmi Muhammad Salahuddin Muhammad Saleh Muhammad Shubhi Muhammad Sukri Muhardini, Sintayana Muslimin Muslimin Mustika Aprilia Muti’ah Muti’ah Nasaruddin Ali Nurhayati, Nurhayati Nurul Huda Paridi, Khairul Putri Nur Fauziah Rahmat Hidayat Rahmawati Rahmawati Reza Eka Mahendra Rika Apriani Rina Nurjani Safitri Ripandi Ripandi Rizky Oktaviani Rohana Hariana Intiana Rusdiawan Saharuddin Saharuddin Saharudin Saharudin Salahuddin Salahuddin Sinta Muhardini Siti Hasanah Sri Agustian Lestari Sri Astuti Sri Damayanti Sri Rejeki Sukri Sukri Sukri Sukuryadi, Sukuryadi Sumarlam Sumarlam Syaharuddin Syaharuddin Syaifuddin Iskandar Syamsinas Jafar Syarifuddin Syarifuddin Uryun Mutiah Vera Mendalina Wiwik Yulianti Yessi Tri Marizka Amalia Yunita Arian Sani Anwar Zainuddin Zainuddin Zulfan Hatami Zulfan