This Author published in this journals
All Journal Teras Jurnal
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PEMAKAIAN TANAH DIATOMAE SEBAGAI SUBSTITUSI SEMEN FAS 0.30 DENGAN PERLAKUAN KALSINASI UNTUK PRODUKSI BETON NORMAL Emi Maulani maulani emi
TERAS JURNAL Vol 6, No 1 (2016): Volume 6 Nomor 1 (2016), Teras Jurnal, Vol 6 No 1, Maret 2016
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.182 KB) | DOI: 10.29103/tj.v6i1.72

Abstract

Penggunaan beton sebagai material konstruksi dalam pembangunan berbagai infrastruktur terjadi peningkatan yang signifikan dari tahun ke tahun. Secara nasional, penggunaan beton di dunia konstruksi di Indonesia hampir mencapai 60%. Untuk membuat beton mutu normal (normal-strength concretes) yang kekuatan tekannya mulai 20 MPa sampai 50 MPa dibutuhkan jumlah semen yang relatif banyak, yaitu berkisar 400 kg/m3 sampai 600 kg/m3, selain itu, proses produksi semen pada industri fabrikasi juga tidak ramah lingkungan. Untuk menghasilkan semen Portland dibutuhkan kandungan bahan baku berbasis Calcium berupa tanah liat dan batu kapur yang tinggi dengan temperatur produksi untuk menghaluskan klinker tersebut mencapai lebih 15000C serta konsumsi bahan bakar yang tinggi, yang kesemuanya dapat meningkatkan emisi karbon (CO2) ke lapisan atmosfer bumi yang dapat mengakibatkan efek rumah kaca sebagai pemicu fenomena pemanasan global dan perubahan iklim. Oleh karena itu perlu dilakukan terobosan baru dalam mencari material alternatif untuk mengganti penggunaan semen sebagai bahan ikat utama, memiliki sifat mekanis yang baik dan dapat berfungsi sebagai material pengikat yang bersifat cementitious seperti semen. Berdasarkan Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Aceh tahun 2012, di Kabupaten Aceh Besar sebaran tanah diatomae banyak terdapat di Desa Lampanah dengan estimasi 40.353.700.00 ton. Tanah diatomae memiliki sifat pozzolan yang mirip dengan bahan pozzolan lainnya seperti fly ash dan metakaolin. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat beton mutu normal dengan penambahan tanah diatomae dari Desa Lampanah, Kabupaten Aceh Besar sebagai substitusi sebagian semen dan membandingkan dengan karakteristik beton berbahan dasar semen sehingga dapat mengurangi biaya produksi beton dan dapat meminimalisir beban polutan lingkungan tanpa mempengaruhi kualitas secara teknis. Benda uji yang dibuat berupa silinder dengan ukuran diameter 100 mm dan tinggi 200 mm dengan faktor air semen FAS 0.30 dengan persentase kadar substitusi tanah diatomae 0%, 10%, 20%, 30% dan 40% menggantikan semen dengan variasi tanah diatomae kalsinasi dan tanpa kalsinasi. Pengujian dilakukan pada umur 7 hari, 28 hari dan 56 hari. Dari hasil penelitian sifat kimia tanah diatomae memiliki kandungan SiO2 62.28%,CaO 8.28%, Fe2O3 1.79%, dan Al2O3 9.52 %. Nilai kuat tekan beton mengalami penurunan sebanding dengan penambahan kadar tanah diatomae terhadap semen. Namun substitusi semen dengan tanah diatomae sampai 30% nilai kuat tekan yang diperoleh masih termasuk kategori beton struktural menurut peraturan SNI 03-6468-2000. Nilai rata-rata kuat tekan beton dengan FAS 0.30 tanpa kalsinasi pada umur 56 hari adalah 38.93 MPa ( tanah diatomae 0%); 35.60 MPa (tanah diatomae 10%); 28.31  MPa (tanah diatomae 20%); 23.73 MPa (tanah diatomae 30%); 17.28 MPa (tanah diatomae 40%). Kata kunci : substitusi semen, tanah diatomae, beton mutu normal, kalsinasi
TINJAUAN KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON PADA CAMPURAN DIATOMAE SEBAGAI ADITIF maulani emi
TERAS JURNAL Vol 6, No 2 (2016): Volume 6 Nomor 2, September 2016
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.815 KB) | DOI: 10.29103/tj.v6i2.97

Abstract

Tanah Diatomae dari Lampanah Kabupaten Aceh Besar Provinsi Aceh disusun dari diatomit dengan kandungan silika SiO2 62.28%,yang sesuai dengan European Standards (EN) 197-1 karena memiliki reactive silica (RS) diatas 25%,  CaO 8.28%, Fe2O3 1.79%, dan Al2O3 9.52 %. . Berdasarkan Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Aceh tahun 2012, sebaran tanah diatomae di Kabupaten Aceh Besar sangat berlimpah dengan estimasi 40.353.700.00 ton, tanah diatomae memiliki sifat pozzolan yang mirip dengan bahan pozzolan lainnya seperti fly ash dan metakaolin dengan berat jenis yang ringan 1.5. Pada penelitian ini tanah diatomae adalah bahan utama yang digunakan sebagai Aditif atau bahan tambah pada pembuatan beton.Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji tanah diatomae sebagai bahan tambahan alternatif yang dapat digunakan pada pembuatan beton mutu normal dan membandingkan dengan karakteristik beton yang sesuai standar mutu beton normal tanpa bahan tambahan tanah diatomae. Benda uji yang dibuat berupa silinder dengan ukuran diameter 100 mm dan tinggi 200 mm dengan faktor air semen FAS 0.30 dengan persentase kadar substitusi tanah diatomae 0%, 5%, 10%, dan 15%. Pengujian dilakukan pada umur 7 hari, 28 hari dan 56 hari.Nilai kuat tekan beton mengalami penurunan sebanding dengan penambahan kadar tanah diatomae terhadap semen. Namun persentase diatomae sampai 15% nilai kuat tekan yang diperoleh masih termasuk kategori beton struktural mutu sedang menurut peraturan SNI 03-6468-2000. Nilai rata-rata kuat tekan beton pada umur 56 hari adalah 38.93 MPa ( tanah diatomae 0%); 33.31 MPa (tanah diatomae 5%); 29.56  MPa (tanah diatomae 10%); 26.65 MPa (tanah diatomae 15%). Nilai modulus elastisitas pada beton juga mengalami penurunan sebanding dengan penambahan kadar diatomae.  
PENGARUH TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI SUBSTITUSI AGREGAT KASAR DENGAN PENGGUNAAN PASIR BESI TERHADAP KUAT TARIK BELAH BETON maulani emi
TERAS JURNAL Vol 8, No 2 (2018): Vol 8 No 2 September 2018
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/tj.v8i2.152

Abstract

Pasir besi merupakan sedimen yang mempunyai komposisi oksida besi (Fe2O3), silika dioksida (SiO2), dan magnesium (MgO) dengan ukuran butiran 80-100 mesh. Tempurung kelapa merupakan lapisan keras yang terdiri dari lignin, selulosa, dan metoksil. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kuat tarik belah beton dengan penggunaan pasir besi sebesar 100% sebagai agregat halus dengan perbandingan terhadap pasir sungai. Variasi campuran tempurung kelapa digunakan sebagai subtitusi agregat kasar sebesar 0%, 5%, dan10% dengan mutu beton yang direncanakan adalah 20 MPa. Benda uji yang digunakan berbentuk silinder dengan diameter 150 mm x 300 mm sebanyak 20 buah. Hasil pengujian kuat tarik belah beton normal pada umur 28 hari (BN) sebesar 3,08 Mpa. Nilai kuat tarik belah beton pasir besi (BPB) 100%  sebesar 2,97 MPa. Nilai kuat tarik belah beton pasir besi 100% dengan variasi tempurung kelapa terhadap campuran beton mengalami penurunan sebanding dengan penambahan kadar tempurung kelapa. Nilai kuat tarik belah dengan variasi tempurung kelapa masih dapat dikategorikan dalam beton struktural.Kata kunci :  Pasir besi, tempurung kelapa, kuat tarik belah beton