Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

KEARIFAN LOKAL MEGOU PA’ SEBAGAI PREVENTIF KEHAMILAN DILUAR NIKAH PADA MASYARAKAT TULANG BAWANG Sumargono Sumargono; Rinaldo Adi Pratama; Siska Siska; Dea Nuci Adelia; Diana Martha Irawan
Jurnal Artefak Vol 9, No 1 (2022): April
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (600.206 KB) | DOI: 10.25157/ja.v9i1.7480

Abstract

Seks bebas yang menjadi problem sosial di kalangan remaja telah menimbulkan banyak dampak negatif seperti kehamilan diluar nikah dan tindakan aborsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji nilai-nilai kearifan lokal Megou Pa’ Tulang Bawang yang memiliki milai-nilai preventif dalam mencegah terjadinya kehamilan diluar nikah. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat Tulang Bawang menjunjung tinggi nilai-nilai kesopanan antara laki-laki dan perempuan serta menganggap tabu hubungan seksual sebelum menikah. Free sex which is a social problem among teenagers has caused many negative impacts such as pregnancy out of wedlock and abortion. This study aims to examine the values of local wisdom Megou Pa' Tulang Bawang which has preventive values in preventing pregnancies outside of marriage. The type of research used is qualitative research with a descriptive approach. Data collection techniques through observation, interviews and documentation. The results of this study indicate that the Tulang Bawang community upholds the values of modesty between men and women and considers sexual relations taboo before marriage.
PERAN LADA LAMPUNG MENYOKONG KOMODITAS PERDAGANGAN BANTEN Sumargono Sumargono; Rinaldo Adi Pratama; Yusuf Perdana; Nur Indah Lestari; Aprilia Triaristina
Candrasangkala: Jurnal Pendidikan dan Sejarah Vol 8, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/candrasangkala.v8i1.14987

Abstract

Tanoh Lampung tanoh lado, sebaris lirik lagu daerah yang mengingatkan sejarah kejayaan lada Lampung yang terkenal keberbagai bangsa pada masa penguasaan Kesultanan Banten. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kejayaan lada Lampung dan relasi antara Lampung dengan Banten sampai lada Lampung menjadi komoditas perdagangan dan pelabuhan Kesultanan Banten. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian sejarah dengan menggunakan dua sumber pengumpulan data yakni studi pustaka dan dokumentasi dengan menggunakan teknik analisis kualitatif. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, kejayaan lada Lampung dan terjalinnya relasi yang baik antara Lampung dengan Kesultanan Banten merupakan dua hal yang sangat mendukung. Lada Lampung yang terkenal karena kualitas dan ketenarannya pada masa Kesultanan Banten menguasai Lampung. Hubungan antara Banten dengan Lampung terjalin dengan baik karena adanya lada Lampung yang semakin diluaskan lahan perkebunannya. Antara Lampung dan Kesultanan Banten juga tidak terjadi pemberontakan/perlawanan/perang yang dilakukan kedua belah pihak. Hal ini dikarenakan adanya kesepakatan antara Banten dan Lampung yakni Banten memberikan perintah melalui piagam (pijagem) yang dikeluarkan mengenai perintah tanam pohon lada kepada para pemimpin adat di marga Lampung dan sebaliknya para pemuka adat Lampung mendapatkan gelar adat dan benda simbolis dari Sultan Banten yang dapat digunakan dalam kepimimpinan marga. Hal inilah yang menjadi resep harmonisnya hubungan Lampung dan Kesultanan Banten sampai Lampung menjadi komoditas penyokong lada utama dan sampai terbangunnya pelabuhan-pelabuhan yang megah di Banten.
Pendidikan Karakter melalui Tradisi Ngebuyu sebagai Kearifan Lokal Masyarakat Lampung Pesisir Nur Indah Lestari; Rinaldo Adi Pratama; Yusuf Perdana3; Sumargono Sumargono
Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora Vol 5 No 1 (2022): Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (779.761 KB) | DOI: 10.31539/kaganga.v5i1.3689

Abstract

The purpose of this study was to determine the character education of the Lampung Pesisir community through the tradition of ngebuyu local wisdom. This research method is a type of qualitative research using an ethnographic approach that describes the local culture of the Lampung Coastal Kalianda community, namely Ngebuyu. The results show that local culture contains character education values ​​that are important to be transformed to the younger generation. One such culture is the Negbuyu tradition. The Ngebuyu tradition is a tradition carried out by the people of Coastal Lampung in the Kalianda area, South Lampung Regency. The Lampung Coastal community or commonly referred to in the local language as 'Ulun Lampung Saibatin' has a ritual in welcoming the birth of a baby, the ritual or tradition is called Ngebuyu. The conclusion of the research on the character education of the ngebuyu tradition by internalizing cultural values ​​in history learning can attract students' interest in learning history and make history learning more meaningful. Keywords: Character Education, Ngebuyu Tradition, Local Wisdom
Pelatihan Pembuatan Perangkat Pembelajaran Tematik Berbasis Karakter Bagi Guru Sekolah Dasar Aprilia Triaristinaa; Sumargono Sumargono; Yustina Sri Ekwandari; Valensy Rachmedita
Indonesia Berdaya Vol 3, No 3: May-July 2022
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2022284

Abstract

Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberi pelatihan peyusunan perangkat pembelajaran tematik berbasis karakter.  Sasaran dalam kegiatan ini adalah guru Sekolah dasar. Pelaksanaan kegiatan menggunakan metode Ceramah, Diskusi, Praktik, Self and Reflection. Kegiatan dilaksanakan melalui tahapan berikut, yaitu: Observasi awal permasalahan mitra, Penentuan solusi untuk mengatasi permasalahan mitra, Pretest awal pengetahuan dan kemampuan guru dalam menyusun perangkat pembelajaran tematik berbasis karakter, Pelatihan sesi pertama tentang pembelajaran berpendekatan karakter, Pelatihan sesi kedua tentang Pembelajaran yang menintegrasikan nilai nilai karakter, Pelatihan sesi ketiga praktek menyusun perangkat pembelajaran berpendekatan nilai-nilai karakter, Pelatihan sesi keempat implementasi perangkat pembelajaran berpendekatan nilai-nilai karakter, Post test dan evaluasi pelaksanaan pelatihan. 
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Mata Pelajaran Sejarah Sumargono Sumargono; Muhammad Basri; Istiqomah Istiqomah; Aprilia Triaristina
Tarbiyah Wa Ta'lim: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran VOL 9, NO 3 (2022): TARBIYAH WA TA'LIM
Publisher : UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21093/twt.v9i3.4508

Abstract

Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan yang sangat diperlukan seseorang agar dapat menghadapi berbagai permasalahan dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan bermasyarakat. Hal ini dikarenakan pemikir kritis mampu menganalisis dan mengevaluasi informasi, memunculkan pertanyaan dan masalah yang vital, menyusun pertanyaan dan masalah dengan jelas, mengumpulkan dan menilai informasi yang relevan menggunakan ide-ide abstrak, berpikiran terbuka, serta mengomunikasikannya dengan efektif. Kemampuan berpikir kritis juga sangat diperlukan dalam pembelajaran sejarah untuk menganalisis peristiwa sejarah dan menyajikan hasil analisisnya ke dalam bentuk tulisan berdasarkan fakta-fakta sejarah yang ditemukan. Tujuan untuk menganalisis kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran sejarah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei. Teknik pengambilan sampel penelitian ini yaitu purposive sampling. Diperoleh kesimpulan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran sejarah diperoleh nilai presentase dari ketercapaian indikator berpikir kritis pada kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Bandar Sribahwono Ketercapaian indikator analisis (menganalisis, mengaitkan data) pada kelas XI IPS 2 sebesar 96,47% dengan katagori sangat baik dan pada kelas XI IPS 4 sebesar 90,58% dengan kategori sangat baik. Ketercapaian indikator evaluasi (memperbandingkan, memberi argumentasi) pada kelas XI IPS 2 sebesar 79,41% dengan kategori baik dan pada kelas XI IPS 4 sebesar 91,17% dengan kategori sangat baik. Ketercapaian indikator inferensi (mengambil keputusan yang wajar dari bukti) pada kelas XI IPS 2 sebesar 82,35% dengan kategori baik dan pada kelas XI IPS 4 sebesar 88,23% dengan kategori baik. Ketercapaian indikator eksplanasi (menelaah dan menyimpulkan) pada kelas XI IPS 2 sebesar 70,58% dengan kategori cukup baik dan pada kelas XI IPS sebesar 58,8% dengan kategori kurang.
Nilai- Nilai Kampung Transmigrasi di Pringsewu sebagai Sumber Belajar Sejarah Sumargono; Aprilia Triaristina; Rinaldo Adi Pratama; Yusuf Perdana; Nur Indah Lestari
Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 11 No 2 (2022): JPS - Jurnal Pendidikan Sejarah, Volume 11 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah Pascasarjana UNJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/JPS.112.02

Abstract

The toponymy of the villages in Pringsewu is a memory that holds about past experiences. Toponymy brings a distinctive uniqueness about the names of villages, especially the names of villages that come from various aspects including physical aspects or embodiment aspects, hydrological aspects, geomorphological aspects, and biological-ecological aspects, thus changing the name of the village into an object of knowledge that can be explored and read. This research is qualitative research with a descriptive approach. Data collection techniques through observation, literature studies, and documentation. The data validity technique uses source triangulation. Furthermore, the method used in analysing the data is a qualitative method, which describes the uniqueness of the toponymy of transmigration villages in Pringsewu and their potential as a source of historical learning based on data that has been collected through literature studies, field studies and documentation. The toponymic values of village names have the potential to be integrated in history learning, as an effort to humanize the narrative (the humanizing narrative) that reveals the nuances of history, as well as to appreciate the previous communities in their struggle to open land in the form of forests to be turned into a village and empathize through lens observations from human life experiences. This shows that the local people are very instrumental in providing the names of the villages in accordance with the expectations for future progress, to create a safe, prosperous, happy village, and a beautiful village according to the name embedded in its name. Toponimi nama-nama kampung di Pringsewu merupakan sebuah memori yang menyimpan tentang pengalaman masa lalu. Toponimi membawa keunikan yang khas tentang nama-nama kampung, terutama nama-nama kampung yang berasal dari berbagai aspek antara lain aspek fisik atau aspek perwujudan, aspek hidrologi, aspek geomorfologi, serta aspek biologis-ekologis, sehingga mengubah nama kampung tersebut menjadi suatu objek pengetahuan yang dapat dieksplorasi dan dibaca. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui obsevarsi, studi pustaka, dan dokumentasi. Teknik keahsahan data menggunakan trianggulasi sumber. Selanjutnya metode yang digunakan dalam menganalisis data adalah metode kualitatif, yaitu mendeskripsikan keunikan toponimi kampung-kampung transmigrasi di Pringsewu dan potensinya sebagai sumber belajar sejarah berdasarkan data yang telah dikumpulkan melalui studi pustaka, studi lapangan dan dokumentasi. Nilai-nilai toponimi nama-nama kampung memiliki potensi untuk diintegrasikan dalam pembelajaran sejarah, sebagai upaya untuk memanusiakan narasi (the humanizing narrative) yang mengungkap nuansa sejarah, serta menghargai para masyarakat terdahulu dalam perjuangannya untuk membuka lahan yang berupa hutan untuk diubah menjadi sebuah perkampungan, dan berempati melalui pengamatan lensa dari pengalaman hidup manusia. Hal ini menunjukkan bahwa para masyarakat lokal sangat berjasa untuk memberikan nama-nama perkampungan sesuai dengan harapan untuk kemajuan dimasa yang akan datang, sehingga tercipta sebuah perkampungan yang aman, sejahtera, bahagia, serta perkampungan yang indah sesuai dengan nama yang disematkan dalam namanya.
Lary: Inovasi Media Pembelajaran Sejarah Berbasis Pahlawan Lokal Lampung Sebagai Upaya Pengintegrasian Pendidikan Karakter bagi Generasi Emas Sumargono Sumargono; Vany Aswandi; Imroah Laina Retno Mukti Kusuma
Keraton: Journal of History Education and Culture Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/keraton.v4i2.3492

Abstract

KARTU KUARTET BOELANG (BOEDAYA LAMPUNG) SEBAGAI MEDIA EDUKASI BOEDAYA LOKAL DI SMPN BANDARLAMPUNG Sumargono Sumargono; Lisnawati Lisnawati; Siti Rohmayani; Masdi Masdi
HISTORIA : Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah Vol 7, No 2 (2019): HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.197 KB) | DOI: 10.24127/hj.v7i2.2108

Abstract

The aim of the research is developing of learning media of art and culture that suitable with teachers and students needs for learning activities in the class. This research try to develop the Boelang (Boedaya Lampung) Quartet card as a media for local culture education at SMPN (Public Junior High School) in Bandar Lampung. Research & Development (R & D) method used as the research method for this research which refers to Thiagarajan model. Sources of data are collected by interviews, tests, observations, and documentation. Test of product effectiveness is carried out by the experimental method. This research conducted in SMPN 22Bandar Lampung. Class VIII H as an experimental group, and class VIII F as the control group. Based on the effectiveness test analysis, the results of the experimental post-test (using developed media) results of the SPSS 16 analysis showed significant at 0,000 <0,05, which means there are significant result between the experimental class and the control class after treated. Because the average test score of the experimental class (the group using the Boelang Quartet Card) = 84,15 > with the average test score of control class (the group using power point) = 74,91 so it can be concluded that the Boelang Quartet Card is more effective as a local culture education media for students.
Sejarah dan Eksistensi Peninggalan Situs Megalitik Batu Brak Aprilia Triaristina; Yustina Sri Ekwandari; Sumargono Sumargono; Wanda Widya Dahari; Rayhan Alfarisi
Jurnal Artefak Vol 10, No 1 (2023): April
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ja.v10i1.8480

Abstract

Sumatera merupakan pulau yang memilikisepuluh Provinsi di Indonesia, salah satunya adalah Lampung. Peninggalan-peninggalan sejarah yang merupakan cagar budaya yang dilindungi oleh pemerintah yaitu situs, ada beberapa yang ditemukan di Lampung. Yang menjadi pusat kajian disini adalah situs Megalitik Batu Brak yang terdaapat di Kabupaten Lampung Barat. Artikel ini akan membahas mengenai: 1). Sejarah Situs Batu Brak. 2) Eksistensi Situs Batu Berak pada saat ini. Riset ini menggunakan metode deskriptif, dengan menggunakan sebuah pendekatan kualitatif, teknik pengumpulan data dilakukan dengan caramelakukan studi pustaka, melakukan kunjungan langsung atau observasi, dan bertemu dengan penjaga situs untuk melakukan wawancara, teknis analis d yang dipergunakan dalam riset ini adalahreduksi data dari hasil penelitian, dari hasil penelitian kemudia data disajikan, serta yang terakhir menafsirkan hasil penelitian. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa peninggalan sejarah yang ada di situs megalitik Batu Brak yang awalnya adalah sebuah daerah kawasanyang memiliki lahan sekitarkurang lebih empat hektar. Peninggalan sejarahmegalitik Batu Brak awalnya merupakan perkebunan kopi milik dari penduduk lokal setempat, dan di situs ini terdapat batu menhir sebanyak 40 buah, batu dolmen sebanyak 38, batu datar 2, dan batu kelompok yang berjumlah beberapa buah. Pemugaran pada situs ini sudah dilakukan sebanyak dua kali yaitu tahun 1984 dan 1989. Jenis-jenis peninggalan sejarah yang ada di situs Batu Brak antara lain: batu datar, menhir, dolmen serta batu umpak. Pengunjung yang datang di situs adalah mayoritas dari masyarakat sekitar, mahasiswa yang ada di Lampung khususnya mahasiswa yang berasal dari Pendidikan Sejarah dan siswa-siswi yang ada di sekitar Kabupaten Lampung Barat.
The Gait of Islamic Unions in the Political Stage of the National Movement *Yusuf Perdana; Sumargono Sumargono; Rinaldo Adi Pratama; Nur Indah Lestari
Riwayat: Educational Journal of History and Humanities Vol 5, No 2 (2022): Agustus 2022, History, Learning Strategy, Economic History and Social Knowledge
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jr.v5i2.27582

Abstract

The purpose of this study was to describe the political activities of an Islamic organization, namely Sarekat Islam in 1916-1921. The Union of Islamic Organizations (SI) started from the Sarekat Dagang Islam (SDI) which was transformed into the Sarekat Islam with the aim of expanding its reach which was not only limited to traders. SI turned into an association that encouraged the socio-political struggle of the people at the beginning of the twentieth century. The method used in this study is the Historical Method, namely heuristic steps, source criticism, data interpretation and historiography. The results of the study are the political progress of the Islamic organization, namely Sarekat Islam in 1916-1921 through national congresses in several regions by bringing up socio-political problems, which culminated in 1921 with the split of Sarekat Islam itself with two streams, namely Sarekat Islam Merah with socialist principles - communists led by Semaun and Sarekat Islam Putih based on nationality and religion led by Tjokroaminoto.