Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

STUDI KESEIMBANGAN AIR (WATER BALANCED) DAERAH ALIRAN SUNGAI ASAHAN Asril Zevri; Faiz Isma
TERAS JURNAL Vol 11, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/tj.v11i1.308

Abstract

Abstrak Pemanasan Global (Global Warming) telah menyebabkan perubahan iklim yang sangat ekstrem didukung dengan adanya perubahan tataguna lahan di dalam cakupan daerah aliran sungai mengakibatkan dampak yang cukup buruk terhadap kondisi keseimbangan air (Water Balanced). Daerah Aliran Sungai Asahan merupakan salah satu DAS yang memiliki peran yang penting sebagai sumber air dalam memenuhi kebutuhan air di Kabupaten Asahan. Kondisi lahan yang berubah menjadi kritis akibat adanya eksploitasi dan perubahan tataguna lahan mengakibatkan ketersediaan air berkurang dalam memenuhi kebutuhan air. Tujuan penelitian yaitu menganalisis keseimbangan air (Water Balanced) antara jumlah ketersediaan air dengan kebutuhan air di sekitar cakupan Daerah Aliran Sungai Asahan. Lingkup kegiatan penelitian yaitu menganalisis ketersediaan air atau debit andalan dengan probabilitas 90% dengan metode FJ Mock, menganalisis kebutuhan air irigasi, domestik, non domestik, dan menganalisis keseimbangan air (Water Balanced) di tiap lokasi titik pengambilan dengan prinsip pengurangan antara jumlah ketersediaan air dengan kebutuhan air di sepanjang cakupan DAS Asahan dari hulu sampai dengan hilir. Hasil penelitian menunjukan bahwasanya ketersediaan air DAS Asahan paling minimum dengan probabilitas 90% yaitu 34.96 m3/det dapat memenuhi total kebutuhan air DAS Asahan baik itu irigasi, domestik, dan non domestik yaitu 13.00 m3/det. Kata kunci: Keseimbangan air, ketersediaan air, kebutuhan air, DAS Asahan Abstract Global Warming has caused extreme climate change supported by changes in land use within the watershed area resulting in quite bad impact on water balanced conditions. Asahan Watershed is one of the catchment areas which has an important role as the source to supply water requirement in the Asahan District. Land used changes become critical due to exploitation and changes in land use have reduced water availability to fill water requirement. The objective of this research to analysis water balanced between the total water availability and water requirement in the Asahan Watershed. The scopes of this research are analysis water availability or dependable flow using FJ Mock, analysis irrigation water requirement, domestic, nondomestic, and water balanced in each node with the reduction principle between total of water availability and water requirement in the Asahan Watershed from upstream to downstream. Result of this research showed that the lowest water availability Asahan Watershed with probability 90% is 56.43 m3/sec can fill the total of water irrigation, domestic, and non-domestic is 14.80 m3/sec. Keywords: Water balanced, water availability, water requirement, Asahan watershed
ESTIMASI EROSI DAN SEDIMENTASI LAHAN PADA DAS LANGSA BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) faiz isma; Meilandy Purwandito
TERAS JURNAL Vol 9, No 1 (2019): Volume 9, Nomor 1, Maret 2019
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.644 KB) | DOI: 10.29103/tj.v9i1.169

Abstract

DAS Langsa terus mengalami kerusakan lingkungan akibat perubahan tutupan lahan. Kerusakan lingkungan mempengaruhi besaran erosi pada DAS dikarenakan pada saat hujan menghasilkan energi kinetik membawa butiran tanah yang disalurkan menuju lahan terendah, tetapi proses pengangkutan erosi berpengaruh terhadap kerapatan vegetasi dan lereng lahan yang dilintasinya, semakin besar nilai kerapatan vegetasi lahan maka penyaluran erosi akan semakin mudah dan cepat. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengestimasi besaran erosi dan sedimentasi lahan menggunakan persamaan USLE dan persamaan Vestraten 2007 dengan menyajikan estimasi menggunakan SIG. Hasil analisa menyatakan bahwa tingkat bahaya erosi (TBE) pada DAS Langsa masuk dalam kategori sedang dan proses penyaluran erosi dari tiap unit lahan berdasarkan arah aliran menghasilkan sedimentasi lahan yang tertinggi sebesar 908,39 ton/ha/tahun dan umumnya berada pada bagian hulu DAS dan yang paling rendah berada sub DAS bagian hilir sebesar 3,447 ton/ha/tahun dan bahkan ada beberapa sub DAS tidak terjadi sedimentasi lahan seluas 2.944,63 ha dan volume erosi  yang tersalurkan di estuari kuala langsa sebesar 10.512,25 m3/tahun sebagai penyebab pendangkalan disepanjang alur estuari kuala langsa.Kata Kunci: Erosi Lahan, kapasitas angkutan sedimen, sedimentasi lahan dan SIG
ANALISA POTENSI EROSI PADA DAS KRUENG LANGSA BERBASIS SIG Faiz Isma; Meilandy Purwadito; Zacky Ardhyan
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 8, No 1 (2019): Volume 8, Nomor 1, Mei 2019
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1019.974 KB) | DOI: 10.24815/jts.v8i1.12329

Abstract

Kota Langsa merupakan kota pemekaran di Provinsi Aceh yang berkembang sangat pesat dari tahun ke tahun. Sungai Kueng Langsa merupakan sungai terbesar dan terpanjang yang melintasi kota Langsa. Daerah Aliran Sungai (DAS) krueng Langsa terus mengalami kerusakan lingkungan akibat perubahan tutupan lahan (landuse). Kerusakan lingkungan mempengaruhi besaran erosi pada DAS dikarenakan pada saat hujan menghasilkan energi kinetik membawa butiran tanah yang disalurkan menuju lahan terendah, tetapi proses pengangkutan erosi berpengaruh terhadap kerapatan vegetasi dan lereng lahan yang dilintasinya, semakin besar nilai kerapatan vegetasi lahan maka penyaluran erosi akan semakin mudah dan cepat. Proses pengangkutan erosi dari hulu hingga hilir berpedoman pada arah alirannya dengan membandingkan erosi dan kapasitas angkutan sedimen dari suatu sub DAS untuk melihat sisa erosi tertinggal menjadi sedimentasi lahan secara langsung hingga berakhir ke hilir DAS yaitu estuari kuala langsa, dimana estuari sungai langsa dahulu pernah ada aktivitas layanan pelabuhan, tetapi aktivitas berhenti dikarenakan alur pelayaran mengalami pendangkalan menyebabkan kapal tidak bisa bersandar di dermaga pelabuhan, penyebab pendangkalan dikarenakan masuknya erosi yang terbawa air dari hulu menuju hilir (estuari) krueng Langsa. Sehingga perlu dilakukan studi untuk melihat potensi erosi pada DAS krueng Langsa dalam memperkirakan penyaluran erosi yang masuk ke estuari kuala Langsa. penelitian ini mempunyai tujuan khusus yaitu mengestimasi besaran erosi dan sedimentasi lahan menggunakan metode USLE dan persamaan Vestraten 2007 dengan menyajikan estimasi kedalam SIG. Hasil analisa tingkat bahaya erosi (TBE) pada DAS langsa masuk dalam kategori sedang dan proses penyaluran erosi dari tiap unit lahan berdasarkan arah aliran diperoleh sedimentasi lahan yang tertinggi sebesar 908,39 ton/ha/tahun dan umumnya berada pada bagian hulu DAS dan yang paling rendah berada sub DAS bagian hilir sebesar 3,447 ton/ha/tahun dan bahkan ada beberapa sub DAS tidak terjadi sedimentasi lahan seluas 2.944,63 ha dan volume erosi  yang tersalurkan di estuari kuala langsa sebesar 3.951,97 m3/tahun sebagai penyebab pendangkalan disepanjang alur estuari kuala langsa.
Kajian Daerah Rawan Kebakaran Kota Langsa Menggunakan Metode Weight Product (WP) heri irawan; Faiz Isma; Irwansyah
Jurnal Informatika dan Teknologi Komputer (J-ICOM) Vol 2 No 1 (2021): Jurnal Informatika dan Teknologi Komputer (JICOM)
Publisher : E-Jurnal Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/j-icom.v2i1.3417

Abstract

This research was conducted to determine the Fire Prone Areas in Langsa City with the hope to realize the stability of regional development by minimizing potential losses that will be suffered and to attract investors to invest because there is a guarantee of security towards investment assets from fire hazards. By using the Weighting Product (WP) method to find out Fire-Prone Areas scattered in 5 Districts and 64 Gampongs in Langsa City based on predetermined criteria referring to Minister of Public Works Regulation No. 20 / PRT / M / 2009. From the results of the study using the Weighting Product (WP) method, it was found that there were 5 Gampong Subdistricts that were included in the prone category, 7 Gampong included in the rather vulnerable category and 1 in the relatively safe category. It can be said that this district must get serious attention considering the population density (KP), fire history, and the distance from the water supply is large enough so that the index value is very high. While the East Langsa sub-district was classified as a fairly safe sub-district from 15 villages, there were 8 villages that were in the safe category, 7 villages were classified as somewhat safe, and none of them were classified as somewhat vulnerable, vulnerable and very vulnerable. This is because the area of ​​east langsa is quite large with a population density that is not so dense and the range of water supply is close. Keywords: Fire-Prone Areas, WP
PENDAMPINGAN PEMBUATAN DESAIN DAN RAB UNTUK PERANGKAT GAMPONG DAN PEMUDA KARANG TARUNA Irwansyah Irwansyah; Heri Irawan; Faiz Isma
Global Science Society Vol 1 No 1 (2019)
Publisher : LPPM dan PM Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang diusulkan menyiapkan tenaga teknis yang akan dibekali kemampuan mendesain dan membuat rencana anggaran Biaya (RAB) dalam mendukung kegiatan peningkatan fasilitas Gampong Kuala Geulumpang. 6 bulan. Sasaran program kegiatan ini adalah perangkat Gampong Kuala Geulumpang sebagai mitra 1 dan pemuda karang taruna sebagai mitra 2. Permasalahan utama yang dihadapi oleh Mitra 1 adalah belum adanya tenaga teknis di kalangan perangkat gampong sehingga semua kegiatan perencanaan di percayakan pihak ketiga.Permasalahan utama yang dihadapi oleh Mitra 2 adalah kurangnya wadah untuk menggali potensi pemuda gampong selain kegiatan olahraga.Kegiatan yang akan dilaksanakan selama Program Kemitraan Masyarakat (PKM) pada Mitra 1 adalah melatih perangkat gampong untuk monitoring dan evaluasi .Kegiatan dilanjutkan pada mitra 2 yaitu bimbingan teknis desain gambar dan RAB menggunakan Autocad.Target dari Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini yaitu menyiapkan kader desa sebagai tenaga teknis yang mampu merancang desain gambar dan RAB pembangunan prasarana Gampong dan melatih perangkat Gampong supaya mampu memonitoring dan mengevaluasi pekerjaan teknik
PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI ETAWA MELALUI PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN KANDANG RAMAH LINGKUNGAN DI KAMPUNG BENUA RAJA KECAMATAN RANTAU KABUPATEN ACEH TAMIANG Heri Irawan; Irwansyah Irwansyah; Faiz Isma
Global Science Society Vol 2 No 2 (2020): Global Science Society (GSS) Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyaraka
Publisher : LPPM dan PM Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The proposed Community Partnership Program will provide solutions and innovations about effective, easy, efficient and environmentally friendly enclosure systems. Technological innovation in making this cage is the existence of a separator between solid and liquid impurities as a source of odor and the existence of a control tub to accommodate liquid impurities so that it spreads. The Community Partnership Program activities will be carried out for 6 months. The target of this activity program is the Etawa Farmers Group located in Benua Raja Village. The main problem faced by Mitra is that the goat livestock business is undergoing very rapid development, but the waste generated both solid and liquid has not been managed optimally and is still scattered around the cage, causing unpleasant odors. Activities to be carried out during the Community Partnership Program on Mitra1; Training and mentoring environmentally friendly goat pens. The activity continued with Partner 2. Training and making a control tub to collect liquid waste that has a high economic value. The targets of the Community Partnership Program are; produce environmentally friendly pens Community Partnership Program (PKM) is the publication of scientific articles
Pemberdayaan Kreativitas Masyarakat Melalui Pembuatan Rindang (Risol Isi Ikan dan Udang) dan Kerupuk Ikan Bandeng di Desa Seuneubok Peusangan Kecamatan Peureulak Kabupaten Aceh Timur M. Haikal; Ellida Novita Lydia; Muhammad Haical; Faiz Isma; Okta Enjelin Sihite; Yunika Indriani Silalahi; Meilandy Purwandito
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 2 No 1 (2022): JAMSI - Januari 2022
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.194

Abstract

Desa Seuneubok Peusangan merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Peureulak yang memiliki potensi hasil tambak seperti udang dan ikan bandeng yang berlimpah dan menjadi sektor utama pada mata pencaharian masyarakat. Disini  ingin memanfaatkan salah satu hasil tambak ikan bandeng dan udang yang akan diolah menjadi produk makanan cepat saji dan sangat praktis yaitu “Rindang dan Kerupuk” yang diminati semua kalangan terutama anak – anak yang sangat memerlukan gizi dari ikan dan udang. Kegiatan sosialisasi ini merupakan program kerja kelompok 23, dimana program ini merupakan salah satu sosialisasi yang melibatkan petani tambak di Desa Seuneubok Peusangan. Program ini bertujuan untuk memberikan serta meningkatkan potensi hasil laut yang ada di Desa Seuneubok Peusangan. Salah Satunya adalah dengan memberikan cara pengolahan ikan bandeng yang diolah menjadi sebuah produk makanan bertujuan untuk dapat meningkatkan perekonomian masyarakat yang ada di Desa Seuneubok Peusangan. Pada kegiatan ini, dilakukan metode yaitu dengan sosialisasi kepada masyarakat akan manfaat hadirnya produk baru untuk meningkatkan perekonomian dan kreativitas milik UMKN desa, dan praktek lapangan. Berdasarkan hasil sosialisasi tersebut, usaha ini sangat layak untuk dikembangkan karena antusiasnya masyarakat dalam pembuatan produk Rindang dan kerupuk bandeng serta dapat menjad peluang usaha yang berkelanjutan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan desa tersebut. Serta dapat meningkatkan hasil produksi dari tambak udang dan bandeng.
KARAKTERISTIK BATU BATA TANPA PEMBAKARAN DARI LIMBAH INDUSTRI PERTANIAN DAN MATERIAL ALAM Irwansyah .; Faiz Isma; Purwandito .
Educational Building Jurnal Pendidikan Teknik Bangunan dan Sipil Vol 4, No 2 DES (2018): EDUCATIONAL BUILDING
Publisher : Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.993 KB) | DOI: 10.24114/ebjptbs.v4i2 DES.12560

Abstract

Pembangunan perumahan di kota Langsa dan sekitarnya terus mengalami peningkatan menyebabkan permintaan bata untuk keperluan pasangan dinding akan terus juga mengalami peningkatan. Umumnya ketersediaan bata saat ini masih menggunakan cara teradisional melalui proses pembakaran secara berlebihan akan berdampak terhadap polusi udara. Sehingga perlu diberikan suatu alternatif dalam penyediaan bata tanpa pembakaran yang ramah lingkungan dan bermutu baik. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan produksi batu bata tanpa bakar dengan memanfaatkan material limbah pertanian dan material alam yang lebih efisien dari segi waktu serta bermutu baik berdasarkan sifat fisik dan mekanis memenuhi standarisasi penyediaan bata di Indonesia. Penelitian menunjukkan pembuatan bata tanpa bakar lebih efisien dari segi waktu yaitu selama 4 hari bata sudah dapat dipasarkan dengan sifat fisik bata berukuran 225 x 110 x 65 mm, berwarna coklat muda dan bersuara nyaring dan sifat mekanis menghasilkan kuat tekan sebesar 6,14 Mpa dan kuat lentur berkisar 1,5 Mpa dimana kondisi ini memenuhi toleransi standarisasi bata di Indonesia. Kata Kunci: Bata tanpa bakar,sifat fisik bata,dan sifat mekanis bata ABSTRACT Housing development in the city of Langsa and surrounding areas continues to increase. It cause the demand of bricks for the needs of wall pairs continuesly increasing. Currently, the availability of bricks is produced by traditional methods through excessive combustion processes which caused an impact on air pollution. Therefore, the needs of an alternative method in providing both environmentally friendly and good quality bricks. The purpose of this study is to produce non-combustible brick production by utilizing agricultural waste and natural materials that are more time-efficient and good quality based on physical and mechanical properties to meet the standard of brick provision in Indonesia. The study showed that brick without burning process was more efficient in terms of time where in 4 days brick could be marketed. The brick physical properties is 225 x 110 x 65 mm, light brown color and loud sound. The mechanical properties of brick have compressive strength of 6.14 Mpa and strong bending ranges from 1.5 MPa which meets brick standardization tolerance in Indonesia Keywords: Brick without burning, brick physical test, and brick mechanical