Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ISUE AKSESIBILITAS DAN PENGEMBANGAN WILAYAH SEBAGAI KRITERIA PENENTU PRIORITAS PENINGKATAN JALAN DI KABUPATEN PIDIE JAYA Ahmad Irvan Antony; Renni Anggraini; Alfa Taras Bulba
TERAS JURNAL Vol 11, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/tj.v11i1.460

Abstract

Abstrak Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Pidie Jaya pada tahun 2020 mengajukan usulan peningkatan ruas jalan sebanyak 5 ruas kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) yang akan dilaksanakan pada tahun 2021. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis urutan prioritas peningkatan ruas jalan di Kabupaten Pidie Jaya berdasarkan criteria aksesibilitas dan pengembangan wilayah. Data yang digunakan pada penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data primer menggunakan pendekatan kuantitatif melalui kuesioner dan data sekunder didapatkan melalui instansi Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya. Penetapan responden pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, dan ditetapkan sebanyak 5 responden, yaitu KepalaBidang Bina Marga Dinas PU Kabupaten Pidie Jaya, Kepala Bidang Perencanaan  Sarana dan Prasarana Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pidie Jaya, Kepala Bidang Perhubungan Jalur Darat Dinas Perhubungan Kabupaten Pidie Jaya, Anggota Komisi D Bidang Pembangunan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Pidie Jaya, dan  Akademisi Universitas Syiah Kuala. Kriteria aksesibilitas dan pengembangan wilayah akan menjadi pertimbangan dalam menentukan urutan prioritas 5 (lima) alternativ ruas jalan yang akan ditingkatkan. Untuk menentukan bobot kriteria dan bobot alternative berpasangan digunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP), selanjutnya persamaan matematika digunakan untuk mendapatkan urutan prioritas peningkatan jalan. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa criteria aksesibilitas lebih dominan.  Urutan prioritas peningkatan ruas jalan berdasarkan criteria aksesibilitas dan  pengembangan wilayah menunjukkan bahwa alternatif Jalan Simpang Pertanian– Cot Trieng – Rungkom sebagai prioritas pertama, dan alternatif Jalan Trienggadeng – Panton Beurasan–Cubo sebagai prioritas kedua. Kata kunci: prioritas, jalan,kriteria, aksesibilitas, pengembangan wilayah  Abstract The Public Works Office (PekerjaanUmum (PU)) of Pidie Jaya Regency in 2020 has submitted a proposal to increase the road section of 5 sections to the Ministry of Public Works and Public Housing (PUPR) through a Special Allocation Fund (DAK), which will be implemented in 2021. The purpose of this study is to analyze the priority order of segment improvement. Roads in Pidie Jaya Regency based on accessibility criteria and regional development. The data used in this study are primary data and secondary data. The primary data method used a quantitative approach to a questionnaire and the data were obtained through the Pidie Jaya district government agencies. Determination of respondents in this study using purposive sampling technique, and determined as many as 5 respondents, namely the Head of Bina Marga Division of the Public Works Agency of Pidie Jaya Regency, Head of the Planning for Facilities and Infrastructure of the Regional Development Planning Agency (Bappeda), Pidie Jaya Regency, Head of the Landline Transportation Department Pidie Jaya District Transportation, Members of Commission D for the Development Sector of the District People's Representative Council (DPRK) Pidie Jaya, and academics at Syiah Kuala University. The criteria for accessibility and regional development will be considered in determining the priority order of 5 (five) alternative roads to be improved. The Analytical Hierarchy Process (AHP) method is used to determine the criteria weights and the paired alternative weights. Mathematical equations are used to obtain the priority order of road improvement. Based on the results of data analysis, it shows that the accessibility criteria are more dominant. The order of priority for road improvement based on accessibility criteria and regional development shows that the alternative for the SimpangPertanian - Cot Trieng - Rungkom Road is the first priority, and the Trienggadeng - Panton Beurasan - Cubo road alternative is the second priority. Keywords: priority,road, criteria, accessibility, regional development
PRIORITAS PENINGKATAN JALAN DI KABUPATEN PIDIE JAYA BERBASIS ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Yusril Mahendra; Renni Anggraini; Alfa Taras Bulba
TERAS JURNAL Vol 11, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/tj.v11i1.430

Abstract

Abstrak Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pidie Jaya, telah mengusulkan peningkatan jalan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia sebanyak 5 ruas untuk ditingkatkan pada tahun 2021 dengan total biaya sebesar Rp. 16.731.593.750. Usulan peningkatan jalan tersebut di tahun 2021 tidak dapat ditingkatkan semua, karena adanya keterbatasan anggaran. Keterbatasan anggaran disebabkan adanya refocusing anggaran untuk penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid 19) di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kriteria yang dominan perlu dipertimbangkan dalam peningkatan jalan di Kabupaten Pidie Jaya dan menganalisis urutan prioritas peningkatan jalan di Kabupaten Pidie Jaya berdasarkan kriteria kerusakan jalan, biaya peningkatan, dan tata guna lahan. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kuantitatif melalui kuesioner.Data primer yang digunakan adalah data kuesioner. Pengumpulan data kuesioner dilakukan dengan menjumpai langsung keberadaan responden.Responden dalam penelitian ini ditetapkan sebanyak 5 stakeholders yaitu Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pidie Jaya, Kepala Bidang Perencanaan Sarana dan Prasarana Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Pidie Jaya, Kepala Bidang Perhubungan Jalur Darat Dinas Perhubungan Kabupaten Pidie Jaya, Anggota Komisi D Bidang Pembangunan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Pidie Jaya, dan Akademisi Universitas Syiah Kuala. Kriteria yang ditinjau adalah kerusakan jalan, biaya peningkatan, dan tata guna lahan. Alternatif yang ditinjau adalah Jalan Blang Dalam – Jurong Teungoh, Jalan Jeulanga Barat – Jeulanga Mata Ie, Jalan Simpang Pertanian – Cot Trieng – Rungkom, Jalan Trienggadeng – Panton Beurasan – Cubo, dan Jalan Meurandeh Alue – Asan Kumbang – Blang Miroe.Teknik analisis data digunakan statistik deskriptif dan Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kriteria yang dominan perlu dipertimbangkan dalam peningkatan jalan adalah kriteria biaya peningkatan dengan nilai rata-rata gabungan eigen sebesar 0,49. Prioritas peningkatan jalan berdasarkan kriteria kerusakan jalan, biaya peningkatan, dan tata guna lahan adalah Jalan Meurandeh Alue - Asan Kumbang - Blang Miroe sebagai prioritas 1 dengan bobot sebesar 0,38 dan Jalan Trienggadeng - Panton Beurasan - Cubo sebagai prioritas 2 dengan bobot sebesar 0,25. Kata kunci:              prioritas, kerusakan jalan, biaya peningkatan, tata guna lahan  Abstract The Public Works Office of Pidie Jaya Regency has proposed 5 sections to increase the road to the Ministry of Public Works and Public Housing of the Republic of Indonesia to be upgraded in 2021 with a total cost Rp. 16,731,593,750. All of the proposed road improvements in 2021 cannot be upgraded, due to budget constraints. The budget limitation is due to refocusing the budget for handling Corona Virus Disease 2019 (Covid 19) in Indonesia. This study aims to analyze the dominant criteria that need to be considered in road improvement in Pidie Jaya Regency and to analyze the order of priority for road improvement in Pidie Jaya Regency based on the criteria for road damage, improvement costs, and land use. This study uses a quantitative method approach through a questionnaire. The primary data used is questionnaire data. The questionnaire data was collected by directly seeing the respondents. Respondents in this study were assigned as many as 5 stakeholders, namely the Head of the Bina Marga Division of the Public Works Office of Pidie Jaya Regency, the Head of the Planning for Facilities and Infrastructure of the Regional Development Planning Agency of Pidie Jaya Regency, the Head of the Land Line Transportation Division of the Pidie Jaya Regency Transportation Service, a Member of the Commission D Development Sector Pidie Jaya Regency People's Representative Council, and Syiah Kuala University Academics. The criteria reviewed are road damage, cost of upgrading, and land use. The alternatives reviewed are Jalan Blang Dalam - Jurong Teungoh, Jalan Jeulanga Barat - Jeulanga Mata Ie, Jalan Simpang Pertanian - Cot Trieng - Rungkom, Jalan Trienggadeng - Panton Beurasan - Cubo, and Jalan Meurandeh Alue - Asan Kumbang - Blang Miroe. The data analysis technique used descriptive statistics and Analytical Hierarchy Process (AHP). The results show that the dominant criterion that needs to be considered in road improvement is the cost of improvement criteria with a combined average eigenvalue of 0.49. Road improvement priorities based on the criteria for road damage, improvement costs, and land use are Meurandeh Alue - Asan Kumbang - Blang Miroe Road as priority 1 with a weight of 0.38 and Jalan Trienggadeng - Panton Beurasan - Cubo as priority 2 with a weight of 0.25. Keywords: Priority, road damage, cost of improvement, land use
IDENTIFIKASI RISIKO OLEH PENGEMBANG PERUMAHAN DI KOTA BANDA ACEH DAN KABUPATEN ACEH BESAR khuzul hidayat; Nurul Malahayati; Alfa Taras Bulba
Journal of The Civil Engineering Student Vol 3, No 3 (2021): Volume 3, Nomor 3, Desember 2021
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/journalces.v3i3.18379

Abstract

Peningkatan pembangunan rumah oleh pengembang perumahan di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar terus mengalami kenaikan sebelum terjadinya bencana penyebaran pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi risiko-risiko yang dihadapi oleh pengembang perumahan semasa pandemi covid-19 terhadap kerugian biaya, kerugian waktu, dan menurunnya mutu. Teridentifikasi sebanyak 25 variabel risiko yang dilakukan melalui wawancara kepada 4 orang pengembang perumahan. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 20 orang pengembang yang akan mengisi kuisioner. Pengujian instrumen dilakukan dengan menggunakan uji validitas dan realibitas. Sedangkan pengolahan data dilakukan dengan analisis deskriptif, dan analisis frequency index (FI), yang dibantu dengan menggunakan software Microsoft Excel. Hasil analisis frekuensi indek menunjukan 5 variabel risiko dominan yang berdampak terhadap kerugian biaya diantaranya calon pembeli menunda pembelian rumah, penurunan penjualan perumahan, biaya tambahan untuk mendatangkan tenaga kerja dari luar daerah, penurunan permintaan rumah, dan minat pembeli kurang. Sebanyak 7 variabel risiko dominan yang berdampak terhadap kerugian waktu diantaranya kurangnya iklan dalam pemasaran sehingga memperlambat penjualan rumah, hambatan terhadap penyediaan material selama pembangunan rumah, keterlambatan pengiriman material ke lapangan, pemasok tidak dapat memenuhi pesanan material. Sebanyak 1 variabel risiko dominan yang berdampak terhadap menurunnya mutu yaitu ketersediaan tenaga kerja yang kurang.
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Triple Constraints Proyek Konstruksi Gedung Di Provinsi Aceh Dalam Masa Pandemi Covid 19 Teuku Arif Billah; Abdullah Abdullah; Alfa Taras Bulba
TERAS JURNAL Vol 13, No 1 (2023): Volume 13 No 1, Maret 2023
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/tj.v13i1.839

Abstract

Abstrak Pandemi Covid 19 pada tahun 2020 dan 2021 telah turut mempengaruhi triple constraints dalam pelaksanaan proyek konstruksi gedung di Provinsi Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor dominan yang mempengaruhi triple constraints pada proyek konstruksi gedung di Provinsi Aceh dalam masa pandemi Covid 19. Proyek konstruksi gedung yang ditinjau adalah proyek yang telah selesai dibangun oleh perusahaan kontraktor di Provinsi Aceh, dengan menggunakan sumber dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA) tahun 2020 dan 2021 dan mempunyai nilai kontrak lebih dari 1 miliar rupiah. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kuantitatif melalui kuesioner. Teknik analisis data digunakan statistik deskriptif dan Principal Component Analysis (PCA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi triple constraints pada proyek konstruksi gedung di Provinsi Aceh dalam masa pandemi Covid 19 yaitu faktor eksternal, tenaga kerja, keuangan, dan kontrak dengan total varian (persentase triple constraints) sebesar 66,596% dan faktor dominannya adalah faktor eksternal dengan varian sebesar 31,478%. Kata kunci: Triple constraintsi, Covid 19, PCA  Abstract The Covid19 pandemic in 2020 and 2021 has also affected triple constraints in the implementation of building construction projects in Aceh Province. This study aims to determine the dominant factors and factors that affect triple constraints on building construction projects in Aceh Province during the Covid 19 pandemic. The building construction projects reviewed are projects that have been completed by a contractor company in Aceh Province, using funding sources from the Aceh Revenue and Expenditure Budget (APBA) for 2020 and 2021 and have a contract value of more than 1 billion rupiah. Data analysis techniques used descriptive statistics and Principal Component Analysis (PCA). The results showed that the factors that influenced the triple constraints on building construction projects in Aceh Province during the Covid 19 pandemic were external factors, labor, finance, and contracts with a total variance (percentage of triple constraints) of 66,596 % and the dominant factor was external factors with a variance of 31.478%. Keywords: Triple constraints, Covid19, PCA