Claim Missing Document
Check
Articles

SELF-AWARENESS PADA KELUARGA RESIKO TINGGI DIABETES MELLITUS DI TAMPAT DURIAN KURANJI : STUDI KASUS Leni Lelen Rozani; Hema Malini; Leni Merdawati
Jurnal Kesehatan Mesencephalon Vol 5, No 2 (2019): Jurnal Kesehatan Mesencephalon - Oktober 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kepanjen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.199 KB) | DOI: 10.36053/mesencephalon.v5i2.117

Abstract

Abstract : Type 2 Diabetes Mellitus disease is a disease with the greatest number of sufferers of all kinds of Diabetes Mellitus. Diabetes Mellitus disease can be prevented by modifying lifestyle. This study explores self-awareness of a group of high risk of Diabetes Mellitus. This case study uses descriptive qualitative research methods. Data were obtained by interviewing three participants who were at high risk and had family histories suffer from Diabetes Mellitus. The results of the interviews were analyzed using the Corbin and Strauss method where there were three stages of analysis, open coding, axial coding and selective coding. The results showed, a pattern that similar to all participants which is knowledge, attitudes and behaviors of Diabetes Mellitus that were not good in the community. The result reviewed using Johari Window theory. The lack of self-awareness of high risk Diabetes Mellitus community is because they are individuals who are in the  hidden area. This individuals are difficult to care, share, open or accept the opinions of others. They solve problems based on their own thoughts and desires, therefore only themselves know about their health problems.Keywords : Diabetes Mellitus type 2, High risk of Diabetes Mellitus,Self-Awareness,Risk Factors,Case Study Abstrak : Penyakit Diabetes Mellitus tipe 2 merupakan penyakit dengan jumlah penderita terbayak dari semua Diabetes Mellitus. Penyakit Diabetes Mellitus tipe 2 ini dapat dicegah dengan melakukan modifikasi gaya dan pola hidup. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi self-awareness kelompok resiko tinggi Diabetes Mellitus. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Data didapatkan dengan mewawancarai tiga orang partisipan yang beresiko tinggi dan mempunyai riwayat keluarga dengan penyakit Diabetes Mellitus. Hasil wawancara dianalisis dengan menggunakan metode Corbin dan Strauss dimana analisis ini ada tiga tahap yaitu open coding, axial coding dan selective coding. Hasil penelitian menunjukkan, terdapat sebuah pola yang sama dari semua partisipan resiko tinggi yaitu kurangnya pengetahuan, sikap dan perilaku pencegahan Diabetes Mellitus yang belum baik dimasyarakat. Kurangnya self-awareness masyarakat resiko tinggi Diabetes Mellitus disebabkan oleh partisipan resiko tinggi merupakan individu-individu dengan hidden area. Individu-individu ini sulit untuk peduli, berbagi, terbuka atau menerima masukan orang lain. Mereka menyelesaikan masalah berdasarkan pemikiran dan sesuai kehendaknya sendiri, oleh karenanya hanya diri mereka sendiri yang mengetahui masalah kesehatannya.Kata kunci :  Diabetes Mellitus tipe-2, Resiko tinggi Diabetes Mellitus,Self-Awareness
Studi Kasus Perawatan Luka dengan Gel Aloe Vera pada Pasien Ulkus kaki Diabetik Yance Komela Sari; Hema Malini; Elvi Oktarina
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 8, No 4 (2019): Online December 2019
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v8i4.1124

Abstract

AbstrakDiabetes melitus dapat menyebabkan komplikasi ulkus kaki diabetik. Perawatan luka yang tepat dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya amputasi yaitu perawatan luka moist dengan menggunakan gel aloe vera. Dilaporkan seorang wanita 55 tahun mengalami ulkus kaki diabetik setelah luka tidak sembuh-sembuh dalam waktu yang lama. Pengkajian luka menggunakan Bates-Jensen Wound Assessment Tool dan luka dinilai setiap minggu selama 3 minggu. Hasil dari penjumlahan Bates Jensen pada saat pre-test 45, post-test pertama 40, post-test kedua 34 dan post-test ketiga 26. Pasien diberikan perawatan luka setiap dua hari sekali dengan menggunakan gel aloe vera selama 3 minggu dan mengalami perbaikan secara signifikan. Perawatan luka dengan gel aloe vera efektif pada kasus ini.
Peran Dukungan Keluarga Dalam Menurunkan Diabetes Distress Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe II Hidayatul Rahmi; Hema Malini; Emil Huriani
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 8, No 4 (2019): Online December 2019
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v8i4.1129

Abstract

AbstrakPenderita Diabetes Mellitus (DM) sering mengalami masalah psikologis yang berhubungan langsung dengan beban dan kekhawatiran karena tuntutan penyakit. Diabetes distress merupakan kekhawatiran pasien tentang manajemen diri, dukungan keluarga, beban emosional dan akses keperawatan. Dukungan keluarga diperlukan dalam mengatasi kekhawatiran dan beban emosional pasien diabetes mellitus. Tujuan: Menganalisis peran dukungan keluarga terhadap penurunan tingkat diabetes distress pada pasien diabetes mellitus tipe 2 di Puskesmas Kota Padang tahun 2019. Metode: Desain penelitian ini adalah quasi experimental dengan pre dan post test control group. Pengambilan sampel secara simple random sampling untuk mendapatkan 64 orang (32 orang tiap kelompok). Data dikumpulkan menggunakan Diabetes Distress Scale (DDS-17). Hasil: Analisis data menggunakan Wilcoxon test menunjukan terdapat pengaruh dukungan keluarga terhadap Diabetes Distress (p=0,000). Simpulan: Dukungan keluarga berupa dukungan emosional/rasa empati dan dukungan penghargaan membuat pasien merasa lebih baik, diperhatikan dan dimengerti, merasa dimiliki dan dicintai sehingga pasien memiliki motivasi dan memperoleh kembali keyakinannya dalam menghadapi kekhawatiran karena penyakitnya. 
Pengaruh Intradialytic Range of Motion (ROM) Exercise terhadap Depresi, Insomnia dan Asupan Nutrisi pada Pasien Hemodialisis Erni Forwaty; Hema Malini; Elvi Oktarina
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 8, No 3 (2019): Online September 2019
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v8i3.1038

Abstract

Pada pasien End Stage Renal Disesase (ESRD), meskipun mereka sudah menjalani hemodialisis rutin, namun pasien masih mengalami masalah pada fungsi fisik, psikososial dan kualitas hidup. Aktivitas fisik yang rendah telah dikaitkan menjadi penyebab rendahnya kualitas hidup pada pasien hemodialisis. Tujuan penelitian ini adalah menyelidiki dampak Intradialytic Range Of Motion (ROM) exercise terhadap depresi, insomnia dan asupan nutrisi pada pasien hemodialisis. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain pre and posttest with control group. Ada puluh tiga pasien pada kelompok intervensi dan dua puluh empat pasien pada kelompok kontrol yang diambil menggunakan simple random sampling. Intervensi pada penelitian ini berupa intradialytic ROM exercise yang melibatkan gerakan aktif dari ekstremitas dilakukan selama tiga bulan, dua kali seminggu selama tiga puluh menit dengan intensitas latihan 12 – 14 pada skala Borg’s Rating of Perceived Exertion (RPE). Exercise memberikan dampak positif terhadap rata-rata skor Beck Depression Inventory (BDI) yang signifikan menurun (p < 0,001) dan juga terhadap skor Insomnia Severity Index (ISI) (p < 0,05), sedangkan terhadap asupan kalori dan protein tidak mengalami perubahan yang signifikan (p > 0,05). Intradialytic exercise dengan intensitas sedang sangat direkomendasikan untuk pasien yang sedang menjalani hemodialisis karena dapat menurunkan depresi dan insomnia sehingga meningkatkan kualitas hidup pasien yang menjalani hemodialisis.
Hubungan Cryotherapy terhadap Mukositis Oral pada Pasien Kanker Payudara dengan Kemoterapi di Ruangan Kemoterapi Rumah Sakit M. Djamil Padang Anggra Trisna Ajani; Hema Malini; Rika Fatmadona
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 8, No 4 (2019): Online December 2019
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v8i4.1093

Abstract

Mukositis oral merupakan salah satu efek samping yang paling sering muncul pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi. Mukositis oral dapat mengakibatkan terjadi gangguan fungsi integritas rongga mulut sehingga menimbulkan rasa nyeri hebat yang dapat mengakibatkan penundaan pengobatan kemoterapi untuk siklus berikutnya. Mukositis oral juga dapat mengurangi dosis pada kemoterapi yang akan dijalani oleh pasien sehingga pengobatan kanker tidak bisa optimal di lakukan. Tujuan: Menentukan hubungan cryotherapy terhadap mukositis oral pada pasien kanker payudara dengan kemoterapi. Metode: Penelitian ini merupakan survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah consecutive sampling. Ada 32 orang responden yang menjadi sampel, terdiri dari dua kelompok. Intervensi pada penelitian ini yaitu cryotherapy. Cryotherapy diberikan sewaktu kemoterapi dilaksanakan sampai dengan 14 hari setelah kemoterapi dengan durasi 20 menit sekali sehari. Penilaian mukositis oral dengan menggunakan lembaran observasi OAG (Oral Assesment Guide). Penilaian OAG di lakukan sebelum cryotherapy dan hari ke-14 setelah kemoterapi. Hasil: Ada hubungan cryotherapy dengan penurunan skala mukositis oral pada pasien kanker payudara (p value 0,013). Cryotherapy dapat menyebabkan terjadinya vasokonstriksi pada daerah rongga mulut, mengurangi aliran darah yang membawa obat kemoterapi mencapai area mukosa mulut lebih sedikit. Simpulan: Cryotherapy mampu menurunkan skala mukositis oral pada pasien kanker payudara dengan kemoterapi kombinasi 5-fluorouracil.
The Effect of InGDEP on Type 2 Diabetes Patients’ Knowledge and Self-Care Hema Malini; Fitra Yeni; Dilya Eka Saputri
Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 6 No. 3 (2018): Jurnal Keperawatan Padjadjaran
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1585.325 KB) | DOI: 10.24198/jkp.v6i3.696

Abstract

In the recent years, there is an increasing number of the diabetes incidence worldwide. Self-care is believed as one of key in chronic disease management. In order to increase the capability to self-care, diabetics patients need to be empowered with the knowledge and skills through an educational program. There were some existed diabetes educational programs, however for developing country such as Indonesia, there was a need to develop a culturally relevant diabetes education program. This study was aimed to identify feasibility and the effect of the Indonesian Group-based Diabetes Education Program (InGDEP) on knowledge and self-care behaviors among type 2 diabetic patients. This quasi experimental with one group pre-and post-test only design involved 62 diabetic patients and 16 health professionals who actively delivered the program in four community health centers (Puskesmas). Data were collected using Diabetes Knowledge Questionnaire (DKQ) and Summary of Self Care Activities (SDSCA). Paired t-test used to analyze the effect of the InGDEP on the knowledge, self-care, and biometric measurement (HbA1c). The knowledge score for pre-test was 13.2+3.9 and post-test was 16.1±3.5, self-care activities score for pre-test was 3.31±1.10 and post-test was 3.99±1.27 and the HbA1C level was 10.56±2.32 The results showed there was the significant effect of InGDEP on diabetes patients’ knowledge, some changes in self-care and biometric measurements even though it was not significant. The program also can be accepted by the health professionals where there was a good team work in delivering the educational program. It can be recommended that the InGDEP has an effect in improving knowledge and self-care among diabetics’ patients, however since the effect on self-care and biometric changes was not significant, further research related to the factors that influence the self-care and biometric changes is needed.
Living with HIV/AIDS: Stigma and Social Discrimination Dewi Kurnia Putri; Hema Malini; Basmanelly Basmanelly
Jurnal The Messenger Vol 11, No 1 (2019): January-June
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/themessenger.v11i1.875

Abstract

The diagnose HIV/AIDS in Melayu community is often experience social discrimination and stigma. This situation could lead to mental health disorders among people with HIV/AIDS. This study explores the perceived stigma and social discrimination among people with HIV/AIDS, how they adapt with the situation. Using phenomenological approach, in-depth interview was conducted with seven participants, then analyzed using Collaizi approach. The result showed that most of the participants experienced stigma and lead to received social discrimination from community members such as neighbor, colleagues, relatives, close friend, and even the health professionals. Some of them can adapt well, however, most of them felt anger, depressed, and negative coping such as lying and anti-social. It is recommended to increase social awareness of this situation especially for providing support for people with HIV/AIDS, to improve their quality of life especially their mental health status.
KNOWLEDGE, ATTITUDES AND PRACTICES RELATED TO PREVENTING THE TRANSMISSION OF COVID 19 AMONG SOCIAL MEDIA USERS IN INDONESIA Boby Febri Krisdianto; Leni Merdawati; Mulyanti Roberto Muliantino; Hema Malini; Feri Fernandes; Hastoro Dwinantoaji; Januar Ramadhan; Taufik Febriyanto; Pardomuan Robinson Sihombing
UNEJ e-Proceeding 2020: Proceeding of The 4th International AgroNursing Conference
Publisher : UPT Penerbitan Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Several countries have implemented health protocols in order to prevent the spread of covid-19. One of the promotional media used by the government is social media. The effectiveness of this prevention is very much dependent on community cooperation. Knowledge, attitudes and practices of the community in preventing Covid 19 have an important role in the new normal era. Purpose The purpose of this study is to describe the trust of the Indonesian people to information on the prevention of Covid 19 on social media and public knowledge, attitudes and practices regarding prevention of the spread of COVID-19. Methods This research is a cross sectional online survey. The survey instrument consisted of respondent characteristics consisting of 5 demographic characteristics items and 5 social media use characteristics items, 13 items of trust in social media, 18 items of knowledge, 6 items of attitude and 12 items of practice. The research, which was conducted from 1 September 2020 to 25 September 2020, received 1129 responses. The questionnaire items were modified from the published paper. This research was tested statistically descriptively. Results: Most of the Indonesian people have high trust in Covid 19 prevention information on social media (mean 2.56 and standard deviation 0.55), good knowledge (mean 2.78 with standard deviation 0.60), good affective (mean 2.58 with standard deviation 0.70), good practices (mean 2.42 with a standard deviation of 0.70) regarding Covid-19 prevention. The social media trend chosen by the Indonesian people is Instagram (33.2%) Conclusion. The findings reported in this study are important because they are useful for increasing awareness of institutional and government leaders about the trust in information on social media, knowledge, attitudes, and practices of the prevention of COVID-19 in the Indonesian community. Keywords: Social media; Trustworthiness; COVID-19; Knowledge; Attitude; Practice
Kepuasan Perawat Terhadap Kualitas Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Berbasis Komputer Amalia Amalia; Hema Malini; Sri Yulia
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 21, No 3 (2018): November
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v21i3.680

Abstract

Tuntutan pelayanan keperawatan membuat sebagian rumah sakit menerapkan pendokumentasian asuhan keperawatan dengan menggunakan komputerisasi. Pasien di rumah sakit sering merasa tidak puas dengan pelayanan karena perawat terlalu lama mencari data-data riwayat penyakit pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang kepuasan perawat dengan kualitas pendokumentasian asuhan keperawatan berbasis komputer. Desain penelitian menggunakan rancangan deskriftif analitik. Sampel penelitian menggunakan total sampling yaitu seluruh perawat rawat inap berjumlah 81 responden. Hasil penelitian didapatkan 58% responden menyatakan tidak puas, dan sebanyak 96,3% responden melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan berbasis komputerisasi dengan kualitas baik. Persepsi perawat tentang kepuasan bahwa perawat merasa tidak puas terutama pada aspek dokumentasi yang dapat melindungi perawat dari hukum tetapi persepsi perawat tentang kualitas pendokumentasian yang mereka lakukan dalam penggunaan komputerisasi cenderung menilai baik kualitas pendokumentasian. Pihak manajemen rumah sakit perlu membuat kebijakan baku tentang perlindungan perawat dari pendokumentasian asuhan keperawatan karena menyangkut tentang kepuasan perawat sebagai pengguna. Kata Kunci: kepuasan perawat, kualitas dokumentasi, manajemen, sistem informasi Abstract Nursing satisfaction to quality of nursing of computer-based nursing.Nursing service demands make some hospitals apply documentation of nursing care using computerization. Patients is often unsatisfactory service so that the patient's time is wasted because the nurse is too long looking for patient history history data. This study aims to find out about nurse satisfaction with the quality of documenting computer-based nursing care. The design uses analytical descriptive research design. The study sample used total sampling, namely all nurses inpatients amounted to 81 respondents. The results showed that more than half of nurses (58%) expressed dissatisfaction, more than half of nurses (96.3%) documented good quality computerized nursing care. Nurses 'perceptions of satisfaction that nurses feel dissatisfied, especially in the documentation aspect that can protect nurses from the law, but nurses' perceptions about the quality of documentation they do in computerized use tend to judge both the quality of documentation. The hospital management needs to make a standard policy regarding the protection of nurses from documenting nursing care because it concerns the satisfaction of nurses as users. Keywords: nurse's satisfaction, quality of documentation, management, information systems
PELATIHAN SENAM YOGA BAGI PASIEN DIABETES MELLITUS DI PUSKESMAS LUBUK BUAYA Hema Malini; Devia Putri; Lenggogeni Hidayatul Rahmi
Jurnal Hilirisasi IPTEKS Vol 2 No 3.a (2019)
Publisher : LPPM Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1583.07 KB) | DOI: 10.25077/jhi.v2i3.a.334

Abstract

Prevalensi penyakit diabetes tipe 2 dan eksaserbasi komplikasi dari penyakit ini mengalami peningkatan secara signifikan. Kondisi diabetes distress dimana pasien yang mengalami diabetes distress akan mempunyai self care yang tidak baik. Seorang pasien diabetes memerlukan suatu upaya berupa kegiatan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan agar mempunyai kemampuan untuk mengatur diri. Pengetahuan dan keterampilan akan bermanfaat dalam meningkatkan kemampuan manajemen diri dan juga manajemen diri yang baik akan meningkatkan keyakinan bahwa pasien bisa berhasil dalam mengatur kondisi penyakit. Salah satu upaya penatalaksanaan bagi pasien diabetes adalah kemampuan untuk mengatasi stres. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa manajemen stres yang paling efektif bagi pasien diabetes adalah teknik relaksasi mind body soul yang biasa ditemukan pada senam yoga. Yoga adalah gerakan tubuh yang sistematis yang bertujuan untuk menyeimbangkan antara pikiran dan tubuh. Yoga dapat memperkuat otot dan meningkatkan aliran darah. Latihan pernafasan dan relaksasi yang dilakukan dapat menghalau stres dan ketegangan. Berdasarkan hal tersebut, maka kegiatan pengabdian masyarakat berupa mengajarkan senam yoga dan teknik relaksasi kepada pasien diabetes di salah satu Puskesmas di Kota Padang dilakukan. Diharapkan kegiatan ini meningkatkan pengetahuan pasien dan dapat menjadi alternatif pasien diabetes dalam mengatasi stres.
Co-Authors Abdullah, Khatijah Lim Adang Bachtiar Agus Susilawati Agus Susilawati Akbar, M. Agung Amalia Amalia Anggra Trisna Ajani Banowo, Agus Sri Basmanelly Basmanelly Buanasari, Andi Budi, Hendri Chong Mei Chan Defrin Defrin Delvi Sri Hayati Desti Kurnia Utami Devia Putri Dewi Eka Putri Dewi Eka Putri Dewi Kurnia Putri Dilya Eka Saputri Dwi Nurul Salmi Ega Silvia Roza Elsa Sylvia Emil Huriani Erni Forwaty Fauziah Qifti Fauziah Qifti Feni Betriana Feri Fernandes Fitra Yeni Fitrayeni Fitrayeni Fitri Mailani Fitria Dila Sari Fitria, Ainul Freska, Windy Ginna Morgan Van FC Gusri Rahayu Hacidira Vichalova Hadeci Lovenda Putri Hardisman Hardisman Hastoro Dwinantoaji Heppi Sasmita Hidayatul Rahmi Hidayatul Rahmi Hilda Yetti Ilfa Khairina Indah Permata, Putri Indah Purnama Sari Januar Ramadhan Krisdianto, Boby Febri Lenggogeni Hidayatul Rahmi Lenggogeni, Devia Putri Leni Rozani Lenny Hasan, Henny Sjafitri, Nelharosma, Mahathir Mahathir Maisa, Esthika Ariany Masrul Masrul Megawati Sinambela Merdawati, Leni Miftah Khairunnisa Mira Susanti Mudjiran Mudjiran Muliantino, Mulyanti Roberto Natasyah Natasyah Netrida, Netrida Netrida, Netrida Nopan Saputra Novi Yulianti Novita Simbolon Nursyirwan Effendi, Nursyirwan Okky Adelirandy Oktarina, Elvi Pardomuan Robinson Sihombing Pratiwi, Cindy Ayu Rahman, Dally Rahmat Hidayatullah Rahmi Muthia Rahmi Wati Raveinal Raveinal Reni Prima Gusty Ricca Andriani Rika Fatmadona Rika Sarfika Rini Apriyani Rini Ariani Roby Yansyah Rozzano Locsin Sagitaria, Febi Sekani Niriyah Shinta Herlina Siti Lioni Rahmah Sovia Susianty Sri Muharni Sri Yulia Sumarsih, Gusti Taufik Febriyanto Tetsuya Tanioka Veralia Veralia Veralia Veralia Wenny, Bunga Permata Yafi Sabila Rosyad Yafi Sabila Rosyad Yance Komela Sari Yanti, Rina Herni Yanti, Rina Herni Yesi Afriyanti, Joni Herman, Yoga Taufik Ramadha Yopi Yunsepa Yulia Yasman Yuna Fitri Yusrawati Yusrawati Yusvita Walia ZULAIKA HARISSYA